You are on page 1of 21

TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN 1. Identitas a. Identitas Klien : Tn.

U : 53 Tahun : Laki - laki : Kawin : SMA : Pegawai Koperasi : Islam : Sunda : 29 Desember 2004 : 2 November 2004 : 04090466 : Suspect Carsinoma Laring + Post Tracheostomi : Kampung Sukasari Rt 03 / 03 Kecamatan Tegal Munjul, Purwakarta

Nama Umur Jenis Kelamin Status marital Pendidikan Pekerjaan Agama Suku Bangsa Tanggal masuk RS Tanggal Pengkajiaan No Medrec Diagnosa Medis Alamat

b. Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : Tn.U : 53 Tahun : Laki - laki : Pegawai Koperasi : Kampung Sukasari Rt 03 / 03 Kecamatan Tegal Munjul, Purwakarta 2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Keluhan utama saat masuk rumah sakit Sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sesak nafas yang dirasakan bertambaha berat disertai dengan suara sakit.Klien bisa makan dan minum termasuk memakan makanan padat , keluhan disertai batuk , klien juga mengeluh ada benjolan di leher sebelah kirinya.5 hari yang lalu klien berobat ke POLI THT RS Bayu Asih Purwakarta , dan dilakukan tracheostomi untuk memudahkan bernafas.Klien dinyatakan tumor laring dan dianjurkan dirawat.Klien

dibawa ke RS Hasan Sadikin pada tanggal 29 Desember dan dinyatakan Suspect Carsinoma Laring dengan post Tracheostomi. 2) Keluhan utama saat dikaji Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 November 2004 pukul 08.00 klien mengeluh batuk disertai secret berwarna putih dan encer.Batuk dirasakan ketika tenggorokannya terasa gatal dan banyak secret,batuk berhenti bila dilakukan suctioning , batuk tidak dapat dikontrol dan hilang timbul. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Kurang lebih 1 tahun yang lalu klien mengatakan sering batuk batuk dan radang tenggorokan, walaupun sudah berobat ke Dokter radang tenggorokan klien tidak sembuh, walaupun sembuh tapi timbul lagi, klien merokok dari usia 20 tahun, 1 hari rata-rata menghabiskan 1 bungkus rokok, baru berhenti 3 bulan yang lalu. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Menurut pengakuan klien dan keluarganya, tidak ada yang mempunyai penyakit yang serupa dengan klien. Tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM, jantung, hipertensi, asma, tidak ada yang sedang atau pernah menderita penyakit infeksi. 3. Pemeriksaan Fisik a. Sistem Pernafasan Bentuk hidung simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada cyanosis, tidak ada secret pada hidung, tidak ada deviasi septum, pada leher terpasang tracheostomi, balutan tracheostomi kotor, terdapat secret yang kering pada kasa balutan. Terdapat benjolan pada leher sebelah kiri, pada saat diraba mempunyai ukuran lebih kurang sebesar kelereng, benjolan teraba keras dan sulit digerakan. Pergerakan dada simetris, tidak ada deviasi trakea, tidak ada retraksi interkostalis,. Suara nafas stridor. Pada saat diperkusi suara paru terdengar resonan, frekuensi nafas 22 x/menit

b. Sistem Cardiovaskuler Konjungtiva berwarna merah muda, tidak ada peningkatan JVP, akral teraba hangat tidak ada cyanosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak terdapat clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada pembesaran KGB, KGB kiri sulit diraba karena ada masa. Bunyi jantung murni dan regular, point of maksimal impuls antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula kiri. Nadi 84 x/ menit tekanan darah 100/70 mmHg.

c.

Sistem Pencernaan Sklera putih, mata tidak cekung,bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengka, tidak terpasang gigi palsu, tidak terdapat caries, warna gigi kuning kecoklatan, bentuk lidah simetris. Abdomen tampak cekung pada saat klien terlentang, bising usus 8-12 x/menit, pada saat diperkusi terdengar timpani, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, klien mengeluh tidak ada nafsu makan, berat badan sebelum sakit 53 kg sedangkan saat sakit 49 kg. Klien mengatakan pada tanggal 1 desember 2004 BAB 10x dengan konsistensi cair, sedangkan pada saat dikaji tanggal 2 desember 2004 pada jam 10.00 klien BAB sudah 3 kali dengan konsistensi cair.

d. Sistem Perkemihan Tidak ada pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, klien dapat BAK kekamar mandi klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK e. SistemMuskuloskeletal Bentuk tulang sesuai dengan struktur, tidak ada pembengkakan pada sendi, tidak ada kontraktur, reflek bisep ++/++, reflek trisep ++/++, reflek patella ++/++ reflek babinski --/-ekstrimitas atas dan bawah dapat digerakan secara bebas kekuatan otot 5 5 f. SistemIntegumen Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut. Kuku tangan dan kaki pendek dan bersih, badan segar dan bersih, suhu 36,5 0. Turgor kulit baik, bila dicubit kembali dalam waktu waktu 3 detik.

g. Sistem Endokrin Kelenjar tiroid tidak dapat dipalpasi karena terpasang trakheostomi, klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri. h. Sistem Persarafan 1. Tes Fungsi Cerebral Tingkat Kesadaran Kualitas : compos mentis klien dapat berespon dengan tepat terhadap stimulus yang

diberikan melalui suara, taktil dan visual Kuantitas ; GCS 15 E = 5, M = 6, V= 4 Status mental

Orientasi klien terhadap orang waktu dan tempat baik terbukti dengan klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan masuk RS dan siapa yang menemaninya. Daya ingat : klien mampu menjawab kapan terakhir kali dia merokok 2. Tes Fungsi kranial N I ( olfaktorius ) Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi N II ( optikus) Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak mengunakan kaca mata N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen ) Respon cahaya terhadap pupil + Bola mata dapat digerakan kesegala arah , tidak terdapat nistagmus atau diplopia N V (trigeminus ) Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada kelopak mata, klien merasakan sentuhan saat kapas diusapkan kemaksila dengan mata tertutup N VII ( Fasialis ) Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat mengerutkan dahi, wajah klien tampak simetris saat klien tersenyum. N VIII (auditorius ) Kien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik tanpa harus diulang kurang lebih 30 cm denga

N IX, X ( glosofaringeus, vagus ) Uvula bergetar simetris saat kien mengatakan Ah, reflek menelan bagus, N XI (asesorius ) Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri N XII ( hipoglosus ) Lidah klien dapat digerakan secara bebas kesegala arah 3. Fungsi Motorik Tidak terdapat kontraktur pada ekstrimitas atas dan bawah, tonus otot cukup baik untukmenahan gravitasi, reflek bisep ++/++, reflek trisep ++/++, reflek patella ++/++ reflek babinski --/-4. Fungsi Sensorik Klien dapat membedakan sensai tumpul dan tajam.

4. Pola Aktivitas Sehari-hari NO 1 a. AKTIVITAS Nutrisi Makan Frekuensi Nafsu makan 2 x/hari Baik, 1 porsi habis 3x/hari kurang, klien tidak suka diit yang diberikan, habis porsi Jenis b. Minum Jenis Jumlah 2 a. Eliminasi BAB Frekuensi Konsistensi Warna b. BAK Frekuensi Warna 3 a. Istirahat tidur Siang Tidak/jarang tidur siang 21.00-05.00 Jam 13.00-15.00 20.00-05.00 3-4 x/hari Kuning jernih 3-4x/hari Kunng jernih 1 x/hari Lembek Kuning 3 x/hari cair Kuning Air putih dan air the 7-8 gelas/hari Air putih dan air teh 5-6 gelas Nasi,lauk pauk, sayuran bubur, sayur, lauk-pauk SEBELUM SAKIT SETELAH SAKIT

b. Malam 4 a. b. c. 5 Personal hygine Mandi Keramas Gosok gigi Aktivitas

2 x/ hari 3x / minggu 2 x / hari Klien bekerja di koperasi

2x/hari diseka baru 1 x 2x/hari Klien dapat beraktivitas dengan sedikit bantuan

5. Data Psikologis a. Status Emosi Klien tampak tenang, ekspresi wajah ceria b. Konsep Diri 1) Gambaran Diri Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan benjolan disebelah kiri lehernya karena itu merupakan suatu penyakit yang akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli. 2) Identitas Diri Klien adalah seorang dari 4 orang anak. Klien bekerja di koprasi didaerah tempat tinggalnya. 3) Peran Klien berperan sebagai seorang suami dari satu orang istri dan sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. 4) Ideal Diri Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan segera dioperasi dan berharap ingin cepat pulang agar dapat melakukan kegiatannya seperti biasanya. 5) Harga Diri Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak kekurangan dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari tuhan c. Gaya komunukasi Pada waktu diajak berkomunikasi Klien mennjawab dengan spontan dengan menggunakan bahasa non verbal ( mengangguk, menggerakan bibir) d. Pola Interaksi Klien dapat berinteraksi dengan orang lain, tim kesehatan dengan menggunakan bahasa non verbal( bahasa tubuh dan tulisan ) e. Koping Menurut klien jika jika ada masalah kien suka menceritakan pada istrinya dan merasa lega setelah bercerita dengan istrinya 6. Data Sosial Klien bekerja sebagai pegawai koperasi sehigga sering berinteraksi dengan banyak orang beritu juga ketika klien sakit dan dirawat di RS klien rajin berinteraksi dengan keluarga dank lien lainnya. 7. Data Spiritual

Klien beragama isalam, dalam kondisinya sekarang ibadah solat klien tergangu. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Alloh. Sebagai manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdoa 8. Data Penunjang Pemeriksaan labolatorium tanggal 29 November 2004 Pemeriksaan Hematologi Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit Kimia klinik Albumin 3,3 3,5-5 13,6 13.200 42 246.000 13-18 3,8-10 rb 40-52 150.000-440.000 gr/dl /mm 3 % /mm 3 Hasil Nilai normal Satuan

Labolatorium tanggal 1 desember 2004 Hematology LED Kimia klinik SGOT (Lk) SGPT Ureum Kreatinin Glukosa puasa Glukosa 2 jam pp Natrium Kalium Urin Urin rutin BJ PH Protein Glukosa urin Bilirubin Urobilinogen 1,025 6,5 Neg Neg Neg Normal 1,01-1,025 4,8-7,5 Neg Neg Mg/dl Mg/dl Mg/dl Mg/dl 27 33 36 0,7 71 114 133 3,7 s.d37 s.d 40 15-50 0,6-11 70-110 < 140 135-145 3,6-5,5 U/L 37 0C U/L 37 0C Mg/dl Mg/dl Mg/dl Mg/dl MEq/L MEq/L 25/46 0-10

Nitrit Keton Eri Leuko Epitel Ca oksalat Terapi Analsik 3x1

Neg Neg Neg 2-3 2-3 Pos

Neg Neg <1 <6 /lpb /lpb /lpk

New Diatab diminum setiap kali klien BAB

Clindamycin 300 mg 3x1


B. Analisa Data NO DATA KEMUNGKINAN PEYEBAB DAN DAMPAK DS Klien mengeluh batuk disertai secret berwarna putih dan encer. Batuk dirasakan ketika tenggorokannya terasa gatal dan banyak secret,batuk berhenti bila dilakukan suctioning , batuk tidak dapat 1 dikontrol dan hilang timbul. Suspek Ca Laring Gangguan oksigenasi : ventilasi MASALAH

Tindakan medis (trakheostomi )

Canul trachea merupakan benda asing bagi tubuh

DO Klien terpasang kanul trakheostomi sejak di RS purwakarta pada tanggal 24 desember 2004 Frekuensi nafas 22 x/mnt Klien tampak sering batuk disertai secret putih dan Merangsang sel goblet

Mengeluarka n secret berlebihan

encer Terdapat benjolan pada leher sebelah kiri

DS : DO : Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh (menggerakan bibir, tangan, dan anggukan kepala )

Secret terakumulasi dijalan nafas termasuk dilubang trakheostom i

Ventilasi terganggu

Klien terpasang kanul trakheostomi sejak di RS purwakarta pada tanggal 24 desember 2004 Gangguan komuniksai verbal

Tindakan trakheostomi

DS: Klien mengeluh 2 makan berkurang nafsu Klien bernafas melalui stoma

Klien mengatakan makan habis porsi Klien tidak suka memakan bubur/ diit yang diberikan DO : Makanan habis porsi Klien tampak kurang nafsu makanan Suara tidak keluar Plika vokal suara tidak berkontrasi

BB sebelum sakit 53 kg BB setelah sakit 49 kg Albumin 3,3 ( n : 3,5-5) Klien tidak dapat berkomunikasi secara verbal Asupan Nutrisi kurang dari kebutuhan

Suspek Ca Laring

Adanya proses pertumbuhan kanker

Menyebabkan penurunan enzim pencernaan, abnormalitas dalam metabolisme glukosa dan trigliserid

DS : Klien mengatakan perban trakheostominya belum diganti DO : Tampak adanya stoma trakheostomi Balutan tracheostomi kotor Terdapat secret yang kering pada kasa balutan Stimulus sekresi enzim dan hormone gastrin

Merangsang sekresi asam lambung

leukosit : 13.200 /mm3 ( N 3,8-10 rb )

Stimulus reseptor volume lambung berkepanjangan yang menunjukan perasaan kenyang

Resiko Infeksi Penurunan nafsu makan

Perluasan

DS : klien mengatakan BAB sudah 3 kali dengan konsistensi encer

Intake nutrisi kurang

Invasi mikroorganisme kedalam tubuh

DO: Turgor kulit baik, bila dicubit kembali dalam waktu waktu 3 detik. Natrium 133 meq/l (135145) Terjadinya peningkatan leukosit sebagai kompensasi tubuh untuk memfagosit kuman yang masuk Masuk melalui aliran darah secara sistemik

BJ plasma 1,025 (N 1,0101,025)mg/dl Mata tidak cekung Selaput mukosa basah Urin normal

Jika tubuh tidak mampu melawan kuman yangmasuk Resiko terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Terjadi perluasan infeksi

Diare

Cairan dan elektrolit dikeluarkan melebihi batas normal

Terjadi dehidrasi

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DITEMUKAN

DIPECAHKAN

TANGGAL 1 Ganguan oksigenasi : ventilasi b.d 2-12-2004 akumulasi secret dijalan nafas 2 Gangguan komunikasi verbal b.d 2-12-2004 plika vokal suara tidak berkontraksi 3 Asupan nutrisi kurang dari 2-12-2004

PARAF Kel 7

TANGGAL

PARAF

Kel 7

Kel 7

kebutuhan b.d penurunan nafsu makan 4 Resiko gangguan keseimbangan 2-12-2004 Kel 7

cairan dan elektrolit b.d diare 5 Resiko terjadinya perluasan infeksi 2-12-2004 s.d invasi mikroorganisme Kel 7

IV IMPLEMENTASI, EVALUASI

NO TANGGAL/JAM 1 2 Des 2004

NO DP IMPLEMENTASI,EVALUASI DP 1 1. mengobservasi pernafasan klien : tanda dan

PARAF

2. 3. 4.

1.

2. 3. 4.

gejala distress pernafasan menganjurkan klien dengan posisi fowler menganjurkan klien dan keluarga untuk melakukan penghisapan bila klien batuk mengauskultasi bunyi nafas sebelum dan sesudah penghisapan evaluasi tidak ada tanda dan gejala distress pernafasan : tidak ada retrasksi muskulo ICS dan penggunaan otot-otot Bantu pernafasan tidak ada PCH, tidak ada sianosis, fekuensi nafas 20 x/menit posisi klien duduk dan terlihat pernafasan klien maksimal klien melakukan penghisapan pada saat batuk secara mandiri atapun oleh keluarga bunyi nafas stridor sebelum di suction , setelah di suction bunyi nafas bersih memebrikan pilihan cara komunikasi yaitu dengan mengunakan kertas dan pensil dan bahas tubuh membantu komunikasi dengan latihan untuk meningkatkan kekuatan, rentang gerak, koordinasi dan kekuatan otot lidah memberikan waktu yang cukup untuk berkomunikasi memberikan sentuhan yang terapeutik saat berkomunikasi dengan klien evaluasi klien mau berkomunikasi dengan menggunakan kertas, pensil dan bahasa tubuh klien tetap berkomunikasi dengan menggunakan bibirnya walaupun tidak mengeluarkan suara klien berusaha untuk menjawab tiap pertanyaan klien tampak lebih nyaman ketika diberikan sentuhan teraputik menganjurkan kien untuk menghindari pandangan dalam makanan, bau-bauan yang tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan menyarankan klien untuk mengkonsumsi makanan yang disukai dan mengandung TKTP menganjurkan klien untuk banyak minum 10 gelas perhari

1. 2 2 Des 2004 DP 2 2.

3. 4.

1.

2.

3. 4.

2 Des 2004

1. DP 3

2.

3.

4. 5. 6. 7.

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

membatasi cairan ketika makan menciptakan lingkungan yang rileks dan tenang selama waktu makan menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi sering menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut evaluasi klien menghindarai pandangan yang tidak menyenangkan ketika makan: menghindari melihat secret orang lain yang batuk kien mau makan nasi yang asalnya diberi bubur, dengan makan habis porsi klien mengatakan akan banyak minum minimal 2 aqua besar kien menghindari banyak minum ketika makan lingkungan sekitar kjlien tampak bersih dan rapih klien makan sedikit demi sedikit tapi sering klien menggosok gigi tiap kali sesudah makan

2 Des 2004

1. menginspeksi daerah sekitar stoma terhadap tanda-tanda infeksi 2. menggunakan teknik aseptic dalam perawatan luka DP 4 3. menggunakan alat-alat sterile dalam perawatan trakheostomi 4. melakukan perawatan trakheostomi bila kotot 5. mecuci tangan sebelum dan sesudah tindakan Evaluasi: 1. tidak ada tanda-tanda infeksi 2. alat-alat yang digunakan steril 3. menggunakan prinsip steril dalam perawatan steril : 2 pinset untuk 1 orang 4. Balutan tracheostomi bersih, tidak ada secret yang mongering yang menempel dikasa. Menginformasikan kepada klien dan keluarga akibat jika suctioning tidak sesuai ketentuan 2. Memberikan informasi baqgaimana DP 5 suctioning sesuai dengan prosedur 3. Melakukan suctioning dalam waktu 10 detik atau 5-10 detik 4. Memasukan ujung kateter kedalam air steril 1.

2 Des 2004

5. 1.

2. 3.

atau cairan rubrikan sebelum suctioning Melakukan suctioning dengan teknik steril Evaluasi : Klien dan keluarga mengerti bagaimana akibat jika suctioning tidak sesuai tidak sesuai dengan ketentuan yaitu bisa menyebabkan iritasi mukosa trakea dan tubuh kekurangan oksigen. Klien memahami bagaimana suctioning yang sesuai dengan prosedur Klien dan keluarhga mampu melakukan suctioning yang sesuai prosedur

3 Des 2004

1. mengobservasi pernafasan klien : tanda dan gejala distress pernafasan 2. mengauskultasi bunyi nafas sebelum dan sesudah penghisapan Evaluasi : 1. Tdak ada tanda gejala distress pernapasan, DP 1 frekuensi napas 20 kali/menit 2. Bunyi nafas stidor 1. memebrikan pilihan cara komunikasi yaitu dengan mengunakan kertas dan pensil dan bahas tubuh memberikan waktu yang cukup untuk berkomunikasi memberikan sentuhan yang terapeutik saat berkomunikasi dengan klien Evaluasi : Klien berkomunokasi dengan menggunakan bahasa tubuh Klien menjawab pertanyaan dengan spontan Klien tidak keberatan disentuh oleh perawat saat berkomunikasi

2. 3. 7 3 Des 2004 DP 2 1. 2. 3.

3 Des 2004

menginspeksi daerah sekitar stoma terhadap tanda-tanda infeksi 2. menggunakan teknik septik aseptic dalam perawatan luka 3. menggunakan alat-alat sterile dalam perawatan trakheostomi 4. melakukan perawatan trakheostomi bila kotot DP 4 5. mecuci tangan sebelum dan sesudah tindakan Evaluasi ; 1. tidak ada tanda-tanda infeksi 2. alat-alat yang digunakan steril 3. menggunakan prinsip steril dalam

1.

perawatan steril : 2 pinset untuk 1 orang 4. Balutan tracheostomi bersih, tidak ada secret yang mongering yang menempel dikasa.

CATATAN PERKEMBANGAN

NO TANGGAL/JAM 1. 3 Des 2004

NO DP DP

CATATAN PERKEMBANGAN S:

PARAF

07.30

Baru -

1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.

Klien mengatakan belum diseka Klien mengatan belum mandi karena dingin dan disekanya nanti saja Klien mengatakan belum gosok gigi O: Tanpak klien kusut dan tidak rapih Tercium bau Rambut klien tidak teratur A: Kurangnya pemenuhan personal hygiene s.d kurangnya motivasi P: Jelaskan pada klien pentingnya mandi pagi Seka klien dengan menggunakan air hangat Anjurkan klien untuk menggosok gigi Pasilitasi klien untuk merpaikan dirinya I: Menjelaskan pada klien pentingnya mandi pagi Menyeka klien dengan menggunakan air hangat Menganjurkan klien untuk menggosok gigi Memfasilitasi klien untuk merpaikan dirinya E: Klien mengerti tentang pentingnya mandi pagi tampak bersih segar dan nyaman Tercium wangi klien tampak rapi S: Klien mengatakan tidak ada sesak Batuk berkurang Klien mengatakan dengan posisi duduk bernafas lebih maksimal O: Bunyi nafas stridor Sekret putuh dan encer R = 20 x/menit A: Masalah teratasi S:

3 Des 2004 13.30

DP 1 -

3 Des 2004 13.40

DP 2 -

Klien mengungkapkan lebih enak komunokasi dengan bahas tubuh kecuali kalau orang lain masih tidak mengerti baru ditulis O: Tampak klien berkomunikasi dengan bahasa tubuh, isyarat kadang dengan tulisan

A: Masalah teratasi S:

4 3 Des 2004 13.45 DP 3 -

Klien mengatakan nafsu meningkat bila makan nasi O: Makan habis 1\2 porsi A: Masalah teratasi

makannya

3 Des 2004 13.50

Dp 4 -

S:O: TTV : TD : 100/70 mmHg N : 84x/menit R: 20x/menit S : 36,7 0 tidak ada anda-tanda infeksi Balutan trakheostomi bersih dan tidak ada secret yang menempel A: Masalah teratasi

3 Des 2004 13.55

S: klien dan keluarga mengatakan faham bagaimana teknik suctioning yang sesuai dengan prosedur O: klien dan keluarga mendemonstrasikan DP 5 suctioning sesuai dengan prosedur - tidak ada iritasi pada mukosa trachea A: masalah tratasi -

Pengangkatan Suara yang

seluruh baru

pita

suara

menyebabkan dengan salah

penderita satu

tidak dari

memiliki cara

suara. berikut:

dibuat

1. Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam kerongkongan ketika

bernafas

dan

secara

perlahan

menghembuskannya

untuk

menghasilkan

suara.

2. Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan. Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita bernafas, sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami kelainan fungsi, cairan dan makanan bisa secara tidak sengaja masuk ke dalam trakea.
3. Elektrolaring adalah suatu alat yang bertindak sebagai sumber suara dan dipasang di leher. Suara yang dihasilkan oleh ketiga cara tersebut dirubah menjadi percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir.Suara yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara normal. 4. Penggunaan Blom-Singer Voice : prosthesis dan kutub tracheostomy dengan alat ini pasien yang mengalami laringoctomy total dapat berbicara normal.

You might also like