You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahnya jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Biopori ini. Makalah ini di susun dalam usaha untuk memenuhi tugas mata kuliah Drainase Perkotaan di Fakultas teknik sipil non reguler Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Terimakasih Kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengadaan bahan maupun dorongan semangat, khususnya dosen pembimbing mata kuliah Drainase Perkotaan ini, sehingga makalah dapat diselesaikan. Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah Kami, oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih, kami berharap Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.

Banjarmasin, Maret 2011

Penyusun Kelompok IV

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18 C (1.33 0.32 F) selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5 F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain.

Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca .

Berdasarkan fakta dan opini diatas hal pemanasan global dapat menimbulkan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisme . Salah satu dampak yang dapat kita rasakan yaitu banjir . Khususnya banjir di daerah perkotaan untuk mengatasi atau mengurangi hal tersebut kita dapat menggunakan metode Biopori .

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem . Contoh dari pada sampah organik yang dapat diurai oleh Biopori adalah : daun, sampah oraganik rumah tangga seperti sisa potongan sayur, sisa makanan dan lain lain.

1.2 Permasalahan

Akhir akhir ini sering terjadi banjir di kota kota besar seperti Bandung dan Jakarta hal ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase, volume dan debit air yang berlebihan karena dampak dari pemanasan global itu sendiri dan hal tersebut dapat diatasi dengan penghijauan di jalan jalan kota, memperbaiki sistem drainase . Sampah rumah tangga yang dibuang begitu saja akan lebih bermanfaat apabila diurai menjadi kompos atau pupuk organik melalui metode Biopori. Pokok permasalahan : 1.) 2.) 3.) 4.) 5.) Apakah Biopori itu ? Apa Manfaat dari Biopori tersebut ? Bagaimana Metode pembuatan Biopori ? Apa Rumusan Pembuatan Biopori ? Berapa Biaya pembuatan Biopori ?

6.)

Seberapa Besar Biopori dapat menampung Debit Resapan ?

PEMBAHASAN

2.1 Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Sebagai contoh yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah). Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi. Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk Kesinergisan antara lubang vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB .

Gambar 1 ( Biopori di Saluran Pembuangan air hujan )

Gambar 2 ( lubang biopori )

Gambar 3 ( Biopori di halaman rumah )

Gambar 4 ( Pembuatan Biopori secara masal )

2) Manfaat Biopori

Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB : 1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. 2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. 3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. 4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. 5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan. 6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. 7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor. Manfaat lainnya yaitu : 1 ) Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya. 2) Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liangliang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah. Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari.

Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air : 1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. 2. Di sekeliling pohon. 3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

3 ) METODE PEMBUATAN BIOPORI

3.1 Alat dan Bahan : 1) Bor LRB tipe L01 seperti gambar dibawah : Spesifikasi : Panjang 120 cm Diameter bor 10 cm Panjang tangkai 40 cm 2) Semen 3) Pasir 4) Sampah Organik ( Dedaunan , Potongan sampah sayur, dll)

3.2 Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :

1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm. 2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok. 3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. 4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).

4) Rumusan Pembuatan Biopori

Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)

Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang. Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56 - 84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.

5) Biaya Pembuatan Biopori

Biaya pembuatan biopori berpusat pada pembuatan lubang. Pembuatan lubang paling mudah dilakukan dengan bor tanah dengan kisaran harga Rp125.000-Rp300.000 yang dapat digunakan oleh puluhan orang dalam waktu lama. Contoh: Berikut gambar bor tanah yang disediakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk keperluan pembuatan lubang resapan biopori, dengan nama Bor Type L01 ini dijual dengan harga Rp175.000

6 ) Besarnya Debit Resapan Air yang dapat di tampung oleh Biopori

Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm atau hampir 1/3 m. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Cara pembuatan Biopori dengan cara : Menentukan Posisi, Mengatur Jarak antar LR, dan Membor . Keunggulan Biopori Sebagai Berikut : 1 . Meningkatkan Daya Resap Air . 2 . Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos 3 . Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman atau

Saran :
Dalam membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak tertutup, Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampai halus agar mudah terurai, Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga, rumah sakit, sekolah, perkantoran dan sebagainya.

You might also like