You are on page 1of 22

PROPOSA

PROPOSA
L
L
PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH
TINGGAL
CONTRACTOR AND CONSULTANT ENGINEERING
ANALISA PERENCANAAN
OUT LINE
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
I. GAMBAR RENCANA
???????????????
????????????????
II. METODE PERENCANAAN
Perencanaan Struktur
Perencanaan Pondasi
III. PERENCANAAN
Atap
Struktur
Pondasi
IV. GAMBAR KERJA
??????????????
????????????????
????????????????
V. RENCANA ANGGARAN BIAYA
??????????????
?????????????
??????????????
ANALISA PERENCANAAN
I. GAMBAR RENCANA
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
ANALISA PERENCANAAN
TAMPAK SAMPING KANAN
II. METODE PERENCANAAN
ANALISA PERENCANAAN
Metode yang digunakan dalam perencanaan ini adalah dengan
menggunakan metode perencanaan dibantu komputer. Program atau software
komputer yang digunakan dalam perencanaan ini yaitu STAAD.Pro 2004, EXCEL,
dan untuk menggambar/sketsa digunakan AUTOCAD. Untuk aplikasi dalam tiap
tahap perencanaan, penggunaan program dilakukan secara terpisah maupun dengan
pengkombinasiaan beberapa program di atas. Perincian langkah dan penggunaan
program yang digunakan untuk mesing-masing tahap perencanaan dapat dijabarkan
sebagai berikut:
2.1 Perencanaan Struktur
Analisis struktur dalam perancangan banguan ini menggunakan STAAD.Pro
2004, dari analisis program STAAD.Pro 2004 ini dapat diketahui gaya gaya
dalam yaitu gaya geser, momen lentur, momen torsi dan simpangan Kemudian
gaya-gaya dalam tersebut diproyeksikan ke pondasi sehingga dapat dihitung
kapasitas daya dukungnya.
Perencanaan struktur identik dengan perencanaan kolom dan balok.
Perbedaan hanya terletak pada material dan bentuk struktur yang digunakan.
Langkah perencanaan adalah sebagai berikut
START
ANALISA PERENCANAAN

Permodelan Struktur 3D
Section Properties
Mutu Bahan
Restraint (tumpuan)
Pembebanan Struktur
Beban Hidup
Beban Mati
Perform Analisis
Kombinasi Pembebanan
Edit Input-Staad Editor
ANALISA PERENCANAAN
A
Perform Analisis
Run-Analisis
Output Nilai & Gambar
(M, L, N, Deformasi)
Output Nilai
(Reaksi Perletakan)
END
A
ANALISA PERENCANAAN
Gambar 2.1 Diagram alir program STAA D PRO 2004
Penjelasan diagram alir:
Pemodelan struktur dalam mendesain struktur Pada pembangunan gedung
kantor menggunakan pemodelan struktur dengan bentuk portal 3
Input data properties beberapa profil yang lazim digunakan untuk
balok (baik balok anak maupun balok induk) dan kolom. Misal profil
40/40, 30/50, 20/40 dan sebagainya. Selain profil juga perlu direncanakan
mutu beton yang akan digunakan.
Jenis tumpuan yang digunakan pada proyek pembangunan gedung
menggunakan tumpuan jepit, dimana pada tumpuan jepit bekerja momen,
gaya vertikal dan horizontal.
Perhitungan pembebanan berupa beban mati (qdl), beban hidup (pll)
dan beban angin berdasarkan input data di atas serta berdasarkan aturan
SNI sesuai dengan jenis pekerjaan. Penyaluran pembebanan dilakuakan
dengan metode Konvensional. Perhitungan ini dikerjakan dengan
menggunakan program EXCEL.
Hasil perhitungan pembebanan dari EXCEL dijadikan input untuk
Analisa struktur dalam program STAAD PRO 2004.
Kemudian dilakukan simulasi (coba-coba) analisa struktur dalam
program STAAD PRO 2004 untuk masing-masing profil yang
direncanakan, sehingga akan didapat profil dan penulangan yang aman.
2.2 Perencanaan Pondasi
Perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Menentuan beban rencana (P) yang didapat dari hasil perhitungan
analisa struktur di atas.
Menghitung daya dukung tanah (Qu) berdasarkan data sondir.
ANALISA PERENCANAAN
Menentukan jenis pondasi, pada perencanaan ini digunakan Pile
Group.
Merencanakan pondasi sehingga menghasilkan daya dukung pondasi
(Qu) lebih besar dari beban ultimet (P)
Merencanakan Pile Cap dengan menggunakan program EXCEL
untuk penulangannya.
III. PERENCANAAN
3.1 Gording
Bahan yang digunakan untuk gording adalah kayu kelas II A
I
I
2. 0 m
Pot I-I
Z Y
ANALISA PERENCANAAN
Pembebanan
Perhitungan pembebanan sesuai dengan profil yang direncanakan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Perhitungan pembebanan gording
Profil b h BS Gording
Berat
Atap
qdl P qdy qdz py pz
3/4 3 4 0.78 73.2 73.98 100 42.43 60.60 57.35 81.92
3/5 3 5 0.975 73.2 74.175 100 42.54 60.76 57.35 81.92
4/5 4 5 1.3 73.2 74.5 100 42.73 61.02 57.35 81.92
4/6 4 6 1.56 73.2 74.76 100 42.88 61.23 57.35 81.92
5/10 5 10 2.275 73.2 75.475 100 43.29 61.82 57.35 81.92
7/10 7 10 4.55 73.2 77.75 100 44.59 63.68 57.35 81.92
6/8 6 8 3.12 73.2 76.32 100 43.77 62.51 57.35 81.92
8/10 8 10 5.2 73.2 78.4 100 44.96 64.22 57.35 81.92
8/12 8 12 6.24 73.2 79.44 100 45.56 65.07 57.35 81.92
10/12 10 12 7.8 73.2 81 100 46.45 66.35 57.35 81.92
Analisa Struktur
Setelah dilakuakan analisa didapat profil gording yang akan digunakan
yaitu 5/10 kayu kelas II A.

3.2 Kuda-kuda
Pembebanan
Perhitungan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
ANALISA PERENCANAAN
Tabel 2. Perhitungan pembebanan kuda-kuda
Profil b h
Pjg
Grdg
Pjg Btg
Bwh
Pjg Btg
Atas
Pjg Total
Kuda2
Atap Plafond
Bs
Grdng
Bs
Kuda2
Bs
Bracing
Bs Atap
Bs
Plafond
pdl pll
3/4 0.03 0.04 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 5.3638 1.34095 123.525 72.9 211.5538 100
3/5 0.03 0.05 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 6.70475 1.676188 123.525 72.9 213.2299 100
4/5 0.04 0.05 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 8.939667 2.234917 123.525 72.9 216.0236 100
4/6 0.04 0.06 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 10.7276 2.6819 123.525 72.9 218.2585 100
5/10 0.05 0.10 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 15.64442 3.911104 123.525 72.9 224.4045 100
6/12 0.06 0.12 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 21.4552 5.3638 123.525 72.9 231.668 100
7/10 0.07 0.1 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 31.28883 7.822208 123.525 72.9 243.96 100
8/10 0.08 0.1 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 35.75867 8.939667 123.525 72.9 249.5473 100
8/12 0.08 0.12 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 42.9104 10.7276 123.525 72.9 258.487 100
10/12 0.1 0.12 650 1,678 1.75 1.83 22.26 25 18 8.424 53.638 13.4095 123.525 72.9 271.8965 100
Analisa Struktur
Dari analisa ini akhirnya didapat profil/dimensi kayu yang digunakan yaitu
profil 6/12 untuk seluruh batang.
3.3 Struktur
Pembebanan
Pada perencanaan ini metode yang digunakan untuk pembebanan adalah
metode konvensional. Perhitungan pembebanan dapat dilihat dibawah ini.
Beban Pelat Lantai
Data
Tebal Pelat = 0,10 m
Berat jenis beton = 2400 kg/m
3
Berat jenis Spesi per 1 cm tebal = 21 kg/m
2
Berat jenis keramik per 1 cm tebal = 24 kg/m
2
Beban hidup untuk rumah = 125 kg/m
2
Beban-beban yang bekerja:
Pembebanan pada plat lantai dasar dipengaruhi oleh :
Beban mati :
Berat sendiri plat (t =12 cm) = 2400 * 0,10 = 240 kg/m
2
Berat sendiri ubin dan plesteran = 24 + 21 = 45 kg/m
2
q
DL
= 285 kg/m
2
Beban hidup :
Beban hidup untuk Rumah tinggal = 125 kg/m
2
q
LL
= 125 kg/m
2
Analisa struktur
Perhitungan analisa struktur dilakukan dengan menggunakan program
STAAD.Pro 2004. Hasil dari perhitungan ini berupa dimensi dan
St = 30 mm
8-16
s = 10 mm
ds = 15mm
b = 150 mm
h = 200 mm
penulangan kolom, balok yang akan digunakan, serta reaksi perletakan
yang berguna untuk perencenaan pondasi dan momen ultimet yang
digunakan untuk perhitungan penulanngan. Hasil dari analisa ini dapat
dilihat sebagai berikut.
Dimensi Ring balk = 15/20
Dimensi kolom = 15/15
Penulangan Balok dan Kolom
Perencanaan penulangan didasarkan pada momen ultimet yang terjadi pada
komponen struktur tersebut. Perencanaan dibantu dengan program
STAAD.Pro 2004. Hasil perencanaan dapat dilihat tabel berikut:
Sketsa Penulangan Ring balk:
4D-16 316
212
St = 30 mm
s = 10 mm
ds = 15mm
b = 150 mm
h = 150 mm
Sketsa penulangan pada Kolom :
Pondasi
Pembebanan
Beban rencana yang digunakan untuk perencanaan ini berasal dari hasil
analisa struktur di atas. Untuk perencanaan diambil beban yang terbesar,
Daya dukung tanah
Dihitung dari data sondir dengan memperhitungkan kedalaman lapisan
tanah keras dan kekuatan friction.
Jenis Pondasi
Jenis yang digunakan untuk perencanaan ini adalah pondasi Pile Group
Analisa Pondasi
Hasil analisa perhitungan untuk pondasi ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil analisa pondasi
4D-16 216
216
- Perhitungan Penulangan Pile Cap
Gambar Pile Cap
Menghitung Tebal Pelat Pondasi Menurut Kriteria Geser :
Menghitung tebal pelat pondasi menurut kriteria Geser bias dibagi menjadi
- Aksi geser dua arah (geser pons) :
b = 1500 mm
l = 1500 mm
ht = 200 mm
Fy = 240 Mpa
Gambar Keterangan
Jumlah Tiang Galam = 25 buah
Lebar Pile Cap = 1.5 m
Panjang Pile Cap = 1.5 m
1
1
Fc= 17 Mpa

1 = 0,85
Tinggi efektif pelat : d = 0,9 ht = 0,9. 200 = 180 mm
Keliling penampang kritis untuk aksi geser dua arah:
bo = 4 . (hc + d) + 2 . (bc + d)
bo = 4 . (150 + 180) + 2 . (150 + 180)
bo = 1320 mm
- Gaya geser yang bekerja pada pelat pondasi :
tanah = 1,8 ton/m3 x 0,5 m = 0,9 t/m
2
= 9 kN/m
2
Vu = tanah . Luas = tanah . [Bf . Lf (hc + d) . (bc + d)]
Vu = tanah . Luas = 9 .10
5
[ 1500. 1500 (2. (150 + 180) . (150 + 180))]
= 192,699 kN
- Kekuatan geser sumbangan beton (Vc) :
Untuk pelat dan pondasi telapak non-pratekan, diambil nilai terkecil dari
persamaan :
-
d bo fc Vc
c
. . ' .
2
1 .
6
1

,
_

c =
bc
hc
180 . 1320 . 17 .
1
2
1 .
6
1

,
_

+ Vc
Vc = 489,2 kN
-
d bo fc
bo
d
Vc
s
. . ' . 2
.
.
12
1

,
_

180 .. 1320 . 17 . 2
1320
180 . 40
.
12
1

,
_

+ Vc
Vc = 608,57

kN
- d bo fc Vc . . ' . 33 , 0
180 . 1320 . 17 . 33 , 0 Vc
Vc = 396 kN
Maka, Vc = 396 kN, selanjutnya gunakan niai tersebut dalam perhitungan kuat
geser sumbangan beton rencana : Vc
Vc = 0,80 .396 kN = 316,8 kN
Vc Vu = 316,8 kN 192,699 kN . Aman
Kontrol Vc Vu, maka pelat aman untuk menahan aksi dua arah geser pons
- Aksi geser satu arah :
Gaya geser yang bekerja pada pelat pondasi
Vu = tanah . Luas = tanah . [
( ) d hc Lf . .
2
1

]
Vu = 9 .10
5
[
( ) 180 . 150 1500 .
2
1

]
Vu = 13,65 kN
kuat geser sumbangan beton rencana : Vc
Vc = d bw c f . . ' .
6
1
, degan bw = Bf
Vc = 180 . 1500 . 17 .
6
1
Vc = 222,64 kN
Kuat geser sumbangan beton rencana : Vc
Vc = 0,80 . 222,64 kN
Vc = 178,12 kN
Vc Vu = 178,12 kN 13,65 kN . Aman
Kontrol Vc Vu, maka pelat aman untuk menahan aksi satu arah geser pons
Penulangan Pelat Pondasi Menurut SNI 03 2847 92
- Tinjau Potongan 1 1
Berat sendiri pile cap = q
q = (0,4) (4,8) (2,4) = 4,6 t/m
P = ( P tiang galam tidak diperhitungkan karena tidak ada data tanah)
M
1-1 =
2
1 2 3
.
2
1
05 , 0 . 35 , 0 . 65 , 0 . l q p p p + +
M
1-1
= diagap tidak ada karena nilai p tidak ada
Momen Nominal :
0, 80 ( karena komponen lentur)
q
0,30
P2
0,2
0,30
P3 P1
Mn =

Mu
Rasio Tulangan Minimum :

min
=
fy
1,4

min
=
240
1,4
= 0,0058
Rasio Tulangan Maksimum :

1
= 0,85 (Beton mutu: fc = 17 MPa)

max
= 0,75 . b

max
= 0,75 . 1
]
1

,
_

+ fy fy
fc
600
600
.
' . 85 , 0
.
1

max
= 0,75 .
1
]
1

,
_

+ 240 600
600
.
240
17 . 85 , 0
. 85 , 0

max
= 0,027
Rasio Tulangan Perlu :
Karena tidak diperhitungkan sebab tidak ada nilai momen, maka yang dipakai
adalah
min
Luas Tulangan Perlu
As
perlu
=
min
. b . d
As
perlu
= 0,0058 . 1500 mm .180 mm
As
perlu
= 1575 mm
2
Syarat As
t
As
perlu
Dicoba tulangan 16
Jarak Tulangan Utama
Jarak Tulangan =
perlu
2
As
.b . 1/4.
=
1575
.1500 .16 1/4.
2

= 191,4 mm 180 mm
Jadi, dipakai tulangan 16 dengan jarak tulangan 180 mm
Jadi 16-180
Tulangan tekan
As
perlu
= 0,2 x As
perlu
= 0,2 x 1575 = 315 mm
2
Dicoba tulangan D12
Jarak Tulangan =
perlu
2
As
.b . 1/4.
=
315
.1500 .12 1/4.
2

= 538 mm 300 mm
Jadi, dipakai tulangan 12 dengan jarak tulangan 300 mm
Jadi 12-300
Pasak 419
150 mm
d = 200 mm
Spasi = 180 mm
ds =20 mm
1500 mm
Tulangan tekan
= 12
Tulangan tarik =
16
RENCANA ANGGARAN BIAYA
REKAPITULASI BIAYA
Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal
Lokasi : Banjarmasin
Tahun Anggaran : 2010
No Uraian Pekerjaan Jumlah (Rp.)
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PILE CAP
PEK. BATU, PASANGAN DAN BETON
PEKERJAAN KAP DAN PLAFOND
PEK. KUSEN, PINTU, JENDELA
PEK. KUNCI DAN GANTUNGAN
PEKERJAAN LISTRIK
PEKERJAAN SANITASI
PEKERJAAN CAT - CATAN
3.062.500,00
7.593.271,25
78.872.030.24
38.290.037,87
8.280.650,00
1.935.500,00
4.490.000,00
9.650.000,00
9.243.702,32
A
F
JUMLAH FISIK
DIBULATKAN
161.417.691,66
161.417.000,00
TERBILANG : Seratus Enam Puluh Satu Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah.

You might also like