Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Anatomi
Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga
perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan orang
dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan
darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh
ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan
mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus
quadratus.17,18
Untuk mengetahui perbedaan bentuk hati normal dan tidak normal dapat
Gambar 2.1 Anatomi Hati Gambar 2.2 Hati Normal Gambar 2.3 Kanker Hati
a. Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien
seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.
b. Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.
racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan
nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan
b. Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin
yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun
d. Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau
rusak.
organ yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan
gerakan yang berbeda dari sel asalnya serta merusak bentuk dan fungsi sel asalnya.
Kanker hati adalah pertumbuhan sel yang abnormal, cepat, dan tidak terkendali pada
Dalam keadaan normal sel hati akan membelah diri jika ada penggantian sel-
sel hati yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus
sehingga terjadi penumpukan sel baru yang menimbulkan desakan dan merusak
jaringan normal pada hati. Kanker hati primer yaitu karsinoma hepatoseluler
merupakan kanker hati yang sering dijumpai dan salah satu kanker yang paling
banyak didunia. Penemuan dini kanker hati sukar dilakukan karena awalnya tidak
2.3 Patologi
yaitu :21
2.3.1 Tipe noduler, berbentuk multi noduler, biasanya hati membesar dengan nodul
2.3.2 Tipe masif, bentuk masif yang besar pada salah satu lobus dengan hanya 1
nodul saja, tumor besar tersebut sering terdapat di lobus kanan dan pada lobus
terisi oleh sel-sel kanker dan kadang-kadang susah dibedakan dengan sirosis
portal.
Menurut WHO secara histologik tipe kanker hati berdasarkan struktur sel
Kanker hati dapat terjadi pada semua golongan usia, tetapi jarang ditemukan
pada usia muda, kecuali di wilayah yang endemik infeksi virus hepatitis B (HBV)
serta banyak transmisi HBV secara perinatal. Umumnya dengan wilayah insiden
HBV tinggi, umur penderita kanker hati 10-20 tahun lebih muda daripada umur
penderita di wilayah yang insidennya lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh infeksi
HBV sebagai salah satu penyebab kanker hati, banyak ditularkan pada masa
perinatal.22
cohort, proporsi penderita kanker hati pada interval usia 40-59 tahun yaitu 55,54 %,
usia < 40 tahun yaitu 27,26%, dan usia >59 tahun yaitu 17,2 %.23 Di Indonesia kanker
hati banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun.20 Menurut penelitian Rifai A. (1995-
5,7:1.24
Pada umumnya pria lebih banyak menderita kanker hati daripada wanita,
Globocan (2002), di negara-negara maju rasio penderita kanker hati pria : wanita
yaitu 3,3 : 1 sedangkan di negara-negara berkembang 2,5 : 1.4 Kejadian kanker hati
lebih tinggi pada pria, bisa disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpajan oleh
Secara geografis di dunia terdapat tiga kelompok wilayah kanker hati yaitu
wilayah tingkat insiden rendah (kurang dari tiga kasus) ; menengah (tiga hingga
sepuluh kasus) ; dan tinggi (lebih dari sepuluh kasus per 100.000 penduduk). Tingkat
insiden tertinggi tercatat di Asia Timur dan Asia Tenggara serta di Afrika Tengah
sedangkan yang terendah di Amerika Tengah. Sekitar 80% kasus kanker hati di
dunia berada di negara berkembang seperti Asia Timur dan Asia Tenggara serta
Afrika Tengah yang juga diketahui sebagai wilayah dengan prevalensi tinggi virus
hepatitis.22
WHO tahun 2000 melaporkan IR kanker hati di dunia yaitu 9 per 100.000
penduduk.9 Tahun 1999 IR kanker hati pada pria : wanita di Amerika Tengah 2,06 :
1,64 per 100.000 penduduk, di Afrika Tengah 24,21 : 12,98 per 100.000 penduduk, di
Asia Timur 35,46 : 12,66 per 100.000 penduduk, dan di Asia Tenggara 18,35 : 5,7
per 100.000 penduduk.25 Di Jepang (2002) IR kanker hati pada pria sebesar 24 per
(2002) IR kanker hati pada pria : wanita yaitu 20 : 6 per 100.000 penduduk .9
a. Host
demikian, risiko kanker lebih besar saat orang telah berusia lebih dari 40 tahun.27.
Berdasarkan jenis kelamin, kejadian kanker hati lebih banyak ditemukan pada pria.21
Menurut penelitian Hadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang menggunakan desain
case series, umur rata-rata penderita kanker hati yaitu 50,3 dan berdasarkan jenis
kelamin, tertinggi pada pria dengan proporsi 81,38% dan terendah pada wanita
b. Agent
Sirosis hati merupakan faktor risiko utama kanker hati di dunia dan
melatarbelakangi lebih dari 80% kasus kanker hati. Setiap tahun 3-5% dari pasien
sirosis hati akan menderita kanker hati, dan kanker hati merupakan salah satu
penyebab kematian pada sirosis hati.21 Pada tahun 2002, PMR sirosis hati di dunia
yaitu 1,7%.11 Waktu yang dibutuhkan dari sirosis hati untuk berkembang menjadi
Konsumsi alkohol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sirosis hati.
Peminum berat alkohol (>50-70 gr/ hari dan berlangsung lama) berisiko untuk
menderita kanker hati melalui sirosis hati alkoholik. Mekanisme penyakit hati akibat
pembentukan kolagen. Regenenerasi sel tetap terjadi tetapi tidak dapat mengimbangi
kerusakan sel. Penimbunan kolagen terus berlanjut, ukuran hati mengecil, berbenjol-
negara, di negara Barat etiologi sirosis hati tersering diakibatkan oleh alkohol.21.
Menurut penelitian Coon dkk. (2008) di Nottingham dengan desain cohort, RR pada
peminum alkohol 2,34 untuk terkena kanker hati, RR HBV yaitu 6,41 dan RR HCV
dan C. Virus hepatitis B menyebabkan sirosis hati sebesar 40-50%, virus hepatitis C
case series, pada 483 penderita kanker hati ditemukan 232 orang (63%) menderita
sirosis hati, 91 orang hepatitis B (25%) dan 44 orang (12%) hepatitis C, dengan
jumlah seluruhnya 367 orang (76%). Sedangkan 116 orang lagi (24%) tidak
berhubungan sama sekali dengan sirosis hati, hepatitis B ataupun hepatitis C.30 Dari
hasil penelitian Nurhasni (2007) di RS Haji Medan dengan desain case series pada
164 penderita sirosis hati, 35 orang (21,3%) sudah mengalami komplikasi kanker
hati.31
Hubungan antara infeksi HBV dan HCV dengan timbulnya kanker hati
kejadian kanker hati yang tinggi.22 Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia,
tahun 2003 IR hepatitis B di Indonesia yaitu 14 per 100.000 penduduk. Dan tahun
2005 di Sumatera Utara PR hepatitis B yaitu 52 per 100.000 penduduk.12 Pada tahun
kanker hati tahun 1998-2003, penderita pria yaitu 309 orang (79,43%) dan wanita
yaitu 57 orang (14,6%), hepatitis C yaitu 78 orang (20,05%), hepatitis B dan C yaitu
Jepang dengan desain cohort, RR penderita hepatitis C untuk terkena kanker hati 0,96
Karsinogenisitas HBV dan HCV pada hati terjadi melalui proses inisiasi,
promosi, dan progresi. Inisiasi diawali dengan integrasi virus hepatitis ke dalam
hati dan menghambat aktifitas sel penekan tumor. Virus hepatitis terintegrasi meluas
ke sel hati karena sudah kebal terhadap respon imunitas. Pada tahap promosi terjadi
proses nekrosis dan kematian sel akibat dari aktifitas virus hepatitis yang diikuti
b.3 Aflatoksin
flavus, sering ditemukan pada jenis polong-polongan yang sudah menghitam dan
mengeriput serta produk olahannya yang kadaluarsa seperti kacang tanah, kacang
kedelai, keju dll. Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan-bulan
gen, di mana mutasi gen tersebut bekerja menggangu fungsi penekan tumor.36
penelitian case control, terdapat korelasi positif antara kejadian kanker hati dengan
kadar aflatoksin dalam tubuh (p<0,01) yaitu terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada
b.4 Hemokromatosis
kecenderungan untuk menyerap jumlah besi yang berlebihan dari makanan di mana
kerusakan hati termasuk kanker hati.38 Kanker hati akan berkembang sampai dengan
risiko yang paling besar adalah hemokromatosis yang disertai dengan sirosis hati.
mengurangi risiko menderita kanker hati jika sudah disertai sirosis hati.36
Lingkungan fisik di Indonesia yang berada pada iklim tropis, ideal untuk
tempat yang lembab dan panas.39 Selain itu, lingkungan psikologis secara tidak
adanya stress, tekanan dan konflik dapat menimbulkan kecemasan, insomnia, dan
tidak nafsu makan yang pada akhirnya akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga
Pada fase subklinis belum ditemukan gejala yang jelas pada penderita, berikut
Penderita kanker hati stadium lanjut sering datang berobat karena tidak
nyaman dengan nyeri di abdomen kanan atas. Nyeri umumnya bersifat tumpul
atau menusuk, intermitten atau kontinu, sebagian area hati terasa terbebat
Kanker hati lobus kanan dapat menyebabkan batas atas hati bergeser ke atas,
nodul.
2.5.3 Perut kembung timbul karena massa tumor sangat besar dan gangguan fungsi
hati.
gastrointestinal.
2.5.5 Letih, mengurus : dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan
2.5.6 Demam : timbul karena nekrosis tumor, disertai infeksi dan metabolit tumor,
2.5.7 Icterus : tampil sebagai kuningnya sklera dan kulit, biasanya sudah stadium
lanjut, juga karena sumbat kanker di saluran empedu atau tumor mendesak
2.5.8 Ascites juga merupakan stadium lanjut, secara klinis ditemukan perut
2.5.9 Lainnya : selain itu terdapat kecenderungan perdarahan, diare, nyeri bahu
belakang, kulit gatal dan lainnya, manifestasi sirosis hati seperti splenomegali,
2.6 Klasifikasi
hepatosit. Dari semua tumor ganas yang pernah didiagnosis, 85% merupakan
karsinoma hepatoseluler.
2.6.2 Kholangiokarsinoma : merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel saluran
pembuluh darah.
2.7.1 Stadium I
Satu fokal tumor berdiameter ≤ 3 cm yang terbatas hanya pada salah satu
segmen.
2.7.2 Stadium II
Satu fokal tumor berdiameter > 3 cm, tumor terbatas pada segmen I atau
multifokal tumor terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.
Tumor pada segmen I meluas ke lobus kiri (segmen IV) atau ke lobus kanan
segmen V dan VIII atau tumor dengan invasi periferal ke sistem pembuluh
darah atau pembuluh empedu tetapi hanya terbatas pada lobus kanan atau
2.7.4 Stadium IV
Multifokal tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati atau invasi
tumor ke dalam pembuluh darah hati ataupun pembuluh empedu atau invasi
tumor ke pembuluh darah di luar hati seperti pembuluh darah vena limpa
(vena lienalis) atau vena cava inferior atau adanya metastase keluar dari hati.
yang belum terpapar faktor risiko. Pencegahan yang dilakukan antara lain :1,27
a. Konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur serta konsumsi makanan
pengawet/ pewarna.
yang sudah terpapar faktor risiko agar tidak sakit. Pencegahan primer yang dilakukan
faktor risiko kanker hati) sehingga kejadian kanker hati dapat dicegah melalui
sudah sakit agar lekas sembuh dan menghambat progresifitas penyakit melalui
a. Diagnosis
virus Hepatitis B dan C, dokter, promiskus, dan bagi orang yang mempunyai anggota
keluarga penderita kanker hati. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali pada
penderita sirosis hati dengan HBsAg positif dan pada penderita hepatitis kronis
dengan HBsAg negatif atau penderita penyakit hati kronis atau dengan sirosis dengan
sekali.21
penunjang. 21,40
a.1 Anamnesis
Sebagian besar penderita yang datang berobat sudah dalam fase lanjut dengan
keluhan nyeri perut kanan atas. Sifat nyeri ialah nyeri tumpul,terus-menerus, kadang-
keluhan seperti benjolan di perut kanan atas tanpa atau dengan nyeri, perut
membuncit karena adanya asites. Dan keluhan yang paling umum yaitu merasa badan
Bila pada palpasi abdomen teraba hati membesar, keras yang berbenjol-benjol,
tepi tumpul lebih diperkuat, bila pada auskultasi terdengar bising pembuluh darah
1. Pemeriksaan laboratorium
fetoprotein (AFP) yaitu protein serum normal yang disintesis oleh sel hati fetal.
Rentang normal AFP serum adalah 0-20 ng/ml, kadar AFP meningkat pada
60%-70% pada penderita kanker hati.23 Selain itu, dapat juga dilakukan
pemeriksaan HBsAg karena pada penderita penyakit hati seperti kanker hati
ditemukan HBsAg.21
Dengan USG, hati yang normal tampak warna keabu-abuan dan tekstur
merata. Bila ada kanker akan terlihat jelas berupa benjolan berwarna kehitaman,
atau berwarna putih campur kehitaman dan jumlahnya bervariasi pada tiap
daya tembus sinar-X digunakan untuk mendeteksi ukuran, jumlah tumor, lokasi
dan sifat kanker hati dengan tepat.22 Pemeriksaan dengan CT scann letak kanker
dengan jaringan tubuh sekitarnya terlihat jelas, dan kanker yang paling kecil
scann yang masih meragukan atau pada penderita ada risiko bahaya radiasi
sinar-X. MRI dapat menampilkan dan membuat peta pembuluh darah kanker
b. Pengobatan
besarnya ukuran kanker, spesifik lokasi kanker, lesi kanker serta ada tidaknya
b.1 Kemoterapi
dalam arteri hepatika sehingga obat secara langsung masuk sel-sel kanker pada
b.2 Pembedahan
Pembedahan hanya dapat dilakukan bila tumor pada hati hanya 1 lobus saja
kanker hati yang disertai sirosis hati akan menimbulkan risiko yang tinggi
dalam pembedahan.21
b.3 Radiasi
Radiasi tidak banyak peranannya dalam pengobatan kanker hati. Hal ini
disebabkan karena pada umumnya keganasan yang mengenai hati bersifat relatif
resisten terhadap pengobatan radiasi dan sel hati yang normal peka terhadap
radiasi.39
b.4 Embolisasi
merupakan salah satu pengobatan penderita kanker hati yang tidak bisa lagi
dibedah. Hanya saja, jika tidak berhasil malah dapat semakin memperburuk
lain ke dalam tubuh seseorang. Bila kanker hati ditemukan pada pasien yang
sudah ada sirosis hati dan ditemukan kerusakan hati yang berkelanjutan atau
sudah hampir seluruh hati terkena kanker atau sudah ada sel-sel kanker yang
masuk ke vena porta maka tidak ada jalan terapi yang lebih baik lagi dari
transplantasi hati. 41
c. Prognosis
Pada umumnya prognosis kanker hati adalah jelek. Tanpa pengobatan terjadi
kematian rata-rata sesudah 6-7 bulan sejak keluhan pertama. Dengan pengobatan
hidup penderita dapat diperpanjang sekitar 11-42 bulan. Menurut penelitian Hadi
penderita kanker hati yang ditemukan pada stadium dini, masa hidup penderita dapat
lebih dari 6 tahun. Manifestasi terakhir sebelum kematian dapat berupa koma
hepatikum, perdarahan masif berupa hematemesis dan melena, syok yang didahului
oleh perasaan nyeri yang hebat di daerah hati. Nyeri yang hebat tersebut bisa
pendukung penyembuhan kanker, dan cara hidup sehat agar dapat mencegah