You are on page 1of 26

Proposal Praktek Kerja Lapangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini bidang ilmu geologi mulai memiliki peranan sangat


penting dikalangan masyarakat, khususnya informasi mengenai
kondisi geologi yang berkembang di daerah tersebut. Dari
perkembangan dan kemajuan ilmu ini akan mendorong para ahli
untuk melakukan penelitian secara regional. Oleh sebab itu,
masih diperlukan suatu penelitian yang lebih detil guna
melengkapi data geologi yang telah ada mencakup kondisi
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi serta aspek geologi
teraplikasi lainnya.
Pemetaan geologi merupakan salah satu hal yang penting
sebagai bagian dari kajian lapangan untuk memperoleh
pengetahuan geologi. Hal ini dikarenakan sebagai seorang
geologist harus mampu memahami keadaan geologi suatu
daerah yang dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan
pemetaan di lapangan.
Pemetaan dilakukan untuk menghasilkan peta
geomorfologi dan peta geologi. Peta geologi merupakan peta
yang memberikan gambaran mengenai seluruh penyebaran dan
susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai warna
atau simbol, sedangkan tanda yang terlihat di dalamnya dapat
memberikan pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan
batuan di bawah permukaan. Peta geomorfologi merupakan peta
yang menunjukan satuan geomorfik suatu daerah, gejala
geomorfologi (kelurusan, zona longsoran dan sebagainya), serta
pola aliran sungai.

1.2. Maksud dan tujuan

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
1
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Maksud dan tujuan pemetaan daerah banyumas dan


sekitarnya ini diantaranya :
– Menentukan satuan geomorfik berdasarkan data di
lapangan
– Mengetahui stratigrafi daerah penelitian
– Mengetahui penyebaran satuan batuan didaerah penelitian
– Mencari pola struktur beserta jurus dan kemiringan
perlapisan batuan.
– Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) di
Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman.

Gambar 1. Sebahagian lembar peta geologi regional daerah penelitian dan


hubungannya dengan daerah sekitar

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
2
Proposal Praktek Kerja Lapangan

1.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada ada peta geologi regional lembar


Banyumas. Lokasi penelitian berada didaerah Banyumas dan
sekitarnya terletak pada Kecamatan Banyumas, Kabupaten
Banyumas. Meliputi 5 desa yaitu Desa Kedunggede, Desa
Pasinggangan, Desa Karangrau, Desa Pageralang, dan Desa
Adisan,. Posisi geografis didaerah ini adalah 109016′10′′ -
109018′10′′ BT dan 07031′55′′ - 07032′50′′ LS. Daerah penelitian
memiliki luas ± 12 km2 (4kmX 3km). Daerah penelitian dapat
dicapai dengan alat transportasi darat. Waktu yang ditepuh dari
kampus Purbalingga hingga daerah Kemrajen adalah 45 menit,
dengan jarak tempuh ± 18 km.

I.4. Batasan Masalah


Bahasan utama penelitian ini adalah menyangkut tentang
pemetaan geologi umum daerah penelitian. Dengan demikian
penelitian ini diberi judul : “Geologi Daerah Banyumas Dan
Sekitarnya Kecamatan Banyumas, Kabupaten
Banyumas”.

I.5. Hasil yang Diharapkan


Dengan melakukan pemetaan geologi didaerah Banyumas
dan sekitarnya, peneliti berharap dapat mengetahui kondisi
penyebaran batuan berdasarkan peta geologi dan urutan
perlapisan batuan dari formasi batuan yang ada. serta umur dari
formasi batuan yang terdapat di daerah penelitian, yang
semuanya itu dapat diketahui dengan analisis laboratorium
(mikropaleontologi dan petrografi).

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
3
Proposal Praktek Kerja Lapangan

BAB II
GEOLOGI REGIONAL

II.1. Geomorfologi Regional

Gambar 2. Sebahagian peta fisiografi Jawa Tengah - Van Bemmelen,


1949

Secara fisiografis Van Bemmelen (1949) membagi Jawa


Tengah dengan enam satuan (Gambar. ), yaitu Satuan

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
4
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Gunungapi Kuarter, Dataran Aluvial Jawa Utara, Antiklinorium


Bogor-Serayu Utara-Kendeng, Depresi Jawa Tengah, Pegunungan
Serayu Selatan, Pegunungan Selatan. Berdasarkan pembagian
fisiografi di atas, daerah penelitian termasuk ke dalam Zona
Antiklinorium Bogor- Serayu Utara- Kendeng (Van Bemmelen,
1949) yang mana daerah ini didominasi oleh bentukan morfologi
perbukitan.

II.2. Stratigrafi Regional


Stratigrafi daerah ini tersusun oleh batuan yang berumur
dari Tersier hingga Kuarter atau susunan formasi dari tua ke
muda, Aluvial, Endapan Pantai, Endapan Undak, Formasi Tapak,
Formasi Halang, Anggota Breksi Formasi Halang, Anggota
Batupasir Formasi Halang , Formasi Rambatan, Formasi
Pamutuan, Formasi Penosogan, Formasi Kalipucang, Formasi
Waturanda, Anggota Tuf Formasi Waturanda, Formasi Gabon,
Anggota Tuf Formasi Gabon, Formasi Karangsambung, Basal dan
Andesit. Berikut penjelasannya:

Andesit

Merupakan andesit yang berupa dike.

Basal

Berupa batuan basal yang berupa dike atau sill.

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
5
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Gambar 3. Kolom Stratigrafi Regional Daerah Banyumas berdasarkan peta geologi lembar
Banyumas

Formasi Karang Sambung

Berupa batulempung berstruktur bersisik dengan fragmen


batugamping, konglomerat, batupasir, batulempung dan basal.

Anggota Tuf Formasi Gabon

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
6
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Merupakan tuf, tuf lapili, breksi tuf bersisipan batupasir dan


batulempung terubahkan.

Formasi Gabon

Formasi ini terdiri dari breksi dengan komponen andesit,


bermassa dasar tuf dan batupasir kasar, setempat tuf lapili, lava
dan endapan lahar; umumnya terubah.

Anggota Tuf Formasi Waturanda

Perselingan tuf gelas, tuf kristal, batupasir gampingan dan napal


tufaan.

Formasi Waturanda

Berupa bagian bawah batupasir kasar, makin keatas berubah


menjadi breksi dengan kompponen andesit- basal; masa dasar
batupasir dan tuf.

Formasi Kalipucang

Berupa batugamping terumbu, setempat batugamping klastik


dan di bagian bawah serpih bitumen.

Formasi Penosogan

Perselingan batupasir gampingan, batulempung, tuf, napal dan


kalkarenit dipengaruhi oleh arus turbidit.

Formasi Rambatan

Terdiri dari batupasir gampingan bersisipan napal, batulempung


dan breksi; umumnya berstruktur turbidit.

Anggota Batupasir Formasi Halang

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
7
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Berupa endaan turbidit terdiri dari perselingan batupasir,


konglomerat dengan batulempung, napal dan serpih dengan
sisipan diamiktit.

Anggota Breksi Formasi Halang

Terdiri dari breksi dengan komponen andesit, basal dan


batugamping, masa dasar batupasir tufan kasar; sisipan
batupasir dan lava basal.

Formasi Halang

Berupa perselingan batupasir, batulempung, napal dan tuf


dengan breksi; dipengaruhi oleh arus turbidit dan pelengseran
bawah air laut.

Formasi Tapak

Berupa batupasir dengan cangkang moluska, bersisipan napal


dan breksi.

Endapan Undak

Pasir, kerikil dan kerakal; agak mampat dan merupakan endapan


tua Sungai Serayu.

Endapan Pantai

Umumnya pasir terpilah baik- sedang, sangat lepas.

Aluvial

Lempung, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal.

II.3. Struktur Geologi Regional


Proses tektonik yang terjadi di Pulau Jawa sangat dipengaruhi oleh
subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Mikro Sunda.

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
8
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan berbagai macam data (data foto udara, penelitian lapangan,


citra satelit, data magnetik, data gaya berat, data seismik, dan data pemboran
migas) dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya di Pulau Jawa ada 3 (tiga) arah
kelurusan struktur dominan yaitu arah Meratus, arah Sunda, dan arah Jawa.
Arah yang pertama adalah arah Timurlaut-Baratdaya (NE-SW) yang
disebut dengan arah Meratus. Pola struktur dengan arah Meratus ini merupaka
pola dominan yang berkembang di Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo,
1994) terbentuk pada 80 sampai 53 juta tahun yang lalu (Kapur Akhir-Eosen
Awal).
Arah yang kedua adalah pola struktur yang dijabarkan oleh sesar-sesar
yang berarah Utara-Selatan. Arah ini diwakili oleh sesar-sesar yang membatasi
Cekungan Asri, Cekungan Sunda, dan Cekungan Arjuna. Pola ini disebut dengan
Pola Sunda. Pola Sunda berarah Utara-Selatan (N-S) terbentuk 53 sampai 32 juta
tahun yang lalu (Eosen Awal-Oligosen Awal).
Arah yang ketiga adalah arah barat-timur yang umumnya dominan berada
di dataran Pulau Jawa dan dinamakan dengan Pola Jawa. Pola Jawa berarah Barat-
Timur (E-W) terbentuk sejak 32 juta tahun yang lalu dan diwakili oleh sesar-sesar
naik seperti Baribis dan sesar-sesar di dalam Zona Bogor (Van Bemmelen, 1949
op.cit. Pulunggono dan Martodjojo, 1994).

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
9
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4. Pola struktur geologi Pulau Jawa (Sribudiyani dkk., 2003)

Sujanto (1975) membuat peta pola struktur Jawa Tengah berdasarkan


interpretasi Foto ERTS-1 menyatakan bahwa pola umum struktur sesar di Jawa
Tengah adalah Barat Laut-Tenggara dan Timur Laut-Barat Daya dan beberapa
pola struktur sesar mempunyai arah Barat-Timur.

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
10
Proposal Praktek Kerja Lapangan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tahap Persiapan


Dalam tahap persiapan yang dilakukan adalah dengan pembuatan proposal
dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang diperlukan. Tahapan ini mulai
dikerjakan pada bulan Maret.

III.2. Tahap Studi Pendahuluan


Dalam tahap studi pendahuluan ini bertujuan untuk mempelajari geologi
regional (Jawa Tengah) secara umum dan khususnya geologi daerah penelitian
diambil dari laporan-laporan berupa paper-paper, studi referensi, dan data
sekunder lainnya untuk mendapatkan gambaran umum tentang daerah penelitian
mengenai lokasi dan penyebaran batuan, hubungan stratigrafi antar satuan batuan
yang ada, serta stuktur geologi yang ada.

III.3. Tahap Penelitian Lapangan

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
11
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Pada tahap penelitian lapangan ini didukung dengan alat-alat lapangan


yaitu : peta geologi daerah penelitian, palu geologi, kompas, GPS, plastik sampel,
HCL, kamera, komparator, papan clipboard, tas dan meteran. Pada tahap
penelitian lapangan yang dilakukan adalah melakukan pengambilan data lapangan
berdasarkan peta lintasan yang telah direncanakan sebelumnya. Pengambilan data
ini berupa pengambilan contoh batuan atau sampel yang selanjutnya akan
dilakukan penelitian atau dianalisis di laboratorium dan pengambilan data geologi
seperti pengukuran strike/dip perlapisan, pengukuran data struktur, plotting lokasi
penelitian, pencatatan, pengambilan foto dan pengamatan geomorfologi. Tahapan
ini sangat penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk menguji
hipotesis dan interpretasi yang dilakukan tahap sebelumnya.
Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pengukuran penampang
stratigrafi. Penampang stratigrafi merupakan gambaran urutan lapisan batuan
secara vertikal dari daerah yang dilakukan penelitian. Secara umum tujuan dari
pengukuran penampang stratigrafi adalah :
Mendapatkan data litologi detil dari urutan-urutan suatu satuan stratigrafi
seperti formasi, kelompok, anggota dan sebagainya.
Mendapatkan data ketebalan yang diteliti dari setiap satuan stratigrafi atau
lapisan yang menjadi objek penelitian.
Mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan
urutan-urutan sedimentasi serta kandungan jenis fosil dalam arah vertikal
secara detil untuk menafsirkan lingkungan pengendapan.

III.4. Tahap Analisis dan Pengolahan Data


Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengolahan data yang dilakukan di
laboratorium. Dalam analisis dan pengolahan data ini meliputi laboratorium dan
studio pengolahan data. Adapun analisis yang dilakukan pada tahap ini :
Analisis Mikropaleontologi
Diperlukan untuk mengetahui umur relativ dari lokasi penelitian dan
menentukan lingkungan pengendapannya.
Analisis Petrografi
Diperlukan untuk mengetahui komposisi mineral batuan dan menentukan
jenis batuan.
Analisis Stratigrafi
“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Banyumas”
12
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Diperlukan untuk mendapatkan data litologi secara detil dari urutan suatu
stratigrafi dan mendapatkan data ketebalan secara detil dari setiap satuan
stratigrafi yang menjadi objek penelitian.
Analisis Sedimentologi
Diperlukan untuk mengetahui mekanisme dan lingkungan pengendapan.
Analisis Struktur
Diperlukan untuk menganalisis deformasi yang telah terjadi pada daerah
penelitian.

III.5. Tahap Penulisan Laporan


Pada tahap ini dilakukan setelah tahapan di atas telah selesai dengan
bimbingan pembimbing terkait.

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
13
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Gambar 5. Diagram alir penelitian

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
14
Proposal Praktek Kerja Lapangan

BAB IV
RENCANA KEGIATAN

IV.1. Jadwal Kegiatan Penelitian


Tabel 1. Tentativ kegiatan praktek kerja lapangan tahun 2011

Rencana Kegiatan PKL


Waktu Maret April Mei Juni Juli
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Studi Literatur
& Pengumpulan
Data Sekunder
Observasi &
Perizinan
Daerah
Penelitian
Penentuan
Basecamp
Orientasi
Lapangan
Pemetaan &
Pengambilan
Data Lapangan
Pengolahaan
Data Lapangan
& Pekerjaan
Studio Peta
Kegiatan
Analisis
Laboratorium
Konsultasi &
Bimbingan
Seminar
Penyusunan
Laporan
Revisi Laporan
& Penjilidan

IV.2. Perlengkapan Penelitian


Dalam kegiatan lapangan, selain perlengkapan pribadi
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, misalnya jaket
lapangan, sepatu, topi dan sebagainya, diperlukan perlengkapan

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
15
Proposal Praktek Kerja Lapangan

yang dipakai di lapangan atau di pangkalan kerja. Beberapa


perlengkapan dasar yang penting diantaranya adalah:
Kompas geologi, dilengkapi dengan clinometers dan
horizontal leveling
Kompas yang diperlukan di dalam kegiatan geologi lapangan
adalah kompas yang dapat dipakai untuk mengukur besaran
arah (azimut) dan besaran sudut kecondongan. Selain itu,
komponen untuk menentukan posisi horisontal (horizontal
leveling) secara tepat juga mutlak diperlukan.
Palu geologi dan pahat
Terdapat dua jenis palu geologi yang sering digunakan, yaitu
jenis yang berujung runcing (pick-point), umumnya dipakai untuk
batuan yang relative massif atau untuk kelompok batuan beku,
dan jenis yang berujung seperti pahat (chisel point), umumnya
dipakai untuk batuan yang berlapis atau berfoliasi atau untuk
kelompok batuan sedimen.
Lensa pembesar (loupe/ hand-lens)
Lensa pembesar (loupe) yang umum dipakai adalah perbesaran
8 sampai 20 kali.
Buku catatan lapangan dan alat- alat tulis
Buku catatan lapangan pada dasarnya adalah buku tulis yang
cukup baik, berukuran sedang, yang praktis dipakai di lapangan,
dan sebaiknya dengan kulit buku yang tebal. Alat-alat tulis
meliputi: pensil, pena, pensil berwarna, penghapus, mistar
segitiga, busur derajat, peruncing pensil, dan spidol, yang sangat
berguna untuk menandai contoh batuan.
Peta dasar topografi dan foto udara, atau citra inderaja
yang lain
Pada umumnya peta dasar topografi yang dipakai adalah peta
berskala 1:25.000 atau 1:50.000, tergantung pada wilayah yang
telah dipetakan. Di samping dapat menentukan lokasi secara

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
16
Proposal Praktek Kerja Lapangan

lebih tepat, juga sangat membantu untuk penafsiran penyebaran


jenis batuan.
Clipboard atau map untuk peta/ foto udara
Hal ini berguna untuk memudahkan dalam mencatat atau
memberi tanda pada peta atau foto udara dan juga berfungsi
untuk menyimpan peta atau foto udara.
Pita atau tali ukur
Pita atau tali ukur berukuran besar (25-50m) dimaksudkan untuk
dipakai pada saat melakukan lintasan atau pengukuran
terperinci. Pita ukur gulung (roll-meter), berukuran pendek (3m)
juga sering dipakai untuk mengukur tebal perlapisan batuan.
Komparator dan skala
Terdapat beberapa jenis komparator yang dipakai untuk
membantu dalam pemerian batuan, misalnya komparator besar
butir, pemilahan (sorting) dan presentase komposisi mineral,
atau skala.
Larutan asam klorida (HCl)
Larutan ini digunakan untuk menguji kandungan karbonat dalam
suatu batuan, sebaiknya tidak terlalu pekat, umumnya adalah
0,1 N.
Kantong sampel batuan
Hal ini berguna untuk membungkus batuan sampel dengan
ukuran kantong plastik kurang lebih (13 x 9 x 3) cm.
Tas lapangan
Hal ini berguna untuk membawa perlengkapan seperti kamera,
alat tulis dan sebagainya. Tas ini dibedakan atas tas yang dipakai
untuk membawa alat-alat dan peta, dan yang dipakai untuk
perbekalan dan contoh batuan.
Kamera
Hal ini berguna untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang
penting yang ada di lapangan baik itu singkapan, morfologi dan
lainnya. Kamera yang digunakan sebaiknya kompak dan kuat

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
17
Proposal Praktek Kerja Lapangan

dengan tempat pelindung yang baik, mempunyai pengaturan


kecepatan, cahaya an titik api.
GPS (Global Position System)

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, S., 1992. Diktat Struktur (tektonik) Indonesia. Kelompok Bidang


Keahlian (KBK) Geologi Dinamis, Jurusan Teknik Geologi ITB.

Bemmelen, R. W. van., 1949. The Geology of Indonesia.


Martinus Nijhoff
TheHague.

Asikin. S, Handoyo. A, Pratistho. B, dan Gaffoer. S., 1992. Peta Geologi


Lembar Banyumas, skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Bandung.

Suhardiman. I., 2005. Atlas (Ilmu Pengetahuan Sosial) Indonesia dan


Dunia. IndoPrima Sarana, Surabaya.

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
18
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Lampiran

• Rincian Biaya
Bahan Habis Pakai
Kertas HVS 2 rim @ Rp. 30.000,- Rp. 60.000,-
Kertas Manila 10 lbr @ Rp. 2000,- Rp. 20.000,-
Tinta Komputer 2 bh @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-
Transparansi warna 4 lbr @ Rp 1.000,- Rp. 4.000,-
Total Biaya Rp. 124.000,-
Peralatan
Kantong Plastik sampel Rp. 30.000,-
Alat Tulis dan Buku Penunjang Rp. 50.000,-
Total Biaya Rp 80.000,-
Kegiatan Penelitian Lapangan
Transportasi Rp. 50.000,-
Penelitian Rp. 200.000,-
Total Biaya Rp. 250.000,-
Analisis Laboratorium
Analisis Petrografi Rp. 200.000,-

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
19
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Analisis Mikropaleontologi Rp. 50.000,-


Total Biaya Rp. 250.000,-
Konsumsi
Peneliti Rp. 100.000,-
Tenaga bantu Rp. 100.000,-
Total Biaya Rp. 200.000,-
Lain-Lain
FotoCopy Rp. 50.000,-
Pembuatan Laporan Rp. 100.000,-
Biaya tidak terduga Rp. 200.000,-
Total Biaya Rp. 350.000,-
Jumlah total Rp. 1.254.000,-
(Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Empat Ribu Rupiah)
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya,

Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas”

Diajukan sebagai salah satu syarat kegiatan praktek kerja


lapangan, Program Studi Teknik Geologi, Jurusan Teknik Fakultas
Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Oleh:

Nama : Dwianti Puspita

Nim : H1F 007026

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
20
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Mochammad Aziz, S.T., M.T.

NIP: 197202022005011001

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT


karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat membuat proposal
PKL (Praktek Kerja Lapangan) di daerah Banyumas,
Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas provinsi Jawa
Tengah, yang merupakan salah satu prasyarat sebelum TA.
Penulis menyadari bahwa pada saat penyusunan proposal ini,
banyak pihak yang telah membantu. Pada kesempatan yang
berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing Akademik yaitu Bapak Mochammad


Aziz, ST., MT., yang telah membimbing penulis dari awal
pembuatan proposal sampai dengan proposal ini selesai,

2. Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Sachrul Iswahyudi, ST.,


yang ikut memberikan support dalam proses pembuatan
proposal PKL ini,

3. Orang tua yang selalu memberikan wejangan dalam


pembuatan proposal ini baik secara lisan maupun tulisan tak
lupa kucuran dana yang di berikan untuk membantu
pembuatan proposal ini,

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
21
Proposal Praktek Kerja Lapangan

4. Teman-teman satu perjuangan, satu angkatan (sama-sama


membuat proposal PKL) yang telah memberikan sumbangsih
beberapa referensi terkait, dan

5. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Proposal yang dibuat ini jauh dari sempurna, untuk itu


kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

Purbalingga, Mei
2011

Penulis,

Dwianti Puspita

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………….…………...........


……………………………….. i

Halaman Pengesahan
………………………………………………………….. ii

Kata Pengantar
…………………………………………………………………iii

Daftar Isi …………………………………………..


……………………………iv

Daftar Tabel ……………………………………….


…………………………….v

Daftar Gambar …………………………………….


……………………………vi

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
22
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Bab I Pendahuluan …………………………………………………….


……….1

I.1. Latar Belakang


…………………………………………………………...1

I.2. Maksud dan Tujuan


…………………………………………….......…….1

I.3. Lokasi Penelitian …………………………...


……………………………2
I.4. Batasan Masalah
…………………………………………………………3
I.5. Hasil yang Diharapkan ……………………..
…………………………....3
Bab II Geologi Regional ………………………….…………….
……………...4
II.1 Geomorfologi Regional …………………..…………………..
………….4
II.2 Stratigrafi Regional ………………………………………….
…………..4
II.3 Struktur Regional ………………………...………………….…….
……..7
Bab III Metode Penelitian ……………………………………….
…………...10
III.1. Tahap Persiapan ………………………….
…………………………...10
III.2. Tahap Studi Pendahuluan ………………...
…………………………...10
III.3. Tahap Penelitian Lapangan
…………………………………………...10
III.4. Tahap Analisis dan Pengolahan Data ….
……………………………...11
III.5. Tahap Penulisan Laporan
………………………………………...…...11

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
23
Proposal Praktek Kerja Lapangan

Bab IV Rencana Kegiatan ………………………….


………………………...13
IV.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ……………..
………………………..……13
IV.2. Perlengkapan Penelitian ………………….
…………………………...13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………..
…...16
Lampiran
……………………………………………………………………….18
Rincian Biaya
……………………………………………………………….18
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tentativ kegiatan praktek kerja lapangan tahun 2011 .


…………….. 13

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
24
Proposal Praktek Kerja Lapangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sebahagian lembar peta geologi regional daerah


penelitian dan hubungannya dengan daerah sekitar ……..
………………………………..... 2

Gambar 2. Sebahagian peta fisiografi Jawa Tengah - Van


Bemmelen, 1949 ….. 4

Gambar 3. Kolom stratigrafi regional daerah Banyumas


…………………….. 5

Gambar 4. Pola struktur geologi Pulau Jawa (Sribudiyani dkk.,


2003) ..….…. 8

Gambar 5. Diagram alir penelitian


………………………………………….... 11

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
25
Proposal Praktek Kerja Lapangan

“Geologi Daerah Banyumas Dan Sekitarnya Kecamatan


Banyumas, Kabupaten Banyumas”
26

You might also like