You are on page 1of 5

MEMBANTU PASIEN BERGERAK (MOBILISASI)

19 Januari 2009 oleh PRO-HEALTH


A. Pengertian

Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur,

mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian

(Barbara Kozier, 2007). Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak

atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan

berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi

berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2006).

Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu mobilisasi secara pasif dan mobilisasi

secara aktif. Mobilisasim secara pasif yaitu: mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan

tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang lain secara total atau keseluruhan. Mobilisasi

aktif yaitu: dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa

bantuan dari orang lain (Priharjo, 2006).

Mobilisasi secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya

penyembuhan pasien. Secara psikologis mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada

pasien bahwa dia mulai merasa sembuh. Perubahan gerakan dan posisi ini harus

diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui. Pasien dan keluarga akan dapat

mengetahui manfaat mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi

B. Tujuan Mobilisasi

Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison (2005), antara lain :

1. Mempertahankan fungsi tubuh

2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka

3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik

4. Mempertahankan tonus otot

5. Memperlancar eliminasi Alvi dan Urin


6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat

memenuhi kebutuhan gerak harian.

7. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi

C. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Mobilisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Barbara Kozier (2008), antara lain :

1. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi

tingkat pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan

kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas

seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat.

2. Proses Penyakit dan injury

Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya,

misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulutan untuk mobilisasi secara bebas.

Demikian pula orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit/nyeri yang

menjadi alasan mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien

harus istirahat di tempat tidur karena menderita penyakit tertentu.

3. Kebudayaan

Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya;

pasien setelah operasi dilarang bergerak karena kepercayaan kalau banyak bergerak

nanti luka atau jahitan tidak jadi.

4. Tingkat energi

Seseorang melakukan mobilisasi jelas membutuhkan energi atau tenaga. Orang yang

sedang sakit akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan orang dalam keadaan

sehat.

5. Usia dan status perkembangan


Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan

seorang remaja.

D. Macam Mobilisasi

Macam-macam mobilisasi antara lain :

1. Mobilisasi penuh

Mobilisasi penuh ini menunjukkan syaraf motorik dan sensorik mampu mengontrol

seluruh area tubuh. Mobilisasi penuh mempunyai banyak keuntungan bagi kesehatan,

baik fisiologis maupun psikologis bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan

secara bebas, mempertahankan interaksi sosial dan peran dalam kehidupan sehari hari.

2. Mobilisasi sebagian

Pasien yang mengalami mobilisasi sebagian umumnya mempunyai gangguan syaraf

sensorik maupun motorik pada area tubuh. Mobilisasi sebagian dapat dibedakan

menjadi:

1) Mobilisasi temporer yang disebabkan oleh trauma reversibel pada sistim

muskuloskeletal seperti dislokasi sendi dan tulang

2) Mobilisasi permanen biasanya disebabkan oleh rusaknya sistim syaraf yang

reversibel.

E. Kontra Indikasi Mobilisasi

pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode tidak terlalu lama

seperti pada pada kasus infark Miokard akut, Disritmia jantung, atau syok sepsis,

kontraindikasi lai dapat di temukan pada kelemahan umum dengan tingkat energi yang

kurang.

F. Mobilisasi Pada Pasien Pasca Pembedahan Abdomen.

Mobilisasi pasca pembedahan yaitu proses aktivitas yang dilakukan pasca pembedahan

dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur (latihan pernafasan, latihan batuk efektif dan
menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke

kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth, 2005 ).

Tahap-tahap mobilisasi pada pasien dengan pasca pembedahan menurut Rustam Muchtar

(2006), meliputi :

1. Pada hari pertama 6-10 jam setelah pasien sadar, pasien bisa melakukan latihan

pernafasan dan batuk efektif kemudian miring kanan – miring kiri sudah dapat dimulai.

2. Pada hari ke 2, pasien didudukkan selama 5 menit, disuruh latihan pernafasan dan batuk

efektif guna melonggarkan pernafasan.

3. Pada hari ke 3 – 5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian berjalan di sekitar

kamar, ke kamar mandi, dan keluar kamar sendiri.

• Share this:
• Facebook

• Print
• Email

Ditulis dalam Uncategorized | 3 Komentar
Suka
Be the first to like this post.
3 Tanggapan

1. di/pada 11 Desember 2009 pada 3:17 pm uswatun khasanah


saya mau cari bahan KTI tentang mobilisasi. dari buku apa saja yaaa? mohon
bantuannya. Rencananya saya mau buat KTI hubungan antara mobilisasi dengan
proses involusi.mohon sarannya jg

2. di/pada 18 Desember 2009 pada 7:22 pm mustofa


makasih banyak artikelnya mudahan banyak manfaatnya amin3…
o ya ada materi tentang mobilisasi pada pasien strok, posting donk ke emailku, thank
before.
3. di/pada 5 Maret 2010 pada 1:53 pm diran diran
Maaf, saya mau ikut comment, karena saya juga praktisi pendidikan dan pelayanan.
Menarik secara pembahasannya, cuma ada beberapa point yang tanpa sumber.
misalnya : macam-macam mobilisasi dan kontra indikasi mobilisasi.
Jadi tiap point supaya ada sumbernya supaya bermanfaat pula bagi yang sedang
membutuhkan bahan plus sumbernya tenrunya.
Thank you.

Komentar RSS
Tinggalkan Balasan Cancel reply
Top of Form

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama *

Email *

Situs web
Komentar
Bottom of Form

You might also like