You are on page 1of 72

Problem : Mr.

B 3 tahun menikah belum memiliki anak Nyeri pada testis bagian kiri ketika berdiri dan hilang ketika tiduran Px : scrotal skin ---- dilatasi vein di scrotal kiri Semen analisis : Sperm morphology menurun Sperm motility menurun Sperm count menurun

ALAT REPRODUKSI PRIA A.INTERNAL GENITALIA Testis Accessory Glands : Seminal vesicles, Prostate glands, Bulbourethral glands Ductus : Epididimis, Duktus deferens, Duktus ejakulatori, dan Uretra B.EXTERNA GENITALIA Penis dan Scrotum INTERNAL GENITALIA Testis Testis adalah sepasang kelenjar oval yang terletak didalam scrotum ,Panjangnya 5 cm, Diameter 2.5 cm,dan massanya 10 15 gram. Testis dilapisi oleh suatu Lapisan External yang terdiri dari; Tunica Vaginalis dan Tunica Albuinea. Tunica Vaginalis

adalah membrane serosa ,yang merupakan derivat dari peritoneum. Sedangkan tunica Albuginea adalah jaringan ikat padat yang dibentuk dari septa dan membagi testis kedalam lobus. Lobus yang ada dalam epididimis sekitar 200 300 lobus,dan setiap lobusnya mengandung 1-3 gulungan tubule yang kuat yakni tubula seminiferus,dimana dalam lobus seminiferus ini sperma diproduksi. Tubula seminiferus mengandung sel spermatogenic ,yaitu tmpat spermatogenesis dan spermiogenesis dan sel sertoli yang untuk supporting spermatogenesis meliputi nutrisi, phagosit,control perpindahan dan pelepasan, produksi sel.Panjang tubule ini adalah 75 cm.Di tunica vaginalis terdapat cairan Hydrocele untuk mencegah peradangan epididimis. Duktus 1. EPIDIDIMIS Berawal dari duktus efferent yang sangat berbelit belit. Panjangnya sekitar 6 m. Terdiri dari head, body dan tail.Head dari epididimis berada di bagian superior dan paling besar,Body letaknya diantara head dan tail dan berukuran sedang,sedangkan tail adalah bagian paling kecil yang letaknya di inferior.Epididimis dilapisi oleh epitel berlapis kubus, yang dipermukaannya terdapat stereosilia yang memperbesar area untuk reabsorbsi ketika sperma berdegenerasi. Fungsinya adalah untuk pematangan sperma.Kemudian selain itu fungsi dari duktus ini sendiri adalah membantu mendorong sperma ke duktus (vas) deferens sewaktu hubungan sexual dengan kontraksi peristaltic dengan otot polosnya dan juga menyimpan sperma. 2. DUKTUS DEFERENS Duktus deferens panjangnya 45 cm,naik disepanjang batas posterior dari

epididimis,melewati spermatic cord dan kemudian masuk ke pelvic cavity,memutari ureter dan melewati bagian atas dan bawah dari urinary blader.Lalu ada bagian terminal perbesaran duktus deferens yang disebut ampula. Mukosanya terdiri dari epitel berlapis kubus dan lamina propria (arveolar connective tissue). Fungsinya membawa sperma selama hubungan sexual dari epididimis ke arah uretra dengan kontraksi peristaltic. 3. EJACULATORY DUCTS

Panjangnya 2 cm.Dibentuk dari penyatuan seminalis vesikel dan ampula (vas deferens).Berasal dari superiorkedasar dari prostat dan melewati bagian inferior dan anterior prostat.Ini merupakan sebuah terminal lanjutan setelah pengeluaran sperma dan sekresi seminal vesicle,sebelum sperma diteruskan ke uretra. 4. URETRA Uretra ini adlah saluran bersama sama system reproduksi dan system urine. Menyediakan tempat jalan terusan untuk semen dan urine. Uretra ini memiliki panjang 20 cm. Melewati prostat, otot dalam perineum dan penis.Uretra dibagi menjadi 3 bagian yaitu; Prostatik uretra, panjangnya 2 3 cm yang masuk melewati prostat. Otot bagian dalam perineum, dengan panjang 1 cm. Spongy (penile) uretra, yang masuk melewati corpus spongiosum dengan panjang saluran 15 20 cm dan berakhir dari saluran uretra, external uretral orifice. Accesory Gland : 1. SEMINAL VESICLE

Adalah sebuah kantung dengan struktur berbelit dengan panjang sekitar 5cm. Terletak didasar urinary bladder dan anterior dari rectum. Melewati saluran seminal vesikel yang menyekresi alkalin, cairan kental yang mengandung fruktosa, prostaglandin, dan gumpalan protein yang berbeda dari darah. a. Alkalin dari seminal vesicle fungsinya adalah membantu menetralkan lingkungan asam dalam reproduksi wanita yang dapat membunuh sperma. b. Fruktosa yaitu untuk produksi ATP.

c. Prostaglandin yaitu untuk menambah pergerakan sperma dan kelangsungan hidup , dan mungkin menstimulasi kontraksidari otot polos ketika di saluran reproduksi wanita. d. Bekuan protein membantu pembekuan semen setelah ejakulasi. Cairan ini memiliki kadar 60% dari volume semen. Ujung-ujung cranial vesicular seminalis tertutup peritoneum dan terletak dorsal dari kedua ureter pada tempat peritoneum ecavatio rectovesicalis memisahkan terhadap rectum. Ujung-ujung kaudal vesicula seminalis berhubungan erat dengan dan hanya terpisah oleh septum rectovesicale. Duktus excretorius masing-masing vesica seminalis bergabung dengan ductus deferens membentuk ductus ejaculatorius. Perdarahan Arteri. Arteri untuk vesica seminalis berasal dari arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media. Penyaluran Darah Balik dan Penyaluran Limfh. Vena mengikuti arteri dan diberi nama sesuai. Nodi lymphoidei iliaci, terutama nodi iliaci interni, menampung limfh dari vesica seminalis. Persarafan. Dalam dinding vesica seminalis terdapat pleksus serabut saraf dan beberapa ganglion simpatis. Serabut simpatis praganglion berasal dari nervi lumbales superiores dan serabut parasimpatis dari nervi splanchnici pelvic (nervi erigentes).

2. PROSTATE Prostat ada 1 buah, berbentuk bulat seperti donat dengan ukuran sebesar bola golf. Ukuran dari prostat itu sendiri adalah 4 cm dari sisi ke sisi, 3 cm dari atas ke bawah dan 2 cm dari depan ke belakang. Bagian inferior dari urinary bladder dan mengelilingi prostetic uretra. Prostat bertambah ukurannya perlahan ketika tahun pubertas, berkembang dengan cepat sampai umur 30 tahun, dan stabil pada umur 45 tahun. Prostat menyekresi cairan seperti susu,berupa cairan yang sedikit asam dengan Ph 6.5 dan mengandung beberapa substansi; a. Citric acid yaitu untuk produksi ATP lewat siklus kreb.

b.

Beberapa proteolytic enzim seperti prostate spesifik antigen, pepsinogen, lysozyme, amylase, dan hyaluronidase yang menghancurkan protein beku dari seminal vesicle.

c. d.

Acid phosphate, fungsinya belum diketahui. Seminal plasmin berupa cairan prostatic yaitu antibiotic yang dapat membunuh/ menghancurkan bakteri, membantu mengurangi bakteri yang ada didalam semen dan bagian bawah organ reproduksi wanita.

Didalam kelenjar prostat ini ada suatu spinchter yang mengatur pergantian pengeluaran urine dan cairan semen saat ejakulasi yaitu smooth muscle spinchter. Menyekresi 25 % volume semen untuk pengerakan dan pertahanan hidup. Penadarahan Arteri. Arteri-artei untuk prostat terutama berasal dari arteri vesucalis inferior dan arteri rectalis media, cabang arteri iliaca interna. Penyaluran Balik Darah dan Penyaluran Limfe. Vena-vema bergabung untuk membentuk plexus venosus prostaticus sekeliling sisi-sisi dan alas prostat. Plexus venosus prostaticus yang terletak antara capsula fibrosa dan sarung protata, ditampung oleh vena iliaca interna. Plexus venosus prostaticus juga berhubunagn dengan plexus venosus vesialis dan plexus venosi pertebralis. Pembuluh limfe utama berakhir pada nodi lymphoidei iliaci interni dan nodi limphoidei sacrales. Persarafan. Serabut parasimpatis berasal dari nervi splanchnici [nesvi erigentes] (S2-S4). Serabut simpatis berasal dari plexus hipogastricus inferior.

3. BULBOURETHRAL GLAND Disebut juga Cowpers gland, ukuran / bentuk seperti kacang berlokasi di inferior prostat di kedua bagian membranous uretra dengan deep muscles of perineum, ducts terbuka ke dalam spongy uretra. Selama sexual, bulbouretral menyekresi basa alkaline ke dalam uretra, yang melindungi pada saat sperma melewati lingkungan asam dari urine dalam uretra. Kelenjar ini juga menyekresi mucus yang melumasi bagian akhir dari penis (batas,uretra), untuk mengurangi kematian sperma selama ejakulasi. EXTERNAL GENITALI

1. Penis Mengandung uretra dan jalan / saluran ejakulasi dari semen dan eksresi urine.

Bentuknya silinder terdiri dari body, gland dan root. a. Body Dalam body, 3 lapisan silindris

mengandung jaringan fibrous disebut tunica albuginea. Corpora covernosa penis terletak di kedua sisi dorsolateral. Paling kecil di midventral yaitu corpus spongiosum mengandung spongy uretra. b. Gland Bagian membesar yang terletak di bagian distal corpus spongiosum. Dibagian akhir dari gland ada external uretral orifice. Disini juga terdapat bagian kulit longgar (bagian yang di circumsisi) yang dinamakan prefuce (foreskin). c. Root Terletak di bagian proximal yang mengandung bulb of penis dan crura of penis yang dipisahkan oleh corpora covernosa. Disokong oleh 2 ligamen yaitu fundiform dan suspensori.

2. Scrotum Kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat. Tempat bergantungnya testis, mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relative tetap. Scrotum terdiri dari 2 kantung scrotal, setiap kantung scrotal berisi 1 testis tunggal, dipisahkan oleh septum internal terdiri dari otos dartos, yaitu lapisan serabut dalam fascia dasar yang berkontraksi untuk membentuk kerutann / lipatan pada scrotal sebagai respon terhadap udara dingin.

Sperma yang normal dibentuk/ diproduksi sekitar 2 3 C dibawah suhu tubuh normal. Pendarahan Arteri. Arteria pudenda externa mengurus pendarahan bagian ventral scrotum, dan arteria pudenda interna bagian dorsal. Bagian ini juga dipasok oleh cabangcabang dari arteria testicularis dan srteria cremasterica. Penyaluran Balik Darah dan Penyaluran Limfe. Vena scrotales mengiringi arteria srotales dan bergabung dnegan vena pudenda externa. Pembuluh limfe dari scrotum ditampung oleh nodi lymphoidei inguinales superficiales. Persarafan. Bagian ventral testis dipersrafi oleh nervus ilioinguinalis oleh ramus genitalis nervus genitofemoralis. Bagian dorsal memperoleh persarafan dari ramus medialis dan ramus scrotalus nervi perinealis dan ramus perinealis nervi cutanei femoralis posterioris.

Anatomi penis Penis mengandung urethra dan lorong untuk ejakulasi semen dan ekskresi urine. Penis ini terdapat : body, glans penis, dan root a. Body of penis, teriri dari corvora cavernosa penis dan corpus spongiosum penis mengandung spongy urethra dan menjaga nya selama ejakulasi. Pada bagian distal dari corpus spongiosum penis terdapat glans penis, dimana tepi nya disebut dengan corona. Pada bagian distal urethra diantara glans penis dan merupakan bagian yang terbuka, disebut external urethral orifice.Yang menutupi glans dengan kendur disebut dengan prepuce atau foreskin. b. Root of penis yang melekat sebagian, terdiri dari : Bulb of penis : mengembang pada sebagian dasar corpus spongiosum penis Crura of the penis : terdapat 2 bagian yang berbentuk lancip Bulb of penis yang melekat pada permukaan inferior otot dalam perinerium dan dikelilingi oleh bulbospongiosus muscle, sebuah otot yang membantu ejakulasi. Setiap crus pada penis begkokan dari samping jauh dari bulb of penis melekat pada ischial dan inferior pubic rami dan dikelilingi oleh ischiocavernosus muscle. Berat penis didukung oleh 2 ligaments :

Fundiform ligament yang muncul dari symphysis pubis Suspensory ligament yang muncul dari symphysis pubis

PENYALURAN DARAH BALIK, PENYALURAN LIMFE DAN PERSARAFAN 1. Ductus deferen Penyaluran darah balik sesuai dengan arteri. Penyaluran limfe ke nodi lymphoidei iliaci externi Persarafan plexus hipogastricus inferior [plexus pelvicus] 2. Vesicula Seminalis Penyaluran darah balik sesuai dengan arteri. Penyeluran limfe ke nodi lymphoidei iliaci interni Persarafan Serabut simpatis praganglion dari nervi lumbales superiores Serabut parasimpatis dati nervi splanchnici pelvic [nervi erigentes]

3. Ductus Ejaculatorius Penyaluran darah balik vena-vena bergabung dengan plexus venosus prostaticus dan plexus venosus vesicalis Penyeluran limfe ke nodi lymphoidei iliaci externi Persarafan tidak ada 4. Prostat Penyaluran darah balik : vena-vena bergabung untuk membentuk plexus venosus prostaticus sekeliling sisi-sisi dan alas prostat. Plexus venosus prostaticus yang terletak antara capsula fibrosa dan sarung prostate, ditampung oleh vena iliaca interna. Plexus venosus prostaticus juga berhubungan dengan plexus venosus vesicalis dan plexus venosi vertebrales. Penyeluran limfe : berakhir pada nodi lymphoidei iliaci interni dan nodi lymphoidei sacrales. Persarafan : serabut parasimpatis berasal dari nervi splanchini pelvic [nervi erigentes] (S2S4). Serabut simpatis berasal dari plexus hypogastricus inferior. 5. Scrotum Penyaluran darah balik vena scrotales dan bergabung dengan vena pudenda externa Penyeluran limfe ke nodi lymphoidei inguinales superificialis Persarafan Bagian ventral testis dipersarafi olah nervus ilioinguinalis dan oleh ramus genitalis nervus genitofemoris Bagian dorsal memperoleh persarafan dari ramus medialis dan ramus scrotalis nervi perinealis dan ramus perinealis nervi cutanei femoralis posterioris. 6. Penis Penyaluran darah balik : darah dari cavernae corporum cavernosorum ditampung oleh sebuah pleksus vena yang bergabung dengan vena dorsalis profunda pada fascia penis profunda. Vena dorsalis profunda penis umumnya melintas di sebelah dalam ligamentum arcuatum pubis dan memasuki pelexus venosus prostaticus. Darah dari fascia penis superficialis ditampung oleh vena dorsalis penis superficialis dan lanjutannya disalurkan ke vena pudenda externa Penyeluran limfe ke nodi lymphoidei inguinales superficialis Persarafan. Nervus dorsalis penis adalah satu dari dua cabang akhir nervus pudendus; nervus perinealis adalah cabang yang lain. Nervus dorsalis penis diepaskan dalam canalis

pudendalis dan melintas ke ventral, memasuki spatium perinea profundum. Lalu nervus dorsalis penis melintas ke dorsum penis dan melanjut ke sebelah lateral arteria. Nervus dorsalis penis mengurus persarafan kulit dan juga gland penis. Dalam penis terdapat bentuk akhir saraf sensoris terutama dalam gland penis sehingga penis sangat sensitf. Nervus cavernosi penis dari plexua hypogastricus inferior [plexus pelvicus] melintasi lewat diafragma urogenitale untuk sampai pada penis.

Ereksi Ereksi adalah efek pertama kali dari stimulasi sexual pria. Tingkat ereksi sendiri tergantung pada tingkat stimulasi, apa psikis ataupun fisik. Mekanisme dari terjadinya ereksi yaitu, impuls parasympathetic yang lewat sacral dari spinal cord melalui saraf pelvic ke penis, kemudian saraf tersebut akan melepaskan NO, dimana NO akan menjadikan arteri dari penis relax sehingga trabecular meshwork merelaxkan fiber otot polos dalam jaringan erektil dari corpora cavernosa dan corpus spongiosum dalam batang dari penis. Hal inni membuat jaringan

erektil yang tadinya kosong menjadi berdilatasi sehingga aliran darah secara cepat masuk dibawah tekanan sedangkan aliran darah vena terhambat. Hal ini tidak akan membuat jaringan erktil bermasalah atau rusak dikarenakan jaringan erektil dilapisi oleh lapisan fibrous yang kuat. Kemudian tekanan yang kuat didalam sinusoid menyebabkan pembesaran dari jaringan erektil sehingga penis memanjang dan membesar serta keras.

Emisi dan ejakulasi Emisi dan ejakulasi adalah titik tertinggi dari kerja sexual pria. Mekanisme amisi dan ejakulasi yaitu, adanya stimulus yang extrem secara terus menerus sehingga reflex pusat dari spinal cord mulai mengeluarkan impuls simpatik yang meninggalkan spinal cord pada T12-L2 dan melewati organ genital lewat hypogastric dan saraf simpatis plexus pelvis untuk memulai emisi. Kontraksi dari vas deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma ke interna urethra, lalu kontraksi dari lapisan otot dari kelenjar prostat diikuiti oleh kontraksi dari vesica seminalis yang mengeluarkan cairan prostatdan seminal. Semua cairan tersebut bercampur dalam internal urethra dengan mucus yang siap di sekresi oleh bulbourethral yang membantu semen. Proses ini dinamakan emisi. Terisinya internal urethra dengan semen menstimulasi sinyal sensori yang ditransmisi lewat saraf pudendal ke bagian sacral dari spinal cord yang memberikan perasaan penuh dalam internal genital organ. Sinyal tersebut juga selanjutnya menimbulkan ritme kontraksi dari organ genitalia yang menyebabkan kontraksi dari ischiocavernosus dan otot bulbocavernosus yang menekan dasar dari jaringan erektil. Efek ini menyebabkan ritme, meningkatkan tekanan dalam jaringan erektil dari penis dan duktus genital dan urethra yang mengeluarkan semen dari urethra ke exterior. Proses ini dinamakan ejakulasi. Setelah ejakulasi selesai maka ereksi akan terhenti setelah 1-2 menit, proses ini dinamakan resolusi. Produksi dan Regulasi Hormon Pada System Reproduksi Pria Testis mensekresi hormone sex steroid laki-laki yang disebut androgen. Androgen : - Testosteron

Dihidrotestosteron (DHT) Androstenedion

Sedangkan androgen paling utama adalah testosterone. Selain testosterone, sel leydig juga mensekresikan estrogen dan progesterone dalam jumlah kecil Umur FSH (mIU/ml) LH (mIU/ml) Testosteron (ng/ml) Anak-anak Laki-laki dewasa Wanita dewasa - Awal daur 5-25 5-25 40-80 0,25-0,67 1,8-2,4 16,6-23,2 5-10 10-15 5-10 5-20 0,12-0,16 3,9-7,9 Estradiol (ng/dL) <2 1,6-2

Pertengahan 20-30

daur - Fase luteal 5-25 5-25 6,3-7,3

pembentukan estrogen pada pria, kira-kira seperlima dari jumlah pada wanita yang tidak hamil,khususnya pada urin pria.

Jumlah estrogen dalam cairan tubulus seminiferus cukup tinggi dan kemungkinan memainkan peranan spermiogenesis

EFEK ANDROGEN Prenatal development : Sebelum lahir, testosteron menstimulus pertumbuhan pada laki-laki pada duktus sIstem reproduksi dan penurunan testis Testosteron pada masjanin sudah ada pada bayi, akan tetapi akan berhenti sampai bayi tersebut berumur 10-13 tahun dan testosterone akan meningkat tajam, hal ini yang menyebabkan lambatnuya pertumbuhan pada laki-laki sebelum berumur 10 tahun. Perkembangan karakter seksual sekunder :

a. Pertumbuhan muscular : pelebaran bahu b. Pertumbuhan rambut pubic,axilary,dada dan wajah. c. Penebalan kulit d. Peningkatan sekresi kelenjar e. Pearbesaran larynx Perkembangan Fungsi seks a. perkembangan perilaku seksual laki-laki b. spermatogenesis c. dorongan seksual

HPT axis

Hypothalamus

GnRH

FSH

LH

Bersama dengan testosteron, FSH menstimulus spermatogenesis

Menstimulus sekresi testosteron

Sel sertoli Sel Leydig mensekresi testosteron

Sel sertoli mensekresi androgen binding protein (ABP)

Testosteron

Dihydrotestosteron (DHT)

- Male pattern of development (before birth) - Enlargement of male sex organs and expression of male secondary sex characteristic (starting at puberty)

Penjelasan gambar : -

Hypotalamus mensekresi GnRH dan merangsang anterior pituitary untuk menghasilkan - Anabolisme dua Gonadotropin yakni LH dan FSH.. Setelah itu LH yang dihasilkan akan menjadi stimulus sekresi testosterone yang selanjutnya pada sel leydig mensekresikan testosterone. Lalu terbentuklah testosterone, akam tetapi testosterone ini bias juga menyebabkan feedback tergantung dari jumlah testosterone yang tersedia ke anterior pituitary dan hypothalamus.

Pada beberapa sel target, testosterone dikonversi menjadi DHT (karena lebih aktif pada jaringan target) oleh 5-alpha reduktase

Setelah itu testosterone akan mendukung FSH yang merangsang sel sertoli sekresi ABP (androgen binding protein), setelah itu ABP dilepaskan ke lumen tubulus seminiferus dan ke intertisial fluid di sekitar sel spermatogenic, ABP berikatan dengan testosterone untuk menjaga konsentrasi testosterone tetap tinggi, setelah itu testosterone menstimulasi tahap akhir spermatogenesis di tubulus seminiferus.

Akan tetapi pada sel sertoli jika spermatogenesis sudah tercapai sel sertoli melepaskan inhibin dan akan melakukan feedback negative yang hanya ke anterior pituitary untuk menginhibisi dari FSH. Dan apabila spermatogenesis prosesnya menjadi lambat, inhibin akan dikeluarkan sedikit , sehingga FSH meningkat dan meningkatkan tingkat spermatogenesis.

SPERMATOGENESIS Pembentukan sperma (spermatogenesis) dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Separuh dari sel-sel spermatogonium tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis, sedangkan separuh yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n), sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n) yang disebut spermatid, sehingga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel spermatozoa atau sperma. Perubahan itu meliputi pembentukan kepala, badan bagian tengah, dan ekor (flagella). Peristiwa pembentukan sperma dari sel-sel spermatid disebut spermiogenesis. Jika peristiwa pembentukan sperma ini sudah selesai, maka protein pengikat androgen tidak diperlukan, sehingga sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberikan umpan balik supaya hipofisis menghentikan produksi FSH dan LH. Spermatozoa yang telah terbentuk akan dapat sampai ke uretra (saluran keluar pada penis) jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostate dan kelenjar Cowper (glandula bulbouretralis). Cairan yang dihasilkan vesikula seminalis berfungsi membantu spermatozoa agar mudah bergerak, memberi nutrisi, dan menormalkan keasaman pH saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi. Spermatozoa bersama cairan tersebut disebut semen atau air mani. Saat kopulasi (hubungan intim), seorang laki-laki dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel sperma di dalam 3 ml air mani. Struktur sperma :

a. Kepala, mengandung inti sel, pada bagian ujungnya terdapat akrosom yang dibentuk dalam badan golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. b. Bagian tengah (midpiece). Terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif. c. Ekor. Sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.

Setelah sperma terbentuk akan mengalir ke saluran pengumpul yang disebut epididimis. Dari epididimis sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, kemudian ditampung di dalam kantong sperma (vesikula seminalis). Dari kantong sperma, sperma dialirkan melalui saluran penyembur (duktus ejakulatorius). Sperma mendapat tambahan cairan dari kelenjar prostat. Cairan prostat merupakan medium sperma yang memberi makan sperma dan menjaga pH sperma.

BEBERAPA PENYEBAB GANGGUAN SPERMATOGENESIS, SPERMIOGENESIS, DAN PENYEBAB INFERTILITAS 1. Pretestikular Fungsi testis dikendalikan oleh hormone FSH dan LH, apabila ada gangguan dalam hal tersebut, maka hal ini merupakan gangguan pada tingkat pretestikular. Contoh, misalnya estrogen terabsorpsi cukup banyak, contohnya pada pekerja di industry estrogen sintesis untuk kontrasepsi, maka akan terjadi hambatan dari sekresi gonadotropin, yang akan menyebab disfungsi seksual, genikomastia,

hypogonadotropic hipogonadism. Sindrom kallman : merupakan sindrom bawaan, yang belum diketahui gen pembawa nya apa, kadar hormone FSH dan LH dalam darah dibawah normal, sehingga menyebabkan aspermia. Sindrom kleinfelter : umumnya mengalami hipogonadotropic hipogonadism. Testis kecil, spermatogenesis negeatif/tidak ada, hialinasi fibrosis tubule seminiferi, defisiensi androgen infertile.

Diabetes mellitus : berpengaruh pada spermatogenesis, disfungsi ereksi, ejakulasi retrogat, jumlah sperma dan volume semen menurun, testosterone dalam darah menurun.

2. Testicular Gangguan yang terjadi langsung pada testis, dapat mengganggu sel sel dalam testis seperti sel leydig, sel sertoli, dll. a. Senyawa kimia Merusak sel leydig dan spermatosit senyawa radikal, etan dimetan sulfonat. Merusak sel sertoli phthalates, bahan plastic. nitro aromatic, bahan peledak dan cat. b. Pemanasan (heat) : arestasi spermatogenesis, motilitas dan morfologi sperma menurun, sehingga kemampuan fertilitas menurun. c. Radiasi elektromagmetik : kerusakan spermatogenia stem cell yang bersifat proliferative dan sangat sensitive pada radiasi ini. d. Logam berat, misalnya timah hitam merkuri, kelainan morfologi sperma meningkat, motilitas dan volume semen menurun, bersifat irreversible, arestasi. Biasanya pada pekerja di pabrik batrei. e. Merokok : terutama nikotin, kelainan morfologi sperma meningkat dan motilitas sperma menurun. DNA sperma rusak/mutasi, abnormalitas pada keturunan nya. f. Alcohol, heroin, morfin, dan pestisida : menghambat sekresi GnRH di hipotalamus, sehingga produksi LH, FSH, dan testosterone terganggu. g. Radikal bebas: oksigen reaktif, hidroksil reaktif, atau hydrogen peroksida. Merusak jaringan sel, dsb. 3. Posttestikular Obat-obatan seperti guanetidin atau metoksamin (adrenolitic drug) fungsi epididimis terganggu, sperma dalam epididimis tidak bergerak, bengkak, dan hancur. Pemeriksaan Epididimis dan Vas Deferent Pemeriksaan epididimis dengan cara palpasi testis dan epididimis. Letakkan testis diantara ibu jari dan 2 jari pertama. Lokasi dari epididimis terletak pada superior posterior dari testicel. Beberapa cacatan pada pemeriksaan fisik yaitu : ukuran, bentuk, konsistensi, dan

kehalusan dari testis. Pada normalnya bila testis di berikan tekanan akan terasa nyeri yang dalam. Palpasi spermatic cord termasuk vas deferent pada superfisial inguinal ring. Pada keadaan abnormal bila testis diraba dan diberi tekanan akan terasa nyeri yang sangat menyakitkan dan ketika di raba terdapat nodul-nodul makan kemungkinan itu adalah testicular kanker. Vas deferent yang ketika dipalpasi terasa lebih tebal kemungkinan infeksi yang kronik. SEMEN ANALYSIS

Untuk mengetahui adanya suatu reproductive dysfunction pada seorang pria biasanya dilakukan semen analysis. Semen analysis ini biasa digunakan untuk : 1. Pemeriksaan gangguan reproduksi b. Memeriksa infertilitas c. memeilih donor untuk terapi inseminasi d. memonitor keberhasilan dari operasi 2. Semen analysis ini terdiri dari 2 komponen: a. Pemeriksaan secara Makroskopik b. Pemeriksaan secara Mikroskopik

Prosedur pemeriksaan : 1. Sample Collection Pasien biasanya di instruksikan untuk mengumpulkan semen setelah 3 hari tidak melakukan sexual intercourse. Jika periode pengambilannya terlalu lama atau periode sexual abstinence biasanya menghasilkan volume semen yang tinggi tetapi motilitas dari spermenya menurun.

Laboratory harus menyediakan Pre-weighed sterile plastic (polypropylene) container dengan tutup yang bisa diputar untuk tempat pengumpulan spesimen. Semen specimen harus dikirim ke laboratorium dalam interval waktu 1 jam setelah pengambilan specimen semen dan harus di jaga tetap hangat atau berada dalam suhu/temperature tubuh selama transportasi.

Idealnya pengumpulan specimen semen dilakukan di privacy room yang berdekatan dengan laboratoriumkarena beberapa sample memerlukan sperma yang harus dipisahkan dari seminal plasma segera setelahnya.

Semen diperoleh dari proses masturbasi, jika tidak memungkinkan pengumpulan specimen dilakukan dengan dengan menggunakan special silactic condoms yang dibuat untuk pengumpulan semen saat intercourse.

Bladder harus dikosongkan terlebih dahulu sebelum ejakulasi Pengumpulan specimen dilakukan sebanyak 2 kali. Pengambilan spesimenyang kedua biasanya dilakukan 2 jam setelah pengambilan sample yang pertama. Minimal analisys sperma dilakukan sebanyak 2 kali, karena dari setiap pemeriksaanya terdapat variasi yang lebar dalam jumlah ( konsentrasi)atau pun dari pergerakan spermatozonya sendiri. Dan terkadang pada keadaan tertentu, pemeriksaan pertama itu didapatkan azoospermia ( tidak terdapatnya sperma dalam cairan semen )

Jika analysis yang pertama didapatkan hasil yang normal biasanya pemeriksaan selanjutnya tidak dilakukan kembali. Namun, jika analysis yang pertama didapatkan hasil yang abnormal maka dilakukan analysis yang kedua dengan selang waktu selama 3 minggu. Tetapi jika analysis yang pertama dan kedua ternyata hasilnya masih tetap berbeda dan abnormal maka harus dilakukan pemeriksaan tambahan dengan selang waktu 4-6 bulan.

2. . Macroscopic Examination Pemeriksaan secara makroskopik ini harus dilakukan setelah liquefaction ( konversi suatu zat menjadi cair ) yang mana biasanya terjadi dalam waktu kurang dari 20 menit dalam suhu ruangan. Yang diperiksa dalam pemeriksaan secara makroskopik ini antara lain :

a. Kekentalan ( viskositas ) b. Volume ejakulasi Untuk pengukuran volume ejakulasi ini, dilakukan dengan cara menimbang collection cup/tempat pengumpulan specimen sebelum dan sesudah pengumpulan specimen. Kemudian untuk mengetahui berapa volumenya, berat tempat pengumpulan specimen sperma setelah pengumpulan specimen dikurangi tempat pengumpulan specimen sperma sebelum pengumpulan specimen. Normal ejakulasi dari semen itu sekitar 1,5-5 ml. c. Penampakannya ( warnnanya ). Normalnya itu untuk semen biasanya berwarna milky. Yellow, biasanya diasosiasikan dengan adanya pyospermia Rust color, diasosiasikan terjadi pendarahan kecil diseminal vesicle

d. PH PH normal 7,2-7,8, tetapi PH mungkin saja : 8,0 mengindikasikan adanya infeksi acute pada prostat, seminal vesicle atau epididimis 7,0 mengindikasi adanya kontaminasi urine, obstruksi pada dutus ejaculatory atau ketika cairan sebagian besar mengndung cairan prostat.

3. Mikroscopic Examination Dilakukan untuk mendapatkan penilaian tentang : a. Konsentrasi sperma Menunjukan jumlah sperma per ml total ejakulasi b. Motilitas sperma

Yang tak kalah penting, parameter dari semen analysis adalah sperma motility. Sperma motility ini menunjukan banyaknya sperma yang bergerak pada saat ejakulasi. Karena motilitas sperma dan kecepatannya bergantung pada temperature, maka temperature dari specimen harus tetap terjaga ( berada dalam suhu/temperature tubuh ) Pergerakan sperma sendiri memiliki beberapa grade : - Grade 4 : Sperma bergerak maju kedepan dengan cepat dan berada dalam satu garis lurus dengan sedikit lateral movement - Grade 3 : Sperma bergerak maju kedepan tetapi kecepatannya lambat - Grade 2 : Sperma bergerak maju kedepan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat lagi dari sperma grade 3 dengan banyak gerakan membelok - Grade 1 : Sperme tidak bergerak maju kedepan ( bergerak ditempat ) - Grade 0 : tidak adanya gerakan sama sekali dari sperma Urologi surgeon Bagaimana prosedur dilakukan?

Gambar-dipandu, prosedur minimal invasif seperti embolisasi varikokel yang paling sering dilakukan oleh seorang ahli radiologi intervensi khusus dilatih dalam suite radiologi intervensi atau kadang-kadang di ruang operasi.

Prosedur ini sering dilakukan secara rawat jalan. Namun, beberapa prosedur mungkin memerlukan masuk. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Anda

akan

ditempatkan

pada

meja

periksa.

Anda akan terhubung ke monitor yang melacak denyut jantung, tekanan darah dan denyut nadi selama

prosedur.

Seorang perawat atau teknolog akan menyisipkan baris intravena (IV) ke pembuluh darah di tangan Anda atau

lengan sehingga obat penenang dapat diberikan secara intravena. Anda juga dapat menerima umum anestesi.

Dokter Anda akan mati rasa daerah, biasanya pangkal paha, dengan bius lokal.

Daerah tubuh Anda di mana kateter akan dimasukkan akan dicukur, disterilkan dan ditutupi dengan tirai bedah.

Sebuah

nick

yang

sangat

kecil

dibuat

di

kulit

di

situs.

Menggunakan gambar-bimbingan, kateter (panjang, tipis, tabung plastik berongga) dimasukkan melalui kulit ke dalam vena femoralis, pembuluh darah besar di pangkal paha, dan melakukan manuver untuk situs. pengobatan

Sejumlah kecil x-ray dye (kontras) yang disuntikkan sehingga ahli radiologi intervensi dapat jelas melihat pembuluh darah pada sinar x-dalam rangka untuk menentukan di mana masalahnya dan embolize, atau tempat blok, untuk vena.

Gulungan kecil yang terbuat dari stainless steel atau platina atau bahan lainnya, seperti cairan, yang langsung menutup kapal, kemudian dimasukkan ke dalam vena untuk blok itu. Dengan menghalangi sakit

pengeringan vena, arus balik ke testis dihentikan dan darah dialihkan ke vena sehat

untuk keluar testis melalui jalur normal. Pembengkakan dan tekanan di dalam testis akan dikurangi jika aliran darah berhasil dialihkan.

Pada akhir prosedur, kateter akan dihapus dan tekanan akan diterapkan untuk menghentikan pendarahan. Pembukaan di kulit kemudian ditutup dengan dressing. Tidak ada jahitan yang diperlukan.

Prosedur

ini

biasanya

diselesaikan

dalam

waktu

satu

jam.

Apa

manfaat

vs

risiko?

Tidak ada sayatan bedah yang dibutuhkan-hanya nick kecil di kulit yang tidak harus dijahit tertutup.

Waktu

pemulihan

lebih

pendek

dengan

embolisasi

dibandingkan

dengan

operasi.

Ada tingkat keberhasilan 90% dengan embolisasi, yang merupakan hasil sama seperti yang dicapai dengan teknik bedah yang lebih invasif.

Setiap

prosedur

dimana

kulit

ditembus

membawa

risiko

infeksi. Kesempatan

infeksi yang memerlukan perawatan antibiotik tampaknya kurang dari satu dalam 1.000. Letak Cyst di organ genitalia pria: a. Testis: neoplasma testis b. Prostat: hiperplasia nodular prostat VARICOCELE

a. Definisi Varicocele yaitu adanya dilatasi abnormal dari vena plexus pampinifom pada spermatic cord yang membentuk benjolan skrotum. Varicocele sering terjadi di testis kiri, disebabkan karena pembuluh darah di testis kiri lebih panjang dibandingkan tesits kanan. Diameter normal

dari plexus pampiniform adalah 0.5 1.5 mm, dan disebut varicocele apabila diameternya > 2 mm. b. Etiology Varicocele Adanya inkompetensi maupun tidak adanya katup di dalam vena spermatic akibat kelainan kongenital. Varicocele merupakan intrascrotal disorders. Terjadi kebanyakan (95%) pada testis kiri. Pada usia lanjut varicocele akan menyebabkan tumor renal yang tidak diobati. Selain itu varicocele juga dapat disebabkan oleh adanya sumbatan/ obstruksi di dalam vena seperti tumor. c. Patogenesis Katup vena disepanjang spermatic cord tidak berfungsi dengan baik terjadi aliran darah kembali menuju pampiniform plexus tekanan di dalam pampiniform plexus meningkat varicocele d. Klasifikasi Klasifikasi varicocele dibedakan menjadi dua, yaitu: Subklinik Klinik: Grade 1: kecil, hanya dapat terlihat dengan valsava maneuver Grade 2: sedang, dapat dipalpasi secara biasa tanpa valsava maneuver Grade 3: besar, dapat terlihat dengan mata (benjolan skrotum terlihat seperti kantung cacing (bag of worms)) : tidak adanya varicocele dengan inspeksi atau palpasi, namun terdapat

hasil positif pada scrotal thermography atau deteksi reflux Doppler

(catatan: valsava maneuver adalah cara pembuangan nafas (ekspirasi) secara paksa dengan menutup mulut dan hidung. Cara ini biasa dilakukan untuk diagnosis defisiensi sphincter (katup))

e. Tanda dan Gejala: Varicocele memiliki beberapa tanda dan gejala yang sering dijumpai, yaitu: Nyeri jika berdiri terlalu lama. Hal ini terjadi karena saat berdiri, maka beban untuk darah kembali ke arah jantung akan semakin besar, dan akan semakin banyak darah yang

terperangkap di testis. Dengan membesarnya pembuluh darah, maka akan mengenai ujung saraf, sehingga terasa sakit. Masalah kesuburan. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa 40% dari pria-pria infertile merupakan penderita varicocele (hal ini akan dijelaskan lebih lanjut) Atrofi testis. Atrofi testis banyak ditemukan pada penderita varicocele, namun setelah perawatan lebih lanjut biasanya akan kembali ke ukuran normal

f. Efek terhadap Infertilitas: Belum diketahui secara jelas, namum banyak pendapat yang menyatakan bahwa dengan kondisi varicocele, maka terdapat peningkatan suhu testis yang diakibatkan adanya dilatasi vena (plexus pampiniform seharusnya berfungsi untuk menjaga suhu testis agar berada 1 2 derajat Celcius di bawah suhu tubuh). Dengan peningkatan suhu testis, proses pematangan sperma akan terganggu, dan dapat menyebabkan infertilitas.

g. Perawatan Terdapat beberapa manajemen untuk penderita varicocele, yaitu: Scrotal support. Skrotum dapat disangga dengan menggunakan jockstrap, untuk mengurangi rasa nyeri. Namun bila tak kunjung membaik, diperlukan penanganan lebih lanjut. Varicocelectomy. Pembuluh darah yang mengalami dilatasi diangkat untuk mengatasi masalah. Biasanya dilakukan di antara tiga tempat, yaitu inguinal, retroperitoneal, dan di subinguinal. Embolisasi. Prinsipnya adalah aliran darah balik dihambat. Caranya, catheter dimasukkan ke vena di daerah paha, lalu dengan dibantu oleh X-ray, catheter diarahkan ke tempat varicocele. Setelah itu, coil (gulungan) akan dilewatkan melalui catheter dan akan mengarahkan darah dari vena yang rusak ke vena yang baik. Embolisasi lebih aman dibandingkan varicocelectomy.

TUTORIAL 2 ( STEP 2 ) Problem : Mr. B Mrs. B Menarche 14 tahun Keguguran 3 bulan setelah menikah Belum punya anak setelah 3 bulan setelah operasi

Menggunakan kontrasepsi oral kurang lebih 1,5 tahun Tidak ada keharmonisan Sexual desire menurun

Info : semen analisis normal

BAGIAN INTERNAL SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. Ovaries Ovaries berbentuk almond dan merupakan female gonads di mana ovum berkembang. Selain itu, ovaries juga merupakan kelenjar endocrine yang memproduksi hormon reproduksi. Ovary menempel pada uterus melalui ligament of the ovary Fungsi ovaries :

Menghasilkan sel ovum dan hormone.

2. Uterine tube Uterine tube memanjang dari uterine horn dan awal dari peritoneal cavity dekat ovaries. Panjangnya kira-kira 10 cm. Uterine tube dibagi dalam 4 bagian,dari lateral ke medial yaitu :

a. Infundibulum Bagian distal akhir dari tube yang membuka di peritoneal cavity melewati abdominal ostium. Bagian akhir dari infundibulum disebut fimbriae. Fimbriae berbentuk jari dan membentang ke permukaan medial dari ovary. b. Ampulla Bagian terpanjang dan terlebar dari tube, dimulai dari bagian akhir medial infundibulum. Fertilisasi biasanya terjadi di ampulla. c. Isthmus Bagian dinding yang tebal pada tube dimana membuka ke arah uterine horn d. Uterine part Segmen intramural pendek dari tube yang melewati dinding uterus.

Fungsi uterine tube : Tempat fertilisasi Jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan ncilia pada dindingnya

3. Uterus

Uterus adalah dinding yang tebal, berbentuk pir dan organ muscular yang berongga. Embrio dan fetus berkembang di dalam uterus.Panjang uterus rata-rata 7.5 cm, lebar 5 cm, tebal 2 cm dan beratnya rata-rata 90 gram. Uterus terbagi atas 2 bagian utama : a. Body of the uterus Membentuk 2/3 bagian superior termasuk fundus dari uterus Body terletak di antara layers of the broad ligament Memiliki 2 permukaan yaitu vesical ( berhubungan dengan bladder ) dan intestinal Body dibatasi dari cervix oleh isthmus of the uterus ( panjangnya kira-kira 1 cm ) Bagian interior dari body uterus disebut uterine cavity b. Cervix of the uterus Berbentuk silindris yang mengisi 1/3 uterus Panjangnya kira-kira 2.5 cm pada wanita dewasa yang tidak sedang hamil Sebagai gambaran, terdapat 2 bagian : Supravaginal part ( di antara isthmus dan vagina ) Vaginal part ( yang menonjol vagina )

Bagian interior dari cervix disebut cervical canal Cervical canal yang membuka kea rah uterine cavity disebut internal os Cervical canal yang membuka kea rah vagina disebut external os

Fungsi uterus : 1) Sebagai tempat pertumbuhan embrio 2) Tempat implantasi 3) Proses kelahiran

4. Vagina Vagina adalah sebuah musculomembranous tube (7-9 cm ), yang memanjang dari cervix pada uterus ke vestibule ( cleft di antara labia minora ). Bagian akhir superior vagina mengelilingi cervix. Fungsi vagina :

Menyediakan sebuah kanal / saluran untuk menstrual fluid Membentuk bagian inferior dari pelvis canal Menerima penis dan ejakulasi selama hubungan seksual Bagian superior vagina berhubungan dengan cervical canal sedangkan bagian

inferiornya berhubungan dengan vestibule.

EXTERNAL FEMALE GENITAL

Secara bagian besar external genitalia wanita terdiri atas : Mons pubis Labia majora Labia minora Clitoris Vestibule

Mons pubis Mons pubis terletak diatas symphisis pubis. Setelah pubertas kulit mons pubis akan ditutupi rambut yang berbentuk keriting. Labia mayora Memiliki panjang 7-8 Cm, lebar 2-3 Cm dan tebal 1-1,5 Cm. Banyak memiliki kelenjar sebaceous, serabut elastis, jaringan adiposa dan sedikit muscular. Pada wanita nulliparaus

permukaan dalamnya seperti membaran mukosa sedangkan pada wanita multiparous seperti kulit biasa. Labia minora Terletak diantara labia mayora, pada wanita nulliparous tidak terlihat, sedangkan pada wanita multiparous terlihat. Labia minora ditutupi atau dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Meskipun tidak ada rambut namun terdapat folikel sebaceous dan beberapa kelenjar keringat. Bagian interior dari lipatan labia terdiri dari jaringan ikat dengan banyak pembuluh dan beberapa fiber otot polos. Clitoris Merupakan oragan erektil yang terletak pada pertwemuan 2 labia minora di sebelah anterior dan dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Clitoris terdiri dari : Glans : tersususn dari spindel-shaped cell Body : tersusun dari 2 corpora cavernosa dan dinding dari serat otot polos Root : tersusun dari 2 crura

Pembuluh erektil clitoris berhubungan dengan vestibular bulb. Clitoris jarang lebih dari 2 Cm dan glans berukuran kurang dari 0,5 Cm. Pada bagian paling superior terdapat pertemuan antara labia minora yang dinamakan prepuce of clitoris, lalu pada bagian agak bawahnya terdapat pula pertemuan antara labia minora yang dinamakan frenulum of clitoris. Vestibule Vestibule berbentuk seperti almond yang ditutupi labi minora secara lateral dan memanjang dari clitoris sampai fourchete. Memiliki 6 bukaan yaitu, urethra, 2 duct dari bartholin, 2 duct dari paraurethral glands dan vagina. Sepasang kelenjar bartholin mempunyai diameter 0,5-1 cm dan terletak di setiap sisi lateral dari vaginal opening. Vestibular bulb

Sepasng massa jaringan erektil yang memanjang 3-4 Cm dan tebal 0,5-1 Cm.

Vaskularisasi external genitalia wanita Artery External genitalia wanita disuplai oleh internal dan external pudendal artery. Pudendal artery sendiri berasal dari internal illiac artery dimana merupakan cabang dari abdominal aorta. Internal pudendal artery menyuplai kulit, external genitalia wanita, dan otot perianal. Labia artery dan clitoris artery adalah cabang dari internal pudendal artery. Vena Disuplai dari labial veins yang bermuara ke internal pudendal veins dan vena comitantes Lymphatic Vulva tersusun dari jaringan kaya pembuluh lymphatic yang mengalir secara lateral ke superficial inguinal lymph node. Glans clitoris dan labia minora mengalir ke deep inguinal nodes atau langsung ke internal iliac nodes.

MAMAE GLAND

Mammary gland atau kelenjar susu ini terletak di bagian anterior pectoralis mayor muscle dan serratus anterior muscle yang dilekatkan pleh sebuah fascia layer yang terdiri dari jarinagn ikta radat irregular. Mammary gland ini hanya terletak di anterior otot pectoralis mayor dan serratus anterior, jika sudah keluar dari bagian otot itu, maka bagian itu tidak dapat disebut sebagai bagian dari mammary gland. Mammary gland ini terdiri dari 2 buah breast(payudara). Setiap breast mempunyai 1 bagian yang memprojeksikan susu yang disebut nipple. Di sekeliling niplle, kulitnya berubah menjadi agak gelap akibat pigmentasi yang disebut areolar. Breast in terdiri dari jaringan adiposa, suspensory ligamen(coopers ligament) yang berfungsi untuk menopang breast dan mammary gland yang menghasilkan susu. Mammary gland adalah sudorifeus gland yang berubah fungsinya sehingga menghasilkan susu. Setiap mammry gland punya 15 20 lobus yang dipisahkan oleh jaringan adiposa. Didalam lobus terdapat bagian yang mengandung alveolus(gambar B). Alveolus terdiri dari sel sel myoepitel yang berfung untuk kontraksi yang memompa susu dalam alveolus keluar menuju saluran untuk di ejeksikan. Dan sel sel epitel sekresi-susu yang berfungsi untuk mensintesis susu.

Produksi susu ini distimulsi oleh hormon prolaktin dengan bantuan hormon estrogen dan progesteron. Pada saat seorang wanita mengalami kehamilan tepatnya sejak minggu ke 5, mammary glandnya berkembang. Hal ini akibat dari hormon estrogen dan progesteron yang konsentrasinya jadi lebih tinggi, sekitar 30x lipat dari keadaan biasa yang menyebabkan ujung duktus lactiferus berfoliferasi menjadi lobus, yang berisi alveolus dan kemudian mensintesis susu. Tapi walau mammary glandnya sudah berkembang, tapi wanita itu belum dapat mengeluarkan susu. Itu karena selain hormon progesteron dan estrogen membantu perkembangan mammary gland, hormon itu juga menghambat produksi susu, jadi sampai bayi itu lahir mammary gland hanya dapat memproduksi beberapa ml air susu. Tapi setelah kelahiran, hormon estrogen dan progesteron turun drastis, dan sebagai akibatnya hormon prolactin konsentrasinya naik. Hal ini menyebabkan sel sekresi-susu dapat memproduksi susu tanpa terinhibisi sehingga susu yang dihasilkan berjumlah besar. DAUR KEHIDUPAN WANITA

Prakonsepsi Konsepsi (fertilisasi) Embrio (1 10 minggu) Fetus (11 14 minggu)

Kelahiran Neonatus ( 0-1 bulan) Bayi (1-12 bulan) Balita (1-5 tahun) Anak (5-10 tahun)

Pubertas Prekok, pubertas awal (8-13 tahun) Menarche (10-14 tahun) Remaja (15-20 tahun)

Reproduktif Maturitas (20-44 tahun) Klimakterium (44-45 tahun) Premenopause (45 tahun) Menopause (45-55 tahun)

Pascamenopause (55-65 tahun) OOGENESIS Definisi : proses pembentukan gamet betina di ovarium. Tahap tahap organeogenesis : 1) Pematangan prenatal 2) Pematangan pascanatal Pematangan prenatal Begitu sel-sel benih primodial tiba di kelenjar kelamin yang secara genetic wanita, mereka berferensiasi menjadi oogonia. Sel akan mengalami pembelahan mitosis , dan menjelang akhir bulan ke-3 mereka tersusun menjadi kluster-kluster yang dilapisi sel epitel gepeng(sel folikel).

Dimana

sel

folikel

berasal

dari

eptel

permukaan

yang

membungkus

ovarium.

Setelah bulan ke-3, oogonia melipatdandakan DNAnya , dan berubah menjadi oosit primer. Yang dimana pada tahap tersebut sudah masuk ke profase pembelahan meiosis 1. Dan bulanbulan berikutnya , tepatnya bulan ke-5 perkembangannya, jumlah sel benih di ovarium mencapai puncaknya, diperkarakan 7 juta. Dan pada saat ini juga terjadi kematian sel, yang menyebabkan nanyak oogonia/oosit primer menjadi atretik. Menjelang bulan ke-7, sebagian oogonia berdegenerasi, kecuali beberapa yang letaknya dekat degan permukaan. Semua oosit primer yang masih hidup akan masuk ketahap pembelhan meiosi 1. Dan kini sebagian dikelilingi oleh sel folikel. Sebuah oosit primer, bersama dengan sel folikel yang mengelilinginya dikenal dengan folikel primodial. Pematangan pascanatal Menjelang saat kelahiran, semua oosit primer talah memulai profase pembelahan meiosis 1, tetapi tidak masuk ke tahap profase. Melinkan masuk ke tahap diploten(masa istirahat selama profase yang ditandai oleh adanya jalinan halus kromatin). Oosit primer tetap pada tahap

profase,an tidak menyelesaikan taap pembelaha meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas, yang rupanya dihambat oleh penghambat pematangan oosit(oosit naturation inhibition) yang dikeluarkan oleh sel folikuler. Jumlah oosit primer saat lahir antara 700.000 sampai 2 juta, sedangkan pada awl permulaan pubertas kira-kira 40.000 yang dapat bertahan, sisanya menjadi atretik. Kurang dari 500 oosit akan mengalami ovulasi sepanjang masa reproduksi. Bila usia sudah lanjut, oosit menjalani masa tidak aktif dalam tahap diploten pembelahan meiosis pertama selama 40 tahun atau lebih. Bertambahnya usia ibu, semakin lama berlangsungnya pembelahan meiosis yang dpat membuat oosit primer mudah mengalami kerusakan.

Memasuki pubertas, 5-15 folikel primodial memasuki tahap pematangan. Sel oosit primer mulai membesar,, folikel berubah bentuk menjadi kuboid, dan berproriferasi membntuk epitel bertingkan sel granulosa. Folikel ini sekarang disebut folikel primer. Sel granulosa

mengeluarkan suatu lapisan glikoprotein uag membentuk zona pelusida. Dan sel granulosa ini

terletak diatas suatu membrane basali yang memisahkanya dengan stroma membentuk teka folikuli. Karena folikel terus berkembang, sel-sel teka folikuli tersusun menjadi 1 lapisan dalam sel sekretorik, teka interna, dan satu lapisan luar jaringan ikat yang mengandung sel-sel mirip fibroblast , teka eksterna. Karena sel-sel terus berkembang, ruang-ruang ayng berisi cairan tampak di antara sel-sel granulosa, ruang-ruang ini saling bergabung membentuk antrum, dan folikel ini disebut folikel sekunder. Folikel sekunder sel granulosa disekitar oosit tetap utuh, dan membentuk cumulus oofurus. Pematangan folikel yang berjari-jari 10mm dikenal denagan folikel tersier/folikel de graaf,, yang dikelilingi oleh theca interna/externa. Pada ssat ovulasi metaphase meiosis 2, hanya 1 sel saja yang mengalami pematangan penuh lalu ovulasi apabila ovum dibuahi, baru tahapan meiosis 2 dapat diselesaikan. Bila tidak, sel akan berdegradasi kurang lebih 24 jam setelah ovulasi.

HSG

Pada pasangan yang infertil (tidak subur), sering dilakukan pemeriksaan yang dinamakan HSG (Histero-salpingo-grafi). HSG dilakukan guna mendeteksi kondisi rahim dan saluran indung telur. HSG mempergunakan sinar X dan cairan khusus yang memberikan reaksi warna putih jika di beri sinar X, sehingga akan "tercetak" bentuk rahim dan saluran indung telur (tuba). Sehingga dokter dapat menentukan ada tidaknya kerusakan atau sumbatan pada saluran reproduksi dimaksud.

Disamping *Mioma * * *

itu

adad

beberapa

kelainan

yang

bisa

dideteksi

dengan

HSG: uteri

Polip Adesi (perlengketan) atau jaringan

rahim ikat Endometriosis

HSG dikerjakan pada wanita yang menjalani pemeriksaan kesuburan. Setiap wanita yang mencari pengobatan untuk bisa hamil harus ,menjalani pemeriksaan ini. Disamping untuk kelainan rahim dan tuba, ternyata HSG juga meningkatkan angka kehamilan pada sejumlah wanita, karena pemeriksaan HSG membantu membersihkan dan membuka sumbatan tuba yang ringan.

Prosedur HSG dilakukan di bagian radiologi (bagian rontgen) secara rawat jalan. Prosedurnya sangat cepat sekali, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Prosedurnya sebagai berikut:

Berbaring dalam posisi litotomi (sama seperti prosedur pap atau UPS) . Dimasukkan spekulum untuk memperlihatkan mulut leher rahim. Kateter kecil lalu dimasukkan ke dalam rahim melalui liang leher rahim. Zat pewarna rontgen lalu dimasukkan perlahan2 ke dalam rahim lewat kateter. Rontgen kemudian dilakukan ketika zat pewarna tadi sudah masuk ke dalam tuba dan tumpah ke dalam rongga perut (spill).

Kemudian disuruh berbaring untuk rontgen selanjutnya Setelah rontgen selesai ibu diminta untuk tetap telentang dalam beberapa menit.

Akan terasa sedikit kejang perut. Hasilnya segera bisa diketahui.

Sebagaimana tindakan diagnostik, ada komplikasi/efek samping yang timbul akibat HSG. Tetapi sangat jarang (hanya 1%) seperti: spotting, pingsan, infeksi rahim serta reaksi alergi zat pewarna rontgen. Untuk meminimalisir efek ini, biasanya dalam zat pewarna kadang juga sudah ditambahkan antibiotik, anti alergi serta anti kejang saluran peranakan.

HasilHSG

Hasil normal berupa tidak adanya sumbatan pada kedua tuba (tuba paten) serta bentuk dan ukuran rahim yang normal. Hasil tidak normal yang mungkin ditemukan adalah sumbatan pada tuba (non-paten tuba), adanya adesi pada dinding rahim (ada bagian yang saling berlengketan) serta bentuk rahim yang tidak seperti biasanya. Sesuai dengan anatominya, rahim memiliki bentuk seperti buah pir terbalik. Meskipun ukuran tepat dari rahim normal wanita adalah bervariasi, rata-rata rahim memiliki panjang 7,5 cm dan lebar 5 cm. Apabila terdapat kelainan seperti tumor atau lainnya, bentuk dan ukuran rahim akan berubah secara mencolok. Hal tersebut dapat dilihat oleh dokter dan pasangan suami-istri melalui foto roentgen pemeriksaan HSG.

Terhubung dengan rahim, tuba akan terlihat seperti garis pensil (Pencil line) yang memanjang ke kanan dan kiri rahim hingga ujungnya berakhir dengan pelebaran sesuai struktur ampulla tuba. Apabila terdapat perlekatan atau sumbatan dalam tuba, secara otomatis zat kontras tidak dapat lagi mengalir dan menimbulkan warna putih pada area tersebut dalam foto roentgen. Hal tersebut tentu akan menyebabkan tuba tidak akan terlihat hingga ke bagian ujung yang melebar.

Jika hasil HSG normal, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan lainnya guna mencari penyebab ketidaksuburannya, sedangkan jika hasilnya tidak normal maka dibutuhkan tindakan medis guna mengatasi kelainan yang ada seperti jika terjadi sumbatan tuba perlu dulakukan tindakan peniupan tuba (hdrotubasi atau pertubasi). Cara menentukan usia kehamilan Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi ovulasi 1. Basal Body Temperature Mengukur temperature setiap pagi, diukur secara oral menggunakan temperature biasa atau special instrument sebelum bangun, makan atau minum dan dilarang merokok. Prinsipnya, sekresi progesterone oleh ovarium pada umumnya hanya terjadi setelah ovulasi. Progesterone adalah thermogenic hormone, dimana sekresinya mengakibatkan kenaikan temperature rata-rata 0,5 derajat Fahrenheit, diatas batas temperature follicular phase ( 97-98 F). pada umumnya ovulasi terjadi 1 hari sebelum kenaikan temperature. Keuntungan penggunaan BBT: indicator permulaan ovulasi, berguna sebagai alat untuk member saran pada pasien tentang saat yang tepat untuk melakukan intercourse. Kelemahan BBT: terjadinya titik terendah BBT bervariasi dan kadang tidak terdeteksi.

2. Midlutheal serum progesterone Kenaikan serum progesterone merupakan bukti tidak langsung terjadinya ovulasi Level > 3 ng/ml menunjukkan terjadinya ovulasi. Pengukuran sebaiknya dilakukan saat puncak sekresi progesterone di midluteal phase (

hari ke 21-23 pada siklus 28 hari).

3. LH monitoring Ovulasi terjadi 24-36 jam setelah persiapan LH surge dan 10-12 jam setelah LH peak. 4. Endometrium Biopsy 29mm. Sekresi endometrial menginduksi ovulasi. Fungsi: mendiagnosis lutheal fase defect Biopsy dilakukan 2-3 hari sebelum menstuasi. 5. Ultrasound Monitoring Ovulasi dapat dimonitor dengan melihat perkembangan folikel. Ovulasi terjadi ketika ukuran folikel mencapai 21-23mm, batas bawah 17mm,batas atas

DIGUNA

WINARDI = FUNGSI SEKSUALITAS SEXUALITY & SEXUAL FUNTION Siklus respon seksual Siklus respon sexual pada wanita di mediasi oleh factor factor psychologic lingkungan & physiologic ( hormone, vascular, muscular & neurological ) komplek yang saling berhubungan satu sama lain Fase awal dari sexual cycle adalah desire ( keinginan ) di ikuti oleh 4 fase suksesif yaitu : arousal, plateau, orgasme, dan resolution. Setiap fase di pengaruhi oleh : penuaan, penyakit, alcohol, obat obatan, dan factor hubungan

Pada kebanyakan wanita klitoris adalah yang paling sensitive stimulasi pada klitoris menyebabkan sexualaerosal yang sangat besar dan orgasme yang paling sensitive

Fase desie ( keinginan ) Sexual desire adalah motivasi & kecendrungan untuk menjadi sexual Merupakan tingkat perasaan subjektif yang dapat di pacu baik oleh sinyal sexual internal ( fantasy _ maupun eksternal ( patner yang menarik ) Bergantung pada neuroendokrin Desire di pengaruhi oleh : orientasi sexual, kecendrungan, psycologik dan seting lingkungan Fase arousal Di mediasi oleh parasimpatis nervous system Di karakteristikan oleh perasaan erotis & penampkan lubrikasi vagina Merupakan awal kenaikan cepat pada tingkat sexual arousal Memakan waktu panjang dalam waktu yang di butuhkan untuk coitus Yang terjadi pada wanita : Vasodilatasi & vasocongesti jaringan erektil Pembesaran payudara Ostium vagina membuka Sekresi kelenjar vestibula & eksudat vagina menyebabkan moistering Yang terjadi pada laki laki : Penile erection Kontraksi kulit scrotum & dartos muscle menarik penis ke perineum Yang terjadi baik pada laki laki maupun perempuan Peningkatan BP & HR Peningkatan RR Peningkatan suhu tubuh & blood supply Peningkatan muscle tone Fase plateau

Fase di mana sexual arousal di pelihara pada tingkat yang tinggi HR, BP, RR, Suhu tubuh, blood supply, & muscle tone semakin meningkat Sexual tension& perasaan erotis semakin intensif & vasocongesti mencapai intensitas maksimal Laki laki & prempuan membuat pergerakan ( memajukan / memasukan) secara involunter dari pelvis terhadap masing masing pasangannya Semua perubahan fisik maupun fisiologis yang terjadi pada pada fase areousal lebih intensif

Fase orgasme Adalah respon myotonic yang di mediasi oleh sympathetic nervous system di rasakan sebagai kenaikan tiba tiba tensi yang telah di bangun pada fase arousal & plateau Merupakan fase di mana terjadi kenikmatan sensasi seksual yang paling intens Pada laki laki, orgasme di sertai dengan ejakulasi Pada laki laki, setelah orgasme mencapai refractory period, tidak dapat di rangsang lagi oleh stimuli sexual Pada perempuan, dapat terjadi multiorgasme ( mampu mengalami > 1 kali orgasme ) selama sexual cycle Fase resolusi Mengikuti pelepasan sexual tension secara tiba tiba yang di akibatkan orgasme, wanita akan merasakan perasaan relaksasi Perubahan fisiologi yang terjadi selama arousal kembali pada keadaan awalnya dan tubuh kembali relax

Gangguan Hasrat Seksual o Disebut juga Hypoactive Sexual Disorder. Secara medis gangguan ini terjadi jika Anda memiliki persisten atau kurangnya minat seks yang menyebabkan Anda tertekan secara pribadi. Jelas, gejala utama dari dorongan seks rendah pada wanita adalah keinginan rendah atau tidak adanya hasrat untuk seks. Menurut beberapa

penelitian, lebih dari 40 persen wanita mengeluh hasrat seksual yang rendah di beberapa titik.

Namun peneliti juga berpendapat keadaan seperti ini sangat bervariasi antara wanita yang satu dengan wanita yang lain. Ketika ke dokter, bicaralah dengan dokter Anda jika Anda terganggu dengan tingkat keinginan untuk seks. Jelaskan juga persentase seks Anda, apakah Anda benar-benar berhubungan seks hanya sesekali atau beberapa kali seminggu.

Penyebab Keinginan seorang wanita untuk seks didasarkan pada suatu interaksi yang rumit dari banyak komponen yang mempengaruhi keintiman, termasuk kesejahteraan fisik, emosional, pengalaman, keyakinan, gaya hidup dan hubungan dengan pasangan saat ini. Dengan kata lain, ada puluhan alasan yang mungkin membuat Anda tidak tertarik pada seks:

Gangguan

Fisik

Bisa disebabkan berbagai penyakit, perubahan fisik dan obat-obatan dapat menyebabkan dorongan seks rendah, termasuk:

* Masalah seksual. Jika Anda mengalami rasa sakit selama seks (dispareunia) atau ketidakmampuan untuk orgasme (anorgasmia), dapat menghambat keinginan Anda * Penyakit non-seksual. untuk Berbagai penyakit non-seksual juga seks. dapat

mempengaruhi keinginan untuk seks, termasuk artritis, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner dan penyakit saraf. Infertilitas juga dapat memberikan kontribusi dorongan seks rendah, bahkan setelah lebih dari beberapa kali perawatan.

* Pengobatan. Banyak resep obat - termasuk antidepresan, obat tekanan darah dan obat kemoterapi - adalah pembunuh libido terkenal. Antihistamin juga dapat mengurangi gairah seks Anda.

* Alkohol dan obat-obatan terlarang . Segelas anggur dapat membuat Anda

merasa bergairah, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sex drive Anda. * Bedah. Setiap operasi yang berhubungan dengan payudara Anda atau saluran genital Anda dapat mempengaruhi gambar tubuh Anda, fungsi dan keinginan untuk seks.

* Kelelahan. Kelelahan dalam merawat orang tua tua atau anak-anak dapat memberikan kontribusi dorongan seks rendah.

Perubahan

hormon

Perubahan kadar hormon Anda dapat mengubah keinginan Anda untuk seks: * Menopause. Estrogen membantu menjaga kesehatan jaringan vagina Anda dan minat Anda pada seks. Tapi tingkat drop estrogen selama masa transisi menopause, yang dapat menyebabkan double whammy (menurun minat pada seks dan jaringan vagina mengering,) sehingga seks menyakitkan atau tidak nyaman. Pada saat yang sama, wanita juga mungkin mengalami penurunan hormon testosteron, yang meningkatkan dorongan seksual pada laki-laki dan perempuan sama. * Kehamilan dan menyusui. Perubahan hormon selama kehamilan, hanya setelah bayi dan selama menyusui dapat menempatkan peredam pada dorongan seksual. Tentu saja, hormon bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keintiman selama waktu tersebut. Kelelahan, perubahan citra tubuh dan tekanan membawa - atau merawat - bayi baru semua bisa berkontribusi untuk perubahan dalam keinginan seksual Anda.

Psikologi Ada banyak faktor psikologis yang menyebabkan dorongan seks rendah, termasuk: * * * * * Harga Sejarah Masalah Stres, kesehatan seperti mental, stres seperti atau citra diri kekerasan fisik yang atau gelisah atau depresi keuangan tubuh rendah seksual

kerja

masalah

Miskin

Hubungan

dengan

pasangan

Bagi banyak wanita, kedekatan emosional merupakan langkah awal penting untuk keintiman seksual. Jadi masalah dalam hubungan Anda dapat menjadi faktor utama dalam dorongan seksual rendah. Penurunan minat dalam seks sering kali merupakan * * * hasil dari masalah hubungan atau komunikasi perkelahian juga yang sedang berlangsung, pasangan tidak dan seperti: Anda terselesaikan seksual

Kurangnya Konflik Miskin

dengan yang

kebutuhan

preferensi

* Ketidaksetiaan atau pelanggaran kepercayaan Perawatan dan obat-obatan

Tidak ada obat untuk penyakit ini, tapi instropkesi diri, dan perubahan gaya hidup mungkin akan membantu. Beberapa hal ini bisa membantu mengatasi masalah

* Olahraga, misalnya aerobik secara teratur, dapat meningkatkan stamina, meningkatkan citra * tubuh, Mengurangi meningkatkan stress, mood dan dengan meningkatkan berdamai libido dengan Anda. masalah.

misalnya

* Jadilah bahagia. Rasa kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan yang penting bagi kepentingan seksual. Jadi menemukan cara untuk membawa kegembiraan ekstra untuk dunia Anda.

* Memperkuat otot-otot panggul Anda. Latihan otot panggul (latihan Kegel) dapat meningkatkan kesadaran Anda otot-otot yang terlibat dalam sensasi seksual yang menyenangkan dan meningkatkan libido Anda. Untuk melakukan latihan ini, kencangkan otot-otot panggul Anda sebagai jika Anda menghentikan aliran urin. Tahan selama lima hitungan, rileks dan ulangi. Lakukan latihan ini beberapa kali sehari.

Untuk wanita, keintiman emosional lebih sering memengaruhi keintiman seksual, karena itu :

* Komunikasikan dengan pasangan Anda, apa saja yang menjadi amsalah, dan pemecahannya * Carilah konseling. Misalnya dengan terapis, atau psikolog

* Sisihkan waktu untuk keintiman. Aturlah waktu dengan pasangan, apabila anda dan pasangan sibuk bekerja, buatlah waktu intim anda snediri.

* Tambahkan bumbu sedikit untuk kehidupan seks Anda. Misalnya dengan berganti gaya saat berhubungan seks.

Pengobatan tidak selalu diperlukan untuk mengobati dorongan seks rendah. Tapi beberapa dari cara ini bisa membantu.

* Mengobati penyebab yang mendasari dorongan seks rendah. Intervensi medis pertama untuk dorongan seks rendah biasanya menangani kondisi medis yang mendasari atau obat yang dikenal dapat memiliki efek samping seksual.

* Estrogen terapi. Terapi estrogen sistemik - oleh pil, patch atau gel - dapat memiliki efek positif pada fungsi otak dan faktor-faktor yang mempengaruhi suasana hati respon seksual. * Testosteron terapi. Hormon pria, seperti testosteron, memainkan peran penting dalam fungsi seksual wanita Padangan Hubungan Suami-Istri Dalam Islam Dalam islam hubungan suami-istri disebut jima. Manfaat dari berhubungam suami istri menurut islam sebagai berikut : memelihara/ melestarikan keturunan mengeluarkan sperma yang apabila ditahan dapat membahayakan tubuh meredakan libido (nafsu syahwat), mendapatkan kelezatan dan bersenang-senang dengan kenikmatan ini, sebagaimana dapat dinikmati di surga nanti. Dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh Aisyah , Dulu istri Utsman bin Mazhun biasa memakai pewarna tangan dan memakai wewangian, kemudian ditinggalkannya (dia menjadi kusut masai) . Saya bertanya kepadanya, Mengapakah engkau? Dia menjawab , Utsman sudah tidak menghendaki dunia dan tidak menghendaki wanita lagi. Di dalam riwayat Thabrani dari Abu Musa al Asyari, Kemudian Nabi saw menemui Utsman seraya berkata, Wahai Utsman, mengapa engkau tidak meneladani aku? Sesungguhnya

istrimu mempunyai hak atas dirimu... Sesudah itu mereka didatangi oleh istri Utsman dengan memakai kosmetika seperti pengantin, lalu para wanita berkata, Lihatlah dai berkata, kami telah ditimpa sesuatu yang menimpa orang-orang. (HR Ahmad) Adab-adab jima dalam islam Sabda Rasullah s.a.w. Wahai Ali ! Peliharalah wasiatku ini sebagaimana aku telah memeliharanya dari Jibril a.s 1. Jangan berjimak di bawah pohon kayu yang berbuah. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang tukang sebat atau ketua yang bengis. 2. Jangan berjimak antara azan dan iqmah. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang yang suka menumpahkan darah. 3. Jangan berjimak jika isteri sedang hamil melainkan kedua-dua suami dan isteri berwuduk. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang yang buta hati dan bakhil tangan. 4. Jangan berjimak pada pertengahan nifsu syaban. Jika Allah mengurniakan anak ia akan mempunyai tanda pada yang jelek pada muka dan rambutnya. 5. Jangan berjimak pada akhir bulan (tinggal 2 hari). Jika dikurniakan anak ia akan menjadi seorang yang suka meminta-minta. 6. Jangan berjimak semasa syahwat terhadap saudara perempuan (adik ipar). Jika allah mengurniakan anak ia akan menjadi penolong dan pembantu kepada orang yang zalim, pada tanganya membuat kebinasaan kepada banyak manusia. 7. Jangan berjimak dengan isterimu di atas loteng. Jika allah mengurniakan anak, nanti anak itu menjadi seorang munafiq, pelampau yang melewati batas. 8. Jangan berjimak dengan isterimu pada malam kamu hendak keluar bermusafir. Jika Allah mengurniakan anak ia akan membelanjakan harta pada jalan yang tidak haq.

9. Jangan berjimak dengan isterimu bila kamu keluar bermusafir dalam tempoh tiga hari tiga malam. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi pembantu kepada setiap orang yang zalim. 10. Jangan berjimak dengan isterimu pada awal malam (sebelum isyak). Jika allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang yang ahli sihir, songlap dan menghendaki dunia daripada akhirat. Cara berjimak yang dituntut. 1. Berjimak pada malam Isnin. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang yang berpegang teguh dengan kitab allah dan redha terhadap segala pembahagian Allah s.w.t. 2. Pada malam selasa.

Jika allah mengurniakan anak ia akan mendapat nikmat mati syahid sesudah syahadah, dan Allah tidak akan azabkannya (turun bala) kepadanya bersama-sama orang musyrikin. Mulutnya berbau harum, yang akan melembutkan hati orang, bersih lidahnya daripada mengumpat, berdusta dan mengadu domba. 3. Pada malam Khamis.

Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang yang bijaksana di kalangan yang bijaksana atau orang alim di kalangan orang alim. 4. Sewaktu matahari di tengah langit. Jika Allah mengurniakan anak ia tidak dihampiri oleh syaitan sehingga ia tua dan menjadi seorang yang faqih serta Allah s.w.t rezekikan kepadanya keselamatan agama dan dunia. 5. Pada malam Jumaat. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang pemidato yang berwibawa dan petah. 6. Hari Jumaat selepas asar. Jika Allah mengurniakan anak ia akan menjadi seorang anak yang terkenal, masyhor dan alim. 7. Malam Jummat selepas Isyak yang akhir. Jika Allah mengurniakan anak ia diharapkan menjadi seorang yang terkemuka.

8. Bacalah doa berlindung dari syaitan. Jika Allah kurniakan anak ia tidak dimudaratkan oleh syaitan selama-lamanya. Sebetulnya tidak ada suatu posisi tertentu yang harus dianggap posisi yang normal. Ada 4 posisi dasar yaitu : 1. Berhadapan, pria di atas 2. Berhadapan, wanita di atas 3. Miring berhadapan 4. Pria menghadap punggung wanita (rear-entery-position) Disamping ini banyak variasi lainnya, menurut Kamasutra ada 66 posisi, menurut orang Perancis bahkan ada 100 posisi. Variasi dalam coitus membuat aktifitet seksual lebih menarik dan menghindarikan kebiasaan yang membosankan . Posisi pria di atas adalah tradisionil di Negara-negara Barat. Harus dicari posisis yang dapat memuaskan partnernya. Kadang-kadang suatu posisi memuaskan satu partner, sedangkan bagi yang satunya ladi tidak, maka disinilah perlunya variasi. Posisi berhadapan, pria di atas. Hampir 70% pria Amerika memakai posisi ini. Biasanya wanita senang dengan posisi ini Vagina pentile contact mudah didapatkan bila wanita tidur terlentang dengan kaki terbuka dan lutut di tekuk. Pelvis digerakkn atau dapat diletakkan bantal di bawah bokong untuk memungkinkan penetrasi yang dalam. Setelah penis masuk, kaki wanita dapat ditutup supaya gesekan dengan penis lebih besar dan ereksi dapat dipertahankan. Keuntungan Posisi ini adalah bahwa si wanita relax sedangkan pria aktif, sehingga ada keuntungan fsikologis. Posisi ini baik untuk pembuahan, setelah ejakulasi wanita mengangkat lututnua. Kekurangan Bila si pria gemuk atau tua, tidak dapat merangsang klotoris. Waktu coitus pria terlalu lekas terangsang san cepat terjadi ejakulasi. Sulit dilakukan pada trimester terakhir pada kehamilan. Posisi berhadapan, wanita di atas Menurut Dr.Van de Velde posisi ini yang paling memuaskan bagi kedua pihak.

Keuntungan Wanita dapat lebih aktif dan dapat mengatur dalamnya penetrasi, pria dapat menunda ejakulasi karena ia lebih pasif. Menguntungkam pada pria sering mendapatkan prematur ejakulasi atau bila kesehatannys kurang baik. Tangan si pria dapat dengan bebas merangsang tubuh si wanita. Dapat digunakan pada kehamilan. Kekurangan Mengobarkan perasaan superioritet dari pada pria, dapat menyebabkan impotensi atau berkurangnya sexual drive, tidak menguntungkan untuk pembuahan. Wanita sering merasa malu untuk bertindak lebih aktif, yang sebenarnya tidak pada tempatnya. Posisi miring, berhadapan : Lebih tenang kedua partner, aktifitasnya sama Kekurangannya : Kontak tidak konstan, sulit untuk mendapatkan penetrasi dan gerakan terbatas. Posisi ini tidak begitu disenangi oleh beberapa pasangan. Posisi pria menghadap punggung wanita (rear-entery position) Terdapat banyak variasinya misalnya : Dua-duanya miring, wanita dengan menungging (knee-chest position), pria duduk. Yang paling mudah untuk kedua partners ialah posisi knee-chest. Maksud posisi ini supaya kedua pihak mendapat kepuasan. Berhadapan pria di atas

Berhadapan wanita di atas

Berhadapan miring Pria menghadap punggung wanita

PENYIMPANGAN SEKSUAL Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk penyimpangan seksual: 1.Homoseksual Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang

2.Sadomasokisme Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual. 3.Ekshibisionisme Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi. 4.Voyeurisme Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka. 5.Fetishisme Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta

pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut. 6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur. 7.Bestially Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya. 8.Incest Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok 9.Necrophilia/Necrofil Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati. 10.Zoophilia Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan. 11.Sodomi Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan. 12.Frotteurisme/Frotteuris Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll. 13.Gerontopilia

adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia termasuk dalam salah satu diagnosis gangguan seksual, dari sekian banyak gangguan seksual seperti voyurisme, exhibisionisme, sadisme, masochisme, pedopilia, brestilia, homoseksual, fetisisme, frotteurisme, dan lain sebagainya. Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek). Kontrasepsi Hormonal a. Combined estrogen and progesterone b. Progesteron only c. Progesterone injectable d. implant

a. combine estrogen and progesterone merupakan kombinasi hormonal yang terkandung pada obat yang dikonsumsi. Mekanisme aksi : mencegah ovulasi dengan supresi GnRH dan mencegah sekresi dari FSH dan LH, karena progestin sendiri berfungsi untuk mencegah ovulasi dengan supresi LH dan estrogen mencegah ovulasio dengan menekan pelepasan dari FSH. Progesterone sendiri memiliki efek yaitu : lender serviks menjadi pekat yang menyulitkan penetrasi sperma, kapasitasi sperma dihambat jika diberikan sebelum konsepsi, perjalanan ovum di tuba faloppi akan dihambat penghambatan melalui HPO axis.

Keuntungan : mengurangi kehilangan darah menstruasi dan anemia mengurangi resiko ectopic pregnancy

mengurangi dysmenorrheal mengurangi berbagai penyakit payudara

efek pada liver disease : mempercepat pekembangan gallbladder disease b. Progesterone only contrasepsi berbentuk pill, dikonsumsi setiap hari. Mekanisme aksi dari progestional contraceptive ini tidak menghambat ovulasi, tetapi lebih pada peribahan servikal mucus dan efek pada endometrium.

mekanisme aksi : lender serviks menjadi pekat yang menyulitkan penetrasi sperma, pada endometrium.

keuntungan : side effect sedikit, tidak menyebabkan hipertensi kerugian : jika penggunaan lebih dari 3 tahun, efikasi akan berkurang, perubahan menstrual, bleeding makin banyak.

c. Progesteron injectable Mekanisme aksi : inhibit ovulasi Keuntungan : efektif , tidak perlu digunakan setiap hari Kekurangan : tidak dapat di remove, harus tahan terhadap side effect, amenorhe, berdarah tanpa sebab.

d. Implant

KONTRASEPSI NON-HORMONAL
1. Intrauterine Devices (IUD)

IUD Merupakan kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim. MOA :

Di dalam uterine cavitynmengandung benang-benang fibrin, phsgocitic cells, dan proteolytic. Kemudian Coppers IUD akan mengeluarkan/melepaskan sedikit metal (logam), menghasilkan respons inflamasi yang besar.Semua IUD menstimulasi formasi prostaglandin dalam uterus, konsisten dengan kontraksi otot polos dan inflamasi. Terjadi perubahan morfologi sel-sel di permukaan endometrium terutama microvilli, serta inilah yang menyebabkan jalan sperma terganggu, sehingga mencegah fertilisasi. Jenis-jenis IUD :

a. Progestasert Ko-polimer etilen vinil asetat berbentuk T ini memiliki batang vertikal mengandung 38mg proesteron dan barium sulfat dalam dasar silikon. Alat ini mengeluarkan progesteron sekitar 65 g/hari ke dalam ronga uterus selama 1 tahun. Jumlah ini tidak mempengaruhi kadar progesteron plasma. P = 36 mm dan L = 32 mm, dan terdapat benang hitam atau biru tua yang melekat ke pangkal batang. Untuk memasang harus digunakan teknik penarikan. Progestasert digunakan sebagai proteksi untuk 1 tahun.

b. Levonorgestrel Alat ini mngeluarkan levonorgestrel ke dalam uterus dengan kecepatan yang relatif konstan 20 g/hari, yang mengurangi efek sistemik progeteron. Levonorgestrel ini

adalah polietilen berbentuk T yang batangnya terbungkus oleh campuran polidimetilsiloksan/levonorgestrel. Campuran ini dilapisi oleh suatu membran permeabel yang mengatur kecepatan pembebasan hormon. Levonorgestrel digunakan sebagai proteksi untuk 5 tahun.

c. Copper T380 A Alat ini terbuat dari polietilen dan barium sulfat. Batangnya dibalut oleh 314 mm2 kawat tembaga halus dan kedua lengan masing-masing mengandung 33 mm2 gelang tembaga, sehingga total tembaga adalah 380 mm2. Dari pangkal batang menjulur dua helai benang. Pada awalnya benang-benang tersebut berwarna biru, tapi sekarang warnanya putih kekuningan. Copper T380A digunakan sebagai proteksi untuk 10 tahun.

Keunggulan : Resiko infeksi panggul berkat pemakaian benang monofilament dan teknikteknik baru ang menjamin keamanaan pemasangannya jumlah kelainan ektopik (namun apabila terjai kehamilan, lebih besar kemungkinannya kehamilan ektopik, terutama pada pemaki progestasert)

Efektif karena hanya sekai pasang dan waktu penggantian yang relatif lama Mengurangi pengeluaran darah saat menstruasi Mengobati Menorraghia Berkurangnya darah saat menstruasi disertai dismenorrhea insiden infesi panggul

Bermanfaat bagi wanita dengan fibroid uteri Kekurangan : Perforasi uterus dan abortus Kram dan prdarahan uterus Menorrhagia Infeksi Kehamilan dengan IUD Kehamilan ktopik

Indikasi : Wanita yang dikontraindikasikan untuk kontrasepsi oral dan Norplant

Kontraindikasi : Hamil atau dicurigai hamil Riwaya kehamilan ektopik Kelainan uterus Penyakit radang panggul Endometritis Pasien atau pasangannya memiliki banyak pasangan seksual Vaginitis Perdarahan genital yang sebabnya tidak diketahui Alergi terhadap bahan yang tekandung dalam IUD Kanker uterus atau vagina

2. Barrier Methods

a. Condom Kondom ini merupakan kontrasepsi yang efektif dan angka kegagalannya pada

pasangan yang berpengalaman dan bermotivasi kuat dapat hanya 3 atau 4 per 100 pasangan pertahun pajanan. Umumnya dan terutama selama tahun pertama pemakaian, angka kegagalan jauh lebih tinggi. Keunggulan :

Apabila digunakan dengan benar, kondom menghasilkan proteksi yang cukup besar, tetapi tidak mutlak terhadap beragam penyakit menular seksual, termasuk infeksi HIV, gonorrhea, syphilis, herpes, chlamydia, dan trichomoniasis.

Kondom juga mungkin menghambat dan menghilangkan kelainan pramaligna di serviks. Karena Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan kondom untuk pasangan yang beresiko terinfeksi HIV, termasuk mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

Agar Efektifitas kondom : Gunakan setiap melakukan sexual intercourse Harus digunakan sebelum penis berhubungan dengan vagina Penarikan penis ketika ereksi Dasar kondom harus dipegang saat ditarik Intravaginal spermisida atau pelumas spermisida harus digunakan pada kondom

Prosedur pengunaan :

b. Female Condom (Vaginal pouch) Kondom ini adalah suatu sarung poliurethan dengan satu cincin poliurethan lentur di kedua ujung. Keunggulan :

Kondom

wanita

tidak

dapat

ditembus

oleh

imunodefisiensi

manusia,

sitomegalovirus, dan virus hepatitis B Angka kebocorannya adalah 0,6 % Kekurangan : Angka kehamilan terjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kondom

Prosedur penggunaan :

Cincin terbuka berada diluar vagina dan cincin bagian dalam yang tertutup diletakkan di bawah simphisis seperti diafragma.

c. Spermicides Kontrasepi ini dipasarkan dalam bentuk creams, jellies, suppositories, films (tissue), dan foam dalam wadah aerosol. Indikasi : wanita yang tidak dapat menerima kontrasepsi oral atau IUD.

Keunggulan : Dapat dibeli tanpa resep Bermanfaat bagi wanita yang memerlikan perlindungan temporer (ex : selama minggu pertama setelah memulai kontrasepsi oral atau selagi menyusui) Memberikan proteksi secara parsial terhadap beberapa penyakit menular seksual, termasuk gonorrhea serta mungkin papilloma virus dan HIV

MOA : Bahan ini bekerja dengan membentuk sawar (barrier) fisik terhadap penetrasi sperma serta mematikan sperma secara kimiawi.

Bahan aktif spermisida adalah nonoxynol-9 atau octoxynol-9. Agar Efektivitas spermisida : Spermisida harus diletakkan di vagina dan berkontak dengan serviks sesaat sebelum sexuak intercourse. Durasi efektivitas spermisida maximum biasanya tidak lebih dari 1 jam. Setelah tu zat ini harus dimasukkan kembali sebelum hubungan kelamin dilanjutkan. Pencucian vagina harus dihindari paling sedikit 6 jam setelah sexual intercourse. d. Diafragma Plus Spermicide Diafragma vagina yang berupa kubah karet srkular dengan garis tengah bervariasi yang diperkuat dengan cincin logam yang melingkar. Agar Efektivitas Diafragma Plus Spermicide : Digunakan bersama dengan jelly atau cream spermisida

Keunggulan : insiden penyakit menular seksual dibandingkan dengan pemakaian kondom

Kekurangan : Terjadi sedikit infeksi saluran kemih

Prosedur penggunaan :

Spermisida dioleskan dipermukaan superior, baik di sepanjang lingkar tepi maupun di bagian tengah diafragma. Alat kemudian dimasukkan ke dalam vagina sehingga serviks, fornix lateral, dan dinding anterior vagina dipisahkan secara efektif dari bagian vagina lainnya dan penis. Pada saat yang sama, zat spermisida yang diletakkan di bagian tengah akan tertahan oleh diafragma pada serviks. Apabila ditempatkan dengan benar, cincin superior akan terletak di fornix posterior dan cincin inferior terletak dekat dengan baian dala simphisis pubis tepat di bawah uretra.

e. Contraceptive Sponge Alat ini tidak lagi dipasarkan

f. Cervical Cap Alat fleksibel berbentuk mangkuk yang terbuat dari karet alami. Prosedur Penggunaan : Dipasang melingkari pangkal serviks Alat ini dapat dipasang sendiri dan dibiarkan di tempatnya selama tidak lebih dari 48 jam.

Cervical Cap harus digunakan bersamaan dengan spermisida saat dipasang

Keunggulan : Efektivitasnya setara dengan diafragma

Kekurangan :

- Harganya mahal - Diperlukan pengepasan untuk menunjang keberhasilanya - Kurang efektif disebabkan kesalahan pemasangan oleh pemakai g. Periodic (Rhythmic) Abstinence Pantang seks selama dan sekitar waktu ovulasi dapat mencegah kehamilan, sayangnya hal ini tidak selalu benar. Ovum manusia mungkin hanya dapat dibuahi selama 12 sampai 24 jam setelah ovulasi. Namun, sperma motil pernah ditemukan dalam mukus serviks sampai 7 hari setelah koitus atau inseminasi buatan, dan dalam tuba fallopii wanita yang menjalani laparotomi sampai 85 jam setelah koitus. Namun, kecil kemungkinannya sperma dapat mempertahankan kemampuannya membuahi sampai selama itu.

h. Calendar Rhythm Method Ovulasi paling sering terjadi sekitar 14 hari sebelum mulai menstruasi berikutnya, tetapi sayangnya tidak harus 14 hari setelah awal menstruasi berakhir. Karena itu, metode irama kalender tidak dapat diandalkan.

i. Temperature Rhythm Method Metode ini mengandalkan sedikit perubahan suhu tubuh basal. Peningkatan menetap 0,4F (0,2C) pada pagi hari tepat sebelum ovulasi.

Agar Efektivitas Temperature Rhythm Method : Metode ini akan lebih berhasil apabila selama setiap daur haid, hubungan kelamin dihindari sampai jauh setelah peningkatan suhu ovulasi Agar metode ini benar-benar efektif maka wanita yang bersangkutan harus benarbenar tidak berhubungan kelamin sejak hari pertama haid sampai hari ketiga setelah peningkatan suhu

j. Mucus Serviks Rhythm Method (Billing Method) Bergantung pada kemampuan mengetahui kekeringan dan kebasahan vagina akibat perubahan jumlah dan jenis mukus serviks yang terbentuk pada waktu-waktu yang berbeda dalam daur haid. Prosedur : Hubungan kelamin harus dihindari sejak awal haid ingga 4 hari setelah diktahui muncul mukus yang licin.

k. Symptothermal Method Metode ini mengkombinasikan Temperature Rhythm Method, Mucus Serviks Rhythm Method, dan Perhitungan untuk memperkirakan waktu ovulasi.

You might also like