You are on page 1of 5

Kegiatan listrik sel saraf

Komunikasi antar sel merupakan bagian yang penting untuk pengaturan dan pengendalian kegiatan sel, jaringan, organ tubuh dan untuk mempertahankan homeostasis. Dalam tubuh manusia terdapat dua jenis komunikasi antar sel, yaitu: wired system (komunikasi melalui saraf atau listrik) dan non-wired system (komunikasi kimiawi). Sedangkan komunikasi intrasel adalah komunikasi yang terjadi didalam sel. Komunikasi intrasel ini merupakan proses pengubahan sinyal didalam sel itu sendiri. Komunikasi listrik merupakan komunikasi yang cepat dengan hitungan milidetik. Informasi yang dihantarkan sepanjang sel saraf berbentuk potensial aksi. Penghantaran informasi dari sel saraf ke sel target berlangsung melalui sinaps, yang dikenal dengan transmisi sinaps. Sedangkan komunikasi kimiawi berlangsung lebih lambat namun efeknya dapat berlangsung lebih lama. Komunikasi saraf dan komunikasi kimiawi dapat terjadi secara tumpang tindih. Beberapa zat kimia seperti neurotransmitter, hormon dan neurohormon tidak dapat menembus sel. Informasi yang dihantarkan harus diubah dahulu oleh protein membran sel ke sinyal kimia didalam sel, yang dikenal dengan transduksi sinyal.

KOMUNIKASI LISTRIK Kelistrikan sel saraf Peran membran sel dan kadar berbagai ion ekstrasel dan intrasel dalam kegiatan listrik. Daya tahan hidup sel bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan komponen yang terdapat didalam sel yang komposisinya berbeda dengan diluar sel. Didalam sel banyak mengandung komponen untuk berbagai proses kehidupan, antara lain berbagai ion dan enzim yang mengendalikan seluruh proses kimia di dalam sel. Ion yang utama adalah ion-ion K, Na, Ca, dan Mg, Cl. Komposisi ion di dalam dan di luar sel berbeda. Didalam sel banyak terdapat ion K sedang di luar banyak ion Na. Enzim merupakan protein dan jumlahnya sangat banyak di dalam sel, serta umumnya bermuatan negatif,

sehingga merupakan komponen anion (A-) di dalam sel. Perbedaan komposisi ion di dalam dan di luar sel dipertahankan oleh membran sel. Perbedaan kadar ion-ion tersebut menimbulkan selisih potensial antara intra dan antar sel yang besarnya sekitar -70 mV. Tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel lebih negatif. Karena potensial sebesar itu hanya ada pada saat sel dalam keadaan istirahat, maka potensial itu disebut potensial membran istirahat (resting membrane potential). Adanya perbedaan potensial menimbulkan adanya polarisasi. Pada membran sel yang terdiri dari dua lapisan lemak (lipid bilayert) banyak protein membran yang berfungsi antara lain sebagai reseptorreseptor dan kanal-kanal ion.

Pembentukan Listrik Sel Pada waktu sel saraf mendapat rangsang, baik rangsang kimia, mekanik, atau rangsang yang lain, kanal ion Na (voltage-gated Na channels ) terbuka yang mengakibatkan ion Na masuk ke dalam sel dengan membawa muatannya. Muatan positif ion Na ini akan menetralkan sebagian muatan negatif di dalam sel, sehingga sel mengalami depolarisasi. Depolarisasi berarti berkurangnya selisih potensial antara intrasel dan ekstrasel. Depolarisasi ini terus memicu pembukaan voltage- gated Na channel yang akan mengakibatkan makin banyak ion Na masuk ke dalam sel, sehinga makin memperbesar depolarisasi. Makin besar depolarisasi akan makin memperbanyak pembukaan voltage-gated Na channel, dan seterusnya. Hal ini merupakan siklus umpan balik positif yang dikenal dengan siklus Hodgkin. Potensial aksi adalah depolarisasi yang berlangsung sangat cepat. Gambaran kurvanya potensial yang paku berbentuk khas lancip seperti aksi paku, ini juga terjadi disebut karena yang (spike potential). potensial ( Potensial

depolarisasi yang mencapai ambang itu memicu pembukaaan kanal ion Na peka perubahan voltage-gated Na+ channels) menyebabkan ion Na di luar sel, masuk dalam jumlah besar secara pasif ke dalam sel. Potensial aksi ini terjadinya mengikuti hukum gagal atau tuntas (all or none). Depolarisasi yang sangat cepat ini disusul oleh repolarisasi, yaitu mengembalikan kondisi sel ke keadaan istirahat dengan potensial membran

sekitar -70 mV. Repolarisasi ini dicapai karena terbukanya voltage gated K channels, yang mengakibatkan ion K yang kadarnya jauh lebih tinggi di dalam sel keluar dari dalam sel, serta dikeluarkannya kembali ion Na dari dalam sel. Proses pengeluaran kembali ion Na dan pemasukan kembali ion K diperankan oleh protein membran yang berfungsi sebagai pompa Na-K. Dalam berfungsinya, protein membran itu memecah ATP untuk memperoleh tenaga. Pompa tersebut juga dikenal dengan Na-K ATPase. Proses Penghantaran Impuls pada Susunan Sel Saraf Peran membran sel dan struktur saraf dalam proses penghantaran impuls Kegiatan listrik sel diperankan oleh membran sel beserta struktur yang membangunnya. Membran sel memisahkan bagian dalam dengan bagian luar sel. Timbulnya potensial aksi hanya terjadi pada bagian kecil dari membran sel. Potensial aksi ini akan dihantarkan ke satu arah sepanjang akson sampai ujung akson. Hal ini disebakan karena potensial aksi yang timbul pada daerah tersebut akan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion Na di daerah sebelahnya yang belum terangsang. Kecepatan hantar potensial aksi bergantung dari diameter sel saraf. Makin besar diameter sel saraf makin cepat hantaran potensial aksi tersebut. Ada tidaknya selubung myelin juga mempengaruhi kecepatan hantar potensial aksi. Makin lebar selubung myelin kecepatan hantar potensial aksi akan semakin cepat. Potensial aksi di pangkal akson akan menginduksi pembukaan kanal ion di nodus (takik) Ranvier yang terdekat, sehingga di takik Ranvier itu terjadi potensial aksi. Demikian selanjutnya potensial aksi di takik Ranvier pertama akan menginduksi terjadinya potensial aksi di takik Ranvier berikutnya, dan seterusnya, sehingga potensial aksi ini menjalar sampai di ujung akson. Dengan demikiaan potensial aksi itu menjalar secara meloncat-loncat dari satu takik Ranvier ke takik Ranvier berikutnya (saltatory conduction). Potensial aksi yang menjalar ini disebut impuls. Kecepatan hantar potensial aksi pada sel saraf ini dapat diukur dengan menempatkan elektroda perangsang di salah satu bagian akson dan elektroda perekam pada bagian akson yang lain pada jarak tertentu. Dengan memberikan rangsang yang adekuat melalui elektroda perangsang dan respon yang ditimbulkannya direkam oleh elektroda perekam, waktu yang diperlukan dari rangsangan sampai dapat direkam dibagi dengan jarak antara elektroda perangsang dengan elektroda perekam adalah kecepatan hantar sel saraf

tersebut. Kesimpulan POTENSIAL AKSI SARAF Sinyal saraf dihantarkan melalui potensial aksi, yang merupakan perubahan cepat pada potensial membran. Setiap potensial aksi dimulai dengan perrubahan mendadak dari potensial negatif istirahat normal menjadi potensial membran pisitif dan kemudian berakhir dengan kecepatan yang hampir sama kembali ke potensial negatif. Untuk menghantarkan sinya saraf, potensial aksi bergerak di sepanjang serat saraf sampai tiba di ujung serat. Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut : Tahap istirahat adalah potensial membran istirahat sebelum terrjadinya potensial aksi. Membran dikatakn menjadi terpolarisasi selama tahap ini karena adanya potensial membran negatif yang besar. Tahap depolarisasi. Pada saat ini, membran tiba-tiba menjadi permiabel terhadap ion natrium, sehingga banyak sekali ion natrium bermuatan positif mengalir ke dalamakson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90 milivolt akan hilang, dan potensial meningkat dengan cepat dalam arah positif. Keadaan ini disebut depolarisi. pada serat saraf besar, potensial membran melampaui nilai 0 dan menjadi sedikit positif, namun pada serat yang lebih kecil juga pada banyak neuron sistem saraf pusat, potensial hanya mendekati nilai 0 dan tidak melampaui sampai keadaan positif. Tahap repolarisasi. Dalam waktu seperberapa puluh ribu detik sesudah membran menjaddi sangat permiabel terhadap ion natrium, saluran natrium mulai tertutup dan saluran kalium terbuka lebih daripada normal. Selanjutnya, difusi ion kalium yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran. Tahap Hiperpolarisasi. Peningkatan permeabilitas terhadap ion K. Potensial lebih besar daripada potensial istirahat. Potensial ini meningkat bahkan menjadi lebih negatif. Dalam keadaan ini neuron tidak mampu meneruskan impuls saraf.

Transmisi Sinaps. Transmisi (peleburan atau pelepasan neurontransmiter) sinaps terjadi pada neuron guna menghantarkan senyawa-senyawa kimia. Penghantaran zat-zat yang terkandung dalam neurontransmiter dengan reseptornya bergantung pada permeabilitas di neuron pascasinaps.

Referensi 1. Bear, MF., et al. Neuroscience: Exploring the Brain. 2 nd ed. Maryland: Lippincott Wlliams & Wilkins: 2001. p 89-129 2. Fox, SI; Human Fsiology, 9 th ed.. New York: Mc GrewHill 2006. p126-188 3. Guyton & Hall, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta : EGC

You might also like