Professional Documents
Culture Documents
Miftahuddin Nur
4208100071
Pentingnya sebuah kapal memiliki sistem propulsi yang baik, mendorong para ilmuan
untuk menciptakan sistem-sistem pendorong yang dari segi performa dan efisiensi lebih baik
untuk menggantikan sistem-sistem pendorong konvensional yang banyak dipakai saat ini, dan
salah satunya adalah sistem propulsi Voith Schneider, Podded-Azimuth dan lain-lain.
merupakan suatu sistem propulsi kapal yang dapat memiliki manuverbilitas sangat
tinggi. Sistem propulsi ini mampu merubah arah daya dorong hampir seketika. Sistem
propulsi ini banyak digunakan pada kapal tunda dan feri .
Sistem propulsi ini terdiri dari piringan melingkar yang berputar terhadap sumbu
vertikal, pada piringan melingkar tersebut terdapat bilah-bilah vertikal yang menonjol keluar,
sistem propulsi ini diletakkan pada bagian bawah kapal. Setiap bilah vertikal dapat berputar
sendiri terhadap sumbu vertikal. Roda gigi merubah sudut dari bilah-bilah vertikal tersebut
yang disinkronasikan dengan rotasi piringan melingkar, sehingga masing-masing bilah
vertical dapat memberikan daya dorong ke segala arah, sistem ini sangat mirip
dengan kolektif pitch kontrol dan siklik pada helikopter.
B. Podded-Azimuth Propeller
Podded-Azimuth Propeller
Berdasarkan tempat motor diletakkan, sistem ini dibagi menjadi dua jenis :
b. Transmisi listrik, motor yang digunakan dalam sistem transmisi ini berada dalam
pod itu sendiri, dan sistem tersebut terhubung langsung ke propeller tanpa
menggunakan roda gigi. Listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga dapat
dihasilkan dari mesin diesel maupun turbin gas. Sistem ini pertama kali diciptakan
oleh Pleuger FW dan F. Busman ( Pleuger Unterwasserpumpen GmbH ) pada
tahun 1955, ABB Azipod adalah produk pertama yang menggunakan teknologi
ini.
Berdasarkan propeller yang digunakan, sistem ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Tractor pod, propeller diletakkan di bagian depan pod seperti pada pesawat
terbang sehingga energi yang dihasilkan propeller digunakan untuk menarik,
bukan mendorong seperti sistem pada kapal konvensional.
2. Tandem pod, propeller diletakkan dibagian depan dan belakang pod, dengan
menggunakan dua propeller sekaligus tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar.
C. Cyloidal Propeller
Cyloidal propeller, biasa disebut baling-baling poros vertical. Terdiri dari enam atau
delapan jumpah plat vertical yang disusun secara melingkar terhadap garis normal vertical.
Plat-plat ini yang disebut sebagai propeller, propeller ini memiliki beberapa sudut kebebasan
yang dapat berubah sewaktu-waktu sehingga akan sangat berguna untuk maneuvering kapal.
Biasanya propulsor jenis ini digunakan pada tugboat, kapal ferry dan kapal-kapal yang
membutuhkan olah gerak yang tinggi.
Cyloidal Propeller
Pada kapal-kapal barang, besarnya ruang muat merupakan hal yang diutamakan
karena berhubungan dengan jumlah muatan yang dapat diangkut oleh kapal
tersebut.Penggunaan sistem propulsi podded-azimuth sebagai penggerak utama merupakan
salah satu alternatif penyelesaian dari hal tersebut. Dengan pemakaian sistem propulsi ini
akan mengurangi volume kamar mesin sehingga volume ruang muat dapat dimaksimalkan.
Keuntungan lain yang diperoleh seperti berkurangnya kebutuhan bahan bakar kapal, karena
sistem ini menggunakan tenaga listrik.Jika kapal menggunakan crane listrik yang
membutuhkan daya tinggi untuk bongkar muat, maka dapat digunakan tenaga dari generator
utama yang digunakan untuk menggerakkan propeller sebagai daya cadangan jika daya yang
disediakan oleh generator untuk crane kurang mencukupi begitu juga untuk keperluan yang
lain, sehingga sistem penghasil tenaga dapat dikombinasikan, hal ini akan memberikan
efisiensi yang tinggi.
B. Kesimpulan