Professional Documents
Culture Documents
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai
Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik.
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi
dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai
fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin
pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses
pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana
energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui
dinding pemisah.
3
P
P
1 2 5
V
Gambar 1.1 Mesin Lenoir
Mesin berikutnya yang lebih efesien dari mesin Lenoir adalah Otto langen engin
[gambar 1.2]. Mesin ini terdiri dari piston yang tidak dihubungkan dengan poros engkol,
tetapi piston bergerak bebas secara vertikal pada proses ledakan dan tenaga. Setelah itu,
secara gravitasi piston bergerak turun dan terhubung dengan gigi pinion diteruskan ke
roda gila. Selanjutnya energi yang tersimpan dalam roda gila digunakan oleh piston untuk
energi langkah isap. Pada langkah isap campuran bahan bakar udara masuk silider untuk
pembakaran.
pembakaran
Disengaged
output shaft
Engaged
output shaft
roda gila
batang enghubung
roda gila
pinion
silinder
silinder
Gambar 1.2 Otto langen engin generasi pertama dan Otto langen engin generasi kedua
Konsep-konsep untuk menaikan efesiensi mesin pembakaran dalam terus
dialakukan oleh para peneliti . Pada tahun 1862 di Prancis, Beau de Rochas menulis
prinsip dasar untuk efisiensi sistem mesin pembakaran dalam. Adapun prinsip dasar dari
mesin Rochas adalah sebagai berikut [gambar 1.3]
− Langkah pertama adalah langkah isap pada waktu piston bergerak menjauh ruang
bakar. Campuran bahan bakar udara masuk ruang bakar.
− Langkah kedua adalah mengkompresi campuran bahan bakar udara selama piston
bergerak menuju ruang bakar.
2
− Langkah ke tiga adalah penyalaan dan pembakaran selama menuju titik mati
kemudian terjadi ekspansi, piston bergerak menjauh dari ruang bakart
− Langkah ke empat adalah pembuangan pada waktu piston menuju ruang bakar.
busi
piston
batang
penghubung crank case
poros engkol
isap kompresi
tenaga buang
3
Gambar 1.4 Mesin Otto pertama
Pada mesin 4 langkah untuk setiap siklusnya ada satu langkah tenaga dan dua
putaran poros engkol. Pada tahun 1881 Dugald Clerk mematenkan mesin 2 langkah yang
menghasilkan 1 langkah tenaga dalam satu putarannya. Prinsip kerjanya mengikuti siklus
otto, proses ekpansi, pembuangan dan pengisian terjadi pada waktu piston menuju titik
mati bawah, sebaliknya proses kompresi dan penyalaan terjadi pada waktu piston menuju
titik mati atas.
Tahun 1876 oleh orang jerman Nikolaus August Otto membuat mesin dengan
konsep Beau de Rochas, dan mengajukan paten atas namanya [gambar 1.4] Mulai saat
itu, semua mesin yang dibuat sama dengan mesin Otto, sehingga sampai sekarang siklus
yang terkenal adalah siklus Otto.
injektor
katup buang
katup masuk
langkah kompresi
langkah hisap
4
Pada tahun 1892 Rudolf Diesel, orang Jerman, membuat konsep sekaligus
membuat mesinnya dengan prinsip penyalaan kompresi [gambar 1.5]. Udara dimasukan
ke dalam silinder kemudian dikompresi sampai temperaturnya naik, sebelum piston
mencapai titik mati atas, bahan bakar disemprotkan sehingga terjadi proses pencampuran
dengan udara bertemperatur tinggi. Karena temperatur nyala bahan bakar tercapai,
terjadilah proses penyalaan sendiri, selanjutnya berlangsung proses pembakaran.
Langkah tenaga terjadi pada waktu piston mulai bergerak dari titik mati atas menuju titik
mati bawah. Efesiensi mesin Diesel sekitar 26,2 % menggunakan bahan bakar solar.
Pada gambar 1.6A adalah mesin diesel modern Dalam perkembanganya mesin 2
langkah juga bisa diaplikasikan pada mesin diesel [gambar 1.6B]
udara masuk
piston
crank case
A
pelumas
Motor bakar bekerja melalui mekanisme langkah yang terjadi berulang-ulang atau
periodik sehingga menghasilkan putaran pada poros engkol. Sebelum terjadi proses
pembakaran di dalam silinder, campuran udara dan bahan-bakar harus dihisap dulu
dengan langkah hisap [1]. Pada langkah ini, piston bergerak dari TMA menuju TMB, katup
isap terbuka sedangkan katup buang masih tertutup.
Setelah campuran bahan-bakar udara masuk silinder kemudian dikompresi dengan
langkah kompresi [2], yaitu piston bergerak dari TMB menuju TMA, kedua katup isap dan
buang tertutup. Karena dikompresi volume campuran menjadi kecil dengan tekanan dan
temperatur naik, dalam kondisi tersebut campuran bahan-bakar udara sangat mudah
terbakar. Sebelum piston sampai TMA campuran dinyalakan terjadilah proses
pembakaran menjadikan tekanan dan temperatur naik, sementara piston masih naik terus
sampai TMA sehingga tekanan dan temperatur semakin tinggi. Setelah sampai TMA
kemudian torak didorong menuju TMB dengan tekanan yang tinggi, katup isap dan buang
masih tertutup.
Selama piston bergerak menuju dari TMA ke TMB yang merupakan langkah kerja
[3] atau langkah ekspansi. volume gas pembakaran bertambah besar dan tekanan
menjadi turun. Sebelum piston mencapai TMB katup buang dibuka, katup masuk masih
5
tertutup. Kemudian piston bergerak lagi menuju ke TMA mendesak gas pembakaran
keluar melalui katup buang.
Proses pengeluaran gas pembakaran disebut dengan langkah buang [4]. Setelah
langkah buang selesai siklus dimulai lagi dari langkah isap dan seterusnya. Piston
bergerak dari TMA-TMB-TMA-TMB-TMA membentuk satu siklus. Ada satu langkah
tenaga dengan dua putaran poros engkol. Motor bakar yang bekerja dengan siklus lenkap
tersebut diklasifikasikan masuk golongan motor 4 langkah.
A b. bakar+
penyalaan gas buang
udara
TMB TMB
isap kompresi tenaga buang
MESIN OTTO
A udara
injeksi fuel gas buang
+ pembakaran
udara
MESIN DISEL
6
Keuntungan dan kekuranag siklus 4 langkah dan 2 langkah dapat dilihat dari tabel berikut
ini
TMA
lubang buang
1
fuel dan udara
TMB
katup masuk
tenaga buang isap dan pembilasan
TMA
2
TMB
kompresi penyalaan
7
Mekanik katup
Katup masuk & keluar
Saluran air pendingin
Saluran hisap
busi
Saluran air pendingin
Ruang bakar
torak
Batang nok
silinder
Batang
torak Nok
Poros engkol
karter
torak
Saluran
Saluran keluar
penghubung
Batang Saluran
hisap
torak
Poros
engkol
8
saringan udara
karburator
Batang nok
Mekanik katup
Pengatur hidrolik
Katup masuk
Batang torak
Timing belt
Timing belt
Crankshaft
tensor
Pompa oli
Sproket Penampung
poros engkol oli
9
kepala
silider
kipas
roda gaya/penerus
busi
batang
torak
piston/torak
starter
karter
10