You are on page 1of 6

HUKUM HUKUM DASAR GEOLOGI

1. LAW OF UNIFORMITARIANISM (JAMES HUTTON, 1785) hukum ini meyatakan bahwa keadaan sekarang adalah kunci bagi keadaan masa lalu
(the present is the key to the past)

Proses geologi terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau. Sebagai contoh
dapat disebutkan bahwa pada saat ini batu gamping koral sedang tumbuh dilaut, jadi kalau pada saat ini terdapat dipucak gunung dapat disimpulkan bahwa pada jaman yang lalu daerah pegunungan tersebut merupakan dasar laut. Proses (tektonik lempeng,

pembentukan gunung, erosi, dll) yang terjadi sekarang diyakini telah terjadi sejak bumi

terbentuk

Proses geologi yang sedang terjadi saat ini juga terjadi pada masa lampau. Contohnya pembentukan endapan sungai saat ini mempunyai kesamaan komposisi dan karakter seperti sungai purbanya (gambar diatas) Hukum ini pertama kali dicetuskan oleh James Hutton pada tahun 1785 dan dipopulerkan
oleh Charles Lyell pada tahun 1830 melalui bukunya yang berjudul Principle of Geologi. Prinsip ini merupakan dasar dalam berfikir geologi dan mendasari seluruh perkembangan ilmu geologi

2. LAW OF ORIGINAL HORIZONTALITY (STENO) Law of Horizontality : Sedimentary strata are laid down nearly horizontally and are essentially parallel to the surface upon which they acummulate (Anthony, 1955) Lapisan-lapisan sedimen diendapkan mendekati horisontal dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut diendapkan. Susunan lapisan yang kedudukannya tidak horisontal berarti telah mengalami proses geologi lain setelah pengendapannya, misalnya dipengaruhi oleh gaya tektonik.

3. LAW OF SUPERPOSITION (STENO, 1638-1687) Law of Superposition : The younger strata at the top in an undisturbed sequence of sedimentary rocks (Anthony, 1955) Dalam keadaan normal, suatu lapisan batuan yang letaknya diatas satuan lapisan yang lain, selalu berumur lebih muda daripada lapisan batuan dibawahnya. Lapisan batuan
yang tertua atau yang terendapkan lebih awal akan berada paling bawah dan lapisan batuan yang termuda atau yang terendapkan paling akhir akan berada paling atas, secara singkat the lower is the older, the upper is the younger.

Penekanan pada : - waktu diterjemahkan hubungan yang bersifat fisik, antar perlapisan - strata/lapisan, bukan batuan - kondisi normal, belum mengalami gangguan

Pada kedudukan lapisan yang sudah terganggu (karena tektonik), miring, terlipat dan terbalik, prinsip ini dapat diterapkan apabila dapat diketahui bagian atas dan bagian bawah lapisan (top & bottom), dengan mempelajari struktur sedimennya 4. PRINCIPLES OF CROSS CUTTING RELATIONSHIP (CHARLES LYELL, 1830) hukum ini menyatakan bahwa satuan batuan yang memotong/menerobos satuan batuan
lain berumur lebih muda daripada satuan batuan yang dipotongnya/diterobos

5. PRINCIPLES OF FAUNAL SUCCESSTION (WILLIAM SMITH) william smith atau yang sering disebut pula sebagai bapak geologi sejarah mengamati
dan mendokumentasikan lapisan batuan di Inggris. Dapat diidentifikasikan dan ditelusuri dengan kelompok fosil yang terkandung. Berdasarkan pengamatan ini, menyebutkan bahwa karena evolosi berbagai fosil yang terawetkan di dalam suatu sekuen batuan, kenampakan fisiknya berubah secara granular dan teratur sejalan dengan waktu. Kelompok fosil dan batuan yang mengadungnya dapat digunakan untuk mengkorelasikan secara geografik antara suatu daerah dengan daerah lainnya

6. PRINCIPLE OF INCLUSIONS Batuan yang menginklusi berumur lebih tua daripada batuan disekitarnya

7. PRINCIPLES OF ORIGINAL CONTINUITY (STENO) Law of Original continuity : The original continuity of water-laid sedimentary strata is terminated only by piching out againts the basin of deposition, at the time of their deposition (Anthony, 1955) Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya

Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata

8. UNCONFORMITY Suatu urutan beberapa satuan batuan sedimen dikatakan mempunyai hubungan SELARAS (CONFORMITY) apabila pada pembentukannya, urutan satuan-satuan tersebut secara vertikal merupakan hasil pengendapan yang menerus tanpa adanya selang dalam pengendapan. Adanya selang waktu yang tidak terwakili oleh satuan sedimentasi (time gap), dan berhentinya sedimentasi/pengendapan, karena adanya gangguan (proses geologi lain) disebut sebagai adanya KETIDAK SELARASAN (UNCONFORMITY) dalam suatu urutan satuan batuan Adanya ketidak selarasan mempunyai arti penting dalam proses kejadian, karena berhentinya pengendapan menyangkut kejadian pengangkatan, perlipatan, pengikisan (erosi) dan pengendapan kembali diatas batuan tersebut. Pada umumnya bidang ketidak selarasan dicirikan oleh suatu batas hasil erosi, dengan endapan lingkungan darat Macam macam ketidakselarasan : - Angular Unconformity : ketidakselarasan menyudut

Disconformity : ketidakselarasan antara batuan sedimen dengan batuan sedimen

Non Conformity : ketidakselarasan antara batuan sedimen dengan batuan beku seperti di gambar ini

9. CORRELATION Pencocokan singkapan batuan suatu daerah dengan daerah lain menggunakan fosil atau mineral untuk membandingan lapisannya

DAFTAR PUSTAKA

Plummer, Charles, David Mc Geary, Diane Carlson. Earth Revealed. Mc Graw Hill Harry Williams, Historical Geology Rafferty, John P. Geological Sciences. 2011. Britannica Educational Publishing. New York http://akhmad-nafarin.blogspot.com/2010/11/hukum-dasar-geologi.html

You might also like