You are on page 1of 10

[2012-05-10]

PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

FORMULASI

SEDIAAN LIPSTIK

Oleh Kelompok : 5 Nama : Arestya Otari

Nurul Fithriyah NurKhairani Wahyu Putri Lestari Yunita Sari

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta 2012

Formulasi Sediaan Lipstik

Praformulasi Sediaan Lipstik I. Teori Lipstik adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah & memberikan ekspresi wajah yang menarik. Lipstik merupakan kosmetika yang terbuat dari lilin, pigmen, minyak, dll. Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberikan warna pada bibir. Lipstik biasa digunakan oleh wanita. Lipstik telah ditemukan sejak masa kuno ketika batu permata semimulia dihancurkan dan dioleskan ke bibir dan terkadang ke mata. Selama Zaman Keemasan Islam, kosmetolog Al-Andalus terkenal Abul Qasim az-Zahrawi menemukan lipstik padat, yang merupakan batangan wangi yang digiling dan ditekan dalam cetakan khusus, dan ia menjelaskannya dalam bukunya At-Tashrif. Benda ini mulai populer di masa Ratu Elizabeth I dari Inggris. Fungsi lipstik : Memberikan warna pada bibir. Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau disembunyikan. Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan sebaliknya. Melindungi bibir dari kekeringan. Meningkatkan kepercayaan diri.

Persyaratan lipstik yang baik : 1. Mewarnai bibir dengan rata. 2. Tidak toksik, tidak diabsorpsi oleh kulit dan tidak mengiritasi kulit. 3. Warna harus tahan di bibir tetapi juga mudah untuk dihilangkan ketika diinginkan. 4. Harus cukup keras, lembut dan mudah dioleskan pada bibir. meleleh, mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama 5. Permukaan lipstik lembut, warna homogen dan bebas partikel kasar. 6. Tidak penyimpanan. Komposisi lipstik 1. Lilin

Praformulasi Sediaan Lipstik Misalnya : carnauba wax, paraffin waxes, spermaceti, beeswax, candellia wax. 2. Minyak Fase minyak dipilih terutama berdasar kemampuanya melarutkan zat-zat warna eosin. Misalnya : castor oil, fatty acid alkylolamkides, tetrahydrofurfuril alcohol, isopropyl palmitate, paraffin oil 3. Lemak Misalnya : krim kakau, cetyl alcohol , oleyl alcohol, lanolin. 4. Acetoglyserides Direkomendasikan untuk memperbaiki sifat thiksotropik batang lipstik sehingga meskipun temperatur berfluktuasi, kepadatan lipstick konstan 5. Zat-zat pewarna Zat pewarna yang dipakai secara universal di dalam lipstik adalah zat warna eosin yang memenuhi dua persyaratan sebagai zat pewarna untuk lipstick, yaitu kelekatan pada kulit dan kelarutanya dalam minyak. Pelarut terbaik untuk eosin adalah castor oil. 6. Surfaktan Tujuanya untuk memudahkan pembasahan dan dispersi partikel-partikel pigmen warna yang padat. 7. Antioksidan 8. Bahan pengawet 9. Bahan pewangi

Warna lipstik merupakan komponen utama yang mengikuti mode up to date. Warna dalam bentuk campuran, mengarah kewarna merah dan merupakan pergeseran warna dari rentang jingga kuning sampai ungu biru. Intensitas warna dari opasitas bervariasi. Campuran warna dalam lipstik Staining dyes (warna baku) 2-3 % Pigment larut minyak 2 %

Praformulasi Sediaan Lipstik Pigment tidak larut 8-10 % Titanium dioksida 1 % Dasar lipstik - Kriteria penggunaan lipstik yang baik adalah lembut pada saat dioleskan, mempunyai aliran tiksotropik pada saat penyebaran lipstik pada bibir dan membentuk lapisan film yang melekat pada bibir. - Pemilihan basis lipstik menentukan keseragaman, kualitas lipstik pada saat pembuatan dan penyimpanan. Kualitas lipstik bergantung pada sifat reologi komposisi basis lemak yang digunakan. II. PraFormulasi Oleum riccini 1. Sifat Organoleptis a. Ph Eur. 5.5 (Castor Oil, Virgin) : adalah cairan, yang jelas hampir tidak berwarna atau sedikit kuning, kental, higroskopis. b. Ph Eur. 5.5 (Castor Oil, terhidrogenasi; Ricini Hydrogenatum oleum) Hampir bubuk putih sampai kuning pucat halus, massa, atau serpih. c. USP 29 (Castor Oil) : Minyak tetap yang diperoleh dari biji Ricinus communis (Euphorbiaceae). Ini adalah kuning pucat atau hampir tidak berwarna, transparan, cairan kental. Memiliki bau, samar ringan, bebas dari asing dan bau tengik, dan memiliki rasa, lembut karakteristik 2. Sinonim EmCon CO; Lipovol CO; oleum ricini; ricinoleum; ricinus communis; ricinus oil; tangantangan. 3. Sifat dalam larutan Dapat larut dengan chloroform, diethyl ether, ethanol, glacial acetic acid, and methanol; sangat larut dalam ethanol (95%) and petroleum ether; praktis tidak larut dalam air; praktis tidak larut dalam minyak mineral sedikit bercampur dengan minyak nabati lain. 4. Stabilitas Titik didih : 313oC

Praformulasi Sediaan Lipstik Densitas Ketahanan terhadap cahaya 5. Sifat Farmakologi Indikasi Cara penggunaan Efek samping : oral : mual, muntah, sakit perut, impaksi tinja, : Sebagai laksative (pencahar) bagi : 0.9550.968 g/cm3 at 258C : mudah teroksidasi dan higroskopis

penderita konstipasi dan stimulant

usus buntu, CHF, menstruasi, dehidrasi

6. Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari
panas berlebih. 7. Dosis : Bayi : 2.5 -7.5 ml/dose Anak : < 2 tahun = 5-15 ml/dose 2-11 tahun = 7.5-30 ml/dose Dewasa : 30-60 ml/dose

Lanolin/Adeps Lanae Lanolin adalah zat berupa lemak yang dimurnikan diperoleh dari bulu domba yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25 %. Boleh mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0.02 %. Penambahan air dapat dicampurkan ke dalam lanolin dengan pengadukan. Pemerian : massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau k Zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%),
mudah larut dalam kloroform dan dalam eter.

Jarak lebur

: antara 38o dan 44o : dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu

Wadah dan penyimpanan kamar terkendali. Khasiat : Zat tambahan.

Cera Alba

Praformulasi Sediaan Lipstik Sinonim Pemerian Kelarutan : Malam putih : Bentuk Warna Bau : Zat padat, lapisan tipis bening, :putih kekuningan :bau khas lemah.

: Praktis tidak laru dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%)

dingin, larut dalam kloroform, dalam eter hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. Penyimpanan Khasiat : Dalam wadah tertutup baik

: Zat tambahan

Paraffin Solid Paraffin padat adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral. Pemerian : : padat, menunjukkan susunan hablur, agak licin.

Bentuk

Warna: tidak berwarna atau putih. Rasa : tidak mempunyai rasa. Kelarutan kloroform. Suhu lebur : 50C sampai 57C. : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95 %, larut dalam

Khasiat dan penggunaan : zat tambahan. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

Oleum Arachidis Minyak kacang adalah minyak lemak yang telah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji Arachis hypogea L yang telah dikupas. Pemerian : : cairan

Bentuk

Praformulasi Sediaan Lipstik Warna: kuning pucat Rasa : tawar Bau Kelarutan : bau khas lemah. : praktis tidak larut dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam

eter dan dalam eter minyak tanah. Bobot per ml : 0,911 g sampai 0,915 g Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan terisi penuh.

Asam Borat Asam borat mengandung tidak kurang dari 99,5 % H3BO3 BM : 61,83 : H3BO3

Rumus Molekul Pemerian :

Bentuk

: hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap, kasar.

Warna: tidak berwarna Bau : tidak berbau

Rasa : agak asam dan pahit kemudian manis. Kelarutan : larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian mendidih, dalam 16 bagian

etanol dan dalam 5 bagian gliserol. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

Khasiat dan penggunaan : Antiseptikum ekstern. III. R/ Formulasi Cera Alba 6g

Paraffin Solid2 g Oleum Ricini 11,25 g

Praformulasi Sediaan Lipstik Oleum Arachis Adeps Lanae 0,25 g Acid Boric 0,75 g 0,5 ml 3,75 g

Pewarna Alami Parfum IV. qs

Alat dan Bahan Alat : Cawan penguap Batang pengaduk Kaca arloji Beaker glass Spatula Gelas Ukur

Bahan : V. Cera alba Paraffin solid Oleum ricini Oleum arachis Adeps lanae Acid Boric Pewarna alam Parfum

Penimbangan Bahan

Praformulasi Sediaan Lipstik VI. Cera Alba Paraffin Solid Oleum Ricini Oleum Arachis Adeps Lanae Acid Boric Pewarna Alami Parfum Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan bahan yang di perlukan 2. Menimbang dan mengukur semua bahan yang di perlukan sesuai dengan perhitungan bahan. qs =6g =2g = 11,25 g = 3,75 g = 0,25 g = 0,75 g = 0,5 ml

3. Lebur semua bahan lilin (cera alba, Adeps Lanae, dan paraffin solid) pada
75oC

4. Campur minyak ( oleum ricini dan oleum arachis) dan pewarna pada suhu
75 oC, tambahkan ke campuran lilin, kemudian diaduk rata.

5. Tambahkan

Acid boric yang telah dilarutkan dengan aquades dan

parfum, kemudian diaduk hingga rata

6. Tuang ke dalam cetakan lipstik, biarkan mengeras, lalu keluarkan dari


cetakan

VII.

Prosedur kerja

Praformulasi Sediaan Lipstik

Diaduk hingga rata, dituang dalam cetakan, biarkan mengeras, keluarkan dari cetakan

You might also like