Professional Documents
Culture Documents
PERTEMUAN KE-3
Penambangan dengan sistem tambang terbuka menyebabkan adanya perubahan rona/bentuk dari suatu daerah yang akan ditambang menjadi sebuah front penambangan
Setelah penambangan
Geometri jenjang terdiri dari tinggi jenjang, sudut lereng jenjang tunggal, dan lebar dari jenjang penangkap (catch bench). Rancangan geoteknik jenjang biasanya dinyatakan dalam bentuk parameterparameter untuk ketiga aspek ini
Tinggi jenjang: biasanya alat muat yang digunakan harus mampu pula mencapai pucuk atau bagian atas jenjang. Jika tingkat produksi atau faktor lain mengharuskan ketinggian jenjang tertentu, alat muat yang akan digunakan harus disesuaikan pula ukurannya. Sudut lereng jenjang: Penggalian oleh alat gali mekanis seperti loader atau shovel dipermuka jenjang pada umumnya akan menghasilkan sudut lereng antara 60-65 derajat. Sudut lereng yang lebih curam biasanya memerlukan peledakan pre-splitting. Lebar jenjang penangkap: ditentukan oleh pertimbangan keamanan. Tujuannya adalah menangkap batubatuan yang jatuh, perlu bulldozer kecil atau grader untuk membersihkan catch bench ini secara berkala.
Bagian Jenjang
DESAIN TAMBANG
1). Pemodelan Topografi
PEMBUATAN RAMP
Misalkan dimensi crest ke crest 20 m, tinggi jenjang (H) 10 m, lebar jalan (Lt) 15 m, dan kemiringan jalan (G) 10%. Maka, didapat jarak horizontal yang dapat ditempuh alat angkut untuk naik ke level jenjang berikutnya adalah,
Rancangan jalan tambang (ramp) dimulai dari jenjang teratas dan diarahkan ke pit bottom. Arahnya didasarkan pada jarak terdekat dengan pabrik pengolahan dengan sudut =sin-1 20/100 = 11.5369 Garis lurus ditarik dari titik awal pada jenjang teratas dan akan bersinggungan dengan crest berikutnya.
Dari titik-titik tersebut digambar garis tegak lurus ke arah luar pit atau kedalam pit (lebar jalan tambang semu, Ls sebesar 15 m cos = 15,3108m).
Garis tegak lurus tersebut menjadi awal pembentukan crest baru, dengan menggambarkan smooth curve yang menghubungkan antara crest baru dengan crest lama
Setelah penggambaran crest baru selesai, dilakukan pembentukan ramp dengan bantuan lebar jalan tambang semu dengan menarik garis sejajar dari titik A, B, dan C
Maka penggambaran ramp diakhiri dengan penambahan toe pada tiap crest.
DAFTAR PUSTAKA
Waterman, Sulistyana B., Dr, Ir, MT (2011), Perencanaan Tambang 1, Yogyakarta Tim Dosen dan Asisten, (2010), Praktikum Simulasi dan Komputasi Pertambangan, Yogyakarta