You are on page 1of 30

Tanda-tanda Melahirkan

December 31, 2007 Filed under kelahiran Tagged melahirkan, tanda


Nyeri, tegang, mulas.. Ups! Jangan-jangan saat persalinan sudah dekat.
Punya pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski tidak
berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama saat melahirkan.
Diawali kontraksi
Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga
panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan
meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot rahim seperti
inilah yang disebut kontraksi.
Seperti apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di perut,
khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.
Yang pasti, Irekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu juga
dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan selanjutnya cukup
panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek, bisa tiap 30 menit, 15 menit,
dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.
Sewaktu jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian atas
perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin menjalar ke
bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang pinggang. Saat mulut
rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di daerah tadi akan terasa sangat
kuat.
1alan lahir membuka
Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin
terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi
sedikit mulai membuka.
Perlu Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh
semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan
bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal tahap pembukaan
mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang berwarna merah muda) keluar
melalui vagina.
Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang
semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan, mulut rahim
akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah. Saat inilah pembukaan
lengkap terjadi.
Pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter
mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah membuka
sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah mencapai pembukaan
10, atau 10 cm.
Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap
kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:
* Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa
berlangsung 24-48 jam,
* Kala I aktiI: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan
anak pertama, 3 1/2 jam pada persalinan bukan pertama.
* Kala II: disebut Iase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung
maksimal 1 jam.
* Kala III: adalah Iase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.
Penting diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa, Anda
masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka sempurna. Bila
Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir membengkak dan terjadi perobekan.
Jadi, harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal ini
berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.
Bila mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama
dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.
Siap lahir
Bila tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka tahap
yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding tahap sebelumnya.
Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada juga yang lebih.
Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan terus
mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk
semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, Anda akan merasakan
tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).
Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari
vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung
ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap, sehingga cairan
ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin
licin yang justru memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan
benar-benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan
mengejan.
Apa yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda. Ikuti
aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan napas sambil
mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus dilakukan berbarengan
dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih mudah meluncur di jalan lahirnya.
Saat kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di dalam
secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan bagian bahu dan
seluruh tubuh bayi keluar.
Nah, kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur. Anda
bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam dekapan
Anda.
Plasenta selesai bertugas
Dengan lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama ini
menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas mensuplai nutrisi
dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ yang menyalurkan antibodi
ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya
berlangsung tidak lebih dari 15 menit.
Alam sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski tidak
sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari tempat
menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi, Anda akan
diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.
Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum,
penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik perlahan-lahan
tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah
tubuh Anda dibersihkan.
Nah, kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak baru
dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa indahnya!












Kejang perut diawal kehamilan (mungkin yang dimaksud disini adalah kontraksi rahim)
merupakan hal yang normal jika Irekuensi timbulnya hanya sekali-sekali. Jika terjadinya di
trimester I hati2 ini bisa saja kontraksi rahim ancaman abortus jika kontraski disertai keluar
darah (Threatened abortion). Kontraksi yang dirasakan diawal kehamilan juga merupakan
petunjuk bahwa kehamilan letaknya didalam rahim (bukan kehamilan luar rahim).

Ada kontraksi lain yang dalam istilah medisnya disebut kontraksi Braxton-Hicks. Dalam
kamus Taber's Medical dideIinisikan sebagai kontraksi intermiten tanpa nyeri yang timbul
setiap 10-20 menit setelah trimester pertama kehamilan. Kontraksi ini pertama kali
dinyatakan/ditemukan tahun 1872 oleh seorang ginekolog Inggeris John Braxton Hicks.
Kadang2 kontraksi ini juga disebut kontraksi pra-persalinan atau tanda Hicks.

PerdeIinisi walaupun dikatakan tidak nyeri, kenyataannya berbeda. Kontaksi ini dirasakan
tidak nyaman (uncomIortable) oleh wanita hamil. Dapat duhilangkan dengan tehnik
pernaIasan, massage, merubah posisi atau mandi air hangat.

Yang harus menjadi catatan adalah kontraksi ini perlu dibedakan dengan kontraksi yang
sesungguhnya yaitu kontraksi persalinan kurang bulan. Dimana jika timbul kontraksi
persalinan kurang maka harus segera mencari pertolongan medis.

Berikut ini perbedaannya :
Braxton Hicks Kontraksi Persalinan
Jarak kontraksi tetap. Jarak Kontraksi semakin pendek
Kontraksi tidak bertambah kuat. Kontraksi semakin kuat.
Kontraksi cendrung terasa hanya pada
bagian depan.
Kontraksi terasa pada semua
bagian.
Kontraksi sebentar. Kontraksi bisa lama.
Berjalan tidak membawa eIek.
Berjalan membuat kontraksi
bertambah kuat.
Tidak menimbulkan pembukaan
serviks.
Serviks membuka dan menipis.









Kontraksi di Awal Kebamilan
kebomlloo metopokoo oooqtob Jotl 1oboo M yooq botos Jljoqo sompol boyl loblt Jeoqoo oslo
kebomlloo leoqkop uotok lto lbo bomll petlo wospoJo meoqeool koottoksl Jl owol kebomlloo Joo
botos Jopot membeJokoo Jeoqoo koottoksl sebeootoyo yooq meoqoocom kebomlloo Jeoqoo
oJooyo kelobltoo kotooq boloo

engerLlan awal konLraksl kehamllan

ada lsLllah umum konLraksl kehamllan serlng dlsebuL [uga dengan ke[ang peruL/rasa kram pada
peruL karena adanya konLraksl rahlm dl awal kehamllan konLraksl rahlm merupakan hal yang
normal [lka Llmbulnya sesekall sa[a 8lla konLraksl rahlm lnl Ler[adl dl usla kehamllan yang baru
mengln[ak 1rlmesLer l lbu hamll perlu waspada karena lnl blsa sa[a merupakan Landa aborLus (Landa
awal keguguran) 1erleblh lagl blla konLraksl dl 1rlmesLer l lnl dllkuLl dengan keluarnya darah
1hreaLened AborLlon

1anda ParLman

8eberapa Lenaga ahll ada yang menyebuL bahwa konLraksl dl awal kehamlln merupakan perLanda
bagus karena lnl berarLl kehamllan yang Ler[adl LerleLak dl rahlm dan bukan kehamllan kosong
(bllghLed ovum) maupun kehamllan dl luar rahlm konLraksl dl awal kehamllan blasanya
mengeluarkan sedlklL darah yang berwarna plnk yang dlsebuL [uga dengan Landa ParLman

konLraksl 8raxLon Plcks

Salah saLu konLraksl awal kehamllan laln dlsebuL [uga dengan lsLllah konLraksl 8raxLonPlcks
konLraksl lnl dldeflnlslkan sebagal konLraksl lnLermlLen dlmana konLraksl dl kehamllan lnl Lldak
menlmbulkan rasa nyerl dan muncul seLlap 10 20 menlL seLelah 1rlmesLer perLama kehamllan
ulsebuL konLraksl 8raxLon Plcks karena konLraksl lnl perLama kall dlLemukan oleh Clnekolog lnggrls
bernama !ohn 8raxLon Plcks dl awal 1rlmesLer l kehamllan

Walaupun konLraksl dl awal kehamllan lnl Lldak Lerasa nyerl beberapa lbu hamll mengungkapkan
bahwa konLraksl lnl cukup menganggu lbu hamll perlu membedakan hal lnl dengan konLraksl yang
memlcu kelahlran dengan usla kehamllan kurang 8lla yang muncul adalah konLraksl sesungguhnya
konLraksl persallnan kurang bulan maka lbu hamll perlu mendapaL perLolongan medls sesegera
mungkln

erbedaan konLraksl dl awal kehamllan 8raxLon Plks vs konLraksl
ersallnan
8raxton n|cks kontraks| ersa||nan
!arak konLraksl LeLap !arak konLraksl semakln pendek
konLraksl Lldak berLambah kuaL konLraksl semakln kuaL
konLraksl cendrung Lerasa hanya pada
baglan depan
konLraksl Lerasa pada semua baglan
konLraksl sebenLar konLraksl blsa lama
8er[alan Lldak membawa efek
8er[alan membuaL konLraksl
berLambah kuaL
1ldak menlmbulkan pembukaan servlks Servlks membuka dan menlpls






















konLraksl ersallnan
uLllnlSl

PlS

Pls (konLraksl) adalah serangkalan konLraksl rahlm yang LeraLur yang secara berLahap akan
mendorong [anln melalul servlks (rahlm baglan bawah) dan vaglna ([alan lahlr) sehlngga [anln keluar
darl rahlm lbu

konLraksl menyebabkan servlks membuka secara berLahap (mengalaml dllaLasl) menlpls dan LerLarlk
sampal hamplr menyaLu dengan rahlm
erubahan lnl memungklnkan [anln blsa melewaLl [alan lahlr

embukaan servlks

Pls blasanya mulal dlrasakan dalam wakLu 2 mlnggu (sebelum aLau sesudah) Langgal perklraan
persallnan
enyebab yang pasLl darl mulal Llmbulnya hls Lldak dlkeLahul Mungkln karena pengaruh darl
okslLosln (hormon yang dllepaskan oleh kelen[ar hlpoflsa dan menyebabkan konLraksl rahlm selama
persallnan)

ersallnan blasanya berlangsung selama Lldak leblh darl 1214 [am (pada kehamllan perLama) dan
pada kehamllan berlkuLnya cenderung leblh slngkaL (68 [am)

Show (se[umlah kecll darah yang bercampur dengan lendlr darl servlks) blasanya merupakan
peLun[uk bahwa persallnan segera dlmulal LeLapl show blsa keluar 72 [am sebelum konLraksl
dlmulal
kadang selapuL keLuban pecah sebelum persallnan dlmulal dan calran keLuban mengallr melalul
servlks dan vaglna !lka selapuL keLuban pecah segera hubungl dokLer aLau bldan
SeklLar 8090 wanlLa yang selapuL keLubannya pecah berlan[uL men[adl persallnan sponLan dalam
wakLu 24 [am !lka seLelah lewaL 24 [am persallnan belum [uga dlmulal dan keadaan baylnya balk
blasanya dllakukan lnduksl persallnan unLuk mengurangl reslko lnfeksl aklbaL masuknya bakLerl darl
vaglna ke dalam rahlm lnfeksl blsa menyerang lbu maupun baylnya
unLuk menglnduksl persallnan blasanya dlgunakan okslLosln aLau obaL yang serupa

Sebelum Ler[adlnya hls se[aLl seorang calon lbu blsa merasakan hls palsu aLau konLrksl rahlm yang
Lldak LeraLur Pls lnl dlsebuL konLraksl 8raxLon Plcks
lnl merupakan hal yang normal dan mungkln leblh serlng muncul pada sore harl

Mungkln sullL unLuk membedakan hls se[aLl darl hls palsu 8lasanya hls palsu Lldak seserlng dan Lldak
sekuaL hls asll kadang saLusaLunya cara unLuk mengeLahul perbedaan anLara hls se[aLl dan hls palsu
adalah melakukan pemerlksaan dalam ada pemerlksaan dalam blsa dlkeLahul adanya perubahan
pada servlks yang menandakan dlmulalnya proses persallnan

emerlksaan yang secara ruLln dllakukan Lerhadap wanlLa hamll yang sedang memasukl proses
persallnan adalah
8eraL badan
1ekanan darah
uenyuL nadl dan la[u pernafasan
Anallsa alr kemlh dan darah
emerlksaan peruL unLuk memperklrakan besar poslsl dan leLak [anln
uenyuL [anLung bayl
emerlksaan dalam unLuk mengeLahul besarnya pembukaan aLau keuLuhan selapuL keLuban
Calran keLuban yang berwarna kehl[auan penyebabnya adalah Lln[a [anln yang perLama (mekonlum)
dan merupakan perLanda bahwa [anln dalam keadaan gawaL engeluaran mekonlum oleh [anln
blasanya Ler[adl hanya [lka [anln berada dalam keadaan gawaL aLau [anln berada dalam leLak bokong

LeLak dan poslsl [anln akan mempengaruhl proses persallnan LeLak kepala merupakan leLak yang
Lerbalk unLuk persallnan yang aman
Selama 12 mlnggu Lerakhlr sebaglan besar [anln akan berpuLar sehlngga kepalanya LerleLak dl
bawah
LeLak bokong dan leLak bahu merupakan penyullL dalam persallnan ersallnan akan berlangsung
leblh mudah [lka bayl berada dalam leLak kepala dengan wa[ah yang menghadap ke punggung lbu

Selama proses persallnan unLuk mencegah dehldrasl blasanya calran dlberlkan melalul lnfus Selaln
lLu lnfus [uga blsa dlgunakan unLuk memberlkan obaL
emberlan calran melalul lnfus memungklnkan lbu unLuk Lldak makan dan mlnum selama persallnan
sehlngga mengurangl kemungklnan Ler[adlnya munLah dan Lerhlrupnya munLahan Menghlrup
munLahan blsa menyebabkan slndroma Mendelson (peradangan paruparu)
unLuk meneLrallslr asam lambung anLasld blasanya dlberlkan pada saaL masuk rumah saklL dan
selan[uLnya seLlap 3 [am AnLasld blsa mengurangl reslko kerusakan paruparu aklbaL Lerhlrupnya
munLahan

1ahapan persallnan

A 1ahap l mulal darl awal hls sampal pembukaan lengkap (seklLar 10 cm)
# lase awal (fase laLen)
konLraksl semakln kuaL dan LeraLur
8asa nyerl maslh berslfaL mlnlmal
Servlks menlpls dan membuka sampal seklLar 4 cm
lase lnl berlangsung selama 83 [am (pada kehamllan perLama) dan 3 [am (pada kehamllan
selan[uLnya)
# lase akLlf
Servlks membukan sampal 10 cm
8aglan Lerendah bayl (blasanya kepala) mulal Lurun ke dalam panggul lbu
lbu mulal merasakan desakan unLuk mengedan
lase lnl berlangsung seklLar 3 [am (pada kehamllan perLama) dan 2 [am (pada kehamllan
berlkuLnya)

8 1ahap ll mulal darl pembukaan lengkap sampal bayl keluar darl rahlm lbu
8erlangsung selama 60 menlL (pada kehamllan perLama) dan 1330 menlL (pada kehamllan
berlkuLnya)

C 1ahap lll mulal darl kelahlran bayl sampal pengeluaran plasenLa (arlarl) 8lasanya hanya
berlangsung selama beberapa menlL

Selama Lahap l lbu dllarang mengedan karena mengedan sebelum pembukaan lengkap akan
menghablskan Lenaga dan blsa menyebabkan robekan pada servlks uenyuL [anLung lbu dan bayl
dlperlksa seLlap 13 menlL
!lka denyuL [anLung bayl Lerlalu cepaL aLau Lerlalu lambaL maka dlperLlmbangkan unLuk melahlrkan
bayl melalul operasl sesar aLau dengan banLuan forseps aLau Llndakan korekLlf lalnnya (mlsalnya lbu
dlsuruh berbarlng mlrlng ke klrl menambah [umlah calran lnfus aLau memberlkan okslgen melalul
selang hldung)

Selama Lahap ll lbu dlharuskan mengedan seLlap merasakan konLraksl agar bayl Lerdorong ke
vaglna
emanLauan denyuL [anLung bayl dllakukan seLlap 3 menlL


ersallnan sponLan

1eknlk persallnan sponLan yang pallng Lerkenal adalah meLoda Lamaze
1eknlk lalnnya adalah meLoda Leboyer yang Lerdlrl darl melahlrkan dl ruang gelap dan merendam
bayl dalam alr hangaL segera seLelah dllahlrkan

ada persallnan sponLan unLuk mengonLrol nyerl selama persallnan dlgunakan Leknlk relaksasl dan
pernafasan
unLuk mempela[arl Leknlk lnl calon lbu dan suamlnya blsa menglkuLl laLlhan dl rumah saklL maupun
kllnlk bersalln

ada Leknlk relaksasl lbu secara sadar menegangkan sebaglan Lubuhnya kemudlan
mengendurkannya 1eknlk lnl membanLu lbu mengendurkan seluruh Lubuhnya keLlka rahlm
berkonLraksl dan keLlka rahlm Lldak berkonLraksl

8eberapa [enls pernafasan blsa membanLu lbu dalam menghadapl persallnan Lahap l (sebelum
dlperbolehkan mengedan)
# Menarlk nafas dalam (unLuk membanLu lbu relaks) dllakukan pada awal dan akhlr konLraksl
# Menarlk nafas dangkal dan cepaL dl dada baglan aLas dllakukan pada saaL konLraksl mencapal
puncaknya
# Menarlk nafas pendek dan cepaL dllkuLl dengan menghembuskan nafas melalul muluL dllakukan
unLuk menahan kelnglnan unLuk mengedan (sebelum Ler[adl pembukaan lengkap)

ada sLadlum ll lbu mulal boleh mengedan dan dlsellngl dengan menarlk nafas cepaL dan pendek

Selama hamll calon lbu dan pasangannya sebalknya melakukan laLlhan Leknlk relaksasl dan
pernafasan secara ruLln
Selama persallnan berlangsung sang suaml blsa membanLu calon lbu dengan menglngaLkan apa
yang seharusnya dllakukan pada seLlap Lahapan persallnan dan menenangkannya [lka LerllhaL
Legang eml[aLan blsa membanLu mengurangl keLegangan pada calon lbu


Menghllangkan nyerl selama persallnan

CbaL unLuk menghllangkan nyerl Lerbagl ke dalam 2 kelompok yalLu anlgeLlk dan anesLesl
AnalgeLlk adalah obaL pereda nyerl Lanpa dlserLal hllangnya perasaan secara LoLal Seseorang yang
mengkonsumsl analgeLlk LeLap berada dalam keadaan sadar AnalgeLlk Lldak selalu menghllangkan
seluruh rasa nyerl LeLapl selalu merlngankan rasa nyerl
AnesLesl adalah hllangnya rasa 8eberapa [enls AnesLesl menyebabkan hllangnya kesadaran
sedangkan [enls yang lalnnya hanya menghllangkan nyerl darl baglan Lubuh LerLenLu dan
pemakalnya LeLap sadar

1ldak semua wanlLa yang akan men[alanl memerlukan obaL pereda nyerl dan Lldak semua rumah
saklL menawarkan semua [enls obaL pereda nyerl

1 AnalgeLlk slsLemlk
AnalgeLlk slsLemlk serlngkall dlberlkan dalam benLuk obaL sunLlk yang dlsunLlkkan melalul oLoL
(lnLramuskuler maupun pembuluh darah (lnLravena) CbaL lnl meredakan nyerl Lanpa menyebabkan
hllangnya kesadaran
AnalgeLlk slsLemlk beker[a pada seluruh slsLem saraf kadang obaL lalnnya dlberlkan bersamaan
dengan analgeLlk slsLemlk unLuk mengurangl keLegangan aLau rasa mual

Lfek samplngnya rlngan yalLu berupa perasaan berpuLar aLau sullL berkonsenLrasl
CbaL lnl Lldak dlberlkan sesaaL sebelum persallnan karena blsa menyebabkan refleks dan pernafasan
bayl keLlka lahlr men[adl lambaL

2 AnesLesl lokal
AnesLesl lokal blasanya hanya memberlkan pengaruh kepada baglan Lubuh LerLenLu
unLuk menghlndarl robekan pada perlneum (daerah anLara vaglna dan rekLum) lbu sebelum bayl
lahlr dllakukan eplsloLoml yalLu pemoLongan [arlngan vaglna AnesLesl lokal blsa dlberlkan seLelah
eplsloLoml dllakukan aLau keLlka dllakukan pen[ahlLan luka eplsloLoml
AnesLesl lokal [arang berpengaruh Lerhadap bayl

3 8lok pudenda
8lok pudenda dlsunLlkkan sesaaL sebelum persallnan unLuk menghllangkan nyerl dl daerah
perlneum
8lok pudenda mengurangl nyerl yang mungkln akan dlrasakan lbu dl seklLar vaglna dan rekLum
keLlka bayl bergerak dl sepan[ang [alan lahlr
8lok pudenda merupakan [enls anesLesl yang pallng aman dan [arang Ler[adl efek samplng yang
serlus

4 8lok epldural
8lok epldural (suaLu anesLesl reglonal) akan mempengaruhl baglan Lubuh yang leblh luas Cara lnl
menyebabkan hllangnya rasa pada Lubuh baglan bawah
Luasnya pemblusan LerganLung kepada [enls dan dosls obaL yang dlgunakan
8lok epldural dlsunLlkkan ke dalam punggung baglan bawah CbaL dlsunLlkkan melalul rongga
epldural yang berada dlluar korda splnalls 1empaL lnl dllalul oleh saraf yang membawa rasa nyerl
darl Lubuh baglan bawah
8lok epldural membanLu mengurangl nyerl aklbaL konLraksl dan nyerl pada vaglna keLlka bayl lahlr
8lok epldural dalam dosls yang leblh Llnggl dlgunakan unLuk menghllangkan nyerl pada operasl
sesar
Lfek samplng darl blok epldural adalah penurunan Lekanan darah lbu yang berslfaL semenLara yang
blsa menyebabkan denyuL [anLung bayl men[adl lambaL unLuk mencegah Ler[adlnya hal LersebuL
blasanya kepada lbu dlberlkan calran melalul lnfus aLau lbu dlmlnLa unLuk berbarlng mlrlng guna
memperbalkl peredaran darahnya

Lfek samplng yang serlus darl blok epldural adalah
SaklL kepala hebaL yang [lka Lldak dlobaLl blsa berlangsung selama beberapa harl aLau mlnggu lnl
Ler[adl [lka selapuL yang membungkus korda splnalls mengalaml robekan
kesullLan bernafas Ler[adl [lka obaL masuk ke dalam calran splnal
uslng aLau kadang ke[ang [lka obaL masuk ke dalam vena

3 8lok splnalls
8lok splnalls menyerupal blok epldural yalLu sunLlkan obaL blus pada punggung baglan bawah
8lok splnalls blasanya hanya dlberlkan sekall selama persallnan berlangsung
8lok splnalls blsa dlgunakan unLuk operasl sesar dan persallnan dengan banLuan forseps aLau
eksLraksl vakum
kadang blok splnalls menyebabkan Ler[adlnya efek samplng yang serupa dengan blok epldural

6 emblusan LoLal
emblusan LoLal menyebabkan wanlLa yang akan melahlrkan Lldak sadarkan dlrl dan Lldak
merasakan nyerl
emblusan LoLal Lldak dlgunakan unLuk mengurangl nyerl aklbaL konLraksl karena blsa menyebabkan
bayl LerLldur dan memperlambaL refleks dan pernafasan bayl
emblusan LoLal dlgunakan unLuk operasl sesar
Lfek samplng yang serlus (LeLapl [arang Ler[adl) pada pemblusan LoLal Ler[adl [lka makanan aLau asam
darl lambung masuk ke Lrakea (saluran udara) dan paruparu dan menyebabkan cedera unLuk
menghlndarl hal lnl blasanya sebelum men[alanl pemblusan LoLal lbu Lldak boleh makan dan agar
asam lambung Lldak sampal masuk ke paruparu blasanya dlberlkan anLasld

ersallnan adalah keluarnya [anln dan plasenLa darl rahlm


L8SALlnAn

ersallnan adalah keluarnya/lahlrnya [anln dan plasenLa darl rahlm

ul ruang bersalln lbu dlbarlngkan pada poslsl seLengah duduk agar gaya gravlLasl blsa dlgunakan
semakslmal mungkln 1ekanan [anln membanLu peregangan [alan lahlr dan perlneum secara
berLahap sehlngga reslko robekan semakln kecll oslsl lnl [uga menyebabkan berkurangnya
Legangan pada punggung dan panggul lbu
Sebaglan lbu leblh menyukal poslsl berbarlng LerlenLang mesklpunl poslsl lnl blsa menyebabkan
persallnan berlangsung leblh lama dan memerlukan banLuan

SeLlap rahlm berkonLraksl lbu harus mengedan unLuk membanLu Lurunnya [anln ke [alan lahlr dan
unLuk memperlebar lubang vaglna sehlngga baglan kepala [anln yang Lampak semakln besar

lorseps adalah sebuah alaL yang benLuknya menyerupal Lang dan LerbuaL darl logam yang
dlgunakan unLuk menarlk bayl keluar darl [alan lahlr
lorseps dlgunakan [lka lbu Lldak kuaL mengedan karena Lelah menerlma sunLlkan epldural aLau [lka
bayl berada dalam keadaan gawaL

!lka lubang vaglna Lldak cukup Leregang sehlngga bayl Lldak dapaL melewaLlnya dan [lka
kemungklnan akan Ler[adl robekan maka dllakukan eplsloLoml (pemoLongan dlndlng vaglna
danperlneum)
LplsloLoml dllakukan unLuk mempermudah proses persallnan dan unLuk mencegah robekan yang
leblh Lldak beraLuran dan leblh sullL dlperbalkl

SeLelah kepala bayl lahlr Lubuh bayl akan berpuLar mlrlng sehlngga bahu blsa dllahlrkan dengan
mudah Selan[uLnya baglan Lubuh bayl yang lalnnya blasanya akan segera lahlr
Lendlr dan calran darl hldung muluL dan Lenggorokan bayl dlhlsap melalul selang kecll 1all arlarl
dl[eplL dan dlpoLong unLuk mencegah perdarahan
8ayl lalu dlbungkus dengan sellmuL dan dlberlkan kepada lbu

SeLelah bayl lahlr peruL lbu dlLekan dengan lembuL unLuk merangsang konLraksl rahlm ada
konLraksl perLama aLau kedua seLelah persallnan blasanya plasenLa akan lepas darl rahlm dan
dlkeluarkan
SeLelah seluruh plasenLa keluar dlberlkan sunLlkan okslLosln dan peruL lbu dlpl[aL secara perlodlk
unLuk merangsang konLraksl rahlm konLraksl lnl penLlng unLuk mencegah Ler[adlnya perdarahan
leblh lan[uL

Luka robekan karena eplsloLoml lalu dl[ahlL kemudlan lbu dlplndahkan ke ruang pemullhan
!lka Lldak memerlukan perawaLan khusus bayl blsa dlblarkan bersama lbu (roomlng ln) uengan
meLoda roomlng ln lbu blsa menyusul baylnya sesual dengan kebuLuhan bayl dan lbu [uga bela[ar
merawaL baylnya sendlrl

kompllkasl (LeruLama perdarahan) serlng Ler[adl dalam 4 [am perLama seLelah persallnan karena lLu
pada saaL lnl dllakukan pemanLauan keLaL Lerhadap lbulbu yang baru melahlrkan anaknya


nllal Apgar

nllal Apgar adalah suaLu cara prakLls unLuk menllal keadaan bayl baru lahlr
nllal Apgar merupakan alaL penyarlng unLuk menenLukan perLolongan yang perlu segera dlberlkan
kepada bayl baru lahlr

nllal Apgar dlLenLukan dengan menllal denyuL [anLung pernafasan keLegangan oLoL warna kullL dan
respon Lerhadap rangsangan (refleks) maslngmaslng dlberl nllal 0 1 aLau 2

1 uenyuL [anLung dlnllal dengan menggunakan sLeLoskop dan merupakan penllalan yang pallng
penLlng
!lka Lldak Lerdengar denyuL [anLung 0
!lka [anLung berdenyuL kurang darl 100 kall/menlL 1
!lka [anLung berdenyuL leblh darl 100 kall/menlL 2
2 usaha unLuk bernafas
!lka Lldak bernafas 0
!lka pernafasan lambaL aLau Lldak LeraLur 1
!lka bayl menangls 2
3 keLegangan oLoL
!lka oLoL lembek 0
!lka lengan aLau Lungkalnya LerllpaL 1
!lka bayl bergerak akLlf 2
4 8efleks dlnllal dengan cara mencublL secara lembuL dan perlahan
!lka Lldak Llmbul refleks 0
!lka wa[ahnya menyerlngal 1
!lka bayl menyerlngal dan LerbaLuk bersln aLau menangls keras 2
3 Warna kullL
!lka kullL bayl berwarna blru pucaL 0
!lka kullL bayl berawarna plnk dan lengan/Lungkalnya berwarna blru 1
!lka seluruh kullL bayl berwarna plnk 2


nllal Apgar 810 adalah normal menun[ukkan bahwa bayl berada dalam keadaan yang balk nllal 10
sangaL [arang dlLemul hamplr semua bayl baru lahlr kehllangan 1 nllal karena kakl dan Langannya
yang berwarna keblruan
nllal Apgar yang kurang darl 8 menun[ukkan bahwa bayl memerlukan banLuan unLuk mensLabllkan
dlrlnya dl llngkungan yang baru
nllal Apgar 03 menun[ukkan bahwa perlu segera dllakukan resuslLasl

enllalan Apgar secara ruLln dllakukan dalam wakLu 1 menlL seLelah bayl lahlr dan kemudlan
blasanya dlulang 3 menlL kemudlan
nllal Apgar 1 menlL menun[ukkan Loleransl bayl Lerhadap proses kelahlrannya nllal Apgar 3 menlL
menu[ukkan AdapLasl bayl Lerhadap llngkungan barunya
ada keadaan LerLenLu penllalan Apgar blsa kemball dllakukan pada menlL ke 10 13 dan 20 !lka
pada menlL ke 20 nllal Apgar maslh LeLap rendah hal lnl merupakan reslko Llnggl Ler[adlnya
kemaLlan aLau penyaklL

nama Apgar berasal darl seorang ahll anesLesl Amerlka yalLu vlrglnla Apgar yang menemukan
meLoda lnl pada Lahun 1932 uokLer Apgar Lelah membanLu rlbuan persallnan dan mellhaL bahwa
bayl baru lahlr langsung dlklrlm ke ruang perawaLan Lanpa men[alanl pemerlksaan secara seksama
uokLer Apgar menglnglnkan bayl dlnllal dengan suaLu cara yang bermakna oleh peLugas dl ruang
persallnan


Apa yang Ler[adl [lka Langgal perklraan persallnan Lelah lewaL

kehamllan blasanya berlangsung selama 3842 mlnggu kehamllan posLmaLur Ler[adl [lka kehamllan
berlangsung leblh darl 42 mlnggu SeklLar 3 kehamllan adalah kehamllan posLmaLur

1anggal perklraan persallnan dlhlLung berdasarkan harl perLama mensLruasl Lerakhlr dan besarnya
rahlm aLau berdasarkan hasll pemerlksaan uSC

!lka Langgal perklraan persallnan Lelah melewaLl 1 mlnggu aLau leblh blasanya dllakukan
pemerlksaan Lerhadap bayl uenyuL [anLung bayl dlperlksa dengan menggunakan alaL pemanLau
[anln elekLronlk sebanyak 12 kall/mlnggu Selaln lLu dllakukan pemerlksaan uSC unLuk mellhaL
calran keLuban dan gerakan bayl 8lla lbu merasakan bahwa pergerakan bayl berkurang harus
segera menghubungl dokLer
uokLer [uga melakukan pemerlksaan dalam unLuk mellhaL perubahan pada servlks

!lka Langgal perklraan persallnan Lelah lewaL 2 mlnggu blasanya dllakukan lnduksl persallnan Pal lnl
dllakukan unLuk menghlndarl kompllkasl seperLl gawaL [anln aLau bayl yang Lerlalu besar
CawaL [anln Ler[adl [lka bayl kekurangan okslgen lalu denyuL [anLungnya menurun dan Lldak dapaL
menLoleransl sLres pada persallnan

!lka servlks menuLup dan Lldak memungklnkan unLuk dllakukan lnduksl persallnan serLa hasll
pemerlksaan menun[ukkan bahwa keadaan bayl balk beberapa dokLer ada yang menunda
persallnan sampal 1 mlnggu

lnduksl persallnan blsa dllakukan dengan menggunakan obaL yang dlsebuL oxyLocln yang
menyebabkan konLraksl rahlm CxyLocln dlberlkan melalul lnfus dan mulal beker[a dalam wakLu 12
[am
lnduksl persallnan [uga blsa dllakukan dengan memecahkan selapuL keLuban






PERSALINAN / PARTUS
DideIinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam
uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal /
partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-
ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi
(kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Sedangkan Partus
abnormal adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti
versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per
abdominam dengan seksio sesaria.
-
SEBAB TER1ADINYA PROSES PERSALINAN
1. Penurunan Iungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak,
nutrisi janin dari plasenta berkurang.
2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi
(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang
terjadinya kontraksi.
4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun Ietal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan aktiIitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi
pencetus rangsangan untuk proses persalinan.
-
KEBERHASILAN SUATU PERSALINAN PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3
FAKTOR ~P UTAMA
1. !407
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan
kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
2. !,88,0
Keadaan jalan lahir
3. !,88,307
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik
mayor)
(ditambah dengan Iaktor-Iaktor 'P lainya : Psikologi, Penolong dan Posisi). Dengan adanya
keseimbangan / kesesuaian antara Iaktor-Iaktor 'P tersebut, persalinan normal diharapkan
dapat berlangsung.
-
HIS / KONTRAKSI UTERUS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah
Iundus uteri pada daerah di mana tuba Ialopii memasuki dinding uterus, awal gelombang
tersebut didapat dari 5acemaker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut. Resultante
eIek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu
daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar.
His dapat terjadi sebagai akibat dari :
1. Kerja hormon oksitosin
2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi
3. Rangsangan terhadap pleksus saraI Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
His dikatakan baik dan ideal apabila :
1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus
2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah Iundus
3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi
4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his
5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut
otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasiI
dan mendatar (cervical eIIacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan
terbuka.
Faktor-Iaktor yang mempengaruhi timbulnya nyeri saat his berlangsung adalah :
1. Iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraI di pleksus
hipogastrikus diteruskan ke sistem saraI pusat menjadi sensasi nyeri
2. Peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi
rangsang nyeri.
3. Keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, atau
eksitasi).
4. Prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stress
Hal yang penting dinilai mengenai His adalah :
1. Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat,
bagian kedua penurunan agak lambat.
2. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit)
3. Satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap Irekuensi).
-
PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN
Kala 1 : disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan serviks
sampai lengkap
Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi
Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta
Kala 4 : merupakan masa 1 jam setelah persalinan/ partus, terutama untuk observasi
-
KALA 1 - PERSALINAN :
O Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur,
makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran
darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
O Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir
porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada
saat akhir kala I.
Terdapat 2 Iase pada Kala 1 ini, yaitu :
1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
2. Fase aktiI : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap ( 10 cm), berlangsung sekitar 6
jam. Fase aktiI terbagi atas :
O Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
O Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
O Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap ( 10 cm).
Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada
primigravida dan multipara :
O Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadi
pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan
sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.
O Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostium
eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah),
sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan
(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)
O Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama ( 20 jam) dibandingkan multipara (14
jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada Iase laten pasien primigravida
memerlukan waktu lebih lama.
SiIat His pada Kala 1 :
O Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks terbuka
sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.
O Kala 1 lanjut (Iase aktiI) sampai kala 1 akhir
O Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, Irekuensi 2-
4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (10cm).
Peristiwa penting Kala 1 :
1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug)
yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular
kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam
uterus.
2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.
3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah
dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
-
KALA 2 PERSALINAN :
O Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi telah
lahir lengkap.
O Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban
mungkin juga sudah pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-rata waktu
untuk keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida 1,5 jam, dan multipara 0,5
jam.
SiIat His :
Amplitudo 60 mmHg, Irekuensi 3-4 kali / 10 menit. ReIleks mengejan terjadi juga akibat
stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang
menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot
dinding abdomen dan diaIragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
Peristiwa penting pada Kala 2 :
1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan/ reIleks ingin mengedan yang semakin kuat.
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid Iisiologis)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simIisis (simIisis pubis
sebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan
lahir (episiotomi).
Proses pengeluaran janin pada kala 2 (persalinan letak belakang kepala) :
1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu
atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anterior / posterior).
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari
daerah Iundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot
dinding perut dan diaIragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan
menegang.
3. Fleksi : kepala janin Ileksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari
diameter oksipito-Irontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-
bregmatikus (belakang kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-
ubun kecil ke arah depan (ke bawah simIisis pubis), membawa kepala melewati
distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati
bawah simIisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi,
hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu
rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di
bawah simIisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan
belakang, tungkai dan kaki.
-
KALA 3 PERSALINAN :
O Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
O Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
O Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan
perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai
perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
O Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersiIat
adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, Iundus setinggi sekitar / di atas
pusat.
SiIat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, Irekuensi kontraksi berkurang, aktiIitas uterus menurun. Plasenta
dapat lepas spontan dari aktiIitas uterus ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan
memerlukan tindakan aktiI (manual aid).
-
KALA 4 PERSALINAN :
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya.
Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala 4 persalinan :
1. Kontraksi uterus harus baik
2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4. Kandung kencing harus kosong
5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
6. esume keadaan umum ibu dan bayi.
KONTRAKSI UTERUS
06 Mei 2011 Tinggalkan sebuah Komentar
by dulqueeny in Persalinan
Uterus terdiri dari tiga lapisan otot polos, lapisan luar longitudinal, lapisan dalam sirkular dan
diantara dua lapisan ini terdapat lapisan dengan otot-otot yang berayaman 'tikar. Seluruh
lapisan otot ini bekerjasama dengan baik, sehingga terdapat pada waktu his yang sempurna
siIat-siIat :
a). Kontraksi yang simetris
b). Kontraksi paling kuat atau adanya dominasi diIundus uteri, dan
c). Sesudah itu terjadi relaksasi
Pengetahuan Iungsi uterus dalam masa kehamilan banyak dipelajari oleh Caldeyro-Barcia
dan hasil-hasilnya diajukan pada kongres kedua international Federation oI Gynaecology and
Obstetrics di Montreal, Juni 1958. Ia memasukkan kateter polietilen halus kedalam ruang
amnion dan memasang mikrobalon dimiometrium di Iundus uteri, ditengah-tengah korpus
uteri dan dibagian bawah uterus . Semuanya kemudian disambung dengann kateter polietilen
halus kealat pencatat ( electrometer ). Dengan demikian dapat diketahui bahwa otot-otot
uterus tidak mengadakan relaksasi sampai 0, akan tetapi masih mempunyai tonus, sehingga
tekanan didalam ruang amnion masih terukur antara 6-12 mm Hg. Pada tiap kontraksi
tekanan tersebut meningkat disebut amplitude atau intensitas his yang mempunyai dua bagian
:
a). Peningkatan tekanan yang agak cepat
b). Penurunan tekanan yang agak lambat
A. HIS (Kontraksi Uterus)
His (kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur karena otot-otot polos rahim
yang bekerja dengan baik dan sempurna secara bertahap akan mendorong janin melalui
serviks (rahim bagian bawah) dan vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim
ibu.Kontraksi menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis
dan tertarik sampai hampir menyatu dengan rahim. Perubahan ini memungkinkan janin bisa
lahir.
His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal
perkiraan persalinan. Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui, mungkin
karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipoIisa dan
menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan). Persalinan biasanya berlangsung selama
tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada kehamilan berikutnya
cenderung lebih singkat (6-8 jam).
Show (sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari serviks) biasanya merupakan
petunjuk bahwa persalinan segera dimulai tetap: show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi
dimulai kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban
mengalir melalui serviks dan vagina. Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi dokter atau
bidan sekitar 80-90 wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut menjadi persalinan
spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah lewat 24 jam persalinan belum juga dimulai dan
keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan induksi persalinan untuk mengurangi resiko
inIeksi akibat masuknya bakteri dari vagina ke dalam rahim inIeksi bisa menyerang ibu
maupun bayinya. Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakan oksitosin atau obat yang
serupa.
1. Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saat persalinan semakin mendekat :
Tanda Artinya Kapan terjadi
Perasaan seolah-olah bayi
telah turun ke bawah Lightening, yaitu turunya bayi.
kepala bayi telah masuk ke dalam panggul ibu Mulai dari beberapa minggu sampai beberapa
jam sebelum persalinan dimulai
Keluar cairan dari vagina (jernih, berwarna pink atau sedikit mengandung darah) Show, yaitu
lendir kental yang tertimbun di serviks mulai berdilatasi, lendir ini terdorong ke dalam vagina
Beberapa hari sebelum persalinan di mulai atau pada awal persalinan
Keluar cairan encer yang memancar atau mengeluar dari vagiana Selaput ketuban pecah,
yaitu pecahnya kantung berisi cairan yang mengelilingi bayi selama dalam kandungan Mulai
dari beberapa jam sebelum persalinan di mulai sampai setiap saat selama persalinan
Pola kram yang teratur, yang mungkin dirasakan sebagai nyeri punggung atau kran,
mentruasi Kontraksi, yaitu menkerut & mengendurnya rahim. Semakin kuat & bisa
menyebabkan nyeri karena serviks bergerak di sepanjang jalan lahir Pada awal persalinan
Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daItar catatan tentang his pada status
wanita tersebut, diantaranya :
Frekuensi adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau per 10 menit.
Amplitudo atau intensitas adalah kekuatan his diukur dalam mmHg. Dalam praktek,
kekuatan his hanya dapat diraba secara palpasi apakah sudah kuat atau masih lemah.
Aktivitas his adalah Irekuensi dan amplitudo diukur dengan unit Montevideo. Contoh :
Irekuensi suatu his 3x per 10 menit dan amplitudonya 50 mmHg, maka aktivitas rahim
350 150 unit Montevideo.
Durasi his adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik, misalnya selama 40
detik.
Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur, atau tidak.
Interval adalah masa relaksasi.
Penelitian tentang kekuatan his banyak dilaporkan oleh Caldeyro / Barciadaro Amerika latin
(1958). Dari penelitian ini diperoleh bahwa otot-otot uterus pada waktu relaksasi masih
mempunyai tonus dengan tekanan antara 6-12 mmHg. Sedangkan pada tiap kontraksi tekanan
tersebut meningkat.
Pace maker adalah pusat koordinasi his yang berada pada uterus disudut tuba dimana
gelombang his berasal. Dari sini gelombang his bergerak ke dalam dan ke bawah dengan
kecepatan 2 cm, tiap detik mencakup seluruh otot-otot uterus, di sebut Iundus dominan. Oleh
karena serviks tidak mempunyai otot-otot yang banyak, maka pada setiap his terjadi
perubahan pada serviks :
Tertarik dan mendatar (eyIIacement)
Membuka (Dilatasi)
2. AktiIitas Uterus (Miometrium)
Pada kehamilan menjelang 7 bulan, bila dilakukan pemeriksaan palpasi atau pemeriksaan
dalam dapat diraba adanya kontraksi-kontraksi kecil dari rahim (kontraksi Braxton / Hicks)
amplitudo 5 mmHg berlangsung sebentar sesudah kehamilan 30 minggu, aktiIitas rahim akan
lebih kuat dan lebih sering.
Pada kehamilan diatas 36 minggu dan pada permukaan kala 1, his timbul lebih sering dan
lebih kuat, permukaan serviks 2 cm. Pada akhir kala 1, kontraksi uterus lebih meningkat,
lebih sering dan teratur dengan amplitudo 60 mmHg.
Pada kala pengeluaran, his menjadi lebih eIektiI, terkoordinasi, simetris dengan
Iundadominan kuat, dan lebih lama (60-90 detik).
Pada waktu relaksasi, kekuatan tonus uterus kurang dari 12 mmHg, karena dalam keadaan
istirahat.
Adakalanya pada waktu uterus beraktiIitas dengan kontraksi maka akan menemukan rasa
nyeri dan sakit rasa his. Perasaan sakit ini mungkin dikarenakan askemia dalam corpus dan
tempat terdapat banyak serabut saraI. Peristiwa ini meneruskan perasaan sakit melalui saraI
sensorik di pleksus hipogastrikus ke sistem saraI pusat. Sakit pinggang sering terasa pada
kala pembukaan dan bila bagian bawah uterus berkontraksi. Hal ini disebabkan oleh serabut
sensorik turut terangsang, maka dari itu, jika His sempurna dan eIisien dengan adanya
dominasi di Iundus uteri serta relaksasi bagian bawah uterus dan serviks, perasaan sakit
pinggang dan sakit di bagian bawah ini akan berkurang.
B. Mekanisme His
Dalam persalinan perbedaan antara segmen atas rahim dan segmen bawah rahim lebih jelas
lagi. Segmen atas memegang peranan yang aktiI karena berkontraksi dan dindingnya
bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen bawah rahim memegang
peranan pasiI dan makin tipis dengan majunya persalinan karena diregang. Jadi segmen atas
berkontraksi menjadi tebal dan mendorong anak keluar sedangkan segmen bawah dan serviks
mengadakan relaksasi dan dilatasi menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui
bayi. Kontraksi otot rahim mempunyai siIat yang khas seperti :
Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum
kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi
yang disebut retraksi. Sehingga rongga rahim mengecil dan anak berangsur didorong ke
bawah dan tidak banyak naik lagi ke atas setelah His hilang akibatnya segmen atas semakin
majunya persalinan apalagi setelah bayi lahir.
Tidak akan ada kemajuan dalam persalinan
Pada ligamentum rotundum dalam persalinan yang mengandung otot-otot polos apabila
uterus berkontraksi maka otot-otot ligamentum rotundumikut berkontraksi hingga
ligamentum rotundum menjadi pendek. Di ligamentum rotundum pada tiap kontraksi Iundus
yang tadinya bersandar pada tulang punggung berpindah ke depan mendeesak dinding perut
ke depan.
Perubahan letak uterus waktu kontraksi penting karena sumbu rahim akan searah dengan
sumbu jalan lahir. Dengan adanya kontraksi dari ligamentum rotundum Iundus uteri
terhambat pada ligamentum rotundum dalam persalinan yang mengandung otot-otot polos
apabila uterus berkontraksi maka otot-otot ligamentum rotundum ikut berkontraksi hingga
ligamentum rotundum menjadi pendek. Di ligamentum rotundum pada tiap kontraksi Iundus
yang tadinya bersandar pada tulang punggung berpindah kedepan mendesak dinding perut ke
depan.
Perubahan letak uterus waktu kontraksi penting karena sumbu rahim akan searah dengan
sumbu jalan lahir. Dengan adanya kontraksi dari ligamentum rotundum Iundus uteri
terhambat sehingga waktu kontraksi Iundus tidak dapat naik keatas. Apabila Iundus naik
keatas waktu kontraksi maka kontraksi tersebut tidak dapat mendorong anak turun kebawah.
C. Perubahan-perubahan akibat His
Karena adanya kontraksi uterus ( his ) mengakibatkan perubahan-perubahan, antara lain :
Pada uterus dan serviks : uterus teraba keras/padat. Karena kontraksi. Tekanan hidrostatis
air ketuban dan tekanan intrauterine naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar (
eIIacement) dan terbuka ( latasi )
Pada ibu : rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim juga ada kenaikan nadi dan
tekanan darah.
Pada janin : Pertukaran oksigen pada sirkulasi uterus plasenter berkurang, maka timbul
hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat dan kurang jelas didengar karena adanya
iskemia Iisiologis. Jika benar-benar terjadi hipoksia yang agak lama, misalnya pada kontraksi
tetanik, maka terjadi gawat janin aspeksia dengan denyut jantung janin diatas 160/menit,
tidak teratur.
D. Pembagian his dan siIat-siIatnya
a. His pendahuluan
His tidak kuat dan tidak teratur
Menyebabkab 'show
b. His pembukan
His pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 cm.
Mulai kuat teratur dan sakit.
c. His pengeluaran ( his mengedan ) atau kala III :
Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama.
His untuk mengeluarakan janin.
Koordinasi bersama antara : his kontraksi otot perut, kontraksi diaIragma dan ligament.
d. His pelepasan uri ( kala III )
Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta.
e. His pengiring ( kala III )
Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri ( merian ), pengecilan rahim dalam beberapa jam atau
hari.
E. Perbedaan antara his sejati dan his palsu.
Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasa his palsu atau kontraksi rahim
yang tidak teratur. His ini disebut kontraksi brayton hisks. Ini merupakan hal yang normal
dan mingkin lebih sering muncul pada sore hari. Mungkin sulit untuk membedakan antara his
sejati dan hbis palsu. Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli. Kadang satu-
satunya cara untuk mengetahui perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan
pemeriksaan dalam untuk bisa mengetahui proses persalinan yang akan terjadi.
Perbedaan antara his palsu dan his sejati.
Jenis perubahan His palsu His sejati
Karakteristik kontraksi Tidak teratur dan tidak semakin sering ( kontraksi Braxton hicks )
Timbul secara teratur dan semakin sering berlangsung selama 30-70 detik.
Pengaruh gerakan tubuh Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika posisi ibu berubah,
kontraksi akan menghilang/terhenti. Meskipun posisisi atau gerakan ibu berubah kontraksi
tetap dirasakan.
Kekuatan kontraksi Biasanya lemah dan tidak semakin kuat ( mungkin tadinya kuat
kemudian melemah ) Kontraksinya semakin kuat
Nyeri karena kontraksi Biasanaya hanya dirasakan di tubuh bagian depan Biasanya berawal
dipunggung dan menjalar kedepan.
1. Tahap-tahap persalinan
Tahap I :mulai dari awal his sampai pembukaan lengkap ( sekitar 10 cm )
E Fase awal ( Iase laten )
Kontraksi semakin kuat dan teratur
Rasa nyeri masih bersiIat minimal
Serviks menipis dan membuka sampai mencapai sekitar 4 cm
jam pada kehamilan selanjutnya
E Fase aktiI
Serviks membuka sampai 10 cm
Bagian terendah bayi ( biasanya kepala ) mulai turun kedalam panggul ibu
Ibu mulai merasakan desakan untuk mengedan
Fase ini berlangsung sekitar 5 jam ( pada kehamilan pertama ) dan 2 jam ( pada kehamilan
berikutnya )
Tahap II : mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi keluar dari rahim ibu. Berlangsung
selama 60 menit ( pada kehamilan pertama ) dan 15-30 menit ( pada kehamilan berikutnya ).
Tahap III : mulai dari kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta ( ari-ari ). Biasanya
tahap ini hanya berlangsung selama beberapa menit daja setelah proses berlangsung.
Selama tahap I, ibu dilarang mengedan karena mengedan sebelum pembukaan lengkap akan
me3nghabiskan tenaga dan bisa menyebabkan robekan pada serviks. Denyut jantung ibu dan
bayi diperiksa setiap 15 menit. Jika denyut jantung bayi terlalu cepat atau terlalu lambat,
maka dipertimbangkan untuk melahirkan bayi melalui operasi Caesar atau dengan bantuan
Iorceps atau tindakan korektiI lainnya ( misalnya ibu disuruh berbaring miring kekiri,
menambah jumlah cairan inIus atau memberikan O2 melalui selang hidung ).
Selama tahap II, ibu diharuskan mengedan setiap merasakan kontraksi agar bayi terdorong
kevagina. Pemantauan denyut jantung bayi dilakukan setiap 3 menit.
2. Persalinan Spontan
Tehnik persalinan spontan yang paling terkenal adalah metode Lamaze. Tehnik lainnya
adalah metode leboyer, yang terdiri dari melahirkan diruang gelap dan merendam bayi dalam
air hangat segera setelah dilahirkan. Pada persalinan spontan, untuk mengontrol nyeri selama
persalinan digunakan tehnik relaksasi dan pernaIasan.
Untuk mempelajari tehnik ini calon ibu dan suaminya bisa mengikuti latihan di rumah sakit
mauoun klinik bersalin. Pada tehnik relaksasi, ibu secara sadar menegangkan sebagian
tubuhnya kemudian mengendorkannya. Tehnik ini membantu ibu mengendorkan seluruh
tubuhnya ketika rahim berkontraksi dan ketika rahim tidak berkontraksi. Beberapa jenis
pernaIasan bisa membantu ibyu da;lam menghadapi peIrsalinan tahap I ( sebelum
diperbolehkan mengedan ).
E Menarik napas dalam ( untuk membantu ibu rileks ), dilakukan pada awal dan akhir
kontraksi
E Menarik naIas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat konttraksi
mencapai puncaknya
E Menarik naIas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nIas melalui mulut,
dilakukan untuk menahan keinginan untuk mengedan.
Pada stadium II ibu mulai boleh mengedaan dan diselangi dengan menarik naIas cepat dan
pendek. Selama kehamilan ibu dan pasangannya sebaiuknya melakukan tehnik relaksasi dan
pernaIasan secara rutin. Selama persalinan berlangsung, sang suami bisa memantiu calon ibu
dengan memngingatkan apa yang seharusnya dilakukan pada setiap tahap persalinan dan
menenangkannya jika terlihat tegang. Pemijatan bisa mengurangi ketegangan pada calon ibu.
F. Tenaga mengedan ( power )
Tenaga mengedan adalah tenaga yang dimilliki dan dikeluarkan oleh ibu untuk mengeluarkan
bayi atau plasenta. Tenaga ini dihasilkan setelah terjadi pembukaan lengkap dan setelah
ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar selain his dikakrenakan kontraksi otot-
otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdomenal. Tanaga ini
dikeluarakan saat kepala janin sampai pada dasar panggul timbul suatu reIlex yang
mengakibatkan pasien Menutup glottisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan
menekan diacIragmanya kebawah. Tenaga mengejan sanmgat eIektiI sewaktu kontraksi
rahim. Beberapa mekanisme mengadan yang dibagi dalam beberap|a Iase dal;am kala II
diantaranya :
1.Fase laten pada kala II
Kontraksi rahim yang lemah disekitar waktu pembukaan lengkap sering kali dijumpai dan
disebut Iase laten kala II. Pada saat ini akan terjadi penyesuaian berupa pemendekan serat-
serat otot rahim yang akan mengurangi ruang dalam rahim sampai otot terakhir membungkus
tepat badan janin. Selama proses tersebut kontraksi rahim melemah atau tidak dapat
dirasakan selang beberapa waktu, kontraksi membaik dan wanita mengalami dorongan yang
semakin kuat untuk mengedan yang bersamaan dengan peningkatan pelepasan oksotosin.
Beberapa upaya untuk mempercepat kala II pada Iase laten, diantaranya :
Meminta wanitaa untuk mengedan sekuat-kuatnya
Memberikan oksotosin untuk menguatkan kontraksi
Menunggu pembukaan lengkap dan mengedan dan usaha mengedan spontan dari ibu
2.Fase akhir pada kala II
Fase aktiI kala II ditandai dengan penurunan janin dan usaha untuk mengedan tanpa sadar
disebut sebagai bagian panggul dari persalinan. Periode mengejan atau Iase penurunan.
Usaha untuk mengejan merupakan usaha untuk mengatur posisi bernaIas dan mengejan. Pada
waktu mengambil naIas dalam menahannya dan mengejan sekuat-kuatnya selama sekurang-
kurangnya 10 detik melepaskan naIas dan segera mengambil naIas kembali.
Beberapa eIek psikologis menarik naIas dan mengejan yang berkepanjangan pada wanita
dan janin diantaranya:
Sistem tekanan tertutup dengan rongga dada wanita sehingga terjadi penurunan arus balik
vena, penurunan curah jantung dan tekanan darah arteri ibu.
Peningkatan tahanan pembuluh darah tepi dikepala, wajah, lengan dan kaki. Penurunan
kadar oksigen dalam darah ibu dan aliran darah ke plasenta. Peningkatan karbondioksida ibu
sampai ia mengambil naIas.
Peningkatan mendadak tekanan darah ketika mengambil naIas. Menyebabkan pecahnya
pembuluh darah kecil. Distensi mendadak dari kanalis vaginalis dan otot-otot panggul.
Kelelahan ibu
Pada janin kandungan O2 dalam darah menurun dan aliran darah keplasenta menurun,
sehingga O2 yang tersedia untuk janin menurun dan mengakibatkan janin hipoksia.
Usaha mengedan spontan
Dengan usaha mengedan spontan kepada berbagai posisi eIek samping yang tidak diharapkan
pada menahan naIas maksimal yang berkepanjangan tidak akan terjadi. Jika seorang wanita
tidak dibutuhkan untuk mengejan dengan cara atau posisi tertentu ia dapat menggunakan
berbagai posisi. Menarik naIas, mengerang atau berteriak ketika berkontrasi.
Usaha mengejan spontan, biasanya terjadi seiring dengan kemajuan kala II dan janin turun
usaha mengedan spontan akan semakin sering. Mengedan spontagn diawali ketika
pembukaan lengkap, kemudian timbul kontraksi dan ibu akan bernaIas terus samp|ai terasa
ingi mengedan . di lanjutkan dengan mengedan spontan dan ibu menahan naIas atau bersuara
serta memilih posisinya untuk melahirkan.
Dalam keadaan normal, dasar pangul wsanita membentuk landasan tempat kepala janin dapat
berotasi dan otot-otot yang melapisi panggul juga memberikan bantalan lentur yang
mendorong terjadinya rotasi. Tekanan otot-otot ini. Mendorong respon regangan yang
berperan penting pada gerakan-gerakan utama dari penurunan. Seperti : pleki, rotasi internal
dan rotasi internal.
Bagaimana posisi mengejan yang baik ?
Posisi yang baik untuk mengejan adalah sesuai dengan keinginan dan kenyamanan ibu, tapi
ada beberapa posisi baik yang bisa dilakukan ibu pada saat mengejan, yaitu:
1. Duduk atau setengah duduk, seringkali merupakan posisi yang paling nyaman, di samping
memudahkan penolong persalinan dalam memimpin persalinan pada saat keluarnya kepala
bayi, dan dalam mengamati perineum
2. Menungging atau posisi merangkak, baik dilakukan bila ibu merasakan kepala bayi
tertahan di punggungnya. Posisi ini juga bermanIaat pada bayi yang sulit berputar
3. Jongkok atau berdiri, posisi ini membantu turunnya kepala bila persalinan berlangsung
lambat atau bila ibu tidak mampu mengejan
4. Berbaring pada sisi kiri tubuh, posisi ini nyaman dan mampu mencegah ibu mengejan
ketika pembukaan belum lengkap
Posisi yang tidak baik bagi ibu adalah berbaring lurus terlentang. Hal ini dapat menimbulkan
penekanan pada pembuluh darah yang membawa darah untuk janin dan ibu, sehingga mereka
akan memperoleh aliran darah dan oksigen yang lebih sedikit. Selain itu pada posisi ini ibu
akan mengalam kesulitan dalam mengejan
Tips mengejan yang baik.
Ada beberapa tips yang sepertinya pantas untuk dishare :
1. Ingatkan istri untuk selalu menarik napas yang dalam dan mengeluarkan pelan-pelan, cara
ini akan sangat mengurangi rasa sakit ,
2. Sekali lagi tekankan point 1 sebagai ganti dari berteriak jika terasa sakit. Karena berteriak
tidak akan mengurangi rasa sakit malah akan membuang tenaga yang akan sangat dibutuhkan
sewaktu melahirkan ,
3. Pada waktu akan melahirkan beri support ke istri baik support psikologis maupun bantuan
Iisik dengan mendukung istri dari belakang saat mengejan ,
4. Sewaktu mengejan ada beberapa hal yang perlu selalu diingatkan ke istri , yang pertama
adalah jangan sampai mengangkat pantat saat mengejan karena dapat merobek vagina. Pada
proses melahirkan pertama kali biasanya akan digunting juga tetapi robek hasil guntingan
beraturan sehingga mudah dijahit sementara robek karena kecelakaan tidak beraturan
sehingga susah pulih ,
5. Sewaktu mengejan ingatkan istri supaya jangan menutup mata karena dapat membuat
pembuluh darah di mata pecah, dan usahakan untuk melihat ke perut dengan bantuan
dorongan suami dari punggung/leher
6. Sebagai persiapan mengejan minta istri untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
supaya dapat mengejan dalam waktu yang lama, dengan kemampuan mengejan dalam waktu
yang lama insya Allah tidak perlu digunting
7. Sewaktu mengejan jangan sampai ada udara yang keluar dari hidung dan mulut karena
akan mengurangi kekuatan mengejan secara signiIikan.
8. Kalau udara keluar saja dilarang apalagi berteriak , sama sekali tidak membantu proses
melahirkan.
G. Jenis-jenis kelainan his
a. Inersia uteri
Disini his bersiIat biasa dalam arti bahwa Iundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu
dari pada bagian-bagian lain, peranan Iundus tetap menonjol. Kelainannya terletak dalam hal
bahwa kontraksi uterus lebih aman, singkat dan jarang dari pada bisaa. Keadan umum
penderita biasanya baik, dan rasa nyeri biasanya tidak seberapa. Selama ketuban masih utuh
umumnya tidak banyak bahaya, baik bagi ibu maupun janin kecuali jika persalinan
berlangsung terlalu lama : dalam hal terakhir ini morbitas ibu dan mortalitas janin naik
keadaan ini dinamakan inersia uteri primer atau hypotonic uterine contraction. Kalau timbul
setelah berlangsungya his kuat unutk waktu yangn lama, hal itu dinamakan inersia uteri
sekunder. Karena dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung demikian lama sehingga
dapat mennimbulkan kelelahan otot-otot uterus. Kecuali pada wanita tidak diberi pengawasan
baik waktu persalinan. Dalam menghadapi inersia uteri harus diadakapenilaia yang seksama
untuk menentukan sikap yang harus diambil. Janagan dilakukan tidakan yang tergesa-gesa
untuk mempercepat lahirnya janin. Tidak dapat diberikan waktu yang pasti, yang dapat
dipakaki sebagai pengangan untuk membuat diagnosis inersia uteri atau untuk memulai terapi
aktiI.
Diagnosis inersia uteri paling sulit dalam masa laten : untuk hal ini diperlukan pengalaman.
Kontraksi uterus yang disertai rasa nyeri. Tidak cukup untuk membuat diagnosis bahwa
persalinan sudah mulai. Untuk sampai kepada kesimpulan ini diperlukan kenyataan bahwa
sebagai akibat kontraksi itu terjadi perubahan pada serviks, yakni pendataran dan atu
pembukaan. Kesalahan yang sering dibuat ialah mengobati seorang penderita untuk inersia
uteri padahal persalinan belum mulai ( Iase labour).
b. His terlampau kuat atau disebut juga hypertonic uterine contraction.
Walaupun pada golongan coordinated hypertonic uterine contraction bukan merupakan
penyebab distoksia, namun hal ini dibicarakan juga disinai dalam rangka kelainan his. His
yang terlalu kuat dan terlalu eIesien menyebabkan persalinan selesai dalam waktu yang
singkat. Partus yang sudah selesai kurang dari 3 jam dimakan partus presipitatus: siIat his
normal, tonus otot diluar his juga biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. Bahaya
partus prespitatus bagi ibu ialah terjadinya perlukaan luas pada jalan lahir. Khususnya serviks
uteri. Vagian dan perenium,sedangkan bayi bisa mengalami perdarahan dalam tengkorak
karena bagian tersebut mengalami tekanan kuat dalam waktu yang singkat.
Batas antara bagian atas dan segmen bawah atau lingkaran retraksi menjadi sangat jelas dan
meninggi. Dalam keadaan demikian lingkaran dinamakan lingkaran retraksi patologis.
Ligamenta rotunda menjadi tegang lebih jelas teraba, penderita merasa terus menerus dan
menjadigelisah. Akhirnya, apabila tidak diberikan penolong, regangan segmen bawah
melampaui kekuatan jaringan terjadilah repturi uteri.
c. Incoordinati Uterine Action
Disinilah siIat his berubah. Tonus otot uterus meningkat,juga diluar his,dan kontraksi tidak
berlangsung secara biasa karena tidak ada singkronisasi antara kontraksi bagian-bagianya.
Tidak adanya kooedinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his
tidak eIisien dalam mengadakan pembukaan.
Disamping itu tonus otot uterus yang menarik dapat menyebabkan rasa nyeri yang lebih keras
dan lama bagi ibu dan dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin. His jenis ini disebut
sebagai uncoordinater hypertonic uterine contraction. Kadang-kadang pada persalinan
persalinan lama dengan ketuban yang sudah lama pecah. Kelainan his ini menyebabkan
spasmus sirkuler setempat sehingga terjadi penyempitan kuvom uteri pada tempat itu. Ini
dinamakan lingkaran kontraksi atau lingkatan konstrisi. Secara teoritis lingkaran ini terjadi
dimana-mana akan tetapi biasanya ditemukan pada batas antara bagian tas dan sigmen bawah
uterus. Lingkaran kontriksi tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam kecuali kalau
pembukaan sudah lengkap kecuali kalu pembukaan sudah lengkap, sehingga tangan
dimasukan kedalam kavum uteri. Oleh sebab itu, jika pembukaan belum lengkap, biasanya
tidak mengenal pelayanan ini dengan pasti. Adakalanya persalinan tidak maju karena
kelainan pada serviks yang dinamakan distosia sevikalis. Kelainan ini bisa primer bisa
sekunder.
d. uterus Tonika
Uterus Tonika merupakan obat-obatan(kemasan) yang kerjanya mempengaruhi his. Sumber
dari uterus tonika ini berasal dari hewani, nabati dan sintesis secara umum , kegunaannya
dalam obtetri:
Mempengaaruhi kontraksi rahim akan memperkuat his
Mengurangi pendarahan pada otonia uteri induksi atau stimulus partus
Cara pemakaian hendaknya menurut indikasi yang tepat. Penyalahgunaan obat-obat ini,
kadang-kadang dapat membahayakan jiwa siibu, misalnya dapat terjadi robeknya rahim bila
dipakai oleh orang yang tidak awas akan penggunaannya.
Obat-obatan tersebut antara lain:
a. Pituitrin:
- Pitresin
- Pitosin
Pituitrin adalah ekstrak dari kelenjat hiIoIisis lobus belakang, sehingga merupakan sumber
hewani. Obat sintesisnya dikenal dengan nama syintocinion, sebagai nama umum disebut
oxitonicine. Kemasan yang sering kita kenal :
Pitocin-piton-hypopisin-pitog-landol. Kerja obat ini memperkuat his yang dudah ada his
dating lebih cepat (eIek obat) dan dalam waktu yang lama.
Kegunaannya pada:
E Atonia uteri promer ( imertia uteri )
E Kala uri ( kala III ) dengan perdarahan
E Kala IV dengan atonia uteri
E Steinse kuur ( induksi partus secara dulu )
E Pada plasenta prepia, setelah pemecahan ketuban dengan maksud supaya perdarahan
berhenti
E Pada kuret mola, supaya dinding rahim menjadi lebih tebal dan berkontraksi
E Abortus incipiens ( perdarahan banyak )
Kontra indikasi:
E Bagian terdepan anak belum turun
E Letak lintang, letak rangkap
E Robekan rahim mengancam
E Bekas-bekas operasi pada uterus yang hamil
E Hipertensi, eklampsia ( syinto dan pitosin boleh ),dll
b. Sycale cornutum
Asal, yaitu :
E Ekstrak dari celaviceps purpurea ( kapang gandum )
E Sintesis, misalnya medhergin ( Sandoz )
Isinya antara lain :
E Ergotamin
E Ergotoksin
E Etgometrin
Kerjanya :
E Memperkuat kontraksi rahim
E Ada eIek di luar his, eIek kerjanya lama dan pengaruhnya cukup lama. Kemasan yang
tersedia berupa kemasan tincture, extractum, inIusum, tablet, dll. Biasanya dipasaran kita
kenal : ergot, ergotrat, ergotamine, ginergen, dan secara injeksi.
Dalam obstetri praktis sering dipakai pada :
E Postpartum
E Kala niIas
E Sub-involusio
E Abortus Incompletus
E Post-kuret,dll
Methergin merupakan kemasan sintesis dari pabrik Sandoz. Obat ini sering dipakai pada
perdarahan postpartum, multipara postpartum, section caesarea, dan pada kasus-kasus yang
disangka akan terjadi perdarahan postpartum. Cara pemberian melalui IV / IM, seperti pada
hidramnion, gemeli, anak besar, operasi obstetric, dan pernah mengalami perdarahan
postpartum. Cara pemberian bisa IV / IM intramural dan per inIuse.
c. Chinine ( pil kina )
Kina berasal dari kulit kayu kina, banyak terdapat di Indonesia terutama dipakai untuk
pengobatan malaria. Kerja obat ini memperkuat kontraksi rahim yang sudah ada, kemasannya
yaitu sulIas chihine. Dulu dipakai pada khinine kuur dan steinse kuur.
d. Prostaglandin
Sekarang ini pemakaian PG dalam obstetric, terutama untuk pengeluaran isi rahim (
kehamilan ) kapan saja dalam masa kehamilan, telah banyak dipakai di luar negeri. Dimedan
telah mulai dipakai untuk riset.
e. MorIin
Digunakan sebagai antidotum his yang kuat terus-menerus (tetania uteri).
I. Sandopart
Dibuat sintesis oleh Sandoz dan digunakan untuk stimulasi / induksi partus.
g. Oxsytocin drips
Terdiri atas :
E Syntocinon drips
E Pitocin drips
Untuk induksi partus dengan indikasi obstetric, dipakai 5-10 UI dalam 500 cc glukosa
/dekstrosa 5 . Pemberian drips ini harus diawasi setiap saat.Dosis awal 4 tetes per menit,
kemudian dinaikkan tiap 10-15 menit hingga dikehendaki his yang adekuat, maksimum 40
tetes per menit. Syarat pemakaian obat ini harus diawasi serta dicatat DJJ tensi dan kontraksi.
Bahaya pemakaian uterus tonika :
E Tetania uteri
E Ruptura uteri
E Retensio plasentae

You might also like