Professional Documents
Culture Documents
com/2008/12/27/dampak-pencemaran-udara-terhadap-
kesehatan/
terutama pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk industri dan
transportasi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas
(Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S),
hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan komposisi
kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat,
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga
benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran
pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7
Dengan filtrasi
dimaksudkan
menangkap
polutan partikel
pada permukaan
flter. Filter yang
digunakan
berukuran sekecil
mungkin.
Dengan
menggunakan
tenaga gravitasi
dan tenaga kinetis
atau kombinasi
untuk
mengendapkan
polutan partikel.
Sebagai kolektor
dipergunakan
gaya sentripetal
yang memakai
silikon. Semakin
besar partikel
secepat mungkin
proses
pembersihan
Program langit
biru yang
dikumandangkan
oleh pemerintah
Indonesia adalah
mengurangi
pencemaran
udara, khususnya
dari akibat
transportasi. Ada
3 tindakan yang
dilakukan
terhadap
pencemaran
udara akibat
transportasi yaitu
mengganti bahan
bakar, mengubah
mesin kendaraan,
memasang alat-
alat pembersih
polutan pada
kendaraan.
Mempertahankan
“paru-paru” kota
dengan
memperluas
pertamanan dan
penanaman
berbagai jenis
tumbuh-tumbuhan
sebagai
penangkal
pencemaran udar
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran Udara
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang
terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Sampah semakin memperparah Pencemaran Udara
Solusi :
+ Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan
pencemaran udara.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel
Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Pendahuluan http://bio04.wordpress.com/2009/08/07/12/
Diera globalisasi saat ini, beberapa negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, telah
mengalami isu kualitas lingkungan hidup yang sampai saat ini selalu menjadi suatu
permasalahan nasional yang perlu dicari jalan pemecahannya. Negara Indonesia telah mengalami
krisis udara bersih, yang mana banyak ditemukannya pencemaran udara di kota-kota besar yang
ada di Indonesia.
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia serta ekosistem telah
menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994
dinyatakan bahwa kerugian ekonomi yang disebabkan polusi udara di Jakarta sebesar Rp500
milyar yang diperhitungkan dari 1.200 kematian prematur, 32 juta masalah pernapasan, dan 464
kasus asma. Selain itu, pencemaran udara berhubungan erat dengan penurunan kualitas produk
yaitu : produk pertanian, peternakan dan perikanan sehingga daya saing untuk keperluan ekspor
di pasar internasional menjadi menurun. Pencemaran udara juga mengakibatkan kualitas
kesehatan penduduk yang tinggal di daerah lingkungan yang tercemar akan menjadi buruk dan
berdampak pada menurunnya daya kreativitas penduduk.
Istilah polusi / pencemaran berasal dari negara Yunani yang berarti mengotorkan, merusakkan
atau mencemarkan. Pada tahun 1966 lembaga di Amerika Serikat yang mengenai “Waste
Management and Control” membuat bahasan tentang polusi / pencemaran. Menurut UU RI No.
23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3, polusi / pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya
tatanan lingkungan dari kegiatan proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara optimal.
Sedangkan pencemaran udara itu sendiri dapat didefinisikan dengan masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor alam dan perilaku manusia. Faktor
alam yang dapat menyebabkan pencemaran udara antara lain gunung meletus yang dapat
menyemburkan debu dan gas sejauh berkilo-kilo meter serta kebakaran hutan akibat dari
kemarau yang berkepanjangan. Faktor yang kedua adalah perbuatan manusia yang secara
langsung juga dapat meningkatkan pencemaran seperti peningkatan pertumbuhan penduduk dan
laju urbanisasi yang mendorong pertumbuhan kendaraan bermotor. Pendapat ahli menambahkan
bahwa pencemaran udara akan terus meningkat karena bertambahnya populasi manusia dan
meningkatnya permintaan bahan bakar. Faktor lain yang dapat menyebabkan meningkatnya
pencemaran udara adalah penurunan ruang terbuka untuk penghijauan, perubahan gaya hidup
yang mendorong pertumbuhan konsumsi energi, ketergantungan kepada minyak bumi sebagai
sumber energi, kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pencemaran udara dan
pengendaliannya serta kebakaran hutan dalam skala besar, yang secara langsung menyebabkan
degradasi hutan dan dapat memberikan efek pada ekosistem, keanekaragaman hayati,
peningkatan emisi karbon, dan kesehatan manusia. Laporan FWI pada tahun 2002 menyatakan
bahwa laju kerusakan hutan mencapai 1,7 juta hektar pertahun bahkan pada tahun 2003
Departemen Kehutanan mengatakan bahwa laju kerusakan hutan mencapai 3,4 juta hektar per
tahun yang diakibatkan oleh berbagai sebab (Minangsari, dkk., 2005).
Untuk mengatasi peningkatan pencemaran udara, pemerintah telah melakukan beberapa upaya
antara lain mencanangkan Program Langit Biru mulai tahun 1996. Program Langit Biru
bertujuan untuk menciptakan mekanisme kerja dalam pengendalian pencemaran udara yang
berdaya guna dan berhasil guna, mengendalikan pencemaran udara, mencapai kualitas udara
ambien yang memenuhi standar kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya, dan mewujudkan
perilaku manusia sadar lingkungan.
Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, dan dapat meracuni atau merusak fungsi
mental, perilaku, anemia, serta dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan sistem
otak. Kandungan timbal dalam bahan bakar minyak juga dapat meracuni sistem pembentukan sel
darah merah.
Selain manusia pencemaran udara juga dapat memberikan efek kepada tumbuhan. Kualitas udara
merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi. Beberapa studi
menunjukkan tumbuhan yang ditanam sepanjang jalur jalan utama di kota, tingkat
pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan di luar kota.
Dampak pencemaran udara terhadap bangunan. Kepadatan area perkotaan, asap, dan partikel
udara yang berasal dari kendaran bermesin diesel menyebabkan kotornya permukaan bangunan.
Gabungan hal tersebut mempercepat pengikikisan bangunan. Berdasarkan hasil percobaan bahwa
campuran pencemar-pencemar seperti ozon, nitrogen dioksida dan sulfur dapat merusak batu
lebih cepat dibandingkan dengan satu persatu pencemar tersebut.
Dampak pencemaran udara terhadap pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya
perubahan iklim. Pemanasan global merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan
bumi yang sebagian disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2),
metan (H4) dan oksida nitrat (NO2). Zat-zat pencemar tersebut berkumpul di atmosfir
membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari dan menyebabkan pemanasan planet dan
efek rumah kaca. Pembangkit listrik, industri, dan kendaraan bermotor merupakan sumber utama
penghasil CO2. Pendapat ahli menambahkan bahwa pemanasan global bersumber dari emisi gas
rumah kaca (GRK) yang disebabkan kenaikan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) karena
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Selain gas
CO2, yang dapat menimbulkan emisi GRK adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4)
dan chloro fluoro karbon (CFC).
Emisi GRK meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan GRK
tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar
tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal tersebut akan
mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat dan menimbulkan perubahan iklim yang sangat
ekstrim di bumi. Dampak dari peningkatan suhu permukaan bumi adalah terganggunya hutan
dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap CO2 di atmosfer.
Kontribusi Indonesia bagi pemanasan global. Indonesia berada di peringkat tiga penyumbang
emisi gas buang CO2 setelah Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina (RRC). Penyumbang
terbesar emisi gas buang CO2 adalah kebakaran hutan. Peningkatan CO2 berdampak terhadap
pemanasan global. Sedangkan menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC, yang
bersumber dari AC, lemari es dan semprotan aerosol. Dan hujan asam diebabkan oleh SO2 dan
NO2 yang berasal dari asap knalpot dan pupuk yang digunakan dalam pertanian. Dampak
pencemaran-penecemaran ini secara berkelanjutan dapat mengakibatkan :
• Peningkatan permukaan laut yang disebabkan oleh mencairnya gunung es, dan akan
menimbulkan banjir di sekitar pantai.
• Naiknya temperatur permukaan air laut akan menjadi pemicu terjadinya badai terutama di
bagian tenggara atlantik.
• Rusaknya habitat seperti barisan batu karang dan pegunungan alpen sehingga menyebabkan
hilangnya berbagai hayati di wilayah tersebut.
Manusia
Apabila kadar SO2, CO, NO2, kadar oksidan, khlorin, dan timah hitam dalam udara ambien
telah melebihi baku mutu (365mg/Nm3 , 10.000 ug/Nm3, 150 mg/Nm3, 235 mg/Nm3, 150
mg/Nm3, dan 2 ug/Nm3 dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah
dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya :
• Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
• Mengurangi aktifitas diluar rumah.
• Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO seperti sumur tua , Goa ,
dll.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeritah pusat untuk mencegah dan mengendalikan
pencemaran udara antara lain:
1. Penetapan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencemaran udara seperti
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
2. Penentuan pengelola pengawasan dan penanggungjawab pengendalian pencemaran udara serta
dampaknya, yaitu:
• Kementerian Negara Lingkungan Hidup bertanggungjawab terhadap regulasi emisi dan
pemantauan dampak lingkungan yang terjadi;
• Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggungjawab terhadap pengawasan dan
pengendali mutu bahan bakar;
• Departemen Perindustrian bertanggungjawab mengawasi produk komponen kendaraan yang
ramah lingkungan dan mengawasi dan sertifikasi bengkel dalam rangka meningkatkan kualitas
udara di perkotaan;
• Departemen Perhubungan bertanggungjawab pengujian tipe untuk kendaraan bermotor
produksi baru termasuk uji emisi gas buang dan pengadaan dan pemasangan converter kit;
• Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap pengujian kendaraan bermotor yang sedang
berjalan.
Kesimpulan
Permasalahan lingkungan yang kerap mengancam negara Indonesia khususnya kota-kota besar di
Indonesia saat ini adalah pencemaran udara terutama yang bersumber dari emisi kendaraan
bermotor dan emisi industri. Pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar Indonesia telah
menjadi masalah yang membutuhkan penanganan serius. Pencemaran udara terjadi karena emisi
yang masuk ke udara ambien melebihi daya dukung lingkungan. Lingkungan tidak mampu
menetralisir pencemaran yang terjadi. Pencemaran udara ini diakibatkan pencampuran gas-gas
dan senyawa berbahaya seperti senyawa karbon (CO, CO2), Sulfida (SO2, S03), Nitrogen (NO,
NO2, dan N2O), partikel logam (Pb, Cd, Fs, Ng) dan senyawa lainnya yang dapat merugikan
rakyat Indoensia diberbagai sektor diantaranya pertanian, pembangunan dan perkebunan selain
itu pencemaran udara juga dapat membahayakan ekosistem dan komunitas disekitarnya. Dan
dampak terbesar dari pencemaran udara adalah pada kesehatan masyarakat Indoensia.
Saran
Kerusakan lingkungan yang terbesar berasal dari manusia. Jadi kesadaran diri pribadi dalam
menyikapi dan merespon akan pentingnya kebersihan lingkungan dalam kehidupan kita di dunia
sangatlah diperlukan. Selain diri pribadi pemerintah juga turut andil dalam memperhatikan
lingkungan dengan cara menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran udara, yang meliputi
kebijakan teknis dan operasional. Selain diri pribadi dan pemerintah, pemilik pabrik juga
semestinya dapat menjaga kelestarian lingkungan dan memperhatikan prosedur operasional
dengan mengupayakan pembuangan limbah tanpa mengakibatkan pencemaran, khususnya
pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.
http://animevent.wordpress.com.
http://cyberbangkinangclubcentre.blogspot.com/2008/04/dampak-dari-pencemaran-udara.html.
Diakses bulan Juli tahun 2009.
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/4316907/MAKALAHLINGKUNGANHIDUPDANPE
NCEMARAN.doc.html. Diakses bulan Juli tahun 2009.
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pengaruh-pencemaran-udara-terhadap.html. Diakses
bulan Juli tahun 2009.
Mardi Minangsari, Ridzki Rinanto Sigit dan Rizman Azmi Aziz. 2005. Potret Keadaan Hutan
Indonesia.
Purnomohadi, S. 1995. Peran Ruang Terbuka Hijau Dalam Pengendalian Kualitas Udara di DKI
Jakarta. Disertasi. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.