You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada
atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul
tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip.
Senyawa bi dan polifungsional adalah senyawa yang tersusun daridua atau lebih gugus
fungional. Sifat senyawa bifungsional dengan dua gugus yg berdekatan, Pada banyak kasus
bersifat seperti senyawa onofungsional terkait, tetapi pada kasus lain dapat menyebabkan
perubahan pada sifat fisika dan kimia, khususnya pada saat jarak antara duagugus
fungsi itu berdekatan.
Klasifikasi senyawa bifungsional,Senyawa bifungsional diklasifikasikan menjadi :
• Berdasarkan jenis gugusfungsi dan posisi kedua gugus fungsi
• Berdasarkan Jenis Gugus fungsional: sejenis dan berbeda jenis
• Berdasarkan posisi kedua gugus fungsi: Posisi antara dua gugusfungsi dapat
bersebelahan
Dalam kimia, istilah asil halida atau asam halida adalah suatu senyawa yang
diturunkan dari sebuah asam karboksilat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus
halida. Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh
yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Aldehid sebagai senyawa karbonil. Aldehid senyawa-senyawa sederhana yang
mengandung sebuah gugus karbonil - sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid termasuk senyawa
yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti
-OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa
ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.

1
1.2. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui ataupun memahami suatu senyawa gugus bifungsional yang
terdiri dari gugus fungsi aldehid dan gugus fungsi Alkil halida.

1.3. Manfaat
Agar mahasiswa dapat mengetahui ataupun memahami suatu senyawa gugus bifungsional
yang terdiri dari gugus fungsi aldehid dan gugus fungsi Alkil halida.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada
atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul
tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip.
Gugus bifungsional mengandung pengertian ketika molekul mengandung dua atau
lebih kelompok-kelompok fungsional yang berbeda.
Kelompok fungsional yang mendapatkan prioritas diperlakukan sebagai kelompok
utama dan ditandai oleh akhiran sekunder sementara kelompok lain dianggap sebagai
substituent.
Senyawa bi dan polifungsional adalah senyawa yang tersusun daridua atau lebih gugus
fungional. Sifat senyawa bifungsional dengan dua gugus yg berdekatan, Pada banyak kasus
bersifat seperti senyawa onofungsional terkait, tetapi pada kasus lain dapat menyebabkan
perubahan pada sifat fisika dan kimia, khususnya pada saat jarak antara duagugus
fungsi itu berdekatan

ALDEHID - ALKIL HALIDA


1. ALDEHID
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat
pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika
ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang
terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya
pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Aldehid berasal dari “ alkohol dehidrogenatum “ (cara sintesisnya). Sifat-sifat kimia
aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut
dalam air (berkurang + C). Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar Sifat

3
fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang Akrolein = propanal =
CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.

Pembuatan aldehid
Aldehid dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol primer, akan tetapi, ada sedikit
masalah pada oksidasi ini. Aldehid yang dihasilkan bisa dioksidasi lebih lanjut menjadi sebuah
asam karboksilat oleh larutan kalium dikromat(VI) asam yang digunakan sebagai agen
pengoksidasi. Untuk menghentikan reaksi ketika aldehid telah terbentuk, maka reaksi dengan
larutan kalium dikromat(VI) harus dicegah terjadi.
Kegunaan Aldehide
Senyawa aldehide yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formal
dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin. Zat ini
banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alcohol
REAKSI-REAKSI ALDEHIDA
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO.
Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.
Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.
Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan
cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan

4
yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan
perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan
unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi
bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah
larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat.
Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat
sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air
kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
2. ALKIL HALIDA
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh
yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
PEMBUATAN ALKIL HALIDA
Senyawa alkil halide sebagian besar dibuat melalui reaksi – reaksi yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Reaksi alcohol dengan halida asam
2. Halogenasi Alkana
3. Adisi hydrogen halida pada alkena
4. Adisi halogen pada alkena dan alkuna

5
REAKSI – REAKSI ALKIL HALIDA
1. Subsitusi nukleofilik
2. Dehidrohalogenasi
Dehidrohalogenasi berarti mengeluarkan atom halogen dan satu atom hydrogen yang
terikat pada atom karbon yang bertetangga oleh karena itu, reaksi dehidrohalogenasi
sering disebut dengan reaksi eliminasi hidrohalogenansi.

3. Reduksi
Reduksi alkil halide dapat melalui reaksi Grignard atau reduksi dengan logam dan
asam secara langsung. Disini terjadi pertukaraan yang sederhana antara atom halogen
dan atom hydrogen, sedangkan kerangka karbon tidak berubah.

4. Reaksi Grinard
Senyawa alkil halide bereaksi dengan logam Mg dalam pelarut eter menghasilkan
organomagnesium halide (RMgX), suatu produk yang biasa disebut dengan pereaksi
Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin
benzen). Pada pembahasan halaman ini, kita menganggap R sebagai sebuah gugus
alkil. Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Contoh :
Br Mg/eter MgBr

Fenil magnesium bromida

6
BIFUNGSIONAL DARI (ALDEHID – HALIDA)
merupakan suatu senyawa gugus bifungsional yang terdiri dari gugus fungsi aldehid
dan gugus fungsi Alkil halida.
Rumus Umum : CnH2n-1XO
Contoh senyawa :

1. 2-bromo propanal

2-Bromo propanal
H
O
H3C
Br
Nama Sistematis 2-Bromo propanal
Identifikasi
Nomor CAS 19967-57-8
Sifat
Rumus molekul C3H5BrO
Massa molar 136,9752 g mol-1
Densitas 1,54 g cm-3
Flash Point 61,3 °C
108,2 °C pada 760
Titik didih
mmHg

7
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di
atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar
(25°C, 100 kPa)

Tata nama senyawa:


1. Tentukan rantai hidrokarnon terpanjang yang mengandung karbonil sebagai struktur
induk
2. Akhiran –a dari hidrokarbon diganti dengan –al
3. Nama substituent disertai nomor yang menunjukkan kedudukannya pada rantai
tersebut
4. Jika gugus yang sama terdapat lebih dari satu dalam struktur, maka dinyatakan
menggunakan di (dua kali), tri (tiga), dst.
5. Nama substituent alkil diurut berdasarkan abjad. Dalam pengabjadan awalan di, tri,
tetra, dst diabaikan.

2-bromo propanal adalah senyawa kimia dengan rumus CH3COCH2Br. Ini cairan tak
berwarna adalah agen lachrymatory. Ini adalah prekursor untuk senyawa organik lainnya.
2-bromo propanal pertama kali dibuat pada abad ke-19. Ini digunakan dalam Perang
Dunia I sebagai senjata kimia, yang disebut BA oleh British dan B-Stoff (salib putih) dengan
Jerman. Karena toksisitasnya, maka usang sebagai agen kontrol kerusuhan dan tidak
digunakan lagi.
Kejadian
2-bromo propanal secara alami hadir (kurang dari 1%) pada minyak atsiri dari rumput
laut dari sekitar Kepulauan Hawaii . Dalam suasana itu terdegradasi oleh fotokimia
menghasilkan hidroksil radikal .
Sintesis
2-bromo propanal tersedia secara komersial, kadang-kadang stabil dengan magnesium
oksida . 2-bromo propanal yang disiapkan oleh reacting brom dan aseton , dengan asam katalis
atau basa.

8
CH 3 C(O)CH 3 + Br 2 → CH 3 C(O)CH 2 Br + HBr
Di hadapan asam atau basa. Karbon alpha kemudian mengalami substitusi elektrofilik
dengan bromin. Kesulitan utama dengan metode ini adalah over-brominasi, menghasilkan
tribrominated
Aplikasi
2-bromo propanal adalah serbaguna reagen dalam sintesis organik . Hal ini, misalnya,
pendahulu untuk hydroxyacetone (bp 35-47 ° / 12 mm, CAS # 116-09-6)

9
BAB III
PENUTUP

1. Gugus bifungsional mengandung pengertian ketika molekul mengandung dua


atau lebih kelompok-kelompok fungsional yang berbeda
2. Gugus bifungsional aldehid-alkil halide merupakan suatu senyawa gugus
bifungsional yang terdiri dari gugus fungsi aldehid dan gugus fungsi alkil halida.
3. Rumus Umum : CnH2n-1XO
4. Contoh senyawa yaitu 2- bromo propanal

10
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Butyryl_chloride

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706728/materi_2.html

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-aldehida.html

http://su.wikipedia.org/wiki/Aldehida

http://gurumuda.com/bse/gugus-fungsi

http://www.scribd.com/doc/49589852/BIFUNGSIONAL

http://www.chem-is
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/halogenalkana__haloalkana_atau_alkil_halida_/k
egunaan_halogenalkana/

11

You might also like