You are on page 1of 6

Laporan Praktikum Mikrobiologi

Hari/Tanggal Waktu

: Sabtu,10-03-2012 : 10.30 13.30 WIB

PK/Kelas/Kelompok : LNK/A-1/V PJP Asisten : Emil Wahdi, S.Si : M. Arif, S.Si Rania

PERHITUNGAN MIKROBA SECARA TIDAK LANGSUNG Kelompok: V Noor Anisa Fatimah Tommy Sanjaya Natasya Chairunnisa Adam Panji Maulana Rama Harisyahdam J3M111098 J3M111101 J3M111103 J3M111106 J3M211111

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

I.

Pendahuluan Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu

jasad.Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler),pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahansel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad berselbanyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapihanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahaspertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel danpertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006). Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turutdisebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase kematianeksponensial tidak diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematiandipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau radiasi (Sofa, 2008). Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktorlingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatanjumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurvapertumbuhannya. Sedangkan menururt Tarigan (1988) kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapatdibedakan menjadi dua kategori, yaitu: kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputiair, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Hastuti (2007) bahwa terdapat beberapa faktor abiotik yangdapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain: suhu, kelembapan, cahaya, pH, AW dannutrisi. Apabila dfaktor-faktor abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untukpertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Pertumbuhan bakteri jugadapat terganggu apabila kondisi fisiko kimia tidak memenuhi

syarat. Selain dari faktor fisiko kimia,pertumbuhan bakteri juga dapat terganggu dengan kehadiran mikroba lainnya yang bersifatinhibitor, contohnya adalah jamur. Jamur antagonis akan menghambat pertumbuhan koloni bakteridengan membentuk zona antibiotis atau mematikan secara langsung dengan cara menyelimutipertumbuhan koloni pathogen (Bustamam, 2006). Mikroba merupakan organisme yang sangat kecil. Untuk mengetahui banyaknya mikroba misalnya bakteri pada suatu sample sangat tidak mungkin bila kita tidak menggunakan metode penghitungan. Dalam dunia mikrobiologi, mikroba seperti bakteri dapat diperkirakan jumlahnya dengan suatu metode penghitungan. Terdapat dua metode penghitungan bakteri yaitu metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) dan metode hitungan tak langsung (indirect count) dengan hitungan cawan, baik dengan metode penyebaran maupun metode penuangan. Dalam aplikasinya pengetahuan mengenai jumlah bakteri penting untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. Penghitungan bakteri secara langsung memiliki banyak kelemahan yaitu tidak dapat membedakan sel mati dan sel hidup, selain itu penghitungannya rumit karena sel bakteri sangat kecil dan berjumlah banyak. Oleh karena itu dalam raktikum ini dikaji cara penghiungan bakteri dengan metode penghitungan tak langsung.

Tujuan Tujuan dari praktikum yang berjudul penghitungan bakteri dengan metode hitungan cawan ini adalah agar praktikan dapat mempelajari cara melakukan pengenceran serial dan menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel dengan metode hitungan cawan.

II.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum perhitungan mikroba secara tidak langsung yaitu, cawan petri, tips biru, pipet mikron, erlenmeyer, bunsen, korek api, batang penyebar, effendorf, Bahan yang digunakan pada praktikum perhitungan mikroba secara tidak langsung yaitu, media agar 50o C, larfis 0.85%, sample E. coli, PCA, dan alkohol.

III.

Metode Kerja Untuk melakukan perhitungan mikroba secara tidak langsung dilakukan dengan dua cara yaitu metode cawan sebar dan cawan tuang. Untuk metode cawan sebar yang pertama kali harus dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan. Lalu meja dan tangan disterilkan dengan menggunakan alkohol. Kemudian bunsen dinyalakan dan sample bakteri e.coli dipepet dengan pipet mikro yang sudah di setting 100m. Setelah di pipet dimasukkan ke dalam effendorf yang sudah berisi larfis 0,85% dengan percobaan 10-1,10-2,10-3,10-4,10-5,10-6,10-7, kemudian homogenkan dengan cara dikocok. Kemudian pipet 0,1 ml dari effendorf pada percobaan 10-1 dan dipindahkan ke dalam effendorf 10-2. Lakukan hal yang sama hingga percobaan 10-7. Lalu pada percobaan 10-5,10-6,10-7 dimasukkan ke dalam cawan petri yang sudah berisi media agar dan disebar dengan menggunakan batang penyebar. Untuk metode cawan tuang pertama kali yang harus dilakukan adalah alat dan bahan di siapkan. Lalu meja dan tangan di sterilakan dengan menggunakan alkohol. Kemudian bunsen dinyalakan dan pada percobaan 10-5,10-6,10-7 dimasukkan ke dalam cawan petri. Lalu media agar PCA di tuang kedalam masingmasing cawan petri. Setelah itu di homogenkan dengan cara digerakan cawan petri

dengan membentuk angka delapan diatas meja kerja. Lalu di inkubasi selama 24 jam.

IV.

Hasil dan Pembahasan Sample 10-5 TBUD Coloni 10-6 TBUD TSUD 10-7 TBUD TBUD TBUD 3,01 x 10-10 CFU Sel CFU

Cawan tuang 301 Cawan sebar

CAWAN SEBAR

CAWAN TUANG

Sel cawan sebar = colony x = 301 x x

= 301 x 10-8 CFU = 3,01 x 10-10 CFU Praktikum ini dilakukan dengan satu kali perhitungan, yaitu perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan bakteri secara tidak langsung dilakukan dengan dua metode, yaitu metode cawan tuang dan cawan sebar.kelebihan

secara tidak langsung yaitu lebih akurat dalam segi perhitungan akan teteapi prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. V. Kesimpulan Prinsip penghitungan bakteri menggunakan metode tak langsung adalah pada tahap pengenceran. Bakteri yang ditumbuhkan pada cawan, baik sebar maupun tuang adalah bakteri dari jenisPseudoalteromonas. Pada cawan sebar dan tuang, kedua-duanya terdapat kontaminan dan tidak tumbuhnya bakteri.

VI.

Daftar Pustaka Answer. 2007. Pseudoalteromonas.http://answer.com/topic/pseudoalteromonas. 14/05/07. 16.30. Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Teknik dan Prosedur dasar dalam Praktikum. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama Pleczar, M.J.2006. Dasar Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI-Press.

You might also like