You are on page 1of 7

DEPOSITO

DEPOSITO BERJANGKA (TIME DEPOSIT)

Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibanding dana
giro adalah simpanan berjangka atau lebih dikenal dengan Deposito
Berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang
penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui
berakhir.

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu nya ada beberapa jenis :


a. Deposito berjangka 1 bulan
b. Deposito berjangka 3 bulan
c. Deposito berjangka 6 bulan
d. Deposito berjangka 12 bulan

SERTIFIKAT DEPOSITO

Adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia
dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan
atau di pindah tangankan

Dalam hal bunga sertifikat deposito bank dapat menentukan sendiri tingkat
bunga atau diskonto sertifikat deposito yang diterbitkannya.

Perbedaan antara deposito berjangka dengan sertifikat deposito adalah sbb:


1. Deposito berjangka hanya dapat dicairkan atas nama pemegang
sedangkan sertifikat deposito dapat dicairkan atas unjuk oleh siapapun.
2. Deposito Berjangka tidak dapat diperjual belikan sedangkan sertifikat
deposito dapat ddiperjual belikan.
3. Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan sedangkan sertifikat
deposito dapat dipindahtangankan .
4. Bunga deposito berjangka diterima tiap akhir bulan sedangkan bunga
sertifikat deposito diterima dimuka.
5. Deposito berjangka dapat dibuka dalam mata uang asing disamping
mata uang rupiah, sedangkan sertifikat deposito berjangka hanya dapat
diberikan dalam mata uang rupiah.
6. Jumlah nominal minimum deposito berjangka adalah Rp. 1.000.000,-
sedangkan jumlah nominal setiap lembar sertifikat deposito adalah Rp.
5.000.000,-

DEPOSITO ON CALL

Adalah simpanan tetap berada di bank, selama deposan tidak


membutuhkannya. Deposito ini agak berbeda dengan deposito berjangka.
Apabila deposan akan menarik simpanan depositonya, terlebih dahulu
memberitahukan kepada Bank. Pemberitahuan penarikan deposito sesuai
dengan perjanjian antara deposan dengan bank.

DEPOSITO AUTOMATIC ROLL OVER

Adalah deposito yang jika sudah jatuh tempo tetapi deposito tersebut oleh
nasabah yang bersangkutan belum dicairkan maka secara otomatis bunganya
akan diperhitungkan.

PERMOHONAN PEMBUKAAN DEPOSITO BERJANGKA ATAU


SERTIFIKAT DEPOSITODAPAT MELALUI BEBERAPA CARA :
 Telephon

 Telex

 Surat

 Permohonan deposit secara langsung

CARA PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO BERJANGKA DENGAN


SIMPLE INTEREST ADALAH SBB:

BUNGA = Nominal x tingkat bunga x hari bunga


365
CONTOH :

Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 bulan dengan jumlah


nominal Rp. 4.000.000,- . Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka
waktu penyimpanan tersebut adalah 20 %.
Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan
diterima nasabah adalah sebagai berikut :

BUNGA = Rp. 4.000.000 x 0.2 x 30 hari


365
= Rp. 65.753,42

Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito dibayar


di muka dengan cara diskonto.
Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp. 5.000.000,- maka tidak
perlu membayar Rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari Rp.
5000.000,- setelah dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito jatuh
tempo, bank akan membayar sebesar Rp. 5.000.000,-

RUMUS PERHITUNGAN NILAI UANG HARUS DIBAYAR ATAS


SUATU SERTIFIKAT DEPOSITO DENGAN RUMUS TRUE DISCOUNT
SBB:

P= Pokok x 365
Rate x hari + 365

P = Nilai yang harus dibayar.


Pokok = nilai nominal sertifikat deposito.
Rate = suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.
Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat.
CONTOH :

Sertifikat Deposito bernominal Rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari


dan suku bunga 19% per tahun.

Nilai yang dibayar = Rp. 5.000.000 x 365


19% x 31 + 365
= Rp. 4.290.596,40

Diskonto (Bunga) = Rp. 5.000.000 – Rp. 4.290.596,40


= Rp. 79.403,60

CONTOH JURNAL DEPOSITO BERJANGKA :

Tn. A membuka simpanan berjangka pada Bank Omega jakarta atas beban
rekening gironya sebesar Rp. 35.000.000. Jangka waktu selama 3 bulan,
bunga sebesar 21% pa dibayarkan pada saat jatuh tempo. Pada saat
pembukaan rekening simpanan berjangka, oleh bank akan dicatat sbb:

D. Giro Rek. Tn. A Rp. 35.000.000


K. simpanan Berjangka 3 bulan Rek. Tn. A Rp. 35.000.000

Tn. B membuka simpanan berjangka pada Bank Omega yang dibelinya


secara tunai. Nilai nominal sebesar Rp. 20.000.000. Bunga sebesar 22%
setahun dibayar pada saat jatuh tempo. Jangka waktu 3 bulan, oleh bank akan
dicatat sbb:

D. Kas Rp. 20.000.000


K. Simpanan Berjangka 3 bulan Tn.B Rp. 20.000.000

Pada hari yang sama Tn. C membeli simpanan berjangka pada bank Omega
Jakarta yang dibayarkan dengan warkat transfer bank bersangkutansebesar
Rp. 50.000.000. Jangka waktu 6 bulan dan suku bunga sebesar 24% setahun.
Tn. C bukan pemegang rekening giro pada Bank Omega Jakarta. Bank
Omega akan mencatat transaksi ini sebagai berikut :

D. Warkat Transfer yang akan dibayar Rp. 50.000.000


K. Simpanan Berjangka 6 bulan Rek. Tn. C Rp. 50.000.000

PERHITUNGAN BUNGA

Dengan mengasumsikan tanggal pembayaran bunga ketiga nasabah tersebut


diatas sama. Pada tanggal jatuh bulan pertama, Bank Omega-Jakarta akan
menyisihkan beban bunga sbb:

Tn. A = 1/12 x 21% x Rp. 35.000.000 = Rp. 612.500


Tn. B = 1/12 x 21% x Rp. 20.000.000 = Rp. 366.667
Tn. C = 1/12 x 21% x Rp. 50.000.000 = Rp. 1.000.000

Jumlah seluruh antisipasi bunga simpanan berjangka sebesar Rp. 1.979.167


tsb diatas harus dicatat karena akuntansi keuangan menganut faham accrual
basis. Pencatatan ini akan mendebet biaya dan mengkredit hutang jangka
pendek.

JURNAL :

D. Biaya Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167


K. Biaya Bunga Yang akan dibayar Bunga
Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167

Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga simpanan
berjangka : Tn. A untuk keuntungan rekening gironya, Tn. B secara tunai dan
Tn. C dikirim ke rekannya yang juga nasabah Bank Omega cab. Bandung.
JURNAL :

D. Biaya Bunga Yang Harus Dibayar


Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167
K. Giro Rek. Tn. A Rp. 612.500
K. Kas Rp. 366.667
K. RAK – Cab. Bandung Rp. 1.000.000

pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup kedalam rekening laba rugi dengan
ayat jurnal penutupan sbb:

D. Ikhtisar laba rugi Rp. 1.979.167


K. Biaya Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167

Pencairan simpanan berjangka yang telah jatuh tempo

CONTOH :
Tn. A telah jatuh tempo da belum dicairkan olehnya maka Bank Omega akan
memisahkan rekening ini bersama-sama dengan rekening lainnya dengan
membukukan :

D. Simpanan berjangka 3 bulan Rp. 35.000.000


K. Simpanan Berjangka yang telah jatuh tempo
Rek. Tn. A Rp. 35.000.000

Rekening simpanan berjangka yg telah jatuh tempo akan tetap tampil pada
neraca hingga pemilik rekening yg bersangkutan datang untuk
mencairkannya.

Apabila Tn. A datang hendak mencairkan simpanan berjangka tsb scr tunai,
Bank Omega akan menghilangkan rekening simpanan berjangka yang telah
jatuh tempo tsb dengan mencatat ayat jurnal :

D. Simpanan berjangka yang telah jatuh tempo


Rek. Tn. A Rp. 35.000.000
K. Kas Rp. 35.000.000
Dengan demikian rek. Simpanan berjangka T. A akan tidak tampak lagi
dalam pembukuan Bank Omega.

PENCAIRAN SIMPANAN BERJANGKA YANG BELUM JATUH WAKTU

Pemegang rekening simpanan berjangka akan dikenakan denda (penalty).


Penalty merupakan selisih antara bunga yang seharusnya dibayarkan dengan
mempergunakan suku bunga baru kepada si pemegang rekening dengan
bunga yang telah dibayarkan kepada si pemegang rekening.

CONTOH :

Apabila Tn. C yang telah memiliki rek. Simpanan berjangka selama 3 bulan,
kemudian hendak mencairkan rekeningnya untuk disetorkan bagi keuntungan
rekening giro temannya Tn. B, maka Bank Omega akan memberikan bunga
kepadanya sebesar 19% setahun dan membukukan sbb:

Perhitungan bunga yang harus dibayarkan :

19% x 3/12 x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.375.000

Bunga yg telah dibayarkan :


24% x 3/12 x Rp. 50.000.000 = Rp. 3.000.000

Jumlah yg harus dikembalikan = Rp. 625.000

Pada saat Tn. C hendak mencairkan simpanan berjangka yg dimiliki tsb, hasil
pencairannya harus dikurangkan terlebih dahulu dengan denda atau penalty
sebesar Rp. 625.000 tersebut, kemudian oleh bank akan dicatat sbb:

D. Simpanan Berjangka 6 bln.


Rek. Tn. C Rp. 50.000.000
K. Pendapatan Opr. Lainnya
Penalty simpanan Berjangka Rp. 625.000
K. Giro – Rek. Tn. B Rp. 49.375.000

You might also like