You are on page 1of 3

Kunyit (Curcuma domestica)

Kunyit (Curcuma domestica.) adalah tanaman obat-obatan yang berumur tahunan. Kunyit
merupakan tanaman asli India yang sudah menyebar ke berbagai negara terutama negara-
negara tropis. Kunyit tumbuh pada ketinggian 0-2000 m dari permukaan laut. Tanah yang
porus atau banyak berpasir, subur dengan kandungan bahan organik yang tinggi sangat
baik bagi pertumbuhannya.

Budidaya
Perbanyakan kunyit dilakukan dengan memisahkan rumpun atau dengan menanam
rimpangnya. Rimpang yang akan ditanam sebaiknya rimpang yang sudah cukup tua dengan
lebih dari 2 mata tunas.

Penanaman kunyit sebaiknya dilakukan dengan jarak tanam 60 cm x60 cm pada awal
musim hujan. Tanah yang akan ditanami perlu dicangkuli dengan kedalaman 20-30 cm.
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki
struktur tanah dan menunjang kondisi biologi tanah. Kebutuhan pupuk per/ha adalah : -
pupuk kandang sebanyak 7.5-10 ton/ha- urea sebanyak 150 kg/ha- TSP sebanyak 150
kg/ha- KCL
sebanyak 120-150 kg/haPemeliharaan tanaman dilakukan agar tanaman mampu
berproduksi dengan baik. Penyiangan dilakukan setiap 3-6 minggu.

Hama dan Penyakit Tanaman

Ulat yang merupakan hama tanaman kunyit adalah ulat (kerana diocles) dan (udas
pesfolus) yang menyerang daun tanaman

Lalat (mimegralla coeruleifrons macquart). Serangan lalat mengakibatkan tanaman layu dan
kering sedang rimpangnya akan membusuk. Pemberantasan kedua jenis hama tersebut
dilakukan dengan pemakaian nogos 50 EC

Produksi kunyit Panen kunyit dilakukan pada saat tanaman berumur 1 tahun. Panen
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau pada saat seluruh daun kering Pada kondisi
tanah yang subur dan pemeliharaan yang benar dari 500 kg bibit kunyit akan menghasilkan
kunyit segar sebanyak 7,5-25 ton.

Manfaat kunyit
- Bumbu dapur.
- Mengobati haid yang tidak teratur
- Mengobati disentri
- Menyembuhkan bengkak karena gigitan serangga atau ulat bulu
- Mengobati borok
- Mengatasi amandel
- Mengobati hepatitis

Serba Kunyit Si Antikanker


Kunyit merupakan golongan keluarga jahe yang banyak dimanfaatkan untuk membuat
masakan seperti nasi kuning maupun kari. Kunyit banyak digunakan terutama di negara
Asia. Sebagai pewarna alami, ia lebih aman dan sehat.

Saat ini industri makanan lebih banyak menggunakan pewarna kuning sintesis ketimbang
alami. Padahal, sesungguhnya justru banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pewarna
kuning alami. Salah satu contohnya adalah kunyit.

Kunyit yang bisa dijumpai dalam bentuk bubuk maupun segar ternyata dapat membantu
pencernaan makanan. Penelitian yang dilakukan terhadap binatang menunjukkan bahwa
kunyit yang mengandung phytokimia curmin (sejenis asam hydroxy cinnamic) dapat
merangsang pencernaan. Selain itu juga dapat mendorong enzim pencernaan untuk
mencegah karbohidrat dan lemak.

Tidak hanya itu, kunyit yang bernama Latin Curcuma longa Linn ini juga mempunyai efek
antikanker dan antiradang. Ahli kanker dari Inggris telah melakukan penelitian terhadap
kapsul kunyit pada penderita kanker kolon. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa
penderita kanker kolon di Asia jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Rupanya karena kerapnya pemakaian kunyit pada masakan.

Keunggulan lain yang didapat dari kunyit adalah kemampuannya sebagai antiradang dan
penggumpal darah. Ini karena pengaruh dari pembentukan ecosanoids, sejenis zat kimia
yang dapat mengatur penggumpalan darah, tekanan darah dan kekebalan tubuh.
Itu sebabnya, ramuan jamu tradisional yang banyak menggunakan kunyit sangat baik untuk
menjaga kesehatan. Kalau Anda masih mengonsumsi jamu yang terbuat dari kunyit, ada
baiknya tetap dipertahankan. Tentunya selain memasukkan kunyit dalam masakan sehari-
hari.

Kunyit (Curcuma domestica) Zat dalam rimpang kunyit berkhasiat untuk menghambat atau
membunuh mikroba. Kurkumin yang memberi warna kuning pada rimpang dikenal bersifat
antibakteria dan anti-inflamasi. Kurkumin berkhasiat mengatasi masalah peradangan
jaringan, merangsang sel hati sehingga mencegah gangguan hati dan menyembuhkan
penyakit kuning. Karena itu kunyit sering ditambahkan dalam makanan sebagai pengawet,
pembunuh bakteri pembusukan, dan penghilang bau amis pada ikan. Peneliti dari
Universitas Gadjah Mada membuktikan kunyit mampu menyembuhkan gangguan maag
tanpa efek samping. Uap rebusan kunyit dapat menyembuhkan radang selaput hidung atau
flu. Jepang malah telah mematenkan kunyit karena menurut hasil penelitian terbukti
sebagai antibiotik alamiah.

Kunyit untuk sakit gigi

Lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Demikianlah lagu dangdut yang dipopulerkan
Meggy Z. Dan, yang pernah sakit gigi, pasti agak mengakui kebenaran perkataan itu. Sakit
gigi memang tak tertahankan, bahkan membuat semua anggota tubuh jadi terasa
mengerikan, mengigil dan demam.

Biasanya, ketika gigi sakit, obat sakit gigi pasti jadi andalan. Ini karena ketika sakit, dokter
pun memang tak akan berfungsi, mengobati, mencabut, atau menambal lubangnya, ketika
gigi sudah tak sakit lagi. Padahal, menunggu sakit tadi reda, duh, tentu memakan tenaga
dan keringat, menahan sakit yang kian menyengat.

Karena itu, mempelajari kiat praktis menangani sakit gigi akan sangat baik. obat alternatif
dari tumbuhan alami akan sangat baik dan membantu, seperti beberapa kiat di bawah ini,
dengan memanfaatkan zat pengurang rasa sakit pada kunyit. Nah, jika Anda sakit gigi,
praktekkankah ramuan gampang ini.

Ramuan 1
Siapkan kunyit satu rimpang dan minyak kayu putih secukupnya. Setelah kunyit dicuci
bersih, lalu kupas. Rendam sebentar dalam minyak kayu putih, kemudian tempelkan
dalam gigi yang berlubang. Lakukan hingga sakit mereda.

Ramuan 2
Siapkan kunyit 10 gram, daun dan akar serai masing-masing 50 dan 25 gr, garam
dapur secukupnya. Setelah semua bahan dicuci bersih dan kunyit dipotong-potong,
rebus dengan setengah liter air. Biarkan hingga air menjadi satu gelas. Minum untuk
tiga kali sehari.

Ramuan 3
Siapkan kunyit 10 gram, daun meniran 50 gram, buah pinang setengah biji, garam
dapur secukupnya. Setelah semua bahan kecuali garam dicuci, tumbuk hingga halus.
Jangan lupa garam. Seduh dengan air panas sebanyak satu gelas, lalu saring. Bila
sudah hangat, gunakan untuk kumur. Lakukan tiga kali sehari.

Sumber : dari berbagai sumber

You might also like