Professional Documents
Culture Documents
Larutan Na2S2O3
Aquades
Agar-Agar
C. Cara Kerja No. Cara Kerja a. Panaskan air dalam gelas kimia sebanyak 20 ml kemudian tambahkan 5 ml FeCl3. Amati apa yang terjadi dan tulis reaksi yang terjadi Hasil Pengamatan Kesimpulan Reaksi yang terjadi: FeCl3 + H2O Fe(OH)3 + H2O Proses kondenasi yang terjadi adalah hidrolisis FeCl3 mengalami hidrolisis menjadi sol
Campuran berubah menjadi berwana oranye pekat b. Tambahkan sebanyak 3 ml Na2S2O3 1M dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan tetes demi tetes larutan HCl 1M sebanyak 2 ml. Amati apa yang terjadi
c.
Ambil tabung reaksi, tuang minyak tanah sebanyak 1 ml dan tambahkan 5 ml H2O. Kocok campuran air dan minyak dengan kuat lalu diamkan sesaat. Amati apa yang terjadi. Kemudian tambahkan 1 ml larutan sabun lalu kocok dengan keras dan diamkan sesaat. Amati perubahan yang terjadi.
Proses tersebut adalah pembuatan koloid secara peptisasi. Fase tersispersi adalah minyak, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Karena minyak bersifaat nonpolar, sementara air bersifat polar, maka minyak tidak mau bercampur dengan air. Setelah ditambah sabun minyak bisa bercampur dengan air, membentuk suatu emulsi. Sabun bertindak sebagai pemeptisasi
II.
Gula / Sugar
Aquades
Agar-agar
C. Langkah Kerja / Steps No Cara Kerja / How to Work 1 a. Campurkan satu sendok gula dan belerang dalam lumpang dan gerus sampai halus Mix one spoon of sugar and sulfur into mortar and demolish it until soft b. Ambil 1 sendok takar dari campuran itu(yang lain sisihkan) kemudian campur lagi dengan satu sendok gula, lalu tumbuk sampai halus Take one spoon from that mixture and
Kesimpulan / Conclusion Pada awlanya belerang tidak dapat larut dalam air dan membentuk sistem koloid. Belerang dalam air membentuk suspensi. Penggerusan belerang merupakan salah satu proses mekanik untuk mengecilkan partikel suspensi. Gula berperan sebagai zat
mix it again with one spoon of sugar then demolish it. c. Lakukan pekerjaan itu sampai empat kali, lalu tuangkan campuran terakhir ke dalam gelas kimia dan larutkan dalam 25 ml air(aquades). Aduk campuran itu dan perhatikan campuran itu. Apakah terbentuk endapan ? Do that four times, then pour the last mixture to beaker glass and solve it in 25 ml of water. Stir it and watch it. Is there any resipitate. a. Campurkan 25 ml air (aquades) dalam gelas kimia dan larutkan 1 sendok agar-agar kedalam air. Kemudian masak hingga mendidih, lalu setelah mendidih dinginkan Mix 25 ml of water in beaker glass and solve one spoon of agar into the water. Boil it until boiled, and keep it cool.
pemeptisasi yang juga berperan mengecilkan partikel suspensi sehingga bisa membentuk koloid.
D. Pertanyaan / Question 1. Apa kegunaan gula dalam belerang dan air ? What is sugar in sulfur and water use for? 2. Apa perbedaan pembuatan system koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi ? What is the difference between making coloid system by condensation and dispersion. E. Jawaban / Answer 1. Peristiwa diatas termasuk peristiwa pembuatan koloid dengan cara dispersi secara mekanik. Gula dalam belerang dan air berperan sebagai zat pemeptisasi sedang air (aquades) sebagai pendispersinya. The event above include in making coloid by mechanical dispersion. Sugar in sulfur and water take role as a peptonize subtance and water as its dispersor 2. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan menggabungkan partikel larutan sejati sehingga berukuran koloid. Pembuatannya dapat dilakukan dengan cara reaksi kimia. Sedangkan cara dispersi dilakukan dengan cara memecah partikel kasar menjadi partikel koloid.
TUJUAN Untuk menguji salah satu sifat dari koloid ya itu efek tyndal . efek tyndal adalah sifat koloid yang menghamburkan berkas sinar / cahaya yang masuk ke dalam larutan
Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. Larutan K2CrO4 Koloid Fe(OH)3 Lampu Senter Tabung Reaksi
Cara Kerja Masukan Larutan K2CrO4 Ke dalam tabung reaksi Ambil Lampu senter , kemudian sentrongkan ke tabung reaksi yan berisi larutan K2CrO4 Amati berkas sinar yang ada di dalam tabung reaksi
Kesimpulan Larutan K2CrO4 tidak memiliki sifat koloid efek tyndal karena tidak menghamburkan cahaya , berarti larutan K2CrO4 bukan merupakan koloid Larutan Fe(OH)3 memiliki sifat koloid efek tyndal karena menghamburkan cahaya , berarti larutan Fe(OH)3 merupakan koloid
Pertanyaan 1. Apakah yang dimaksud Efek Tyndal ? Efek tyndal adalah sifat koloid yang menghamburkan berkas sinar atau cahaya yang masuk ke dalam larutan koloid, hal tersebut dikarenakan ukuran partikel koloid yang besar dan berbeda beda. 2. Adakah hubungan antara pembentukan delta di muara sungai dengan peristiwa koagulasi? Jelaskan Ya. Lumpur dalam air sungai merupakan koloid. Ketika bercampur dengan air laut yang mengandung elektrolit, maka elektrolit yang teionisasi akan menyebabkan penggumpalan pada partikel partikel air sungai dan terbentuklah delta. 3. Jika campuran larutan Fe(OH)3 dengan As2S3 apakah terjadi koagulasi? Dengan menuliskan rumus kimianya! 4. Untuk menjernihkan air umumnya menggunakan taawas. Mengapa tawas digunakan untuk menjernihkan air? Tuliskan rumus kimianya Tawas menjernihkan air dengan mengadsorpsi ion-ion sekitar yang diinginkan, koagulasi yang menyebabkan terjadi penggumpalan kotoran, dan filtrasi untuk menghilangkan kotoran
Our team: Muhammad Syaiful Akmal Nadhya Nur Fitri Putria Budiarti Ramaga Krisardi Nasution Satrio Wicaksono SMAN 5 Surabaya Indonesia
knight.wicaksono@gmail.com