You are on page 1of 7

TAHANAN & PROPULSI KAPAL

“ Analisa Performance dari Masing - Masing Tipe Un-Conventional


Propeller “
Personal report 5

Miftahuddin Nur
4208100071

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Dalam suatu perancangan kapal tidak terlepas dengan sistem penggerak kapal (sistem
propulsi). Sistem penggerak (sistem propulsi) kapal bisa dikatakan memegang peranan
penting dalam suatu perancangan kapal mengingat bahwa ketika kapal berlayar atau
beroperasi memerlukan sistem penggerak (sistem propulsi). Sistem penggerak (sistem
propulsi) itu sendiri sangat erat kaitannya dengan hambatan yang terjadi pada kapal, baik
hambatan dengan fluida air atau pun dengan fluida udara. Fungsi dari sistem penggerak
(sistem propulsi) adalah menggerakkan kapal ketika berlayar atau beroperasi sesuai dengan
kecepatan yang diinginkan atau kecepatan yang telah dirancang sebelumnya.

Pentingnya sebuah kapal memiliki sistem propulsi yang baik, mendorong para ilmuan
untuk menciptakan sistem-sistem pendorong yang dari segi performa dan efisiensi lebih baik
untuk menggantikan sistem-sistem pendorong konvensional yang banyak dipakai saat ini, dan
salah satunya adalah sistem propulsi Voith Schneider, Podded-Azimuth dan lain-lain.

A. Voith Schneider propeller (VSP)

merupakan suatu sistem propulsi kapal yang dapat memiliki manuverbilitas sangat
tinggi. Sistem propulsi ini mampu merubah arah daya dorong hampir seketika. Sistem
propulsi ini banyak digunakan pada kapal tunda dan feri .

Sistem propulsi ini terdiri dari piringan melingkar yang berputar terhadap sumbu
vertikal, pada piringan melingkar tersebut terdapat bilah-bilah vertikal yang menonjol keluar,
sistem propulsi ini diletakkan pada bagian bawah kapal. Setiap bilah vertikal dapat berputar
sendiri terhadap sumbu vertikal. Roda gigi merubah sudut dari bilah-bilah vertikal tersebut
yang disinkronasikan dengan rotasi piringan melingkar, sehingga masing-masing bilah
vertical dapat memberikan daya dorong ke segala arah, sistem ini sangat mirip
dengan kolektif pitch kontrol dan siklik pada helikopter.

Tidak seperti sistem propulsi podded-azimuth (dimana baling-baling konvensional


diputar terhadap sumbu vertikal kemudi), untuk mengubah arah dorong dengan Voith–
Schneider propeller hanya membutuhkan perubahan pola orientasi bilah-bilah vertikal pada
sistem propulsi tersebut. Dalam penggunaannya sebagai sistem propulsi di kapal, Voith-
Schneidermemberikan daya dorong yang dapat diarahkan ke segala arah dan dengan
demikian pemakaian rudder tidak lagi diperlukan . Hal ini sangat efisien dan memberikan
perubahan daya dorong hampir seketika ke segala arah. Sistem propulsi Voith-Schneider ini
sangat cocok di aplikasikan pada kapal-kapal seperti fireboats dan kapal tunda di mana
kemampuan untuk bermanuver secara ekstrim diperlukan. Selain itu, karena tingkat getaran
dan kebisingan dari sistem propulsi ini sangat rendah, maka sistem ini dapat diaplikasikan
pada kapal-kapal penyapu ranjau.

Voith Schneider propeller

B. Podded-Azimuth Propeller

Sistem Propulsi Podded-Azimuth berupa propeller yang diletakkan di sebuah pod,


dimana pod tersebut dapat berputar 360º secara horizontal, dengan menggunakan sistem ini
rudder tidak lagi diperlukan.Sistem ini juga membuat kapal bermanuver lebih baik
dibandingkan ketika menggunakan fixed-propeller dan rudder-system.Kapal dengan sistem
pendorong azimuth ini tidak memerlukan kapal tunda untuk berlabuh kecuali untuk
bermanuver pada daerah-daerah yang sulit.Sistem pendorong ini juga banyak digunakan pada
kapal-kapal yang berlayar di daerah dengan laut yang memiliki berlapisan es tebal (biasanya
dengan berjalan mundur, untuk menghindari kerusakan pada bagian haluan karena
bergesekan dengan lapisan es yang tebal).

Podded-Azimuth Propeller
Berdasarkan tempat motor diletakkan, sistem ini dibagi menjadi dua jenis :

a. Transmisi mekanik, motor yang digunakan sebagai penggerak kapal dihubungkan


ke propulsor yang berada di pod dengan menggunakan sistem transmisi yang
berupa gearing. Motor yang digunakan bisa berupa motor diesel ataupun diesel-
listrik. Berdasarkan bentuk shaft yang digunakkan dalam sistem pendorong
azimuth ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem penggerak-L dan sistem
penggerak-Z. Sistem pertama memiliki poros input yang diletakkan secara vertikal
dan poros output yang diletakkan secara horizontal dengan sebuah roda gigi
bersudut kanan sebagai penghubung, karena bentuk sistem ini yang menyerupai
huruf L sehingga sistem ini dikenal dengan sistem penggerak-L. Sedangkan
sistem penggerak-Z menggunakan poros input yang diletakkan secara horizontal
lalu diteruskan dengan poros vertikal yang akhirnya digunakan untuk
menggerakkan poros output yang diletakkan secara horizontal, poros-poros
tersebut dihubungkan dengan dua buah roda gigi bersudut kanan.

b. Transmisi listrik, motor yang digunakan dalam sistem transmisi ini berada dalam
pod itu sendiri, dan sistem tersebut terhubung langsung ke propeller tanpa
menggunakan roda gigi. Listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga dapat
dihasilkan dari mesin diesel maupun turbin gas. Sistem ini pertama kali diciptakan
oleh Pleuger FW dan F. Busman ( Pleuger Unterwasserpumpen GmbH ) pada
tahun 1955, ABB Azipod adalah produk pertama yang menggunakan teknologi
ini.

Berdasarkan propeller yang digunakan, sistem ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Tractor pod, propeller diletakkan di bagian depan pod seperti pada pesawat
terbang sehingga energi yang dihasilkan propeller digunakan untuk menarik,
bukan mendorong seperti sistem pada kapal konvensional.

2. Tandem pod, propeller diletakkan dibagian depan dan belakang pod, dengan
menggunakan dua propeller sekaligus tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar.

3. Contra-rotating pod, menggunakan dua buah propeller yang semuanya diletakkan


di bagian depan pod, putaran propeller ini berbeda satu dengan yang lain dengan
tujuan memaksimalkan aliran air yang dihasilkan pada propeller di depannya.
Tractor pod Tandem pod Contra rotating pod

Komponen-komponen pada sistem ini, yaitu


*Komponen di dalam pod (bagian yang terendam):
- Fix pitch propeller
- Motor listrik AC
- Propeller shaft
- Thrust and support bearings
- Shaft propeller brake
- Propeller shaft seals
- Bilge pumps
- Monitoring and control equipment
- Sistem pengereman (braking system)

*Komponen diluar pod :


- Sistem kemudi (steering unit)
- Peralatan pelumasan (lubricating oil equipment)
- Unit ventilasi dan pendinginan (ventilation and cooling unit)
- Unit transmisi daya (slip ring)

C. Cyloidal Propeller

Cyloidal propeller, biasa disebut baling-baling poros vertical. Terdiri dari enam atau
delapan jumpah plat vertical yang disusun secara melingkar terhadap garis normal vertical.
Plat-plat ini yang disebut sebagai propeller, propeller ini memiliki beberapa sudut kebebasan
yang dapat berubah sewaktu-waktu sehingga akan sangat berguna untuk maneuvering kapal.
Biasanya propulsor jenis ini digunakan pada tugboat, kapal ferry dan kapal-kapal yang
membutuhkan olah gerak yang tinggi.

Cyloidal Propeller

A. Aplikasi pada kapal

Pada kapal-kapal barang, besarnya ruang muat merupakan hal yang diutamakan
karena berhubungan dengan jumlah muatan yang dapat diangkut oleh kapal
tersebut.Penggunaan sistem propulsi podded-azimuth sebagai penggerak utama merupakan
salah satu alternatif penyelesaian dari hal tersebut. Dengan pemakaian sistem propulsi ini
akan mengurangi volume kamar mesin sehingga volume ruang muat dapat dimaksimalkan.
Keuntungan lain yang diperoleh seperti berkurangnya kebutuhan bahan bakar kapal, karena
sistem ini menggunakan tenaga listrik.Jika kapal menggunakan crane listrik yang
membutuhkan daya tinggi untuk bongkar muat, maka dapat digunakan tenaga dari generator
utama yang digunakan untuk menggerakkan propeller sebagai daya cadangan jika daya yang
disediakan oleh generator untuk crane kurang mencukupi begitu juga untuk keperluan yang
lain, sehingga sistem penghasil tenaga dapat dikombinasikan, hal ini akan memberikan
efisiensi yang tinggi.

B. Kesimpulan

Podded-azimuth memiliki keuntungan dan kerugian bila dibandingkan dengan


Voith Schneider . Podded-azimuth kurang efisien dan lebih lambat dalam bermanuver, tetapi
mungkin biaya perawatan lebih murah dalam jangka pendek. Biaya perawatan dan
penggunaan Voith lebih murah, selain itu performa yang diberikan juga lebih baik, tetapi
bilah-bilah Voith yang menonjol di bagian bawah lambung membuat pengoperasian sistem
propulsi ini tidak dapat digunakan di perairan yang dangkal.
Daftar Pustaka
- Waterjet Propulsion System oleh Ir. Suryo Widodo Adji, M.Sc, CEng. FIMareST
- http://en.wikipedia.org/wiki/Voith_Schneider_Propeller
- http://eprints.undip.ac.id/19519/
- http://en.wikipedia.org/wiki/Azipod
- http://www.ebooklibs.com/for_ship_propulsion_solutions.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/L-drive
- http://en.wikipedia.org/wiki/Z-drive
- http://www.flowserve.com/vgnfiles/Files/Literature/ProductLiterature/Pumps/pss-90-

You might also like