Professional Documents
Culture Documents
INSTITUT
TEKNOLOGI
SEPULUH
PROYEK TELEKOMUNIKASI
NOPEMBER
DISUSUN OLEH:
PUTRI PURI KARTIKA 2209105017
PROYEK BESAR 1
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
I. LATAR BELAKANG
Di dunia pendidikan saat ini berkembang sistem manajemen perkuliahan berbasis
komputer. Teknologi yang dipakai juga sangat beragam, dari sistem informasi berbasis
desktop hingga yang dikembangkan dengan teknologi berbasis web. Sistem yang
dibangun akan sangat bermanfaat antara lain jika dapat digunakan oleh banyak pengguna
(multiuser). Multiuser di area kampus meliputi dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Dengan adanya Hotspot tersebut di kampus, user dapat mengakses sistem manajemen
kampus, dengan demikian ursan akademis kemahasiswaan akan semakin mudah dan
lancer. Tak hanya itu, user juga dapat browsing, meng-update berita dan ilmu
pengetahuan terkini mengikuti jejaring social dunia melakukan maya,dan lain-lain.
Jaringan komputer adalah salah satu faktor pendukung yang mutlak diperlukan sebagai
infrastruktur pendukung sistem ini. Jenis sistem yang membangun jaringan komputer
terdiri atas sistem wireline, dan wireless.
Mobilitas user (yang rata-rata terdiri atas mahasiswa) menuntut kebutuhan akses
internet di mana saja, dan tanpa kabel (wireless). Perkembangan teknologi jaringan
komputer yang semakin canggih, memungkinkan interkoneksi dapat dilakukan tanpa
media penghubung secara fisik, atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah wireless
connection. Teknologi jaringan wireless tersebut saat ini trend dengan nama hotspot.
Banyak tempat-tempat umum (seperti bandara, lobi hotel dan café) yang menyediakan
fasilitas hotspot sebagai sarana pendukung. Hotspot sesuai namanya mungkin dapat
diartikan sebagai layanan Wi-Fi atau wireless Local Area Connection (LAN) yang dapat
digunakan untuk area privat maupun umum. Di kampus, area Hotspot yang dilingkupi
oleh wireless LAN tersebut tersambung ke sebuah server lokal yang memberikan
layanan koneksi ke aplikasi Sistem Manajemen Kampus berbasis web, dan hanya dapat
diakses oleh pengguna yang berada di lingkungan kampus karena area HotSpot memiliki
jangkauan yang terbatas. HotSpot yang berada di suatu area kampus, tentunya
layanannya akan ditujukan untuk mahasiswa, dosen atau karyawan kampus tersebut.
Untuk mengurangi kemungkinan agar akses tidak dilakukan oleh pihak yang bukan dari
instansi tersebut, maka diperlukan sebuah public key yang diacak dengan kode tertentu
yang dapat digunakan oleh pengguna di lingkungan kampus tersebut untuk masuk ke
jaringan Wi-Fi tersebut.
Kebutuhan akses internet tersebut juga dirasa mendesak oleh Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS). Jumlah mahasiswa yang banyak membutuhkan sistem
1
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
2
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
II. TUJUAN
Menyediakan akses nirkabel kepada para staf akademik, staf non-akademik, dan para
mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ke jaringan intranet jurusan
sehingga memungkinkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, kegiatan administratif, dan
kegiatan penunjang lainnya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan lebih
baik dan lebih lancar dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia sehingga dapat
mempermudah bagi warga ITS untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi antar
jurusan dikampus ataupun antar luar kampus seperti VoIP, chat dan aplikasi lainnya, serta
keuntungan-keuntungan lainnya.
3
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Langkah awal yang dilakukan dalam penentuan titik penempatan Access Point (AP),
Switch dan Router adalah melakukan survey lokasi. Survey lokasi disini kami langsung
melakukan pengambilan foto ke lokasi masing-masing jurusan, bagian kemahasiswaan,
bagian biro administrasi serta bagian-bagian yang kami anggap strategis untuk penempatan
Access Point (AP), Switch dan Router. Dari kunjungan dan foto-foto tadi maka kami dapat
memperoleh kisaran berapa jumlah Access Point (AP) yang dapat menjangkau kisaran 1
komplek jurusan pada Tabel 1, titik-titik penempatan Access Point (AP) yang akan
diinstalasi, perhitungan jarak-jarak Access Point (AP) dengan Switch pada Tabel 2,
perhitungan jarak dari Switch ke Panel pada Tabel 3, serta perhitungan jarak Panel ke Server
yang ditempatkan di Pusat Komputer (PUSKOM) ITS pada Tabel 4.
5
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
4 Diploma Mesin 1
5 Desain Produk (Despro) 4
6 Teknik Elektro 5
7 Fisika MIPA 3
8 Teknik Geomatika 4
9 Teknik Industri 3
10 Teknik Informatika 4
11 Teknik Kelautan 3
12 Kimia MIPA 4
13 Matematika MIPA 3
14 Teknik Material 4
15 Teknik Mesin 5
16 Teknik Kimia 5
17 Teknik Lingkungan 4
18 Teknik Fisika 5
19 Teknik Sipil 4
20 Sistem Perkapalan 4
21 Statistik 4
22 Nasdec 2
23 Pasca Sarjana 4
24 Perpustakaan 7
25 Pusat Komputer 1
26 PWK 3
27 Rektorat 3
28 Robotika 3
29 SAC 1
30 BAAK 2
31 BAUK 2
32 BAPSI 2
6
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Jarak AP ke Switch
No (meter) Panel
1 Pasca Sarjana:
Sisi Kiri Lantai 1 = 15
Sisi Kiri Lantai 2 = 10
Sisi Kanan Lantai 1 = 7
Sisi Kanan Lantai 2 = 5
Rektorat B
Lantai 1 = 3
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10 A
Perpustakaan
Lantai 1 = 6
Lantai 2 = 4 U
Lantai 3 = 1
Lantai 4 = 6
Lantai 5 = 9 K
Lantai 6 = 12
Selasar = 9
BAUK
Lantai 1 = 3
Lantai 2 = 6
BAAK
Lantai 1 = 3
Lantai 2 = 5
2 Teknik Industri D
Lantai 1 = 3 I
Lantai 2 = 6 P
Lantai 3 = 10 L
Plasa = 4 O
Diploma Elektro dan M
7
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Kimia
Lantai 1 = 7 A
Lantai 2 = 3 E
Lantai 3 = 10 L
Plasa = 6 E
Diploma Mesin K
Bengkel = 3 E
UPT Bahasa T
Lantai 1 = 3 R
Lantai 2 = 6 O
3 Teknik Lingkungan
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6 T
Lantai 3 = 10 E
Plasa = 5 K
Teknik Sipil N
Lantai 1 = 4 I
Lantai 2 = 6 K
Lantai 3 = 10
Plasa = 5 S
Arsitektur I
Lantai 1 = 4 P
Lantai 2 = 6 I
Lantai 3 = 10 L
Plasa = 5
PWK
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10
4 MIPA Kimia
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
8
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Lantai 3 = 10 M
Plasa = 5 I
MIPA Fisika P
Lantai 1 = 4 A
Lantai 2 = 6
Plasa = 5
Matematika
Lantai 1 = 4 K
Lantai 2 = 6 I
Plasa = 5 M
Statistika I
Lantai 1 = 4 A
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10
Plasa = 5
Biologi
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10
Plasa = 5
5 Teknik Material
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
Laboratorium 1 = 9
Laboratorium 2 = 7 T
Teknik Elektro E
Lantai 1 = 4 K
Lantai 2 = 6 N
Lantai 3 = 10 I
Lantai 4 = 13 K
Plasa = 5
Teknik Mesin E
9
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Lantai 1 = 4 L
Lantai 2 = 6 E
Lantai 3 = 10 K
Lantai 4 = 13 T
Plasa R
Teknik Fisika O
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10
Lantai 4 = 13
Plasa = 5
6 Teknik Kimia
Lantai 1 = 4
Lantai 2 = 6
Lantai 3 = 10 T
Lantai 4 = 13 E
Plasa = 5 K
Teknik Perkapalan N
Lantai 1 = 4 I
Lantai 2 = 6 K
Lantai 3 = 10
Plasa = 5 P
Teknik Kelautan E
Lantai 1 = 4 R
Lantai 2 = 6 K
Lantai 3 = 10 A
Sistem Perkapalan P
Lantai 1 = 4 A
Lantai 2 = 6 L
Lantai 3 = 10 A
Plasa = 5 N
7 Nasdec
10
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
11
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
12
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Access Point Cisco Aironet 1130AG Series IEEE 802.11 a/b/g menyediakan
kapasitas besar, keamanan yang tinggi, WLAN access dengan total biaya terendah,
mempunyai performance tinggi IEEE 802.11a dan 802.11g, Cisco Aironet 1130AG
Series memberikan kombinasi kecepatan hingga 108 Mbps, dengan berbagai
kelebihan-kelebihan dari Access Point (AP) inilah yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan perangkat. Tabel 5 menunjukan spesifikasi dari Access Point Cisco Aironet
1130AG.
Tabel 5. Spesifikasi AP Aironet 1130AG
Item Specification
Data Rates Supported 802.11a:6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, and 54 Mbps
13
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
14
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
15
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Router yang digunakan untuk mendukung produk sebelumnya adalah Cisco 7200
VXR Series Router seperti gambar 5 dan untuk spesifikasi produk pada tabel 6.
16
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
17
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
18
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Fleksibel.
Fiber optik yang digunakan pada perancangan jaringan ITS adalah FO jenis
multimode LSZH (Low Smoke Zero Halogen) seperti gambar 7. Multimode LSZH 10
Gigabit 50µm yang dipilih pada gambar 8 merupakan kabel fiber optik yang sangat
baik yang biasanya banyak digunakan sebagai backbone switch dan router karena
kecepatan yang tinggi 10 Gigabit dan sangat reliable dalam pengiriman data. Pada
lapisan luarnya kabel FO ini dilapisi LSZH (Low Smoke Zero Halogen) dengan
tingkat keamanan pada level yang lebih baik yang mampu meminimalkan asap,
toksisitas dan korosi pada kejadian kebakaran. Hal inilah yang membuat multimode
LSZH sebagai pilihan yang terbaik untuk lingkungan yang luas meliputi industri,
pusat perkantoran dan sekolah.
6. Panel Rack
Panel rack digunakan sebagai tempat penyimpanan dan penyusunan perangkat
jaringan komputer atau telekomunikasi seperti switch serta penataan kabel-kabel yang
menuju ke AP, Server serta kabel-kabel power dan kabel lainnya. Panel ini bertujuan
agar kelihatan lebih aman, bersih dan rapi, selain itu pada panel biasanya terdapat fan
yang mampu mendinginkan switch yang ada didalamnya.
Panel rack yang digunakan produk dari ABBA seperti gambar 9 yang
menyediakan rak dan kabinet dengan cakupan yang luas dan sangat cocok untuk
19
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
telekomunikasi dan peralatan jaringan. Rak ABBA didesain dengan kualtias yang
tinggi dan muncul untuk lingkungan perkantoran yang modern sebagai pusat data.
Pada jaringan ITS ini kami menggunakan 3 macam Panel Rack dan spesifikasi dapat
dilihat pada tabel 7. Berikut ketiga rak panel tersebut:
Panel Rack 12U ABBA untuk di tiap kumpulan jurusan
Panel Rack 30U ABBA untuk di server
Tabel 7. Spesifikasi Rak Panel
Part Number Size Width Height Depth Weight
(mm) (mm) (mm) (Kg)
W08-450-SG/SB 8U 600 440 450 20
W12-450-SG/SB 12U 600 615 450 25
C30-10900-GG/GB 30U 600 1530 900 120
20
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Pada pembuatan design jaringan kali ini hal yang kita lakukan adalah survey lokasi ke
setiap kampus, untuk mengetahui setiap jarak antara server ke rak-rak panel yang ditentukan,
rak-rak panel ke switch yang menghubungkan setiap jurusan, switch ke access point pada
21
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
masing-masing lantai di setiap jurusan, menentukan topologi apa yang sesuai untuk jaringan
WIFI di kampus ITS sukolilo.
22
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
23
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Berdasarkan survey yang kami lakukan, untuk jaringan WIFI di kampus ITS sukolilo
kita mengggunakan topologi jaringan tree dikarenakan topologi tree ini lebih sederhana dan
cocok untuk geografis kampus ITS sukolilo, selain itu topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah
digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki yang tinggi.
Sesuai dengan perencanaan design kami yang servernya terletak pada puskom yang
kemudian di bagikan ke jurusan–jurusan.
24
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
25
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Panel BAUK
Panel disini berupa rak yang berisi switch yang terhubung ke server dan beberapa
switch gedung-gedung terdekat. Dari panel ini terdapat keluaran ke beberapa jurusan,
diantaranya Gedung Pascasarjana, Gedung Rektorat, Gedung Perpustakaan, BAUK,
BAAK.
26
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Panel D3 Elektro
Panel disini berupa rak yang berisi switch yang terhubung ke server dan beberapa
switch gedung-gedung terdekat. Dari panel ini terdapat keluaran ke beberapa jurusan,
diantaranya Upt Bahasa, D3 Mesin, D3 Elektro – Kimia, Sistem Informasi.
Panel Kimia
Panel disini berupa rak yang berisi switch yang terhubung ke server dan beberapa
switch gedung-gedung terdekat. Dari panel ini terdapat keluaran ke beberapa jurusan,
diantaranya Biologi, Statistika, Matematika, Fisika, Kimia.
27
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
28
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
29
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Server ke Panel
Pada topologi jaringan server ke panel ini, menghubungkan dari server ke beberapa
panel yang tersebar di seluruh kampus ITS sukolilo, yang telah ditentukan
berdasarkan survei yang telah dilakukan.
Berdasarkan spesifikasi perangkat Access Point Cisco Aironet 1130AG Series IEEE
802.11g, maka digunakan :
Tabel 9. Spseifikasi AP Cisco Aironet 1130AG
Receiver Sensitivity (Pr) - 72 dBm = 48 Mbps
Available Transmitter Power (Pt) 17 dBm (50 mW)
Indoor (Distance Across
175 ft (53 m) @ 48 Mbps
Open Office Environment)
Outdoor (Distance Across
350 ft (107 m) @ 48 Mbps
Open Office Environment)
Frekuensi (f) 2.4 GHz
Gain Antena Transmitter (Gt) 3.0 dBi
Horizontal beamwidth 3600
30
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Loss total bergantung pada obstacle yang ada, jarak antara receiver dan
transmiter, serta pemodelan propagasi yang digunakan. Pada pemodelan propagasi ini
kami menggunakan ITU Indoor Path Loss Model dan propagasi free space loss.
a. Indoor Path Loss Model
Loss Total (dB) = 20log10 (f) + N log10 (d) + Lf (n) – 28 dB
Dimana :
f = frekuensi yang digunakan (MHz)
d = jarak antara transmiter dan receiver
N = Koefisien redaman daerah ITS sekitar 30 untuk frekuensi 2,4 GHz
Lf (n) = Loss yang disebabkan penetrasi lantai , 6 + 3(n-1) untuk frekuensi 2,4
GHz
n = jumlah lantai yang ditembus, n ≥ 1
Frekuensi sinyal WiFi adalah 2,4 GHz atau 2400 MHz. Koefisien redaman
yang digunakan untuk model propagasi indoor sebesar 30 (untuk area office dan
frekuensi 2,4 GHz). Lf (n) dianggap nol karena Access Point di desain per lantai
sehingga propagasinya dianggap tidak perlu menembus lantai, namun pada
kenyataannya access point mampu menembus berapa lantai. Sementara d adalah jarak
maksimum jangkauan sinyal WiFi yang dicari.
Sementara untuk propagasi antara ruang terdapat penghalang seperti dinding,
kaca, dan dinding kayu. Pada ruang kelas penghalangnya adalah dinding, pada
laboratorium adalah dinding dan kaca, sedangkan pada kantor jurusan penghalangnya
berupa dinding kayu. Nilai penetration loss dinding, dinding kayu, dan kaca masing-
masing adalah 7 dB, 2.8 dB, dan 0.8 dB. Sementara pada ITU Indoor Path Loss
31
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Model redaman dari obstacle belum diperhitungkan. Maka rumus sebelumnya dapat
ditambahkan dan dituliskan kembali sebagai berikut:
Dimana OPL adalah Obstacle Penetration Loss yang merupakan redaman total
dari obstacle yang ditembus.Maka untuk menentukan jarak maksimum jangkauan
sinyal WiFi dapat dicari dengan persamaan :
32
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
33
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Jadi dengan menggunakan model propagasi free space loss maka akan
memperoleh wilayah jangkauan hingga 393.5 meter, hal ini didukung oleh
spesifikasi yang diberikan perangkat Access Point produk cisco yang
memberikan parameter-parameter untuk mencapai jangkauan yang luas. Oleh
karena itu dengan menggunakan Access Point jenis ini dapat meminimalkan
kebutuhan akan jumlah access point.
34
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
Melihat berbagai spesifikasi perangkat dan topologi jaringan yang akan dirancang
untuk pembangunan jaringan internet kampus ITS,berikut tabel 10 anggaran biaya yang
kami buat secara keseluruhan agar dapat tercapainya proyek pembangunan jaringan ini.
Minggu ke-
No. Kegiatan
I II III IV
35
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
36
26 Mei 2011 PROYEK TELEKOMUNIKASI
V. KESIMPULAN
Pada desain dan perancangan suatu jaringan Wi-Fi suatu instansi diharapkan
kita mampu memahami topologi daerah yang akan kita bangun agar pemasangan
perangkat seperti access point dan perangkat lainnya dapat dimaksimalkan dengan
baik, dengan memperhatikan topologi lingkungan kita dapat mengetahui obstacle-
obstacle yang berada disekitarnnya dan mampu menghitung link budget kemudian
selanjutnya dapat memperkirakan jumlah access point yang dapat digunakan sehingga
tidak terjadi pemborosan dalam hal penggunaan perangkat. Selain itu perlu
memperhatikan juga kegunaan access point tersebut akan digunakan di kondisi indoor
ataupun outdoor.
Pembangunan teknologi Wi-Fi sangat tepat digunakan untuk menjadi solusi
akses internet sehingga nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jaringan
internet warga ITS, selain itu teknologi ini mampu menjadi solusi akses internet
secara tepat tanpa kabel dengan biaya infrastruktur yang lebih murah dan sangat tepat
dimanfaatkan dalam lingkungan korporat, public hotspot bahkan untuk mencover
suatu Metropolitan Area Network.
37