Professional Documents
Culture Documents
VASKULARISASI :
1. Arteria :
- arteri thyroidea interna superior cabang dari arteri carotis
interna
- arteri thyroigea interna inferior cabang dari subclavia
- arteri thyroidea ima cabang dari arcus aorta / a. Brachio
cephalica
2. Vena
Pleksus venosus terletak di profunda capsula interna
( pemadatan fascia colli superfisialis) menuju vena Thyroidea superior,
vena thyroidea media dan vena thyroidea inferior.
Drainase vena dari thyroid berawal dari pleksus venosus yang
kemudian bergabung menjadi 3 percabangan yaitu vena thyroidea
superior yang menuju ke vena jugularis interna atau vena fasialis.
Vena thyroidea media menuju vena jugularis interna. Bena thyroidea
inferior menuju ke vena brachiocepalica.
INERVASI :
- serat simpatis berasal dari ganglion cervicalis superior dan
media
- serat parasimpatis berasal dari nervus vagus
Nervus laryngeus superior :
Perjalanan nervus laryngeus superior yang merupakan nervus
vagus keluar dari ganglion inferior nervus vagus pada bagian trigonum
caroticum. Nervus laryngeus superior kemudian turun pada sisi faring,
mula-mula dibelakang dari arteri karotis interna kemudian akan
membelok kesebelah medial dari arteri carotis interna.
Setinggi cornu mayus os hyoid, nervus laryngeus superior bercabang
menjadi 2
( ramus internus dan ramus externus n. Laryngeus ssuperior )
1. Ramus internus :
a. Sensorik : Mukosa laryng sampai superior plika vokalis
b. Otonom (parasimpatis) : mempersarafi kelenjar
Ramus internus akan turun pada dinding lateral faring bersama
arteri laryngea superior , menembus membrana throhyoidea,
bercabang menjadi 2 lagi :
1. Ramus superior rami internus nervus laryngeus superior
mensarafi mukosa, epiglotis,valleculla, dan vestibulum laryng.
2. Ramus inferior rami internus nervus laryngeus superior
plika aryepiglotika dan mukosa bagian dorsal.
2.Ramus externus :
Turun bersama arteri throidea superior sebelah dalam musculus
sternocledomastoideus kemudian menembus musculus constrictor
pharyngeus inferior menuju musculus cricothyroideus.
ALIRAN LYMPHE
Tyroid mempunyai jaringan saluran limfe yang menuju ke
kelenjar limfe didaerah laring diatas isthmus (delphian node). Kelenjar
limfe pada trachea dekat nervus recurrens laryngeus, kelenjar lymphe
bagian depan trachea, dari kelenjar-kelenjar tersebut bergabung,
alirannya diteruskan ke kelenjar limfe rantai jugular (jugular chain).
- Setengah bagian atas melalui 2 jalur :
1. median dan isthmus menuju noduli-noduli limpaticus
prelaryngeal
2. lateral dan isthmus menuju jalur arteri thyroidea superior
Kemudian keduanya menuju noduli-noduli limpatici cervicalis
profunda
- Setengah bagian bawah :
1. noduli-noduli limpaticus pretrachealis
2. noduli-noduli limpaticus retrosternal
3. noduli-noduli limpaticus cervicalis profunda
Level Kelenjar getah bening leher (menurut P. Delaere MD, PhD-
Clinical examination of the head and neck) :
Level I : Berisi kelenjar getah bening submental dan submandibular
Level II : Dari level bawah os hyoid ke dasar tengkorak
Level III: Dari level bawah os hyoid sampai membran krikotiroidea
Level IV: Dari membrana krikotiroid ke bawah sampai klavikula
Level V:Trigonum posterior dengan batas depan m.
sternokleidomastoideus. Batas belakang m. trapezius batas
bawah klavikula
Level VI: Kelanjutan dari kompartemen sentral leher (os hyoid –
suprasternal)
Level VII:Dari jugulum sampai tepi atas mediastinum
III. FISIOLOGI THYROID
F ungsi kelenjar thyroid yang utama adalah memproduksi
hormon tiroksin yang berperan dalam pertumbuhan serta
metabolisme. Mekanisme pengaturannya dipacu dan direm oleh
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang diproduksi kelenjar
hipofise anterior ( Thyrotropin Hormon), dan dengan sistem
autoregulasi dalam kelenjar thyroid sendiri. Hormon produk
kelenjar thyroid merupakan iodinated asam amino, tiroksin (T4)
dan 3,5,3-triiodotironin (T3) dalam kelenjar tiroid terikat oleh
tiroglobulin (Tg) dalam koloid asini, sedang di perifer / peredaran
darah, terikat oleh protein lainnya, hormon tiroksin yang aktif
hanyalah yang bebas sehingga bisa menembus dinding sel untuk
menginduksi konsumsi oksigen, meningkatkan metabolisme
terutama metabolisme karbohidrat.
Yodium sangat esensial dalam pembentukan hormon
tiroksin, kebutuhan yodium pada orang dewasa normal sekitar 50
– 100 mg. Sintesa hormon tiroksin ini sangar kompleks, mulai dari
dalam sistem gastrointestinal masuk ke dalam sirkulasi dengan
suatu proses transport aktif (pompa yodium) yang didukung oleh
Na⁺K⁺-ATPase, sehingga bisa memasukkan yodium ke dalam
sirkulasi darah yang sebetulnya beda gradient 20:1 atau lebih,
bahkan pada penderita Graves’s Dissease gradient ini bisa
mencapai 500:1.
Pembentukan hormon tiroksin ini melalui beberapa langkah
antara lain adalah :
1. Trapping , mengambil yodium kelenjar thyroid
2. Oksidasi . yodium mengambil yodida
3. Pengikatan Yodium oleh asam amino precursor menjadi3-
monoioditirosine (MIT) dan 3-5-diioditirosine(DIT)
4. Coupling, penggabungan kedua bentuk iodotirosine yang
masih inaktif, menjadi bentuk aktif iodotironin, yaitu
triiodotironin(T3) dan tiroksin(T4)
5. Penimbunan, pembentukan koloid
6. Deyodinisasi
7. Proteolisis dan sekresi hormon
Efek Hormon thyroid :
Meningkatkan metabolisme seluruh sel tubuh
Memacu kecepatan metabolisme karbohidrat
Memacu penggunaan makanan untuk energi
Memacu sintesis dan katabolisme protein
Memacu kecepatan pertumbuhan