You are on page 1of 39

Masalah Transportasi

Riset Operasional
Onggo Wr
onggo@live.com

Metode Transportasi
Ide Dasar Sesuai namanya, metode ini digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) sebuah komoditas tunggal dari beberapa daerah sumber menuju beberapa daerah tujuan. Tiga asumsi penting dalam masalah ini:
komoditas tunggal daerah sumber (asal) dapat lebih dari satu dan daerah tujuan dapat lebih dari satu.

Metode ini juga dapat digunakan untuk perencanaan produksi.


Ide Dasar Bentuk Baku Additivitas Divisibilitas Onggo Wr Kepastian Formulasi Pemodelan 2

Riset Operasional

Metode Transportasi
Ide Dasar Data yang harus ada dalam masalah ini:
Pada Kasus transportasi:
tingkat suplai setiap daerah sumber dan tingkat permintaan pada setiap daerah tujuan biaya transportasi per unit komoditas dari setiap daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan

Pada Kasus perencanaan produksi


jumlah produksi dan jumlah permintaan (kapasitas inventori) biaya produksi dan inventori per unit

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
Ide Dasar Karena jenis komoditas hanya ada satu, maka setiap daerah tujuan dapat menerima komoditas dari sembarang daerah sumber, kecuali jika ada kendala lainnya. Jaringan pengangkutan pada metode transportasi dapat digambarkan seperti berikut

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
suplai a1 a2 demand c11 : x11

1 2

1 2

b1 b2

am

cmn : xmn

bn

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
Keterangan ai, i = 1, 2, , m, menunjukkan suplai pada sumber ke-i. bj j = 1, 2, , n menunjukkan permintaan pada tujuan ke-j. cij menunjukkan biaya transportasi per unit dari sumber ke-i menuju tujuan-j. xij menunjukkan jumlah komoditas yang diangkut/dialokasikan dari sumber i menuju tujuan j.

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
Similaritas
Kasus Transportasi 1 2 3 5 Sumber i Tujuan j Suplai pada sumber i Biaya transportasi per unit dari sumber i ke tujuan j Kasus Produksi Periode produksi i Periode permintaan j Kapasitas produksi periode i Permintaan periode j Biaya produksi dan inventori per unit dari periode i ke j

4 Permintaan pada tujuan j

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
Pemodelan Matematika Tujuan optimasi : penentuan total biaya minimum tujuan dalam model matematika : minimisasi. Alternatif keputusan : penentuan jumlah yang akan diangkut dari daerah sumber i menuju tujuan j. Koefisien fungsi tujuan : biaya angkut per unit dari sumber i menuju tujuan j. Kendala atau sumber daya yang membatasi penentuan total biaya transportasi optimum adalah jumlah suplai pada masing-masing daerah sumber dan jumlah permintaan pada masing-masing daerah tujuan.
Riset Operasional Onggo Wr 8

Metode Transportasi
Pemodelan Matematika xij = jumlah komoditas yang diangkut dari sumber i menuju tujuan j cij = biaya transportasi per unit komoditas dari sumber i menuju tujuan j ai = jumlah suplai pada sumber i dan bj sebagai permintaan pada tujuan j maka bentuk PL kasus transportasi adalah:
Min z = cijxij Terhadap xij ai, i = 1, 2, ..., m
xij bj, j = 1, 2, ..., n xij 0

Riset Operasional

Onggo Wr

Metode Transportasi
Pemodelan Matematika Jika total suplai ( ai) = total permintaan ( bj), maka formulasi yang dihasilkan disebut sebagai model transportasi seimbang.
xij = ai, i = 1, 2, ..., m xij = bj, j = 1, 2, ..., n

Riset Operasional

Onggo Wr

10

Metode Transportasi
Penentuan Solusi Awal North-West Method Least Cost Method Vogels Approximation Method

Riset Operasional

Onggo Wr

11

Metode Transportasi
Contoh PT. XYZ memiliki 3 pabrik di 3 kota berbeda dan memproduksi minuman ringan dalam botol. Produk dari ketiga pabrik didistribusikan ke 5 gudang di 5 kota daerah distribusi. Biaya pengangkutan per krat minuman (ratus rupiah), jumlah suplai pada masing-masing pabrik (dalam ribu krat) dan daya tampung pada masingmasing gudang (dalam ribu krat) setiap hari ditunjukkan tabel di bawah ini:

Riset Operasional

Onggo Wr

12

Metode Transportasi
Contoh
Gudang P a b r i k A B C kapasitas 1 2 6 11 300 2 5 10 5 400 3 6 3 6 200 4 3 3 6 300 5 5 7 4 200 suplai 500 300 600

Riset Operasional

Onggo Wr

13

Metode Transportasi
Contoh
Gudang 1 P a b r i k kapasitas 300 400 200 300 200 C 11 5 6 6 4 600 A 2 5 2 6 3 3 4 5 5 suplai 500

10

300

Nantinya tiap sel akan diisi dengan jumlah komoditas yang dikirimkan

Riset Operasional

Onggo Wr

14

Metode Transportasi
Metode North-West Corner Isi sel kosong yang masih dapat diisi dan terletak paling kiri atas (sudut barat-laut). Jumlah yang dialokasikan (xij) tidak boleh melebihi jumlah suplai pada sumber i dan jumlah permintaan pada tujuan j.

Riset Operasional

Onggo Wr

15

Metode Transportasi
Iterasi 1
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6

3 3

4 5

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
6 200

3
6 300

7
4 200

Isi A1 dengan 300 (maksimal dari kapasitas gudang 1), lalu eliminir B1 & C1, sebab kapasitas gudang 1 sudah terpakai habis 300.
Riset Operasional Onggo Wr 16

Metode Transportasi
Iterasi 2
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
6 200

3
6 300

7
4 200

Isi A2 dengan 200 (maksimal dari sisa kapasitas pabrik A), lalu eliminir A3, A4 & A5, sebab kapasitas pabrik A sudah terpakai habis 500.
Riset Operasional Onggo Wr 17

Metode Transportasi
Iterasi 3
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
200

3
6 200

3
6 300

7
4 200

5 400

Isi B2 dengan 200 (maksimal dari sisa kapasitas gudang 2), lalu eliminir C2, sebab kapasitas gudang A sudah terpakai habis 400.
Riset Operasional Onggo Wr 18

Metode Transportasi
Iterasi 4
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
200

3
100

3
6 300

7
4 200

5 400

6 200

Isi B3 dengan 100 (maksimal dari sisa kapasitas pabrik B), lalu eliminir B4 & B5, sebab kapasitas pabrik B sudah terpakai habis 300.
Riset Operasional Onggo Wr 19

Metode Transportasi
Iterasi 5
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
200

3
100

3
6 300

7
4 200

5 400

6
100

200

Isi C3 dengan 100 (maksimal dari sisa kapasitas gudang 3), dengan demikian kapasitas gudang 3 sudah terpakai habis 200.
Riset Operasional Onggo Wr 20

Metode Transportasi
Iterasi 6
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
200

3
100

3
6
300

7
4 200

5 400

6
100

200

300

Isi C4 dengan 300 (maksimal dari sisa kapasitas gudang 4), dengan demikian kapasitas gudang 4 sudah terpakai habis 300.
Riset Operasional Onggo Wr 21

Metode Transportasi
Iterasi 7 (stop)
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5
200

3 6 3 -

4 5 -

suplai 500 300 600

6
11 300

10
200

3
100

3
6
300

7
4
200

5 400

6
100

200

300

200

Isi C5 dengan 200 (maksimal dari sisa kapasitas gudang 5), dengan demikian kapasitas gudang 5 sekaligus pabrik C sudah terpakai habis 200 & 600. Total biaya = 2*300 + 5*200 + 10*200 + 3*100 + 6*100 + 6*300 + 4*200 = 6.500
Riset Operasional Onggo Wr 22

Metode Transportasi
Metode Least Cost Isi sel kosong yang masih dapat diisi dan memiliki biaya terkecil. Jumlah yang dialokasikan (xij) tidak boleh melebihi jumlah suplai pada sumber i dan jumlah permintaan pada tujuan j.

Riset Operasional

Onggo Wr

23

Metode Transportasi
Iterasi 1
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6

3 3

4 5

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
6 200

3
6 300

7
4 200

Isi A1 dengan 300 (maksimal dari kapasitas gudang 1), lalu eliminir B1 & C1, sebab kapasitas gudang 1 sudah terpakai habis 300.
Riset Operasional Onggo Wr 24

Metode Transportasi
Iterasi 2
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6 -

3 3

4 5

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
200

3
6 300

7
4 200

6
-

200

Riset Operasional

Onggo Wr

25

Metode Transportasi
Iterasi 3
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6 -

3 3

4 5 200

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
200

3
6 300

7
4 200

6
-

200

Riset Operasional

Onggo Wr

26

Metode Transportasi
Iterasi 4
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6 -

3 3

4 5 200

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
200

3
100

7
4 200

6
-

6
-

200

300

Riset Operasional

Onggo Wr

27

Metode Transportasi
Iterasi 5
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6 -

3 3

4 5 200

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5 400

3
200

3
100

7
4
200

6
-

6
-

200

300

200

Riset Operasional

Onggo Wr

28

Metode Transportasi
Iterasi 6 (stop)
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6 -

3 3

4 5 200

suplai 500 300 600

6
11 300

10
5
400

3
200

3
100

7
4
200

6
-

6
-

400

200

300

200

Total biaya = 2*300 + 3*200 + 3*200 + 3*100 + 5*400 + 4*200 = 4.900

Riset Operasional

Onggo Wr

29

Metode Transportasi
Metode Vogel Approximation Tentukan selisih antara biaya terkecil pertama dan kedua untuk setiap baris dan kolom. Cari selisih terbesar (baik dari kolom atau baris), dan alokasikan pada sel dengan biaya terkecil tersebut sesuai dengan jumlah suplai sumber dan jumlah permintaan tujuan yang bersesuaian.

Riset Operasional

Onggo Wr

30

Metode Transportasi
Iterasi 1
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6

3 3

4 5

suplai 500 300 600

1 0 1

6
11 300

10
5 400

3
6 200

3
6 300

7
4 200

Riset Operasional

Onggo Wr

31

Metode Transportasi
Iterasi 2
Gudang 1 P a b r i k kapasitas C A 2
300

2 5 6

3 3

4 5

suplai 500 300 600

2 0 1

6
11 300

10
5 400

3
6 200

3
6 300

7
4 200

Riset Operasional

Onggo Wr

32

Optimisasi Metode Transportasi


Contoh. Diberikan masalah transportasi berikut ini
Gudang

1
P a A B C kapasitas 3 4 3 40 6 5 4

2
3 2 5 30

suplai
30 45 45

b
r i k

50

Riset Operasional

Onggo Wr

33

Optimisasi Metode Transportasi


Contoh. Dengan metode least cost didapat solusi awal
Gudang

1
P a A B C kapasitas 3
25

2
6
-

3
3
5

suplai
30 45 45

b
r i k

4 3
15

5 4
30

2
45

5
-

40

30

50

Perhatikan bahwa sel A2, B1, B2, dan C3 kosong. Sel-sel ini akan diisi.
Riset Operasional Onggo Wr 34

Optimisasi Metode Transportasi


1. Akan dicoba mengisi sel A2
Gudang 1 P a b A 3
25

2 6
-

3 3
5

suplai 30 45 45

B
C kapasitas

4
3
15

5
4
30

2
45

r
i k

5
-

40

30

50

Jika sel A2 diisi (+1), maka C2 (-1), C1(+1), dan A1(-1), perhatikan alurnya. Sehingga total biaya akan berubah sebesar (+6) + (-4) + (+3) + (-3) = +2.
Riset Operasional Onggo Wr 35

Optimisasi Metode Transportasi


2. Akan dicoba mengisi sel B1
Gudang 1 P a b A 3
25

2 6
-

3 3
5

suplai 30 45 45

B
C kapasitas

4
3
15

5
4
30

2
45

r
i k

5
-

40

30

50

Jika sel B1 diisi (+1), maka B3(-1), A3(+1), dan A1(-1), perhatikan alurnya. Sehingga total biaya akan berubah sebesar (+4) + (-2) + (+3) + (-3) = +2.
Riset Operasional Onggo Wr 36

Optimisasi Metode Transportasi


3. Akan dicoba mengisi sel B2
Gudang 1 P a b A 3
25

2 6
-

3 3
5

suplai 30 45 45

B
C kapasitas

4
3
15

5
4
30

2
45

r
i k

5
-

40

30

50

Jika sel B2 diisi (+1), maka C2(-1), C1(+1), A1(-1), A3(+1) dan B3(-1). Sehingga total biaya akan berubah sebesar (+5) + (-4) + (+3) + (-3) + (+3) + (-2) = +2.
Riset Operasional Onggo Wr 37

Optimisasi Metode Transportasi


4. Akan dicoba mengisi sel C3
Gudang 1 P a b A 3
25

2 6
-

3 3
5

suplai 30 45 45

B
C kapasitas

4
3
15

5
4
30

2
45

r
i k

5
-

40

30

50

Jika sel C3 diisi (+1), maka C1(-1), A1(+1), dan A3(-1). Sehingga total biaya akan berubah sebesar (+5) + (-3) + (+3) + (-3) = +2.
Riset Operasional Onggo Wr 38

Optimisasi Metode Transportasi


Kesimpulan. Ternyata jika semua sel kosong coba diisi, maka akan menimbulkan penambahan biaya total, sebab hasil penjumlahannya menunjukkan angka yang positif (+). Artinya solusi awal yang diberikan sudah optimal.

Riset Operasional

Onggo Wr

39

You might also like