You are on page 1of 9

Anatomi Urinary Bladder

 Urinary bladder merupakan hollow viscus (organ dalam yang berongga) dengan dinding kuat yang dapat
mengalami distensi. Merupakan temporary reservoir untuk urine.
 Ukuran, bentuk, posisi, dan hubungannya dengan struktur/ organ lain bervariasi, tergantung dari isinya.
- Saat kosong, urinary bladder orang dewasa terletak di lesser pelvis dengan posisi:
o Sebagian urinary bladder berada di superior pubic bone. Sebagian lagi berada di inferior pubic bone.
Pemisah antara pubic bone dengan urinary bladder: potential retropubic space (of Retzius).
o Urinary bladder terletak di sebelah inferior peritoneum.
o Batas anterior: pubic bone & pubic symphisis.
o Batas posterior: pelvic floor.
o Superior surface level: terletak pada superior margin of the pubic symphisis.
- Saat terisi, bladder orang dewasa mengisi greater pelvis. Pada beberapa individu, bladder yang terisi
dapat mengalami ascending sampai level umbilicus.
- Pada bayi & young children, urinary bladder terletak di abdomen, baik dalam kondisi kosong maupun
terisi.
- Pada usia 6 tahun, bladder mulai mengisi greater pelvis.
- Setelah pubertas, bladder mengisi lesser pelvis.
 Saat kosong, bentuk bladder tetrahedral & secara eksternal memiliki 4 bagian:
1. Apex  mengarah ke batas superior pubic symphisis.
2. Body  kebalikan dari apex, dibentuk oleh bagian cembung dinding posterior bladder.
3. Fundus  bagian paling besar pada bladder, terletak di antara apex & fundus.
4. Neck  tempat di mana fundus & inferolateral surface meet inferiorly.
 Saat kosong bladder memiliki 4 permukaan:
1. Permukaan superior.
2. Dua permukaan inferolateral.
3. Permukaan posterior.
 Bladder relatif free (dapat bergerak bebas): bladder tertanam dalam extraperitoneal subcutaneous fatty
tissue.
 Bagian neck bladder held firmly by:
- Lateral ligament of bladder.
- Puboprostatic ligament (pada pria) atau pubovesical ligament (pada wanita).
 Bladder bed (organ yang kontak dengan bladder):
- Di permukaan inferolateral: pubic bone dan fascia yang yang melapisi levator ani & superior obturator
internus.
- Di permukaan superior: dilapisi oleh peritoneum.
 Bladder diselubungi oleh loose connective tissue visceral fascia.
 Dinding bladder tersusun oleh detrusor muscle.
Di bagian neck bladder, serabut-serabut otot ini membentuk involuntary internal urethral sphincter.
Sphincter ini berkontraksi saat ejakulasi untuk mencegah retrograde ejaculation (ejaculatory reflex) semen ke
bladder.
 Ureteric orifice dan internal urethral orifice terletal pada trigone of the bladder.
2 posterior corner of the trigone: 2 ureteral opening.
1 anterior corner of the trigone: 1 internal urethral meatus.
Ureteric orifice diselubungi oeh otot detrusor yang akan mengencang saat bladder berkontraksi: untuk
mencegah reflux urine ke ureter.
Uvula of the bladder: slight elevation of the trigone. Biasanya tampak jelas pada pria berusia tua karena
perbesaran lobus posterior prostat.
 Suplai arteri
Suplai arteri utama: cabang-cabang dari internal iliac artery, yaitu:
- Superior vesical arteries  menyuplai bagian anterosuperior bladder.
- Inferior vesical arteries (pada pria) atau vaginal arteries (pada wanita)  menyuplai fundus & neck
bladder.
- Obturator & gluteal arteries.
 Aliran vena
- Vesical venous pexus  inferior vesical vein  intenal iliac vein.

 Lymphatic drainage
- Bagian superolateral bladder  external iliac lymph node.
- Bagian fundus & neck of the bladder  internal iliac lymph node.
- Beberapa mengalir ke sacral atau common iliac lymph node.
 Innervasi
- Sympathetic fiber.
o Dari inferior thoracic & upper lumbar spinal cord level disampaikan ke vesical (pelvic) plexus melalui
hypogastric plexus & nerve.
o Sifatnya: kontraksi internal urethral sphincter.
- Parasympathetic fiber.
o Dari sacral spinal cord level disampaikan ke vesical (pelvic) plexus melalui pelvic splanchnic nerve &
inferior hypogastric plexus.
o Sifatnya: motor untuk detrusor muscle dan inhibitory untuk internal urethral sphincter.
Saat bladder terdistensi  detrusor muscle berkontraksi & internal urethral sphincter relaksasi 
urine keluar.

Histologi Urinary Bladder

 Dinding urinary bladder terdiri dari 3 lapisan:


1. Mucosa. Terdiri dari:
a. Transitional epithelium.
o Pada keadaan tidak terdistensi:
 Ketebalannya 5-6 sel.
 Superficial cell bulat dan menonjol ke lumen bladder.
 Selnya polypoid atau binucleate.
o Pada keadaan terdistensi:
 Ketebalannya 3-4 sel.
 Superficial cell menjadi squamous.
o Perubahan bentuk sel transitional epithelium ini disebabkan adanya unique thickened region
pada membran plasma superficial cell yang disebut PLAQUE.
Plaque ini terhubung dengan thinner, shorter, dan more flexible interplaque region yang
erfungsi sebagai “engsel”.
Pada bladder yang kosong, interplaque region memungkinkan membran sel melipat.
Pada bladder yang penuh, lipatan ini menghilang. Adanya interplaque region memungkinkan sel
memanjang.
o Transitional epithelium berperan sebagai osmotic barier antara urine dengan underlying
connective tissue karena memiliki properti yang unik:
1. Membran selnya tebal (PLAQUE tadi!). Plaque impermeable terhadap air, garam, dan urine
bahkan saat bladder mengalami distensi.
2. Adanya desmosome dan occluding junction antara sel yang satu dengan yang lainnya
memungkinkan sel tetap rapat walaupun bladder mengalami distensi.
b. Lamina propia: loose-to-dense connective tissue.
c. Otot polos.

2. Muscularis: detrusor muscle.


o Serabut otot bladder run in every direction, tanpa adanya lapisan yang jelas.
o Baru kemudian di daerah neck of the bladder dapat teridentifikasi 3 lapisan otot:
1. Internal longitudinal layer.
 Membentuk true involuntary urethral sphincter.
 Pada pria, di bagian distal bladder neck (di sekitar prostatic urethra & prostatic
parenchyma) arahnya berubah menjadi circular.
 Pada wanita, memanjang sampai external meatus.
2. Middle circular layer: berakhir di bladder neck.
3. Outer longitudinal layer.
 Pada pria: berakhir di prostat.
 Pada wanita: berakhir di external urethral meatus.

3. Adventitia: areolar connective tissue.


Bagian eksternal bladder diselubungi oleh adventitial membrane, kecuali bagian upper bladder yang
dilapisi oleh serous peritoneum.

You might also like