Professional Documents
Culture Documents
Probabilitas
Probabilitas merupakan kemungkinan terjadinya atau tidak terjadinya suatu
peristiwa. Nilai probabilitas dinyatakan dengan angka dengan minimal 0 dan
maksimal 1. Probabilitas dinyatakan dalam pecahan (¼, ½, ¾ dan sebagainya)
atau persentase (25%, 50%, 75% dan sebagainya). Kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa dinotasikan dengan p sedangkan kemungkinan tidak terjadinya
suatu peristiwa dinotasikan dengan q yang diperoleh dari 1 – p.
Misalkan a adalah suatu peristiwa, maka :
P(a) adalah probabilitas terjadinya peristiwa a
Q(a) atau p(a’) atau p(a)’ atau p(a) probabilitas tidak terjadinya peristiwa a
Probabilitas p (a) = nol (0) berarti peristiwa a tidak pernah terjadi dan
probabi-litas p (a) = satu (1) berarti sesuatu peristiwa a akan selalu atau
pasti terjadi.
Dalam probabilitas suatu peristiwa (event) atau kejadian adalah hasil yang
mungkin dari suatu kegiatan. Kegiatan yang menghasilkan suau peristiwa
dinamakan percobaan (experiment). Dalam pelemparan sebuah coin atau mata
uang misalnya, munculnya suatu permukaan tertentu adalah suatu peristiwa
(event), sedangkan pelemparan itu merupakan suatu percobaan (exoeriment).
Seluruh hasil yang mungkin diperoleh dari suatu percobaan itu dinamakan
ruangsampel (sample space).
1. Pengertian probabilitas.
Pengertian mengenai probabilitas ada 3 pendekatan yang bisa digunakan,
yaitu
A. Pendekatan klasik atau disebut pula pendekatan secara teoritis. Pada
pendekatan ini, probabilitas diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa dari keseluruhan peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu
harga atau nilai probabilitas dapat ditentukan sebelum terjadinya
pengamatan atau observasi terlebih dahulu.
B. Pendekatan empirik atau disebut pula pendekatan secara matematis.
Pada pendekatan ini probabilitas merupakan kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa dari keseluruhan peristiwa yang sudah terjadi. Pendapat
lain menyatakan bahwa pendekatan ini dapat dinamakan pendekatan
frekuensi relatif (pendekatan relatif). Menurut pendekatan ini
probabili-tas didefinisikan sebagai :
1. Proporsi waktu terjadinya sebuah peristiwa dalam jangka panjang
jika kondisi stabil atau,
2. Frekuensi relatif dari selluruh peristiwa dalam sejumlah besar
percobaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka harga atau nilai probabilitas
dapat ditentukan setelah melakukan percobaan, pengamatan atau
observasi.
C. Pendekatan subyektif
Dalam pendekatan ini probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa yang didasarkan pada perasaan atau perkiraan individu pada
terjadinya suatu peristiwa, sehingga bersifat subyektif. Probabilitas
subyektif ini, biasanya ditentukan jika terjadinya peristiwa hanya seklai
atau palling bayak beberapa kali.
Oleh karena itu harga atau nilai probabilitas setiap individu dapat
berbeda-beda sesuai dengan tingkat keyakinannya terhadap terjadinya
peristiwa itu. Pendekatan ini ada yang memasukkannya dalam
pendekatan yang bersifat teoritis atau empirik.
Created by Sri Nastiti Andharini
p (b) = pa x p(b/a)
Jika peristiwa a (kedua) terjadi setelah peristiwa b (pertama), maka :
Pb = probabilitas peristiwa yang pertama
P(a/b) = probabilitas peristiwa yang kedua
Sehingga :
p (a) = pb x p(a/b)
Berdasarkan probabilitas bersyarat tunggal tersebut, dapat ditentukan
probabilitas majemuknya.
P (a dan b) = pa x p(b/a) = pb x p(a/b)
Sehingga diperoleh persamaan baru, sebagai berikut :
pa . P(b/a)
P(a/b) = ----------------
Pb
Misalkan : jika salah satu peristiwa a1, ….. An terjadi, maka peritiwa b akan
terjadi, di mana peristiwa a adalah saling asing, sehingga :
B = a1b + …… + anb
p(ak) x p(b/ak)
P(ak/b) = -------------------------
n
∑ p(ai) x p(b/ai)
i=1
4. Diagram venn
A. Ruang sampel
Created by Sri Nastiti Andharini
P (a … b) = 0
P ( a u b) = p (a) + p (b) – p (a … b)
5. Harapan matematik
Jika p merupakan probabilitas seseorang untuk mendapatkan suatu jumlah
q, maka harapan matematik dari orang tersebut adalah pq.
Jika suatu gejala diskrit yang diambil secara acak diberi simbul x dengan
harga x1, …, xn, dan probabilitas untuk mendapatkan harga-harga tersebut
adalah p(x1), …, p(xn), maka harapan matematik dari x dinyatakan sebagai
berikut :
e(x) = x1 . P(x1) + … + xn . P(xn) = xi . P(xi)
Distribusi probabilitas
1. Pengertian
Rumus probabilitas :
• Jika p ≠ q :
n
P(x,n) = ( x ) px (1 – p)n-x
n
( x ) = koefisien binomial, menunjukkan x kali
Sukses dari n kejadian, yang dapat dihitung berda-sarkan
segitiga pascal atau :
n!
x!( n −x )!
Di mana :
N ! = disebut n faktorial
0 ! = 1 menurut definisi
X = semua bilangan 0 sampai n
• Jika p = q :
- Dapat digunakan rumus di atas atau
- Hukum pascal
Rumus rata-rata dan deviasi standar dari distribusi binomial
Mean (µ ) = n.p
Deviasi standar (σ ) = √n.p.q
2. Distribusi poisson, merupakan suatu distribusi peristiwa yang jarang
terjadi. Dianggap sebagai pendekatan distribusi binomial apabila n
adalah besar, dengan probabilitas sukses sangat kecil
Ciri-cirinya antara lain :
• Garfik yang menggambarkan distribusinya berbentuk histogram
atau batang
• Bervariabel diskrit
• Harga probabilitas sukses kecil, biasanya kurang dari 10%
Rumus probabilitasnya :
µ x e −µ
P ( n, x ) =
x!
Di mana :
µ = n.p (biasanya nilainya tetap, dan ≤ 5, p ≤ 0,1)
E = bilangan irrasional yang
besarnya 2,71828
Rumus rata-rata dan deviasi standar dari distribusi poisson
Mean (µ) = n.p deviasi standar (σ) = √n.p
Distribusi sampling
2 Proporsi µ p σ p
3 Standard µs σs
deviasi
4 Selisih rata- µx −x σx −x
1 2 1 2
rata
5 Selisih µ(p1 – p2) σ(p1 – p2)
proposi
N!
L=
n!( N − n)!
2. Berdasarkan kumpulan nilai dalam populasinya :
µx =
∑X i
sehingga : µ x =µ
L
σx =
∑ x −υx
2
( )
L
2. Berdasarkan kumpulan nilai dalam populasi :
• Sampling dengan pengembalian
σ
σx =
n
Dari rumus ini dapat disimpulkan bahwa :
σx akan turun jika n bertambah
σx lebih kecil dibandingkan σ , kecuali jika seluruh unsur
populasi nilainya sama besar sehingga σ = σx = 0 dan σx akan
tetap meskipun n bertambah.
Created by Sri Nastiti Andharini
C. Penentuan probabilitas
p −υ p
Z=
σp
Pendugaan/estimasi
Secara statistik
5. Beberapa tehnik pendugaan atau estimasi secara statistik dan rumus umum
yang dipergunakan :
a. Pendugaan titik (point estimation)
Created by Sri Nastiti Andharini
Maka :
2
Ζ(α / 2 )σ
n =
E
Hipotesis
A. Pengertian :
Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau proposisi yang mungkin benar,
yang perlu diuji kebenarannya, karena dapat dipergunakan sebagai
pedoman di dalam pengambilan keputusan.
Uji chi-square
Uji distribusi chi-square dapat dipergunakan untuk menguji proporsi yang lebih
dari dua buah sampel dan pengujian variance. Pengujian ini merupakan suatu
pengujian pada kelompok sample yang tidak berdistribusi normal.
Pada pengujian untuk proporsi ada beberapa bentuk uji yang dapat
dipergunakan, yaitu :
1. Uji k proporsi
2. Uji independensi
3. Analisis tabel r x k
4. Uji kompatibilitas (uji kesesuaian)
5. Uji variance (sampel kecil)
Created by Sri Nastiti Andharini
H1 mengatakan (sebaliknya) :
• P1 ≠ p2 ≠ … ≠ pk (p) atau
• Paling sedikit ada satu yang berbeda atau
• Variabel/kategori yang satu dependen (tergantung) dengan variabel/
kategori yang lain (tidak ada hubungan/pengaruh) atau
• Suatu distribusi frekuensi hasil observasi tidak sesuai dengan distribusi
teoritis tertentu
Nilai 10, 25, 10 dan seterusnya merupakan harga da-lam nij, nilai 10
menunjukkan n11, nilai 25 menun-jukkan n12, dan seterusnya (nij =
nilai/frekuensi ob-servasi pada baris ke i dan kolom ke j), sedangkan nilai 45
menunjukkan niatau jumlah nilai pada baris 1, dan nilai 25 menunjukkan nj
atau jumlah nilai ada kolom 1
Berdasarkan rumus eij, maka :
45 x 25 55 x 25
E11 = ------------ = 11,25 e21 = ------------ = 13,75
100 100
45 x 45 55 x 45
E12 = ------------ = 20,25 e22 = ----------- = 24,75
100 100
45 x 30 55 x 30
E13 = ------------ = 13,5 e23 = ------------ = 16,5
100 100
Sehingga :
Kolom 1 kolom 2 kolom 3 jumlah
Baris 1 10(11,25) 25(20,25) 10(13,5) 45(45)
Baris 2 15(13,75) 20(24,75) 20(16,5) 55(55)
Jumlah 25(25) 45(45) 30(30) 100(100)
Uji f
Pada distribusi f dapat dipergunakan untuk menguji rata-rata yang lebih dari
dua buah sampel dan pengujian variance.
Pada pengujian rata-rata ada beberapa bentuk uji yang dapat dipergunakan,
yaitu :
1. Satu arah : pengujian k mean (k > 2)
2. Dua arah
k-1
2) Untuk data yang mempunyai banyaknya pengamatan setiap kumpulan
sampel yang tidak sama
a) Tentukan total nilai masing-masing kum-pulan sampel - tj
b) Tentukan total nilai dari semua sampel tk.
c) Tentukan variance between mean :
k t2 j t2
∑ ----- -----
j=1 nj n
---------------------
k–1
n k
∑ ∑ (xij - xj)2
i=1 j=1
-----------------------------
k (n - 1)
2) Untuk data yang mempunyai banyaknya pengamatan setiap kumpulan
sampel yang tidak sama
n k k t2 j
∑ ∑ xij2 - ∑ -----
i=1 j=1 j = 1 nj
---------------------------------------
n-k
c. Menentukan f(hitung), dengan rumus umum :
(∑x12)(∑x2y) – (∑x1x2)(∑x1y)
B2 = ------------------------------------------
(∑x1)2(∑x2)2 – (∑x1x2)2
A = y - b 1x 1 - b 2x 2
Di mana :
(∑x1)2 (∑x2)2
∑x12 = ∑x1 - --------- ∑x22 = ∑x2 - ---------
n n
(∑x1) (∑x2)
∑x1x2 = ∑x1x2 – ---------------
n
Hubungan antara dua variabel atau lebih, secara kuantitatif dapat juga
diketahui berdasarkan korelasi (correlation).
Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel yang satu
akan diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain secara teratur, dengan
arah yang sama ataupun arah yang berlawanan.
Created by Sri Nastiti Andharini
bi
T = ------
sbi
Di mana :
bi = koefisien regresi parsial sampel
sbi = standard eror koefisien regresi sampel
Sedangkan untuk uji signifikansi serentak (simultan) dapat dilakukan dengan
menggunakan distribusi f yang memiliki dua (2) derajat kebebasan, yaitu
pembilang 2 dan penyebut n – k (di mana k adalah banyaknya variabel bebas).
Formulasi yang dipergunakan untuk menguji serentak antara beberapa variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikatnya adalah sebagai berikut :
Ssr/k
F = ------------------
sse/n – k - 1
X) sesuai dengan alat uji yang digunakan -- apakah secara simultan
(serentak) ataukah secara parsial.
r√n–2 di mana :
t = ------------- r = koefisien korelasi
√ 1 – r2 n = banyaknya
pengamatan
2
r = koefisien
determinasi
Dengan formulasi hipotesis yaitu :
X) h0 : ρ i = 0 (tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya)
H1 : ρi ≠ 0 (ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya)
Soal-soal :
1. suatu perusahaan telah membuat suatu mesin model baru. X
menunjukkan kejadian bahwa mesin tersebut pemakain bahan bakarnya irit,
y menunjukkan kejadian bahwa mesin tersebut biaya pemeliharaannya
rendah dan z menunjukkan bahwa mesin tersebut dapat dijual dengan laba
yang tinggi. Kejadian-kejadian itu digambarkan dalam diagram venn di
bawah ini. Jelaskan dengan kata-kata kejadian apa yang ditunjukkan oleh
daerah dalam diagram venn, seperti :
a. Daerah 1
b. Daerah 3 dan 6 bersama X Y
c. Daerah 7 7
d. Daerah 5 2 5
e. Daerah 1 dan 4 bersama 1
f. Daerah 8 3
g. Daerah 1, 2, 4, dan 7 bersama
h. Daerah 1, 3, 4, dan 6 bersama
8 6 Z
10. Nasabah bank swasta di kota malang diklasifikasikan menjadi : puas dan
tidak puas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa proporsi nasabah bak
yang puas dan tidak puas adalah sama untuk bank-bank swasta. Dari bank
swasta yang diteliti oleh seorang peneliti, diperoleh data sebagai berikut :
bank
A B C D
Nasabah
Puas 75 140 10 95
5
Tidak puas 25 25 35 40
Besarnya keluarga
Ukuran
tube 1–2 3 – 4 5 – 6 7 atau lebih
Besar 23 116 78 43
Medium 54 25 16 11
Kecil 31 68 39 8
Dengan taraf signifikansi 0,05 ujilah suatu hipotesis nol yang mengatakan
bahwa tidak ada hubungan antara keduanya
daerah
A B C C E
Proyek
1 50 60 80 70 40
2 60 50 70 80 45
3 45 70 40 80 90
4 70 40 50 60 80
14. Berdasarkan data yang diperoleh dari 22 keluarga sebagai sample acak
dibuat suatu persamaan regresi yang menghubungkan konsumsi (c) dan
pendapatan (y).
n∑ CiYi − ∑ Ci ∑Yi
b=
n∑Yi − ( ∑Yi )
a = C −bY 2 2
15. Y 178 224 160 315 229 250 181 306 257
X 105 105 130 130 130 150 150 170 170
Referensi :