You are on page 1of 3

Anatomi Tulang ( Skelet ) Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat

di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hematopoetik. Tulang termasuk jaringan pengikat khusus yang terdiri atas bahan antar sel yang mengalami kalsifikasi/mineralisasi dan beberapa macam sel-sel tulang seperti osteoblas, osteosit dan osteoklas. 1. Komponen jaringan tulang a.Sel Jaringan Tulang : - Osteoblas - Osteosit - Osteoklas b.Matriks Tulang : - Organik (30%) : Serat kolagen (90%), Substansia Amorf (glikosaminoglikan) - Anorganis (65%): Kristal hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2), Sitrat, Mg, Na, K. c.Periosteum : Bagian luar lebih banyak mengandung sabut sabut jaringan pengikat, pembuluh darah, dan saraf dengan sedikit sel. Lapisan ini dinamakan Stratum Fibrosum. Bagian dalam lebih banyak mengandung sel sel pipih yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas, sabut sabut elastis, dan kolagen tersusun lebih longgar. Bagian ini disebut Stratum Germinativum. d.Endosteum : Mempunyai struktur dan komponen yang sama dengan periosteum tetapi lebih tipis dan tidak memperlihatkan 2 lapisan seperti pada periosteum. Ke arah luar bersifat osteogenik, ke arah dalam bersifat hemopoetik. 2. Perkembangan sel jaringan tulang Sel mesenkhim Osteoprogenitor Osteoblas Osteosit 3. Jenis-jenis jaringan tulang a. PARS COMPACTUM bersifat padat dan solid, merupakan dinding luar. b. PARS SPONGIOSUM membentuk spons merupakan bagian dalam yang : Berfungsi mensintesis matriks organis tulang. : Bila osteoblas telah berada dalam matriks tulang yang disintesisnya : Berfungsi untuk mensekresi jaringan tulang.

mengitari cavum medullare. Cavum medullare berisi medulla ossium. Komposisi matrix pada pars spongiosum & pars compactum adalah sama. 4. Bagian anatomi tulang panjang a. Diafisis atau batang : Bagian tengah tulang yang berbentuk silinder. Bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan besar. b. Metafisis : Bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang. Daerah ini terutama disusun oleh tulang trabekular atau tulang spongiosa yang mengandung sel sel hematopoietik. Bagian ini juga menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan tendon dan ligamen pada epifisis. c. Lempeng epifisis : Daerah pertumbuhan longitudinal pada anak anak, dan bagian ini akan menghilang pada tulang dewasa. d. Epifisis : Sumsum merah terdapat pada bagian ini. Epifisis juga langsung berbatasan dengan sendi tulang panjang yang bersatu dengan metafisis sehingga pertumbuhan memanjang tulang panjang berhenti. 5. Proses osteogenesis a. Osifikasi Intramembranosa (Desmalis / langsung): Mula mula beberapa sel mesenkhim dalam membran mesenkhim berdiferensiasi menjadi fibroblas untuk membentuk sabut sabut kolagen sehingga terbentuk jaringan pengikat longgar berupa membran. Osifikasi dimulai saat sekelompok sel mesenkhim yang lain berdiferensiasi menjadi osteoblas di dalam membran jaringan pengikat yang terbentuk. Terjadi pada tulang pipih. b. Osifikasi Endokondral : Diawali dengan pembentukan tulang rawan pada epifisis kemudian terjadi kalsifikasi pada matrik tulang rawan. Akibatnya sel tulang rawan mati lalu ditempati osteoblas. Setelah itu akan terjadi pembentukan tulang seperti biasanya. Proses osifikasi endokondral pada epifisis sebagai berikut : Pusat osifikasi di sini mirip dengan pusat osifikasi pada diafisis tetapi pertumbuhan lebih lanjut tidak secara memanjang tetapi radier. Gambar struktur tulang:

You might also like