You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK Percobaan VIII TEMBAGA (II) TETRA AMIN SULFAT BERHIDRAT

Chitta Putri Noviani 109096000007

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kelompok : Dita Apriliana Fitrianingsih Guntur Setiaji Herwin Hanafiah M.Thoharo Wafa Faizah

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA) FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

I. Tujuan Percobaan Mempelajari pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat.

II. Dasar Teori Umumnya, garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat dapat dibandingkan dengan garam tembaga (II) ammonium berhidrat. Kedua garam ini mempunyai struktur yang berbeda, namun mempunyai kemiripan dalam hal pembuatannya. Pembuatan garam ini sangat sederhana, yaitu melalui pendinginan larutan pekat yang mengandung ion Cu+2, ion ammonium dan sulfat. Bentuk kristal garam tembaga (II) ammonium berhidrat seperti monoklin dengan rumus molekul Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O atau CuSO4(NH4)2SO4.6H2O. 4 dari 6 molekul airnya merupakan ion tembaga (II) hidrat, Cu(H2O)4+2 sehingga rumusnya dapat ditulis Cu(H2O)4(NH4)2.2H2O. Pada garam tetra amin yang rekristalisasinya dari larutan ammonia pekat, 4 molekul NH3 akan menggantikan molekul H2O pada ion tembaga (II). Kristalnya juga mengandung Cu(NH3)4+2 dan SO4-2. Rumus molekulnya adalah Cu(NH3)4SO4.H2O.

III. Alat dan Bahan Alat : Beaker glass Gelas ukur Corong Pipet tetes Batang pengaduk Lumping Kertas saring

Bahan : CuSO4.5H2O NH4OH 6,43 M (25%) Alkohol 95% Eter Aquadest

IV. Prosedur Kerja


Ditimbang 6,25 gram CuSO4.5H2O, dihaluskan dengan lumpang

Dilarutkan dengan 6 mL aquades dan 10 mL NH4OH 6,43 M (25%)

Ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol 95% sebanyak 10 mL sambil diaduk

Didiamkan sebentar, kemudian didinginkan dengan dicelupkan gelas piala dalam air es

Kristal yang terbentuk disaring dengan menggunakan corong dan kertas saring

Dicuci kristal dengan campuran NH4OH dan alkohol (campuran dibuat dengan perbandingan yang sama)

Dilanjutkan pencucian dengan alkohol saja dan terakhir dicuci dengan sedikit eter. Kristal dikeringkan

V. Hasil Pengamatan Massa kertas saring (a): 1,09 gram Massa kristal + kertas saring (b): 4,62 gram Massa kristal = b a = 4,62 gram 1,09 gram = 3,53 gram Massa kristal teoritis: Mol CuSO4.5H2O =
gr 6,25 gram 0,025 mol Mr 249,5 gram / mol

Massa NH4OH = v 0,9 gram / mL 10 9 gram Mol NH4OH =


gr 9 gram 0,26 mol Mr 35 gram / mol

CuSO4.5H2O M B A 0,025 mol 0,025 mol -

+ 4 NH4OH 0,26 mol 0,1 mol 0,16 mol

Cu(NH3)4SO4.H2O + 8 H2O

0,025 mol 0,025 mol

Massa Cu(NH3)4SO4.H2O = mol x Mr = 0,025 mol x 245,5 gram/mol = 6,1375 gram % Rendemen = m percobaan mteoritis 100% 3,53 gram 100% 57,5% 6,1375 gram

VI. PEMBAHASAN Pada percobaan ini, praktikan mensintesis tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat. Tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat merupakan suatu garam kompleks yang memiliki rumus Cu(NH3)4SO4.H2O Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tembaga (II) sulfat pentahidrat (CuSO4.5 H2O) sebagai logam pusat (Cu2+) dan sebagai anion pengikatnya (SO42-), ammonium hidroksida (NH4OH) sebagai ligannya (NH3), serta air. Pertama, padatan tembaga (II) sulfat berhidrat (CuSO4.5H2O) dihaluskan terlebih dahulu agar reaksi dapat berjalan lebih cepat. Dilarutkan dalam air dan ammonia (NH4OH) pekat. Reaksi yang terjadi dalam pembentukan garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat yaitu sebagai berikut: CuSO4.5H2O (s) + 4 NH4OH(aq) Cu(NH3)4SO4.H2O (s) + 8 H2O (l)

Tujuan dari penambahan ammonium hidroksida (NH4OH) pekat adalah menggantikan molekul H2O pada ion tembaga (II) atau dapat dikatakan sebagai ligan untuk menghasilkan ion tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat. Kristal garam yang terbentuk mengandung ion Cu(NH3)4+2 dan SO4-2. Garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat (Cu(NH3)4SO4.H2O) merupakan suatu garam kompleks karena terdapat ligan NH3 yang berikatan dengan atom pusat Cu+2 dan anion SO4-2 sebagai pembentuk garam ketika berikatan dengan ion kompleks Cu(NH3)4+2. Kristal garam yang dihasilkan berwarna biru. Garam yang dihasilkan juga merupakan garam hidrat, yaitu garam yang mengandung sejumlah tetap molekul air yang terikat secara kimia pada molekul garam tersebut. Lalu kristal yang terbentuk ditambahkan alcohol 95 % sambil diaduk. Fungsi penambahan alcohol ini adalah sebagai zat pencuci yang melarutkan senyawa awal dan senyawa antaara yang terbentuk selama proses berlangsung. Kemudian didinginkan agar terbentuk kristal, kristal disaring dan dicuci lagi dengan menggunakan eter yang berfungsi untuk memurnikan kristal dan melarutkan senyawa atau molekul-molekul pengotor agar didapat kristal yang murni. Kristal yang diperoleh ditimbang, dan didapat hasilnya adalah 3,53 gram dengan rendemen 57,5% . Semua proses dalam percobaan ini dilakukan dalam lemari asam karena menghasilkan bau yang menyengat. Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan ini adalah, kesalahan penimbangan, kuang banyaknya zat pencuci dan kesalahan perhitungan.

VII. KESIMPULAN 1. Senyawa Cu(NH3)4SO4.H2O merupakan garam kompleks berhidrat hasil sintesis dari padatan CuSO4.5H2O dengan larutan NH4OH. 2. Massa kristal yang diperoleh sebesar 3,53 gram 3. Rendemen hasil yang didapat sebesar 57,5% VIII. DAFTAR PUSTAKA Chalid, Sri Yadial. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro jilid I dan II. Jakarta : PT Kalman Media Pusaka http://www.scribd.com/doc/42451613/Air-Hidrat

IX. LAMPIRAN PERTANYAAN 1. Apa tujuan pencucian dengan menggunakan eter? 2. Apa jenis garam yang dihasilkan dari percobaan? 3. Bedakan antara garam kompleks dengan garam sederhana! Jawaban: 1. Tujuan pencucian kristal dengan menggunakan eter adalah untuk melarutkan senyawa atau molekul-molekul pengotor agar didapat kristal garam kompleks berhidrat Cu(NH3)4SO4.H2O yang murni. 2. Jenis garam yang dihasilkan dari percobaan adalah garam kompleks. 3. Garam kompleks: Merupakan reaksi antara anion dengan ion kompleks positif (contoh: Cu(NH3)4+2 dan SO4-2) Terdapat ligan yang terikat pada atom pusat logam Umumnya berwarna Garam sederhana: Merupakan reaksi antara larutan asam dan basa Melibatkan reaksi ion-ion sederhana (contoh: NaCl dari ion Na+ dan Cl-) Umumnya tak berwarna atau putih

GAMBAR

didinginkan

You might also like