Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
By : Abdul Haris, SKp
LUKA BAKAR
Pengertian
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh api, dan oleh penyebab lain dengan akibat
serangan. Dapat juga disebabkan oleh air panas, listrik, bahan kimia & radiasi.
Akibat luka bakar umumnya berupa :
• Kematian
• Kontraktur
• Akibat lain
Menurut sebuah survey, penyebab luka bakar di RSCM adalah :
Api 56 %
Air mendidih 40 %
Listrik 3 %
Kimia 1 %
Derajat II :
Terjadinya kerusakan sebagian dermis ditandai timbulnya bullae. Dalam fase penyenmbuhan
akan tampak daerah bintik – bintik biru dari kelenjar sebacea & akar rambut.
Derajat 2 dibagi menjadi :
1. Superficial :Akan sembuh dalam 2 minggu
2. Dalam :Penyembuhan melalui jaringan granulasi tipis & sempit akan ditutup
oleh epitel yang berasal dari dasar luka selain dari tepi luka.
Derajat III :
Kerusakan seluruh lapisan dermis atau > dalam. Tampak epitel terkelupas & daerah
putih karena koagulasi protein dermis. Dermis yang terbakar kemudian mongering & menciut
(eskar). Bila eskar melingkar, akan menekan arteri, vena & saraf perifer. Yang pertama
tertekan biasanya saraf dengan gejala : rasa kesemutan. Sayatan longitudinal lapisan dermis
dan tanpa memotong vena akan membebaskan penekanan & tanpa perdarahan yang berarti.
Setelah minggu ke II, eskar mulai lepas karena lesi diperbatasan dengan jaringan sehat,
kemudian tampak jaringan granulasi & memerlukan pemotongan “ Skin Graft “.
-1-
Created by Aya’/Gadar/VI/03
-2-
Created by Aya’/Gadar/VI/03
Pertolongan Pertama :
1) Jauhkan dari sumber trauma
Api dipadamkan
Kulit yang panas disiram dengan air
Bahan kimia disiram dengan air mengalir.
Cara mematikan api :
- Pasien dibaringkan
- Ditutup dengan kain basah atau berguling – guling.
2) Bebaskan jalan nafas, misalnya :
Buka baju
Lendir diisap
Trakheotomi dilakukan bila ada keraguan akan jalan napas.
3) Perbaiki pernapasan ( resusitasi pernapasan )
4) Terbakar di ruangan tertutup, persangkaan keracunan CO, maka diberikan O2 murni.
5) Perbaiki sirkulasi ( infus RL / NaCl )
6) Trauma asam / basa, bilas dengan air mengalir terus – menerus.
7) Baju , alas & penutup luka/ tubuh, diganti dengan yang steril
TERAPI CAIRAN
Tujuan : Memperbaiki sirkulasi & mempertaankan keseimbangan cairan
Indikasi :
• Luka bakar derajat 2 – 3 dan > 25 %
• Tidak dapat minum
• Terapi cairan stop “intake” oral dapat menggantikan parenteral
CARA RESUSITASI :
I. Menurut Evans ( 1952 )
Hari I : BB x % luka bakar x 1 cc elektrolit/ NaCl, atau
BB x % luka bakar x 1 cc koloid 2000 cc/ glukosa 5 % - 10 %
NURSING PROSES
1. Kaji riwayat keadaan sebelum tiba di RS ( Emergency )
2. Keadaan luas luka bakar, kedalamannya.
3. Vital Sign → TD, N, P
→ Monitoring Cardiac
→ Bunyi jantung
→ Denyut nadi perifer
4. Pemasangan kateter
5. Monitor intake & output
6. Urine output
7. Monitor waktu perdarahan di bawah kulit ( kuku )
8. Pemeriksaan darah astrup ( ? )
9. Pemeriksaan urine spesifik ( pH, glukosa, protein, HB )
10. Kelemahan otot
11. Gambaran EKG
12. Status mental
13. Suhu tubuh, BB, riwayat alergi, imunisasi, riwayat penyakit bedah
14. Keadaan nyeri, kecemasan & tingkah laku.
-6-