You are on page 1of 4

Praktikum ke-10 Mei 2011 MK Sosiologi Umum (KPM 130)

Hari/tanggal praktikum : Selasa, 17 Kelas : A02

SALURAN PEMERATAAN INFORMASI DI PEDESAAN: KORAN MASUK DESA ATAU JARINGAN KOMUNIKASI SOSIAL? (M. Alwi Dahlan) KONDISI SOSIO-KULTURAL DALAM ERA TELEVISI TRANSNASIONAL (Veven S. P. Wardhana) Oleh: Rizqi Adha Juniardi (E24100103) Asisten Praktikum: Dwi Agustina (I34080007) Debbie L. Prastiwi (I34080059) Ikhtisar I Dengan adanya Proyek Koran Masuk Desa, media komunikasi yaitu surat kabar akan mulai masuk ke desa-desa sehingga lambat laun akan tumbuh koran-koran lokal yang terbit di desa untuk keperluan desa itu sendiri. Sarana yang telah lebih dulu masuk desa dalam kurun 10 tahun terakhir adalah televisi yang dapat menyebar berkat SKSD Palapa dan pesawat TV umum. Untuk meningkatkan kenaikan oplah, KMD akan melakukan usaha pemerataan dalam berbagai segi, baik jurnalistik maupun industri penerbitan. Kebutuhan akan tenaga ini diharapkan timbul karena daya tarik suatu koran yang terletak pada berita lokal dan coverage mengenai masalah yang relevan bagi pembacanya. Fokus pemikiran peningkatan adalah informasi merupakan dan penunjang dari media, untuk gairah membaca perluasan daerah

memungkinkan pertumbuhan pers, khususnya pers pedesaan. Titik tolak adalah media sebagai saluran komunikasi, bukan komunikasi itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang mempengaruhi pemerataan akses terhadap media informasi, diantaranya masalah kemampuan rakyat desa yang notabene kemampuan ekonominya rendah, masalah kemampuan baca tetapi bukan mengenai buta huruf melainkan kebiasaan dalam membaca koran, persaingan dari media lain yang telah lebih dulu masuk ke desa, dan kemampuan menyerap informasi. Pemerataan informasi tidak hanya memberikan informasi yang sama ke penduduk desa dengan penduduk kota, tetapi juga pemerataan secara intern antara penduduk di desa tersebut. Pemerataan dilakukan terhadap penduduk yang sama sekali tidak mampu. Sebagai suatu inovasi, KMD harus menjalankan dua

fungsi sekaligus yaitu sebagai media modern yang mendorong arus komunikasi serta partisipasi politik dan sebagai latar tradisional yang penduduknya sangat peka terhadap apa yang ditulis. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan-ketegangan yang tidak terduga. Adanya suatu golongan elit di desa menjadikan suatu informasi yang masuk ke dalam desa tersebut dengan model komunikasi dua langkah, yaitu informasi yang masuk diakses dan diterima oleh kalangan elit yang sebagian penduduknya tidak mendapat informasi tersebut lalu para elit menyampaikan apa yang ia dapatkan dari informasi tersebut kepada anak buahnya. Model ini mulanya muncul di Amerika Serikat dengan pernyataan arus informasi mengalir dari media ke para pemuka pendapat dan dari mereka itu ke bagian masyarakat yang kurang aktif. Hal seperti ini sangat tepat sekali karena masyarakat desa Indonesia telah lama mempunyai pemuka-pemuka masyarakat yang mempunyai pengaruh langsung atas kelompoknya. Namun sering ada ketimpangan informasi dimana pada penyaluran informasinya para elit tidak menyampaikan informasinya tidak akurat, setengah-setengah, atau tidak sama sekali yang menimbulkan ketidakpahaman pada masyarakat yang kurang informasi tersebut. Ikhtisar II Komunikasi dan informasi memang benar adanya apalagi melalui sistem penyiaran. Semakin bertambah jumlahnya semakin banyak juga pemakai jasanya, era televisi transnasional, transnational television itulah yang terjadi. Revolusi komunikasi dan informasi melalui siaran televisi transnasional tidak mungkin dibendung lagi dengan surat keputusan, surat imbauan, dan surat keharusan. Hal ini membuat suatu wilayah lokal atau regional mampu menerima siaran-siaran dari berbagai broadcast dari berbagai televisi negara yang mengabaikan batas geografis dan batas politis. Siaran transnasional jika dikaitkan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat penerima siaran tidak lagi terisolasi. Siaran juga tidak bersifat monoton karena sumbernya dari berbagai negara. Akibat beragamnya tata nilai yang ditawarkan membuat masyarakat menerima berbagai tata nilai tersebut sehingga informasi

tidak lagi dibatasi dan disensor. Dengan berbagai alternatif tata nilai, masyarakat akan semakin kritis dalam menghadapi masalah. Tata nilai yang ditawarkan kurang lebih berbeda dengan tata nilai yang selama ini dianut karena sumber siaran kebanyakan berasal dari Barat terutama Amerika Serikat. Dalam sastra, hal ini membuat mereka memodifikasi bahkan menciptakan ciri keterampilan dari budaya Barat dan melupakan ciri khas sastra sendiri. Siaran televisi transnasional cenderung tidak imbang karena informasi yang ditawarkan relatif dari negara kawasan Barat, sehingga penduduk penerima siaran di Indonesia menjadi konsumen pasif belaka. Analisis 1. Gambarkan jaringan komunikasi pada kedua bacaan tersebut! 2. Berdasarkan gambaran tersebut, identifikasikan bacaan tersebut termasuk one step atau two step flow communication? Jelaskan! 3. Bagaimana keterkaitan media pada kedua bacaan dengan komunikasi tradisional? Jelaskan! tersebut

Analisis I 1.

2. Termasuk dalam two step communication, karena informasi yang masuk kedalam desa dari media informasi, seperti program Koran Masuk Desa (KMD), tidak terjangkau oleh masyarakat desa yang ekonominya kurang sebab mereka tidak mampu membeli koran sehingga informasi pada koran hanya mampu dibeli dan diketahui oleh kalangan elit di desa tersebut. Terjadilah two step communication dimana informasi dari

media massa disampaikan kepada masyarakat desa melalui perantara golongan elit desa yang ekonominya cukup. 3. Media memiliki keterkaitan dengan komunikasi tradisional karena komunikasi yang disampaikan oleh para golongan elit desa kepada masyarakat desa lain terutama anak buah yaitu komunikasi primer termasuk bertatap muka karena golongan elit dan masyarakat desa masih berpikiran bahwa bertatap muka merupakan cara yang tepat agar komunikasi dapat tersampaikan. Analisis II 1.

2. Termasuk dalam one step communication, karena informasi dari berbagai jenis broadcast didunia yang masuk ke dalam ruang televisi keluarga diterima dan dicerna langsung oleh masyarakat langsung tanpa melalui perantara, hanya tempat dan cara mendapat informasinya saja yang berbeda. Media televisi menggunakan satelit untuk mendapatkan berbagai informasi seperti hiburan, berita, dan lain-lain. 3. Tidak ada keterkaitan komunikasi tradisional karena dalam proses pertukaran informasinya tidak lagi harus melalui komunikasi primer yaitu tatap muka, melainkan sudah berkembang melalui media sesuai perkembangan zaman yang modern yaitu pertelevisian. Apalagi informasi yang didapatkan tidak hanya bersifat lokal ataupun regional, melainkan sudah mencakup dunia sehingga metode tradisional dengan bertatap muka sudah tidak mungkin dilakukan.

You might also like