Professional Documents
Culture Documents
Piutang : klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau perseroan. ATAU
klaim terhadap pihak lain, agar pihak tersebut membayar sejumlah uang / jasa
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Kelompok Piutang :
a. Piutang Dagang ( Accounts Receivable )
piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa
dikelompokkan sebagai unsur Aktiva Lancar dalam Neraca
b. Wesel Tagih ( Notes Receivable )
Pemberian kredit kepada pelanggan didukung oleh suatu dokumen kredit
yang resmi Wesel atau Promes (Promissory Note)
Wesel janji tertulis untuk melunasi jumlah tertentu dalam jangka waktu
tertentu
c. Piutang Lain-lain
Pinjaman kepada karyawan, perusahaan afiliasi, piutang bunga, piutang pajak, dll
1
Penilaian dan Pelaporan
Tujuan Pelaporan : Piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima.
Piutang-piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih, dicatat sebagai beban atau biaya.
Beban operasi yang timbul dari kegagalan dalam memperoleh hasil tagihan piutang
Beban Piutang Tak Tertagih (Uncollectible Account Expense / Doubtful account
Expense / Bad-debt Expense).
Metode Pencatatan :
1. Metode Penyisihan / Metode Penghapusan Tidak
Langsung (Allowance Method)
Perusahaan menentukan jumlah piutang tak tertagih berdasarkan taksiran atau
estimasi.
Metode :
a) Berdasarkan Persentase Penjualan .
menghitung beban piutang tak tertagih, berdasarkan % dari penjualan
kredit bersih
Contoh :
PT. Kurnia memiliki penjualan jredit bersihnya selama tahun 2009 sebesar Rp.
320.000.000.-, berdasarkan dari pengalaman tahun sebelumnya, pihak manajemen
menetapkan bahwa 0,5 % dari penjualan kredit bersihnya akan tidak dapat
tertagih. Saldo piutang setelah disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2009
2
adalah sebesar Rp. 22.300.000.-. Hitung besarnya taksiram piutang yang tak
tertagih dan buat jurnalnya !
b) Berdasarkan Analisis Umur Piutang (Aging Schedule)
masing-masing piutang dagang dianalisis dan dikelompokkan menurut
lamanya piutang tersebut beredar
Semakin lama suatu piutang dagang masih beredar, maka semakin kecil
kemungkinannya akan tertagih.
Contoh :
Berikut adalah daftar piutang dagang yang dimiliki oleh PT Kurnia selama tahun
2009.
Rp
(Jutaan)
No
. Nama Debitur Umur Piutang (Hari) Total
121- 181-
1-30 31-60 61-90 91-120 180 365 >365
250.00
1 PT. Agung Sejati 500.000 250.000 0 1.000.000
250.00 150.00
2 PT. Abadi 500.000 600.000 0 0 1.500.000
100.00 200.00 100.00
3 Toko Bagus 250.000 0 0 0 650.000
1.000.00
4 CV. Bayangkara 0 1.000.000
Firma Bambang &
5 Co 750.000 750.000
100.00 100.00
6 PT. Dosni Roha 0 0 200.000
3.280.00
7 PT. Merdeka 0 3.280.000
8 PT. Maju 500.000 500.000
9 PT. Citra 0
200.00
10 PT. Margorejo 0 200.000
350.00
11 PT. Simpati 0 350.000
12 PT. Garuda 50.000 50.000
13 PT. Merpati 15.000 15.000
14 PT. Angkasa 50.000 50.000
135.00 100.00
15 PT. Lubuk 675.000 325.000 0 0 1.235.000
16 PT. Pelita 340.000 340.000
17 Firma Nani Heru 515.000 515.000
18 PT. Obor 375.000 375.000
19 PT. Sukma 240.000 240.000
3
Hitunglah jumlah estimasi piutang yang tak tertagih dan buatlah jurnalnya !
Penghapusan Piutang
Terjadi apabila piutang tersebut sudah dipastikan tidak dapat ditagih.
Contoh :
Tanggal 10 Januari 2010, salah satu debitur PT Kurnia, yaitu PT. Angkasa dengan
jumlah piutang Rp. 50.000.000, diputuskan untuk dihapuskan dikarenakan PT.
Angkasa telah dinyatakan bangkrut. Buatlah Jurnal Penghapusan Piutangnya !