Professional Documents
Culture Documents
Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara pengendalian ini berkaitan
dengan aktivitas nukleus memproduksi protein, dimana protein ini merupakan penyusun
utama dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Contoh protein yang
dapat dihasilkan seperti protein struktural yang digunakan sebagai penyusun membran sel
dan protein fungsional (misalnya enzim) yang digunakan sebagai biokatalisator untuk
berbagai proses sintesis dalam sel.
Protein adalah polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino). Maka untuk
membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Polipeptida
dikatakan protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000. Di dalam
ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim
tertentu. Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada insulin) sampai lebih
dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein sutera). Macam molekul polipeptida
tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting
yang dapat dirangkai membentuk jutaan macam kemungkinan polipeptida.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu,
DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui
RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik
yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer
secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam
amino yang spesifik.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk
menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino (protein).
Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal
sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah
proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino.
Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.
It may be helpful to review other topics, such as DNA structure, DNA replication,
transcription, and biomolecules.
During the process of transcription, the information stored in a gene’s DNA is transferred
to a similar molecule called RNA (ribonucleic acid) in the cell nucleus. Both RNA and
DNA are made up of a chain of nucleotide bases, but they have slightly different
chemical properties. The type of RNA that contains the information for making a protein
is called messenger RNA (mRNA) because it carries the information, or message, from
the DNA out of the nucleus into the cytoplasm.
Translation, the second step in getting from a gene to a protein, takes place in the
cytoplasm. The mRNA interacts with a specialized complex called a ribosome, which
“reads” the sequence of mRNA bases. Each sequence of three bases, called a codon,
usually codes for one particular amino acid. (Amino acids are the building blocks of
proteins.) A type of RNA called transfer RNA (tRNA) assembles the protein, one amino
acid at a time. Protein assembly continues until the ribosome encounters a “stop” codon
(a sequence of three bases that does not code for an amino acid).
The flow of information from DNA to RNA to proteins is one of the fundamental
principles of molecular biology. It is so important that it is sometimes called the “central
dogma.”
Through the processes of transcription and translation, information from genes is used to
make proteins.