You are on page 1of 9

TUGAS KELOMPOK ANALISIS SKRIPSI JURUSAN MATEMATIKA TAHUN 2002-2003

Disusun Oleh: Nama NIM : Rifatul Mutiah : 4201405542

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

A. SKRIPSI PERTAMA 1. JUDUL MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN PECAH DENGAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS VI SDN 2 PANDES KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2002/2003 2. PENULIS DWI UMI SULASTRI 3. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penerapan pembelajaran pada bilangan pecahan khususnya pengurangan dan penjumlahan dengan menggunakan alat peraga garis bilangan, dan sejauh mana garis bilangan itu dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan pecahan khususnya penjumlahan dan pengurangan. 2. Bagaimana evaluasi kerja guru dan proses belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga garis bilangan supaya diperoleh hasil yang optimal. Dalam penelitian ini kedua masalah tersebut akan dapat dipecahkan. 4. CARA PEMECAHAN 1. Dengan melakukan pembelajaran yang bertahap yaitu menggunakan alat peraga garis bilangan sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan bilangan pecahan. 2. Dengan melakukan penelitian pada siswa mengenai bagaimana

keberhasilan siswa dalam menyelesaikan bilangan pecahan. 3. Dengan melakukan evaluasi kerja guru dan proses belajar siswa tentang cara menggunakan garis bilangan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan bilangan pecahan khususnya penjumlahan dan pengurangan.

5. HIPOTESIS Melalui alat peraga garis bilangan siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan operasi bilangan pecahan khususnya penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas VI SD N 2 Pandes Kecamatan Cepiring Kebupaten Kendal. 6. ANALISIS DATA 1. Metode pengumpulan data a) Observasi digunakan untuk mengukur indikator-indikator kerja, efisiensi, dan kerjasama antara siswa, guru, serta supervisor. b) Wawancara digunakan untuk mengungkap sikap, tanggapan, dan minat siswa terhadap jalannya proses pembelajaran. c) Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran dan keterampilan menyelesaikan soal operasi bilangan pecah dengan alat peraga garis bilangan. 2. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan atas hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan refleksi pada setiap siklus. Dari refleksi pada siklus I diperoleh hasil temuan sebagai berikut: Beberapa siswa dalam menyelesaikan tugasnya masih terdapat kesalahan yakni 33%. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru meneliti kembali proses penyampaian materi pelajaran agar lebih jelas dan terbimbing. Selain itu masih terdapat beberapa siswa yang tidak ikut serta dalam pengerjaan tugas kelompok, sehingga mengakibatkan saat guru bertanya tentang tugas kelompoknya maka ia tidak dapat menjawab dengan baik. Untuk itu dalam pemilihan anggota-anggota kelompok perlu ditinjau kembali. Keaktifan siswa yang diukur dari siswa yang menjawab pertanyaan guru sekitar 30 %, dan hanya 30% siswa aktif menyelesaikan soal dipapan tulis (termasuk tunjuk jari), hendaknya dipacu oleh guru dan pemberian

motivasi berupa nilai tambah dalam setiap aktivitas siswa. Sehingga setiap siswa yang aktif mendapat nilai tambah maka siswa yang lain termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran tersebut. Dari refleksi pelaksanaan siklus I ternyata masih belum dapat mencapai hipotesis tindakan. Dari hasil tanya jawab dan wawancara singkat guru dengan beberapa siswa bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memahamai materi yang disampaikan oleh guru. Pengerjaan tugas baik individu maupun kelompok juga belum maksimal yang ditandai dengan adanya siswa yang tidak mengerjakan tugasnya, atau telah mengerjakan tugas tetapi masih banyak terdapat kesalahan. Selanjutnya berlangsungnya dari siklus hasil II refleksi pada bahwa pengamatan semua siswa selama telah

didapatkan

mengerjakan tugas individunya. Ini menunjukkan bahwa mereka telah berusaha mengerjakan tugasnya meskipun masih terdapat sedikit kesalahan yakni hanya 10%. Hal ini dapat diperbaiki dengan lebih memantapkan proses pembelajaran. Meningkatnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran yakni menjadi sekitas 60%. Ini akibat dari motivasi yang diberikan oleh guru saat pelaksanaan KBM berupa pemberian nilai bonus selain itu, tidak semua yang tunjuk jari dapat memperoleh kesempatan untuk maju ke depan kelas ataupun untuk menanggapi hasil pekerjaan siswa lainnya karena keterbatasan waktu pembelajaran yang dialokasikan oleh guru. Kemudian dari hasil tes ulangan harian yang telah dilaksanakan ternyata ketuntasan belajar individu terendah adalah 68% (lebih dari 65%) dan ketuntasan belajar kelas mencapai 87% (lebih dari 85%). Dari interprestasi terhadap hasil refleksi proses tindakan siklus II di atas dapat diartikan bahwa model pendekatan pemecahan masalah untuk menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecah pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Pandes telah berhasil. Namun dalam setiap pembelajarannya harus tetap didukung oleh kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa di dalam kelas, seperti

pemberian apersepsi, motivasi, serta penguatan pada diri siswa. Berdasarkan refleksi tindakan siklus II dari hasil tes ulangan harian yang menunjukkan bahwa seluruh siswa telah tuntas belajar maka tindakan pada siklus II sudah berhasil, dengan demikian hipotesis tindakan dapat tercapai 7. KESIMPULAN Dari seluruh pelaksanaan penelitian tindakan di kelas VI SDN 2 Pandes dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keaktifan belajar siswa dalam menerima pelajaran matematika umumnya masih rendah. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini tampak semakin meningkat. 2. Kemampuan siswa dengan menggunakan alat peraga garis bilangan untuk menyelesaikan soal-soal meningkat. 3. Aktivitas belajar siswa cukup tinggi didukung dengan penggunaan alat peraga. 8. ANALISIS Pertama kali membaca skripsi yang disusun oleh Dwi Umi Sulastri ini pembaca berkesimpulan bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena tidak ada perhitungan atau analisis data berupa angka-angka. Tetapi setelah membaca lebih lanjut ternyata terdapat sejumlah angka yang menunjukkan hasil penelitian dan juga hipotesisnya sudah dirumuskan terlebih dahulu. Anehnya hasil tersebut tidak dijelaskan bagaimana dan darimana asalnya, tiba-tiba muncul sebagai suatu hasil penelitian. Selanjutnya pada pembahasan baik siklus I maupun siklus II penulis tidak membahas bagaimana peningkatan kemampuan dan aktivitas belajar siswa, padahal dalam kesimpulan dikatakan bahwa kemampuan dan aktivitas belajar siswa meningkat. Yang dibahas hanya peningkatan keaktifan siswa dari tiap-tiap siklus, Padahal hal tersebut sebenarnya tidak berhubungan erat dengan tujuan diadakannya penelitian. Sehingga pembaca belum merasa yakin dengan hasil penelitian yang didapat bahwa kemampuan siswa dapat meningkat ketika menggunakan alat peraga tersebut.

Kejanggalan yang lain adalah dalam skripsi ini tidak dijelaskan bagaimana cara merumuskan hipotesis dan cara pembuktiannya (hipotesis tersebut ditolak ataupun diterima), sehingga menambah pertanyaan baru bagi pembaca. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah, tetapi pada skripsi ini saya merasa kesimpulannya tidak mencerminkan jawaban dari rumusan masalah tetapi hanya sekedar penjelasan atau menerangkan bagaimana dampak penggunaan alat peraga. Saran yang bisa saya sampaikan sebagai pembaca kepada penulis adalah sebaiknya dari awal penulis mengemukakan jenis penelitian yang dilakukan. Menjelaskan cara pengujian hipotesis, cara menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

B. SKRIPSI KEDUA 1. JUDUL PEMANFAATAN ALAT PERAGA MATEMATIKA UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM POKOK BAHASAN BANGUN DATAR LINGKARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 SADANG KECAMATAN JEKULO

KABUPATEN KUDUS 2. PENULIS SUDIYONO 3. RUMUSAN MASALAH 1. Mengupayakan komunikasi aktif antara guru dengan siswa, sehingga dalam situasi belajar terjadi hubungan yang baik dalam pembelajaran, sehingga akan meningkatkan keaktifan anak. 2. Menimbulkan rasa ingin belajar yang disertai rasa senang dan gembira. Hal ini merupakan salah satu syarat dalam belajar, sehingga akan meningkatkan keaktifan siswa. 4. PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan masalah dapat dipecahkan dengan pola latihan melalui pemanfaatan alat peraga yang telah dibuat oleh siswa. 5. HIPOTESIS Dengan pemanfaatan peraga lingkaran dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dalam pokok bahasan bangun datar lingkaran pada siswa kelas VI SD 2 Sadang. Dengan kriteria keberhasilan nilai siswa 85%, tuntas secara perorangan dan kelompok. 6. ANALISIS DATA a. Hasil Penelitian Siklus I a. Suasana kelas tertib b. Siswa sedikit-sedikit mulai dapat menyelesaikan tugas, perlu ditingkatkan c. Guru memberikan kesempatan bertanya d. Keterampilan bertanya siswa perlu ditingkatkan e. Sebagian kecil siswa masih ada yag kurang terampil dalam menyelesaikan tugas, perlu ditingkatkan f. Hasil tes pada siklus I cukup g. Hasil tes pada siklus I sebanyak 31 siswa yang memperoleh nilai sebanyak 24 siswa ada 77% dan perlu ditingkatkan h. Maka hasil tes pada siklus I masih dipandang perlu diadakan siklus II Siklus II a. Hasil tes pada siklus II semakin baik dibandingkan siklus I b. Aktivitas siswa semakin meningkat c. Hasil tes pada siklus II diperoleh nilai mencapai 85% d. Sehingga pada siklus II ketuntasan perorangan dan ketuntasan kelompok dapat dicapai 6,5 sebanyak 31 siswa sudah 65 65 telah mencapai

e. Karena yang memperoleh 65% telah mencapai

85%, maka sesuai

dengan indikator keberhasilan, maka siklus II dapat diakhiri b. Pembahasan Pada siklus II yang dibahas adalah pokok bahasan bangun datar lingkaran mengenal phi, rumus keliling lingkaran, rumus luas lingkaran, mencari keliling dan luas lingkaran. Untuk pelaksanaan materi tersebut dapat berlangsung dengan baik karena adanya beberapa faktor diantaranya. 1. Faktor pendukung a. Guru dalam penyampaian materi, telah didahului dengan penyampaian materi prasyarat b. Guru dalam penyampaian materi kepada siswa dengan menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan bangun datar lingkaran c. Guru dalam membelajarkan materi bangun datar lingkaran

mengkaitkan konsep yng telah dimiliki anak bersumber pada lingkungan sekolah d. Guru dalam memberikan bimbingan secara khusus kepada siswa yang kurang/memberikan perbaikan e. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang kurang jelas, sehingga mereka tidak pasif akan menciptakan situasi kelas yang kondusif 2. Faktor penghambat a. Walaupun guru telah memberikan pelajaran bangun datar lingkaran secara baik, namun karena intelegensi siswa yang berbeda sehingga memperlambat tujuan pembelajaran. b. Keberadaan wali murid di pedesaan yang bekerja pagi dan pulang sampai sore sehingga kurang memberikan perhatian kepada

putra-putrinya. c. Walaupun guru sudah menggunakan alat peraga, tapi masih ada satu, dua siswa yang irama belajarnya lambat kurang memperhatikan. d. Kurangnya minat siswa untuk belajar di rumah.

7. KESIMPULAN Ada peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Sadang pada mata pelajaran matematika, pokok bahasan bangun dasar lingkaran. Sebelum menggunakan alat peraga dengan nilai rata-rata 70,52 , sedangkan dengan menggunakan alat peraga perolehan nilai rata-rata 74,58. Dengan melihat kenaikan nilai rata-rata berarti prestasi belajar meningkat. 8. ANALISIS Seperti pada skripsi yang pertama, skripsi yang kedua ini juga tidak menjelaskan jenis penelitinnya kualitatif atau kuantitatif. Tetapi jika dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena data yang didapat hanya berupa fakta dan tidak berupa angka. Angka hanya terlihat pada hasil tes siswa yang sulit untuk dipahami karena tidak dijelaskan darimana asalnya. Selain itu juga terlihat penulis tidak konsisten, karena dari awal yaitu pada pemecahan masalah. Penulis menjelaskan bahwa alat peraga tersebut dibuat oleh siswa tetapi dalam pembahasan penulis tidak menuliskan hal itu malah menjelaskan seakan-akan penulislah yang membuat alat peraga tersebut. Dan pada rumusan masalah penulis menerangkan bahwa alat peraga tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa, tetapi ketika dalam hipotesis penulis merubah anggapan bahwa alat peraga tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam skripsi ini metode statistika yang dipakai tidak dijelaskan, sehingga pembaca kebingungan menganalisis metode statistika apa yang digunakan. Hasil penelitian dicantumkan sebagai hasil dari tiap-tiap siklus dan hanya berupa hasil jadi (tanpa ada perinciannya). Kelebihan skripsi ini dibandingkan dengan skripsi yang sebelumnya adalah terdapat hubungan antara rumusan masalah dengan kesimpulan, yaitu rumusan masalah dijawab pada kesimpulan. Setiap penelitian pasti ada kelebihan dan kekurangannya, saran yang dapat pembaca berikan adalah sebaiknya dari awal penulis mengemukakan jenis penelitian yang dilakukan. Menjelaskan cara pengujian hipotesis, cara menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

You might also like