You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang patut disyukuri dan sayangi,

perannya sangat penting dalam proses urinaria tubuh.Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Letak dan tampilan ginjal terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari ginjal wanita. Dalam tubuh, ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah atau cairan lainnya. Fungsi itu bertujuan agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam darah atau cairan tubuh lainnya tidak terbawa kembali oleh darah dan beredar ke seluruh tubuh.Sebagian kotoran hasil penyaringan itu nantinya akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air seni. Namun, sebagian lagi mungkin tertinggal dan mengendap menjadi batu ginjal. Apabila endapan itu tidak dikeluarkan, akan menetap di ginjal atau berpindah ke kandung kemih. kesehatan ginjal sangat rentan terhadap risiko gagal ginjal. Risiko itu juga dapat terjadi karena kelainan primer seperti infeksi ginjal, sumbatan batu ginjal, kelainan gagal ginjal, atau komplikasi dari penyakit hipertensi dan diabetes mellitus.untuk itu kita harus tau betapa pentingnya mengetahui sistem urupetika dalam tubuh.

1.2

Rumussan Masalah 1.Definisi dari sistem uropoetika 2.anatomi dan fisiologoi sistem uropoetika? 3.Mekanisme sistem uropoetika? 4.Mekanisme miksi (pengeluaran)? 5.Komposisi urin normal? 6.Hubungan sistem uropoetika dengan homeostasis?

1.3

Tujuan 1.Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari sistem uropoetika 2.Mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem uropoetika 3.Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme dari sistem uropoetika dan mekanisme miksi 4.Mahasiswa akan dapat mengetahui hubungan antara sistem uropoetika Dengan homeostasis

1.4

Manfaat 1. Sebagai mahasiswa kedokteran akan dapat lebih mengetahui sistem uropoetika dalam tubuh manusia 2. Mahasiswa akan lebih mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi dari sistem uropoetika 3. Mahasiswa akan mengerti dan memahami mekanisme sistem uropoetika dan mekanisme miksi 4. Mahasiswa akan lebih mengetahui hubungan antara sistem uropoetika dengan homeostasis

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1

Sistem Uropoetika Uropoetika adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih dipergunakan oleh tubuh (Syaifuddin, 1997).

2.2

Anatomi dan Fisiologi Sistem Uropoetika A. GINJAL a. Letak dan tampilan: Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari ginjal wanita. b. Struktur Ginjal Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus

Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.

c. Fungsi Ginjal terdiri dari : 1. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis 2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan. 3. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh. 4. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak. 5. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh. 6. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. C. URETER Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).

Lapisan dinding ureter terdiri dari : a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) b. Lapisan tengah lapisan otot polos c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa D. VESIKA URINARIA (Kandung Kemih) Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat

mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Bagian vesika urinaria terdiri dari : a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah. b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. Keterangan : Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum). Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum. Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis. Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus). Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.Trigone : Daerah segitiga. Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan : a. Lapisan sebelah luar (peritoneum) b. Lapisan otot (tunika muskularis) c. Tunika submukosa d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)

Peredaran darah vesika urinaria :Umbilikalis distal arteri vesikalis superior Vena anyamanPembuluh limfe duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis) Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom. E. URETRA Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri dari : a. Uretra prostatia b. Uretra membranosa c. Uretra kavernosa Lapisan uretra pria terdiri dari : a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam) b. Lapisan submukosa Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh Lapisan uretra wanita terdiri dari :

a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar) b.Lapisan spongeosa c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam) (Budianto,2003)

2.3

Mekanisme dari Sistem Urepetika 1. Proses Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomelorus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomelorus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asam amino dan garam-garam. 2. Proses Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi. prosesnya terjadi secara pasif yang disebut obligator reabsorbsi yang terjadi

pada tubulus atas, sedangkan pada tubulus bagian bawah penyerapannya secara aktif disebut reabsorbsi fakultatif 3. Proses Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. (Ganong,2008) 2.4 Mekanisme Miksturisi Pada dasarnya, proses miksi/mikturisi merupakan suatu refleks spinal yg dikendalikan oleh suatu pusat di otak dan korteks cerebri. Proses miksturisi dapat digambarkan dalam skema di bwah ini : Pertambahan vol urine tek intra vesicalis keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal timbul refleks spinal melalui n. Pelvicus timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih ( Virgiawan, 2008 ). 2.5 Kandungan Urin Normal Urin mengandung sekitar 95% air. Komposisi lain dalam urin normal adalah bagian padaat yang terkandung didalam air. Ini dapat dibedakan beradasarkan ukuran ataupun kelektrolitanya, diantaranya adalah :

Molekul Organik : Memiliki sifat non elektrolit dimana memiliki ukaran yang reativ besar, didalam urin terkandung : Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat C5H4N4O3, Dan subtansi lainya seperti hormone. Ion : Sodium (Na+), Potassium (K+), Chloride (Cl-), Magnesium (Mg2+, Calcium (Ca2+). Dalam Jumlah Kecil : Ammonium (NH4+), Sulphates (SO42-), Phosphates (H2PO4-, HPO42-, PO43-) Warna : Normal urine berwarna kekuning-kuningan. Obat-obatan dapat mengubah warna urine seperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi adanya penyakit. Bau : Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau yang merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu. Berat jenis : Adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar. Berat jenis air suling adalah 1, 009 ml. Normal berat jenis : 1010 1025. Kejernihan : Normal urine terang dan transparan. Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus atau pus. pH : Normal pH urine sedikit asam (4,5 - 7,5). Urine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas bakteri. Vegetarian urinennya sedikit alkali (Anonym,2008). 2.6 Hubungan sistem Uropoetika dengan Homeostasis

Homeostasis adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan interna didalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme yang bersangkutan (Guyton, 2007). Faktor Yang Mempengaruhi Homeostasis : 1. pH Untuk mencapai homeostasis, harus ada keseimbangan antara asupan atau produksi ion hidrogen dan pembuangan ion hidrogen dari tubuh. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan satuan pH. Di dalam tubuh, pH normal dapat bervariasi besarnya. Tergantung letak dan fungsinya (Guyton, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pH darah :

Ginjal yang mengoreksi beban ion H Ion H dan K saling terkait dalam homeostasis asam-basa Pertahanan pertama terhadap perubahan pH darah diberikan oleh buffer darah, tetapi paru - paru dan ginjal yang mengoreksi beban ion H

Produksi asam-asam tertentu mengharuskan ginjal membuang ion H dan menyimpan ion HCO3-

1. Suhu 37oC - 39oC Dalam mengatur suhu tubuh, sistem termoregulasi bekerja untuk

menyeimbangkan perolehan panas dengan pelepasan panas 1. Glukosa 4,4 - 5,5 mmol/dm3 2. Urea 3,3 - 6,6 mmol/dm3 (Pearce,2004)

BAB III PEMBAHASAN

Analisis skenario Furqon,seorang mahasiswa Fakultas kedokteran UMS,siang itu bersiap-siap untuk mengikuti Ujian Akhir Blok dikampusnya yang akan diadakan pada pukul 13.30.karena rumahnya yang agak jauh maka dia berangkat 1 jam sebelum ujian dimulai.sebelum berangkat dia minum segelas Vitamin C effervescent untuk menjaga stamininanya karena malam hari sebelumnya dia tidur larut malam untuk persiapan ujian.sesampainya dikampus dia langsung menuju kantin untuk minum segelas es the karena siang itu cuaca sangat panas,baru kemudian menuju ke ruang ujian. Ujian akhir blok ini furqon sangat berhaap berhasil,karena diblok sebelumnya dia tidak lulus,sehingga dia sangat cemas dan khawatir kalau dia gagal lagi dalam blok kali ini.suasana didalam ruang ujian kebetulan siang itu sangat dingin.selama ujian berlangsung furqon ingin

kencing,tetapi karena dia tidak ingin waktu mengerjakan soal ujiannya berkurang karena ijin ketoilet,dia alhirnya menahan kencing sampai ujian selesai.selesai ujian Furqon langsung menuju ke toilet dan diamelihat air seninya berwaena kuning tua. Menurut anda apakah hal tersebut diatas normal? 1. Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin c

termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai Perana Vitamin C dalam tubuh Vitamin C memiliki peran dalam metabolisme kolesterol dengan

meningkatkan laju pembuangan kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu (produk akhir kolesterol), meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang baik), dan sebagai pencahar (meningkatkan pembuangan kotoran). Dengan demikian vitamin C akan menurunkan penyerapan kembali asam empedu dan pengubahannya menjadi kolesterol. Vitamin C berperan menjaga

keseimbangan kolesterol dan trigliserida (keduanya adalah suatu jenis lemak dalam tubuh), sehingga jika kadar keduanya meningkat, vitamin C dapat menurunkan kadarnya. Sayang, hal ini hanya berlaku pada orang dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Di samping itu, vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen yang merupakan serabut kuat penyusun otot, kulit, termasuk juga pembuluh darah. Jadi, jelas bahwa kekurangan vitamin C akan melemahkan struktur pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Lebih jauh, kekurangan vitamin C menyebabkan kerusakan susunan sel pada dinding pembuluh darah arteri sehingga dapat terisi kolesterol dan menyebabkan aterosklerosis. 2.Hubungan khawatir dengan rasa ingin kencing Sekresi ADH diatur oleh aktifitas osmoreseptor, osmoreseptor dihypotalamus, dimana pusat pengaturan rasa khawatir saat osmoritas darah turun, filtrasi menjadi encer, sekresi ADH turun dan pengeluaran urin meningkat. Sehingga saat paijo khawatir mengakibatkan ingin merasa kencing terus karena urin yang diproduksi lebih banyak.

3.Hubungan es teh dan vit C dengan rasa ingin kencing Vitamin C buatan seperti effervescent berlebih dalam tubuh akan langsung di eksresi oleh tubuh, sehingga setelah meminum vitamin C itu dan es teh akan terasa inign kencing 4.Hubungan suhu dingin dengan rasa ingin kencing Hubungan suhu dingin dan keinginan untuk kencing, tubuh terus menerus melakukan aktifitas, yang dalam aktifitasnya menghasilkan sisa metabolisme yaitu urin, keringat dll. Pada suhu dingin tubuh tidak akan mengeluarkan keringat, sehingga tubuh hanya akan terus memproduksi urin yang jika penuh akan dikeluarkan melalui uretra atau miksi. 5. Apa yang terjadi bila rasa ingin kencing ditahan Jika rasa ingin kencing ditahan, yang berkerja pada saat situasi ini adalah sfigter uretra eksterna, yang terus berkontraksi yang berarti menahan air kencing, atau keinginan untuk miksi. Namun jika kandungan kemih terus menerus diisi dan teregang, maka kontrol sudah tidak dapat lagi mengendalikan.

6. Mengapa furqon merasa ingin kencing dan air kencing berwarna lebih kuning Karena furqon berada dalam ruangan bersuhu dingin dan ia merasa tegang dan khawatir, yang dimana kedua hal tersebut merupaka faktor yang menyebabkan seseorang ingin kencing dan ditambah sebelum macuk ruangan ia sempat minum es teh dan vit C yang merupakan cairan yang tentu saja akan di sekresi oleh tubuh. Makin banyak cairan makin banyak yang akan disekresi oleh tubuh dan tergantung pada kandungan minuman tersebut, jika minuman tersebut mengandung banyak zat yang dibutuhkan tubuh maka urin yang dihasilkan akan sedikit.

7. Apakah rasa ingin kencing terus terus menerus dan warna kencing lebih kuning dari biasanya merupakan gangguan ginjal Itu bukan merupakan gangguan ginjal karena ia sedang berada dalam suhu dingin dan faktor makanan dan minuman yang ia konsumsi sebelumnya yang membuta warna kuning tersebut. 8. Bagaimana proses pembentukan urin dan faktor-faktor yang mempengaruhi a. Ginjal membentuk urin dari plasma darah b. Yang pertama dalam pembentukan urin adalah filtrasi glomerulus. Filtrasi bersifat selektif, yaitu selektif berdasarkan ukurannya. Hal ini terjadi karena adanya tekanan darah. c. Reabsorpsi tubulus, selektif dengan manfaat, berlangsung dari filtrat ditubulus ginjal kedalam darah dikapiler peritubular, 99%filtrat hanya 1% urin. Transpor aktif glukosa, asam amino, vitamin dan ion + Transpor pasif ion Osmosis air mengikuti reabsorpsi mineral Pinositosis - protein berukuran kecil ditelan oleh sel tubulus proksimal d. Sekrersi tubular, Berlangsung dari darah di kapiler peritubular ke filtrat ditubulus renalis , kreatini dan zat-zat sisa lain di sekresikan kedalam filtrat untuk disekresikan kedalam urin. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urine

Hormon

ADH Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk

oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel. Aldosteron Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin Prostaglandin Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal. Gukokortikoid Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium. Renin Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada : 1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal ) 2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal ) 3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra ) 4. Innervasi ginjal dihilangkan 5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal )

Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkan aktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadi angiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah (sherwood, 2001).

Zat - zat diuretik pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak

Banyak terdapat

mengkonsumsi zat diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin bertambah.

Suhu internal atau eksternal

Jika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin.

Konsentrasi Darah

Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah rendah.Reabsorpsi air di ginjal mengingkat, volume urin menurun.

Emosi

Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin. Umpan Balik Penyeimbangan Cairan Dalam Tubuh Diantara kemungkinannya ialah: 1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air 2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuretik) untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada jumlah normal . Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuresis) untuk mengurangi

permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal ( Ganong, 2008 ). Mekanisme Keseimbangan asam - Basa Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa diperlukan : 1. Sistem penyangga ( Buffer ) asam basa kimiawi dalam cairan tubuh 2. Sistem Respirasi 3. Sistem Renal (Guyton, 2007). Pengaturan Keseimbangan Asam Basa di Dalam Tubuh

Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. Jika pH darah <7,35 dikatakan asidosis (darah terlalu banyak mengandung asam atau terlalu sedikit mengandung basa dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.) dan jika pH darah >7,45 dikatakan alkalosis (darah terlalu banyak mengandung basa atau terlalu sedikit mengandung asam dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah). Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh. Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu: 1. Pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat. 2. Katabolisme zat organik 3. Disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H. Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi normal sel, antara lain: 1. Perubahan eksitabilitas saraf dan otot, pada asidosis terjadi depresi susunan saraf pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas. 2. Mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh 3. Mempengaruhi konsentrasi ion K (Guyton, 2007 ). Hasil dari scenario bahwa urine dari furqon masih dalam keadaan normal.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan 1. Sistem Uropoetika adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. 2. Dalam tubuh, ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah atau cairan lainnya. Fungsi itu bertujuan agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam darah atau cairan tubuh lainnya tidak terbawa kembali oleh darah dan beredar ke seluruh tubuh. 3. Mekanisme dalam pembentukan urine terdiri dari : Proses Filtrasi (penyaringan) Proses Ekskesi (pengeluaran Proses Reabsorbsi (penyerapan kembali) 4. Vitamin C memiliki peran dalam metabolisme kolesterol dengan

meningkatkan laju pembuangan kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu (produk akhir kolesterol), meningkatkan kadar HDL .

B.Saran

1. Mahasiwa harus lebih mampu menjelaskan oragan sistem uropoetika pada tubuh manusia 2. Sebaiknya kita harus selalu menjaga orran-organ vital dalam sistem uropoetika 3. Untuk mencegah gangguan pada ginjal sebaiknya lebih banyak menkonsumsi air putih.

DAFTAR PUSTAKA

Budianto , A., 2003. Guidance to Anatomy II dan III. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pp.43 59

Guyton, Arthur C and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Ganong, william F., 2008. Buku ajar Fisologi kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran EGC pp.525

Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC : Jakarta Anonim.2008.Compotition in Urine. Diakses dari : http://www.ivy-rose.co.uk/Topics/Urinary_System_Composition_Urine.htm. Pada Tanggal : 15-November- 2009

You might also like