Professional Documents
Culture Documents
bab 2
Data dan Analisis Awal
2.1 Patokan Perencanaan
Bla2
2.2 Analisis Debit
Dalam analisis hidologi, akan dicari besarnya debit rancangan, yaitu debit
banjir dengan kala ulang 25 tahun, dan debit andalan 80%. Untuk perhitungan debit
banjir, akan digunakan analisis frekuensi untuk mendapatkan curah hujan pada kala
ulang 25 tahun berdasarkan data hujan yang ada.
Debit Sungai hasil pengukuran/perkiraan kemudian disusun dari besar ke kecil dan
pada tiap debit diberikan probabilitas yang dihitung dengan persamaan Weibull
seperti berikut.
i
p= ×100%
n
dimana
p : probabilitas terlampaui (%)
i : nomor urut debit
n : jumlah (banyaknya) data debit
Tujuan analisis debit banjir adalah untuk menentukan besarnya debit banjir
rencana dengan periode ulang tertentu yang akan digunakan dalam perencanaan
bangunan-bangunan hidrolika untuk sebuah Bangunan Irigasi seperti bendung (weir),
bangunan pengambilan (intake), kantong lumpur (sand trape), saluran pembawa dan
lainnya.
Debit banjir rancangan dapat ditentukan berdasarkan pengalihragaman hujan
menjadi aliran. Perhitungan periode ulang debit banjir rancangan diasumsikan sama
dengan periode ulang curah hujan rancangan. Debit banjir rancangan dapat
diperkirakan berdasarkan curah hujan dapat diklasisifikasikan sebagai: (1) rumus
empirik dan (2) unit hidrograf. Metode rumus empiris (metode rasional) biasanya
digunakan untuk DAS yang berukuran relatif kecil. Ada beberapa rumus empirik
untuk menentukan hidrograf satuan sintetik seperti HSS Gama I, Snyder, Nakayasu,
Rasional dan sebagainya.
a. Hidrograf Satuan
Hubungan antara hujan dan pengaliran (runoff) digambarkan oleh hidrograf
satuan.
Hidrograf satuan didefinisikan sebagai hidrograf limpasan langsung yang
dihasilkan oleh hujan efektif yang terjadi merata diseluruh DAS dengan intensitas
tetap dalam satu satuan waktu yang ditetapkan. Berdasarkan definisi tersebut, ada
beberapa anggapan dasar yang berlaku pada penggunaan teori hidrograf satuan yaitu
sebagai berikut ini (Chow dkk., 1988).
Hujan yang terjadi dianggap merata diseluruh DAS dengan intensitas tetap dalam
satuan waktu/durasi yang ditetapkan.
Hubungan antara hujan dan aliran bersifat linear (linear system).
Hubungan antara hujan dan aliran pada proses pengalihragaman di DAS tidak
tergantung pada waktu kejadian (time invariant).
Waktu dari puncak hidrograf satuan sampai akhir hidrograf limpasan langsung
selalu tetap.
ditandai dengan parameter waktu naik (time of rise), waktu dasar (base time) dan
debit puncak (peak discharge). Adapun parameter HSS GAMA-1 meliputi TR
(waktu naik, jam), Qp (debit puncak, m3/s), Tb (waktu dasar, jam), K (koefisien
tampungan, jam), t (waktu, jam), Qb (m3/s), ø, Qt (m3/s).
Bentuk tipikal HSS Gama-I ditandai dengan parameter waktu naik (time of
rise), waktu dasar (base time) dan debit puncak (peak discharge) seperti pada gambar
di bawah.
Q (m3/dt)
TR t (jam)
TB
Kelompok 5BA
IKE DITA A ,SHAILLA NF, MUTIARA NP, IKHSAN P, HAMBALI,GALUH,
ADIB N
o Kerapatan jaringan kuras (D), yaitu panjang sungai persatuan luas DAS
(km/km2).
o Luas relatif DAS sebelah hulu (RUA), yaitu perbandingan antara luas DAS
sebelah hulu garis yang ditarik melalui titik sungai terdekat dengan titik berat
DAS dan tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan tititk tersebut
dengan tempat pengukuran , dengan luas DAS total (A).
o Faktor simetri (SIM), yaitu ditetapkan sebagai hasil kali antara faktor lebar
(L) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA).
27 0.1107 0.0356
28 0.0044 0.0014
29 0.0035 0.0011
30 0.0027 0.0009
31 0.0022 0.0007
6
0.035
8 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
9 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
10 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
11 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
12 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
13 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
14 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
15 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
16 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
17 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
18 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
19 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
20 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
21 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
22 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
23 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
24 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
25 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
26 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.035
27 6 0.6982 0.3429 1.0411 21.99 23.03
0.001
28 4 0.0277 0.0136 0.0413 21.99 22.03
0.001
29 1 0.0219 0.0107 0.0326 21.99 22.02
0.000
30 9 0.0173 0.0085 0.0258 21.99 22.01
0.000
31 7 0.0137 0.0067 0.0204 21.99 22.01
Kelompok 5BA
IKE DITA A ,SHAILLA NF, MUTIARA NP, IKHSAN P, HAMBALI,GALUH,
ADIB N
Dari tabel perhitungan tersebut diperoleh debit banjir Q20/Qb sebesar = 1.047 m3/s.
Sehingga diperoleh grafik hubungan hidrograf banjir dengan waktu, seperti yang
terlihat pada Gambar 2.4.