You are on page 1of 24

K1 1.

Gingival adalah bagian dari mukosa mastikasi yang menutupi prosesus alveolar dan mengelilingi gigi pada bagian servical gingiva terdiri dari lapisan epitel dan lapisan dasar jaringan penghubung yang disebut lamina propia. 2. sehat gingival berwarna pink keras (coral pink), mempunyai tepi yang tajam seperti pisau (knife edge) dan menyiku, membentuk kontur gigi.3) warna coral pink pada attached gingival dan margin gingival merupakan refleksi dari banyaknya supply pembuluh darah, ketebalan dan derajat keratinisasi dari epithelium serta kehadiran pigmen pada cell2) 3. Pigmentasi melanin pada gingival berasal dari sel melanosit yang dihasilkan neural crest yang terdapat dilapisan basal dan spinosum epitel. 4. Secara anatomi gingival dibagi menjadi marginal gingival, attached gingival dan area interdental: Marginal gingival
-

berwarna pink, teksturnya kenyal, lebarnya 1 s/d 2 mm.3) Marginal gingival dan attached gingival saling berdekatan dan hanya dipisahkan oleh sebuah lekukan kecil yang disebut free gingival groove biasanya kedalamannya 1 mm

Sulkus gingival merupakan bagian dalam dari marginal gingival berupa ruang dangkal mengelilingi gigi, yang dibatasi oleh permukaan gigi pada satu sisi dan jaringan epitel dari marginal gingival pada sisi yang lain.

Kedalaman normal dari sulcus gingival adalah 2-3 mm 2) Secara mikroskopis gingival margin terdiri dari serabut-serabut jaringan ikat dan ditutupi oleh epithelium squamosh yang berlapis-lapis.3)

Attached gingival yang melekat secara erat pada jaringan semen dan tulang alveolar. Gingival attachment terletak mulai dari free gingival groove sampai mucogingival junction Mukosa alveolar berwarna merah, lebih halus dan mengkilat, epitel dari mukosa alveolar lebih tipis dan tidak berkeratin, jaringan ikatnya tersusun jarang dan mengandung banyak pembuluh darah.

keras, berwarna pink dan tidak seperti gingival margin, ia khas oleh bintik-bintik atau lekukan-lekukan kecil seperti kuit jeruk yang disebut stippling.

Kelebaran dari attached gingival yang terbesar pada insisivus : 3,5 s/d 4,5 mm untuk rahang atas dan 3,3 s/d 3,9 untuk rahang bawah, dan yang tersempit pada region P1 < 2,0 mm2)

Interdental gingival
-

Interdental gingival merupakan bagian dari gingival yang mengisi ruang interproksimal diantara dua gigi yang bersebelahan dibawah titik kontak. interdental gingival dapat berbentuk pyramid atau memiliki sebuah col.2)

Bila terjadi diastema, interdental gingival akan melekat erat dengan prosesus alveolaris dan membentuk permukaan yang bulat tanpa papilla intedental.2)

Gingival col berupa cekungan di bawah titik kontak yang mengubungkan dua puncak interdental bagian fasial dan lingual

5. Lapisan mukosa mulut terdiri dari jaringan epitel dan lamina propia dengan membrane basalis diantaranya. epithelium gingival epithelium gingiva merupakan stratifikasi khusus dari epitel squamos yang terdiri dari : stratum corneum, stratum germinativum, stratum spinosum, stratum granulosum
-

ephitel gingival berfungsi baik dalam membasahi (menjaga kelembaban) lingkungan rongga mulut.5) selain itu fungsi utama epitel gingival adalah untuk melindungi strukrtur bagian dalam gingival dan selektif terhadap perubahan lingkungan rongga mulut.

pada prinsipnya tipe sel dari epithelium gingival adalah sel-sel yang berkeratin, namun dapat juga ditemukan sel nonkeratin (clear cells) yang meliputi sel langerhans, sel merkel, dan sel melanosit 2)

Sel merkel terletak di lapisan bagian bawah dari epithelium, akhir dari terminal saraf, dan dihubungkan ke perbatasan sel oleh desmosome,2) Sel Merkel's mempunyai suatu fungsi yang berhubungan dengan fungsi saraf1)

Sel melanosit adalah sel yang mensintesi pigmen Sel Langerhans, sebagian besar ditemukan dalam lapisan spinosum. Sel langerhans memiliki peranan penting dalam reaksi imun sebagai sel antigenpresenting untuk limfosit. Sel langerhans ditemukan pada oral epithelium di gingival normal dan dalam jumlah yang lebih sedikit pada epithelium sulcular.2)

6. Secara mikroskopik, anatomi dari epitel gingiva mirip dengan epitel pada kulit. Epitel gingival dapat dibedakan menjadi 3 area :

Oral epithelium Sulcular epithelium Junctional epithelium. 5

Oral epithelium
-

Oral/outer epithelium adalah epitel yang menutupi permukaan luar dari free gingival dan attached gingival, terletak mulai dari puncak (crest) margin gingival hingga ke muccogingiva junction. Epitel ini merupakan epitel berlapis gepeng dengan lapisan keratin atau dapat juga parakeratin (parsial keratin)5)

Sulcular epithelium (epitel sulkuler)


-

Epitel ini melapisi sulkus gingival, meluas dari dasar sulkus sampai ke puncak crest gingival margin. Lapisanya tipis, nonkeratin tanpa rete peg.5)

Membrane epitel ini bersifat semipermeable terhadap produk bakteri yang berbahaya2). Dan bersifat permeable terhadap cairan dari jaringan connective gingival yang mengalir ke sulkus gingival, cairan ini dikenal sebagai cairan sulkus gingival. Cairan ini sedikit pada keadaan normal dan meningkat jika terjadi inflamasi.5)

Junctional epithelium

Junctional ephitelium terdiri dari epitel gepeng tidak berkeratin, tidak terdapat rete peg kecuali jika terjadi inflamasi. Ketebalannya mencapai 3-4 lapisan, namun dapat meningkat sesuai pertambahan usia hingga 10-20 lapisan.

Epithelia junction menghubungkan gingival ke permukaan gigi pada dasar sulkus, dan melekat melalui lamina basalis interna (yang terdiri dari lamina lusida, yang berdekatan dengan enamel dan terdiri dari lamina dense) dan melekat pada jaringan ikat gingival melalui lamina basalis eksterna. Perlekatan ini diperkuat dengan adanya serat-serat gingival. Oleh karena itu antara epithelia junction dengan serat gingival sering dianggap sebagai suatu unit fungsional, yaitu unit dentinogingival.

7. Membrane basalis
-

Lapisan I terdiri dari lamina lucida dan lamina densa Lapisan ke II merupakan Hemidesmosom dari basal sel-sel epithelia yamg meluas masuk kedalam lamina lucida.3) komposisi utama nya terdiri dari collagen tipe 4.2)

Basal lamina bersifat permeable tarhadap cairan namun bertindak sebagai penghalang untuk pertikulat ( terhadap bahan-bahan partikel).2)

8. Lamina propia Komponen jaringan utama gingival Terdiri dari komponen seluler dan ekstraseluler yang terdiri dari serat dan substansi dasar berupa matriks, yang berbentuk amorf, dan memiliki kandungan air yang tinggi.
-

Tiga jenis serat jaringan ikat yaitu kolagen, reticular dan elastis. Dengan komponen terbesarnya adalah serat kolagen ( 60 % mengelilingi jaringan ikat).

Kolagen tipe 1 membentuk sebagian besar lamina propia dan memberikan kekuatan tarik ke jaringan gingiva. Kolagen tipe IV bercabang di antara rangkaian kolagen tipe I dan diteruskan dengan serat dari membran basal dan dinding pembuluh darah. Serat elastin didistribusikan di antara serat kolagen.

9. Serat gingiva

Serat gingiva memiliki beberapa fungsi berikut:

1. Membantu mempererat ikatan marginal gingival dengan gigi. 2. Untuk

memberikan

kekakuan

yang

diperlukan

untuk

menahan

kekuatan

pengunyahan. 3. Memperkuat perlekatan attached gingival dengan akar gigi dan tulang alveolar. Serat gingival dapat dikelompokan menjadi 3 :

1. Group gingivodental : berada pada derah fasial, lingual dan interproksimal. a. Serat dento-gingival : servikal sementum ke lamina propia b. Serat dento-periosteum, dari sementum melalui Krista tulang alveolar ke periosteum c. Serat alveolo-gingiva, dari Krista tulang alveolar dan meluas ke lamina propia 2. Group sirkuler : berjalan mengelilingi leher gigi pada lamina propia
3. Group transeptal : meluas dari servikal sementum melalaui bagian atas puncak

interdental tulang alveolar dan menghubungkan kedua gigi yang berdekatan 2) 10. Elemen seluler
-

Beberapa jaringan sel yang berada pada jaringan ikat adalah : fibroblast, sel mast, makrofag, dan sel inflamasi1)

Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang tidak berdeferensiasi, sedangkan sel lainnya ( sel mast, makrofag, dan sel plasma ) berasal dari sumsum tulang belakang

) Fibroblast berperan dalam sintesis matriks1) Sel mast yang bertanggung jawab untuk produksi komponen matriks. menghasilkan vasoactive unsur, yang dapat mempengaruhi fungsi microvascular sistem dan mengendalikan aliran darah yang melewati jaringan 1)

Sel mast terdiri dari histamine, enzim preolitik dan heparin.5)

Makrofag hadir sebagai mononuclear phagocyte system, berperan dalam fogositosis antigen. Dan memiliki fungsi sintesis pada jaringan. Makrofag pada darah disebut monosit

Sel inflamasi memiliki variasi tipe, contoh neutrofil bergranular, limfosit, dan sel plasma1). neutrofil bergranular disebut juga polymorphonuclear leukocytes, berisi enzim lisosom. Fungsinya melisiskan. Limfosit memediasi respon imun dengan menyimpan informasi tentang antigen. Sel sel inflamasi ini meningkat jumlahnya saat terjadi inflamasi.

11. Cairan sulkus gingivala dikeluarkan dari jaringan ikat ke sulkus. Mengandung sel-sel epitel yang lepas, leukosit dan ion mineral (Na, K dan Ca), immunoglobulin, komplemen, enzim, albumin, fibrinogen. Fungsinya :
1. Membersihkan sulkus dari materal-material (self-clansing) 2. Mengandung protein plasma yang dapat meningkatkan adhesi epitel ke gigi. 3. Memiliki sifat antimikroba -

cairan sulkus akan meningkat pada saat pengunyahan, akibat inflamasi dan hormone

12. Vaskularisasi gingival: Arteriola supraperiosteal Pembuluh darah dari ligament periodontal Arteriol interdental

13. Inervasi gingival dipersarafi oleh saraf yang berasal dari ligamne periodontal dan saraf bukal dan labial. Pada jaringan gingival juga dpat ditemukan ukung-ujung saraf yang tidak spesifik, reseptor tipe meissner, krausse dan spindle berkapsul.

K3

1. Periodontal attachment apparatus adalah struktur yang menghubungkan ligamen

periodontal dan gingiva dengan gigi. 2. Gingiva dan ligamen periodontal adalah jaringan lunak, sedangkan sementum dan tulang alveolar adalah jaringan keras.
3. . Sementum melapisi seluruh akar gigi, ligamen periodontal menghubungkan gigi ke

tulang alveolar dengan lebar 0,10 0,25 mm. Serat ligamen periodontal terhubung dengan sementum sedalam 500 2000 mikron meter. Sedangkan tulang alveolar adalah bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk dan menyokong soket gigi.1,4,
4. Ligamen periodontal tersusun dari substansi dasar, jaringan interstisial, pembuluh

darah dan limfa, saraf, sel sel dan bundel serabut. Elemen yang paling penting dari ligamen periodontal adalah principal fibers ,yang berbahan dasar kolagen yang tersusun dalam bundle dan pada potongan longitudinal
5. Bagian ujung dari serat utama yg tertanam dalam sementum dan tulang alveolar

dinamakan serat-serat Sharpey


6. Serat utama ligamen periodontal dibentuk terutama oleh serat kolagen tipe I,

sedangkan serat-serat retikular dibentuk oleh kolagen tipe III. Kolagen adalah protein

yang dibentuk oleh berbagai asam amino, terutama glisin, prolin, hidroksilisin, dan hidroksiprolin.
7. Serabut tersebut disusun dalam lima kelompok berikut -

: menuju socket

Alveolar crest group : berada di bawah junctional epithelium alveolar crest . berfungsi untuk mempertahankan gigi di dalam gigi.

Horizontal group : pada apical alveolar crest berfungsi menahan gerak gigi ke arah lateral. Oblique Group paling banyak terdapat pada ligamen periodontal.

berfungsi untuk menahan stres mastikasi-vertikal dan mengubahnya menjadi tegangan pada tulang alveolar
-

Apical Group : terdiri dari serat dari cementum mengelilingi apex pada apical alveolar bone. berfungsi untuk mencegah gigi bergerak miring, mencegah luksasi gigi dan melindungi pembuluh darah, limfe, dan saraf yang menyuplai gigi.

Interradicular Group : berfungsi untuk menahan gigi agar tidak miring atau berputar serta mencegah luksasi gigi.2

8. Selain serat-serat kolagen, ligamen periodontal juga memiliki komponen lain yaitu: a. Elemen Seluler
-

empat tipe sel yang terdapat pada ligamen periodontal: sel jaringan ikat, epithelial rest cell, sel sistem imun, dan sel-sel yang berhubungan dengan elemen neurovascular.

Sel jaringan ikat termasuk fibroblas, sementoblas, dan osteoblas. sel ini memproduksi kolagen dan juga dapat mendegradasi kolagen yang sudah tua. Epithelial rest of Malassez servikal gigi. membentuk kisi-kisi pada ligamen periodontal dan didistribusikan di dekat sementum pada bagian apikal dan

Sel sistem imun termasuk neutrofil, limfosit, mast cell, dan eusinofil. b. Substansi dasar glycosaminoglycan tinggi (70%). dan glycoprotein. Juga memiliki kandungan air yang

9. Fungsi dari ligamen periodontal, yaitu:

a. Fungsi Fisik (Physical Function) a. pelindung jaringan lunak,. meneruskan gaya di oklusal ke tulang perlekatan gigi dengan tulang pemelihara jaringan ginggiva pada hubungannya dengan gigi pertahanan terhadap pengaruh gaya oklusal (shock absorption) Tensional theory menyatakan bahwa serabut utama dari ligamen periodontal

Ada dua teori mengenai mekanisme penyokong gigi : merupakan faktor utama dalam pendukung gigi dan akan meneruskan gaya yang didapat ke tulang. b. Viscoelastic system theory menyatakan bahwa pergerakan gigi sebagian besar dikontrol oleh pergerakan cairan, di mana serabut hanya berfungsi sebagai peran kedua. b. Fungsi formatif dan renodeling meresorbsi struktur periodontal pendukung (tulang alveolar , sementum dan ligamen periodontal) c. Fungsi nutrisi dan sensory Ligamen periodontal menyuplai nutrisi untuk sementum, tulang, dan gusi melali pembuluh darah dan juga terdapat drainase limfe. Ligamen periodontal juga disuplai oleh serat-serat saraf sensori yang dapat menghantarkan sensasi sakit, tekanan,, dan perabaan (tactile) oleh jalur trigeminal.2 Setelah terjadi penipisan cairan jaringan, bundle dari serabut mengendur dan mengetat. Hal ini menyebabkan stenosis.
9. VASKULARISASI LIGAMEN PERIODONTAL -

Suplai darah untuk ligament periodontal berasal dari:

1. Pembuluh darah apikal yang memasuki ligamen periodontal 2. Pembuluh darah yang berpenetrasi dari tulang alveolar (kanal volkman) 3. Anastomosis dari pembuluh darah gingival

4. Inervasi Jaringan Ligamen Periodontal 10. Ligamen periodontal memiliki banyak mekanoreseptor sensorik yang menerima berbagai ransang yang bekerja pada gigi-gigi maupun jaringan sekitarnya terutama rasa raba, tekan proprosepsi dan rasa nyeri. Yang akan membawa semua implus dari

saraf tersebut kepusat melalui N trigeminus. Saraf tersebut masuk ke ligamen periodental melalui daerah peri apikal dan saluran-saluran yang terdapat dalam tulang alveole berjalan bersama-sama melalui pembuluh darah dean limfe.
11. Fungsi

mekanoreseptor periodental berkaitan dengan pengendalian otot-otot

penguyahan memberikan umpan balik sensorik untuk refleks pengunyahan (mastikasi).4,5

K4
1. Prosesus alveolaris didefinisikan sebagai bagian dari rahang atas dan rahang bawah

yang membentuk dan mendukung soket dari gigi. 2. Tulang Alveolar adalah bagian tulang rahang yang menyangga gigi sehingga membentuk prosesus alveolaris.
3. Alveolar Bone Proper (Tulang Alveolar Sebenarnya / Tulang Alveolar Sejati) -

Adalah tulang yang membatasi alveolus atau soket tulang yang berisi akar gigi. alveolar bone proper disebut lamina dura.4

4. Alveolar Supporting Bone (Tulang Alveolar Pendukung) a.

Keping kortikal eksterna dibentuk oleh tulang Haver's dan lamella tulang ketebalan sekitar 0,1 - 0,4 mm.3

compact.

b.

Trabekula cancellous berada diantara lapisan tulang compact dan tulang alveolar sejati/sebenarnya.
5. - Alveolar bone proper adalah modifikasi dari tulang kompak yang mengandung

lubang serat (Sharpey). Osteoblas pada tepi ligamen periodontal yang merupakan campuran preodontoblas dengan inti besar dan sel-sel fibroblas dengan inti kecil menumpuk suatu matriks organik yang disebut osteoid, yang terdiri dari glikoprotein, fosfoprotein, lipid dan proteoglikan. Pada waktu osteoblas menumpuk matriks, beberapa terjebak di dalamnya, sel-sel ini disebut osteosit. garis-garis gelap yang disebut garis-garis istirahat,

Tulang alveolar ini terdiri dari bundel tulang di tepi alveoli dan tulang yang berlamela ke arah pusat prosesus alveolar. Tulang di sebelah tepi disebut bundel tulang karena serabut Sharpey ligamen periodontal tertanam didalamnya.

, tulang ini tebal dan mempunyai penampilan yang lebih radiopak dalam radiograf daripada tulang kanselus

6. - Tulang kanselus terdiri dari tulang yang berlamela tersususun dalam cabang-cabang disebut trabekula. untuk memperkuat tulang alveolar sejati dengan struts yang melewati tulang kortikal. Tulang kanselus terdiri dari ostecytes di interior dan osteoblas atau osteoklas pada permukaan trabekula 7. Tulang kortikal (padat) menutupi tulang kanselus dan dibentuk oleh tulang berlamela. Tulang berlamela ini mempunyai lakuna yang tersusun dalam lingkaran konsentrik di sekeliling kanal sentral yang disebut sistem Havers.
8. Prosesus alveolaris terdiri dari tulang yang dibentuk baik oleh sel-sel dari folikel gigi

(alveolar bone proper) dan sel yang independen terhadap pertumbuhan gigi
9. Pada alveolar bone proper, osteosit dalam tulang yang mengapur terletak dalam ruang

oval yang disebut lakuna, yang saling berhubungan dengan melalui kanakuli.. Alveolar bone proper dapat juga dianggap sebagai plat klibiform. Istilah ini timbul karena banyaknya foramina yang melubangi tulang. Foramina ini berisi pembuluh darah dan saraf yang mensuplai gigi-gigi, ligamen periodontal dan tulang.3
10. Pada tulang alveolar pendukung, dalam tulang kanselus juga dijumpai kanal nutrien.

Kanal-kanal ini berisis pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf. Kanal ini biasanya berakhir pada krsta alveolar pada foramina kecil-kecil dan dengan mellaui foramina tersebut pembuluh dan saraf masuk ke dalam gingiva.3

11.

K5 1. Plak adalah suatu massa lunak dan porus yang sebagian besar terdiri dari sel-sel

bakteri yang terdapat di dalam matriks karbohidrat-protein, yang ditembus oleh cairan ludah, cairan makanan, dan cairan celah gusi melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras di rongga mulut, termasuk restorasi tetap dan sementara. 2. Material alba mengacu pada akumulasi lembut bakteri dan sel jaringan yang kurang terstuktur daripada plak dan mudah hilang dengan semprotan
3. Matriks interseluler terdiri dari bahan organik dan anorganik yang berasal dari saliva,

cairan sulkus gingival, dan produk bakteri. meliputi polisakarida (15%), protein (45%), dan lemak material (12%).1

4. Glikoprotein dari saliva adalah komponen pelikel penting yang awalnya sebuah mantel dari permukaan gigi yang bersih, tetapi mereka juga menjadi biofilm plak yang berkembang.
5. Komponen anorganik plak didominasi kalsium dan fosfor, dengan sejumlah bahan

mineral lainnya seperti natrium, kalium, dan fluoride. Sumber konstituen anorganik plak supragingiva adalah air liur, dengan meningkatnya kandungan mineral, massa plak menjadi kaku untuk membentuk kalkulus. Komponen anorganik plak subgingival berasal dari cairan sulkus yang merupakan transudate serum. 6. Proses pembentukan plak Pembentukan plak dibagi menjadi 3 tahap: a. Pembentukan pelikel, Pelikel berfungsi sebagai lapisan pelindung, memberikan pelumasan untuk permukaan dan mencegah pengeringan jaringan.
b. Kolonisasi awal dari permukaan gigi, Dalam beberapa jam, bakteri ditemukan di

pelikel gigi. Bakteri awal yang berkoloni pada permukaan gigi berlapisan pelikel sebagian besar mikroorganisme gram positif fakultatif seperti Viscosus actinomyces, dan Streptococcus sanguis. Kolonisasi awal mengikuti pertubuhan pelikel melalui molekul tertentu, disebut adhesions
c. Kolonisasi

sekunder dan pematangan plak.. Kolonisasi sekunder adalah

mikroorganisme yang awalya tidak berkolonisasi pada permukaaan gigi yang bersih, termasuk Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, Capnocytophaga spp, nucleatum fusobacterium, dan Porphyromonas gingivalis. 7. Kalkulus adalah suatu endapan amorf atau kristal lunak yang terbentuk pada gigi atau protesa dan membentuk lapisan konsentris.
8. Kalkulus supragingiva pada bagian bukal dari molar kedua rahang atas, dekat muara

dari duktus parotis. Kalkulus supragingiva pada bagian lingual dari insisivus dan premolar rahang bawah, dekat muara dari duktus sublingual3 9. Komposisi Kalkulus terdiri dari komponen anorganik (70%-90%) dan komponen organik Komponen anorganik kalkulus supragingival terdiri dari 75,9% kalsium posfat (Ca3(PO4)2);

3,1% kalsium karbonat (CaCO3); dan sejumlah kecil magnesium posfat (Mg3(PO4)2) , dan logam lainnya. 10. Empat bentuk kristal yang utama adalah : Hidroksiapatit (sekitar 58%) Magnesium whitlockite (sekitar 21%) Oktakalsium posfat (sekitar 21%) Brusit (sekitar 9 %) 11. Komponen organik kalkulus terdiri dari campuran senyawa protein-polisakarida, selsel epitel yang deskuamasi, leukosit, dan berbagai tipe bakteri. Komponen organiknya berupa karbohidrat , yang terdiri dari galaktosa, glukosa, ramnosa, mannosa, asam glukoronat, galaktosamin, dan kadang-kadang arabinosa, asam galakturonat, dan glukosamin. Semua komponen organik terdapat pada glikoprotein saliva kecuali arabinosa dan ramnosa. 12. kalkulus subgingival kandungan hidroksiapatitnya sama, magnesium whitlockite lebih banyak, brusit dan oktakalsium posfat lebih sedikit. Rasio kalsium; posfat lebih tinggi pada kalkulus subgingival, kandungan natrium meningkat dengan semakin dalamnya saku periodontal. Protein saliva tidak dijumpai pada kalkulus subgingival. 13. Proses pembentukan kalkulus: Kalkulus adalah plak gigi yang telah mengalami mineralisasi. Pengerasan plak gigi oleh pengendapan garam mineral biasanya mulai terjadi antara hari pertama dan hari ke 14 dari pembentukan plak gigi. Namun demikian, dilaporkan bahwa kalsifikasi terjadi dalam 4-8 jam
-

Saliva adalah sumber mineralisasi kalkulus supragingiva, sedangkan gingival cervicular fluid yaitu serum transudat merupakan sumber mineralisasi kalkulus subgingiva.

mencapai tingkat maksimal adalah sepuluh minggu sampai enam bulan. Penurunan dari akumulasi kalkulus maksimal disebut sebagai reversal phenomenon ( fenomena pembalikan ), dapat dijelaskan oleh kerentanan kalkulus terhadap gerakan mekanik dari lidah dan bibir.

14. Mekanisme mineralisasi plak adalah : Pengendapan mineral adalah hasil dari kenaikan derajat kejenuhan ion kalsium dan ion fosfat

Menurut teori epitaksis, diduga plak berfungsi sebagai pembiak atau dikatakan plak mengandung tempat-tempat nukleasi yang merupakan tempat pembentukkan kristal awal. Setelah nukleasi dari kristalit yang terjadi, maka dengan adanya saliva yang sangat jenuh akan garam-garam kalsium fosfat dapat mendukung pertumbuhan nukleat tersebut sehingga terbentuk kalkulus gigi.

K6 1. Macam-macam jenis mikroorganisme dan peranannya dalam penyakit periodontal

a.Bakteri yang ditemukan pada jar. Periodontal sehat - S. Sanguis - Veillonella parvula - C. Ochrace b. Bakteri yang ditemukan pada gingivitis - S. Sanguis -S.Mitis -S.Intermedius -E.Corrodens -F.Nucleatum -S.Oralis -A.Viscosus -A.Naeslundii - Peptosterptococcus c. Bakteri yang ditemukan pada periodontitis kronis, Localized Aggressive Periodontitis -P.Gingivalis -B.Forsythus -P.Intermedia -C.Rectus -A.Actinomycetemcomirens -P.Micros - Treponema & Eubacterium spp d. Bakteri yang ditemukan pada Periodontal Abses -F.Nucleatum -P.Intermedia -P.Gingivalis -P.Micros - B. Forsythus
2. berupa bakteri anaerob baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.

3. Actinomycetemcomitans adalah kuman gram negatif, non-motile, capnophilic, atau

membutuhkan CO2 untuk pertumbuhannya dan berbentuk coccobacilus. Bakteri ini dapat menembus jaringan ikat hingga ligamen periodontal, dan tulang alveolar serta memproduksi leukotoksin kuat yang akan membunuh neutrofil. Neutrofil berfungsi sebagai pertahanan melawan infeksi periodontal. 4. Pada plak yang menempel ( tooth attached plaque) dikarakteristikan oleh bakteri gram positif: batang (rod) dan bulat (cocci). Termasuk S.mitis, S.sanguis, A.viscosus, Actinomyces naestundii, dan Eubacterium spp. 5. Pada plak yg menempel pada permukaan jaringan ( bacteria within tissue surface) lebih sedikit dibandingkan pada tooth attached plaque. Yang terdiri dari bakteri gram negatif batang (rod) dan bulat (cocci). Didominasi oleh S.oralis, S.intermedius, P.micros, P.gingivalis, P.intermedia, F.nucleatum 6. Pada awal koloni bakteri yakni spesies streptococci dan actinomyces mengunakan oksigen dan reaksi reduksi-oksidasi lemah dari lingkungannya yang memicu pertumbuhan bakteri anaerob. Bakteri gram positif mengunakan gula sebagai sumber energi dan saliva sebagai sumber karbon 7. Mikroorganisme utama dikelompokan dalam group green, orange, dan red. Group green terdiri dari E. Corrodens, Actinobacillus actinomycetecomitans, dan Capnocytophaga spp. Group orange terdiri dari Fusobacterium, Prevotella, dan Caampylobacter spp. Group green dan orange terdiri dari species penyebab penyakit pada infeksi periodontal maupun non-periodontal. Pada group red terdiri dari P. Gingivalis, B. Forsythus, and T. Denticola. Group red berhubungan dengan pendarahan saat probing yang mana penting sebagai clinical parameter terhadap keparahan penyakit periodontal.
8. . Bakteri dapat menyebabkan penyakit periodontal secara tidak langsung dengan jalan :

1. Meniadakan mekanisme pertahanan tubuh. 2. Mengurangi pertahanan jaringan tubuh 3. Menggerakkan proses immuno patologi. 9. Kemampuan bakteri dalam merusak jaringan pejamu dikelompokkan atas:

1. Kemampuannya secara langsung menyebabkan degradasi atau penghancuran sel pejamu 2. Kemampuannya untuk memicu jaringan pejamu sehingga sel-sel jaringan pejamu melepas substansi yang secara biologis aktif dan dapat merusak jaringan pejamu itu

sendiri yaitu produk bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan atau metabolism sel-sel jaringan pejamu: Ammonia, Senyawa sulfur, Asam lemak, Peptide, Indol, dan Enzim. 10. Produk bakteri kan memicu system imunitas Salah satunya adalah dilepaskannya interleukin-2 ; TNF (tumor necrosis factor) dan prostaglandin dari monosit yang terpapar dengan endotoksin bakteri. dapat berpotensi untuk menyebabkan resorpsi tulang dan menghambat ataupun mengaktifkan sel-sel imunitas lainnya 11. faktor penghambat-chemotaxis, endotoxin, kolagen, leukotoxin 12. NUG disebabkan oleh bakteri spesifik, fusiform bacillus dan organisme spirochetal. 13. NUG terdiri dari : Prevotella intermedia, Selenomonas Fusobacterium, Treponema, dan spesies

K7 1. Plak memegang peranan penting dalam penyakit periodontal ,plak berdasarkan posisinya di bagi menjadi dua ,yaitu ; a. Supragingiva : plak yang letaknya diatas gingiva margin ,dapat terlihat

secara visualisasi
b.

Subgingiva

: Plak yang letaknya dibawah gingiva margin ,tidak terlihat

secara visual harus dilakukan eksplorasi menggunakan instrumen .plak bakteri sub gingiva mengandung 1011 bakteri dalam 1 gram plak\ 2. Pelikel terdiri dari glikoprotein yang berasal dari saliva
3. karena bakteri memiliki sifat asidogenik (penghasil asam ).Salah satu contoh

produk yang dihasilkan yaitu Lipoteichoic acid (LTA) dan peptidoglikan (PG) merupakan induktor sitokin
4. Bakteri yang dapat bertahan dalam kondisi asam yaitu bakteri anaerob gram

negatif karena bakteri anaerob gram negatif memiliki sifat asidurik. Bakteri anaerob gram negatif juga berperan dalam jaringan krevikuler gingiva ,terutama phorporymonas dan bakteriodes ,yang akan berkoloni di permukaan akar gigi di daerah garis gingiva dan poket periodontal .Bakteri gram negatif berperan besar dalam destruksi jaringan periodonsium sebagai contoh bakteri gram negatif menghasilkan lipopolisakarida dan endotoksin sebagai produk bakterinya
5. Sel-sel host tersebut meliputi sel epitel ,fibroblas ,sel mast, netrofil (PMN),

makrofag, sel NK, sel plasma, dan limfosit,osteoblast


6. Sel Mast reseptor antibodi IgE dan IgG.

7. Sel mast mempunyai fitur seperti tonolan sitoplasma,yang diistilahkan lisosom yang menyimpan mediator inflamasi seperti histamine,faktor kemotatik

neutrofil,faktor kemotatik eosinofil dan faktor kemotatik heparin sel mast dapat mensetesis mediator inflamasi lainya seperti zat lambat-reaksi anaflaksis (SRSA),TNF-a dan leukotriene (C4). 8. Sel-sel host ini kemudian mensekresi sejumlah mediator pro-inflamatori yaitu sitokin untuk membantu melawan serangan bakteri dalam proses inflamasi.
9. Sitokin jika dihasilkan dalam jumlah yang tepat akan berfungsi sebagai imun

protektif sedangkan jika dihasilkan melebihi kebutuhan akan bertindak sebagai non imun protektif terlibat dalam destruksi jaringan periodonsium .
10. gingiva

mengalami peradangan dan akan berubah warna dari merah muda

menjadi merah tua karena terjadinya dilatasi pembuluh darah kapiler dan perubahan aliran darah yang mengakibatkan gingiva sedikit membengkak.
11. Interleukin 1(IL-1)

Dihasilkan oleh makrofag ,fibroblas ,dan sel-sel epitel dan memiliki sifat self regulating dan self supressing

menyebabkan degenerasi komposisi tulang .

12. Interleukin 6 (IL-6) dalam resorpsi tulang serta menghambat pembentukan tulang Diproduksi oleh banyak tipe sel seperti monosit, fibroblas, sel-sel endotel, dan limfosit T dan B.

13. Tumor necrosing factor (TNF-a) -

Diproduksi oleh makrofag meningkatkan perlekatan PMN

14. IFN-y (interferon ) Menyebabkan resorpsi tulang dan mensekresi RANKL dan TNF-a

15. Histamine

Dihasilkan dari sel mast

16. Prostaglandin (PGE2) -Dihasilkan dari makrofag ,fibroblast,neutrofil ,dan sel-sel epitel.

You might also like