You are on page 1of 5

BAB V PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS

1. Pengertian Disiplin Kelas Disiplin adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Sikap disiplin yang dilakukan seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu. Nilainilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: a. Nilai-nilai keagamaan atau nilai-nilai kepercayaan b. Nilai-nilai tradisional c. Nilai-nilai kekuasaan d. Nilai-nilai subjektif e. Nilai-nilai rasional 2. Hak, Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya dengan Disiplin Beberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin adalah (1) hak menyelesaikan pendidikan dengan sebaik-baiknya, (2) hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok, (3) hak berekspresi secara pribadi, (4) hak keleluasaan pribadi, dan (5) hak menyelesaikan (studi) secara cepat (Mc Neil dan Wiler,1990). Kebutuhan para siswa adalah faktor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah. 3. Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat a. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan orang tua siswa, guru atau tenaga kependidikan lainnyadinamakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. Dengan adanya hubungan antara sekolah dengan orang tua tersebut maka manfaat yang diharapkan diperoleh adalah: 1) orang tua siswa mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah, 2) sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan para siswa dirumah, 3) orang tua siswa mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.

b. Hubungan sekolah dengan Instansi terkait Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut: 1) ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar 2) pada saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah satu cara pendekatan dari pihak sekolah, 3) sekali-kali dapat mengundang Pejabat Pemerintah di luar Depdikbud sebagai pembina dalam upacara bendera. c. Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk: 1) mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan para siswa, 2) mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah. d. Hubungan sekolah dengan Lembaga Pendidikan Lain 1) mengadakan kunjungan antar sekolah untuk saling bertukar pengalaman, 2) menjalin kerja sama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di sekolahnya masing-masing, 3) memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat diatasnya, 4) mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk memberikan ceramah tentang perkembangan pendidikan sesuai dengan jenjangnya. 4. Sumber Pelanggaran Disiplin Pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada lingkungan sekolah yang tidak memberi pemenuhan terhadap semua kebutuhan peserta didik khususnya, misalnya: a. Tipe kepimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan subjek didik. b. Pengebirian akan hak-hak kelompok besar anggota sebagai peserta didik oleh sekolah/guru.

c. Sekolah/guru tidak atau kurang memperhatikan kelompok minoritas baik yang ada di atas atau dibawah rerata dalam berbagai aspek yang ada hubungannya dengan kehidupan sekolah. d. Sekolah/guru kurang melibatkan dan mengikutsertakan peserta didik dalam keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah sesuai dengan kemampuannya. e. Sekolah/guru kurang memperhatikan latar belakang kehidupan peserta didik dalam keluarga ke dalam subsistem kehidupan sekolah. f. Sekolah kurang mengadakan kerja sama dengan orang tua dan antara keduanya juga saling melepaskan tanggung jawab. 5. Peraturan dan Tata Tertib Kelas Sekolah adalah tempat utama untuk melatihkan dan memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dengan peraturan dan tata tertib kelas yang diterapkan setiap hari dan dengan kontrol yang terus menerus maka siswa akan terbiasa berdisiplin. Tata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktivitas khusus. Misal: penggunaan pakaian seragam; mengikuti upacara bendera; peminjaman buku perpustakaan (Suharsimi Arikunto, 1993:122-123)

BAB VI TAHAPAN DAN PENANGGULANGAN PELANGGARAN DISIPLIN

1. Tahapan Memelihara Disiplin a. Pencegahan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah penciptaan suasana kelas, ketepatan perencanaan, dan instruksional. b. Pemeliharaan Pemeliharaan perilaku pada umumnya harus sejalan dengan pedoman yang telah ditetapkan agar peserta didik tetap dapat menjalankan tugas-tugasnya. Pedoman itu harus memenuhi kepatuhan, kebermaknaan, dan kepraktisan ke arah belajar aktif. c. Campur tangan (Intervensi) Campur tangan lebih dilakukan pada gejala utamanya daripada kepada perilaku menyimpangnya. Guru melakukan terapi situasi daripada peraturan disiplinnya. Guru hendaknya menggunakan pendekatan ilmu dan seni mendidik dalam fase ini. Guru memerlukan keahlian dalam langkah-langkah intervensi seperti: bertanya, menatap mata peserta didik, mendekati peserta didik, memberi isyarat dengan tangan atau kepala agar peserta didik tidak berperilaku tidak pantas. d. Pengaturan Tujuan pengaturan perilaku adalah mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan kecakapan peserta didik. 2. Jenis Gangguan dan Cara Penanggulangan Gangguan Disiplin 2.1 Jenis Gangguan Disiplin a. Gangguan percakapan b. Gangguan melempar catatan c. Gangguan kebebasan yang berlebihan diantara siswa d. Gangguan permusuhan di antara peserta didik atau kelompok e. Gangguan menyontek f. Gangguan pengaduan g.Gangguan tabiat marah h.Gangguan penolakan permohonan guru

15

i. Gangguan perpindahan situasi 2.2 Cara menanggulangi gangguan disiplin, antara lain: a. Pengenalan Siswa 1) interest-inventory 2) sosiogram 3) feedback letter b. Melakukan Tindakan Korektif 1) Lakukan tindakan dan bukan ceramah 2) Jangan tawar menawar (do not bargain) 3) Gunakan kontrolkerja 4) Nyatakan peraturan dan konsekuensinya c. Melakukan Tindakan Penyembuhan

Konsep lain dalam mencegah gangguan disiplin kelas dapat dilakukan dengan hal-hal berikut ini: a. Sajian yang menarik b. Penampilan yang menarik c. Ketepatan menangani masalah d. Belajar dari kesalahan e. Penggunaan hukuman

3. Kebiasaan Hidup Tertib Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang. Disiplin tidak lagi merupakan aturan yang datang dari luar yang memberikan keterbatasan tertentu, akan tetapi disiplin telah merupakan aturan yang datang dari dalam dirinya sendiri suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diri sendiri hanya akan tumbuh dalam suatu suasana dimana antara guru dan para siswa terjalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling menghormati dan saling percaya.

You might also like