You are on page 1of 49

AUDIT KINERJA SEKTOR PEMERINTAH

LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN


Rumah Sakit TNI Angkatan Darat
Kelompok 5
Ahmad Faiq Habibi (04) Angga Sunda Prima (06) Farid Kuncoro Jati (17) Lana Ariando (23) Lisworo Yuane T. (24) Maarif Siregar (27) Nuzul Dwi Iswanti (29) 3L Akuntansi

2002-2003

SEKOLAH TINGGI AKUNTANI NEGARA 2011-2012

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD

Kertas Kerja Audit

Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh

: : : :

RUMAH SAKIT TNI AD 2002 - 2003 ---

GAMBARAN UMUM ENTITAS

1. Visi Menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit

2. Misi Utama: a. Menyelenggarakan fungsi pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan b. Menyelenggarakan fungsi rujukan dan supervisi c. Menyelenggarakan fungsi pendidikan dan pelatihan d. Menyelenggarakan fungsi penelitian/riset dan pengembangan e. Menyelenggarakan pembinaan profesi tenaga kesehatan

Tambahan: Turut serta meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bemutu, menyeluruh dan terjangkau untuk masyarakat umum

3. Kedudukan Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit TNI AD berkedudukan sebagai Unit yang melaksanakan dukungan kesehatan dan peleyanan kesehatan Prajurit TNI dan Pegawai Negeri Sipil Dephankam serta TNI yang masih berdinas aktif beserta keluarganya.

4. Tugas Tugas pokok Rumah Sakit TNI AD adalah menyelenggarakan & melaksanakan fungsi perumahsakitan tertinggi di jajaran TNI-AD, melalui upaya-upaya pelayanan kesehatan kuratif yang terpadu dengan pelaksanaan kegaitan kesehatan promotif & preventif

5. Fungsi Dalam upaya melaksanakan tugasnya, Rumah Sakit TNI AD mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan pengetahuan bidang kesehatan memperhatikan etika ilmu

Struktur Organinasi Rumah Sakit TNI AD

Tingkat Pusat Direktorat Kesehatan TNI AD (Ditkesad)

Direktur Kesehatan TNI AD

Wakil Direktur

Sekretaris Ditkesad dan Inspektor Ditkesad

Subdit Bincabkes

Bindiklat

Biskespev

Binkeskurehab

Binkesgulit

Binkesmil

Binalpakes

Pelaksana dan Penyelenggara Pelayanan

RSPAD Gatot Subroto

Kepala RSPAD

Wakil Kepala RSPAD

Sekretaris dan Inspektur RSPAD

Staf Direktur Pembinaan Penunjang Medik

Staf Direktur Pembinaan Penunjang Umum

Tingkat Daerah Kesehatan Kodam (Kesdam)

Kepala Kesdam

Wakil Kepala Kesdam

Ka TUUD

Sie Kes Preventif

Sie Materiil Kes . Sie Adm.Logistik

Sie Kes. Kuratif & Rehabilitat SieKes. Militer

Satuan-satuan Pelaksanaan Pelayanan Kesad

Rumah Sakit Tingkat II

Kepala Kesdam

Wakil Kepala

Kasi TU dan Urusan

Kasi Perawatan Kesehatan

Kasi Administrasi Kesehatan

Kasi Alpalkes Kepala Instandsi Pendidikan

Kpl Instansi Rehab. Medik

Kepala Bangsal

Kepala Penunjang Perawatan

Kepala Apotek

Kepala Lab. dan Tranfusi

Kepala Kamar Bedah

Organisasi dan pihak-pihak yang terkait Kegiatan pelayanan kesehatan Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya diorganisasikan sebagai berikut: 1. Tingkat Pusat. a. Direktorat Kesehatan TNI AD sebagai Badan Pelaksana Pusat TNI AD dengan tugas pokok merumuskan kebijakan dan melaksanakan pembinaan kesehatan Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya di tingkat pusat. b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi Prajurit/PNS TNI AD dan keluarganya dilaksanakan oleh: 1) RSPAD Gatot Soebroto. 2) Sub Direktorat Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ditkesad.

3) Lembaga Kesehatan Gigi Ditkesad. 4) Lembaga Kesehatan Militer Ditkesad.

2. Tingkat Daerah a. Kesehatan Kodam (Kesdam), adalah badan pelaksana tingkat kodam dengan tugas pokok melaksanakan dan menyelenggarakan pembinaan kesehatan Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya di tingkat daerah/kodam. Dalam melaksanakan kegiatannya Kakesdam dibantu oleh: 1) Rumkit di jajaran kodam. 2) Bagian/Seksi Yankes Kesdam . b. Detasemen Kesehatan (Denkes), adalah pelaksana pembinaan kesehatan Prajurit/PNS TNI AD dan keluarganya di tingkat Korem.

3.

Satuan-satuan Pelaksana Pelayanan kesad. a. Pos Kesehatan (Poskes)/ Poliklinik Satuan (Polsat)/ Poliklinik Markas (Polma). b. Poliklinik Pembantu (Polban). c. Poliklinik Induk (Polin). d. Rumah Sakit Tingkat IV e. Rumah Sakit Tingkat III f. Rumah Sakit Tingkat II. g. Rumah Sakit Tingkat I.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan kinerja rumah sakit TNI AD, gambaran organisasi entitas yang terkait dengan kegiatan pemeriksaan adalah sebagai berikut: 1. Direktorat Kesehatan TNI AD (Ditkesad)

Ditkesad adalah sebagai Badan Pelaksana Pusat TNI AD dengan tugas pokok merumuskan kebijakan dan melaksanakan pembinaan kesehatan Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya ditingkat pusat. Dengan tugas pokok tersebut Ditkesad menentukan semua kebijakan tentang kegiatan pelayanan kesehatan prajurit, termasuk dukungan anggaran untuk kegiatan tersebut. Ditkesad dipimpin oleh Direktur Kesehatan TNI AD dan Wakil Direktur Kesehatan TNI AD, dibantu oleh Sekretaris Ditkesad dan

Inspektur Ditkesad, dengan 7 Sub Direktorat Pembinaan yaitu Subdit Pembinan Kecabangan Kesehatan (Bincabkes), Subdit Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan (Bindiklat), Subdit Pembinaan Kesehatan Preventif (Binkespev), Subdit Pembinaan Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif (Binkeskurehab), Subdit Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut (Binkesgilut), Subdit Pembinaan Kesehatan Militer (Binkesmil) dan Subdit Pembinaan alat Peralatan Kesehatan (Binalpalkes). Disamping itu untuk mendukung tugas pokoknya tersebut, Ditkesad memiliki Badan Pelaksana Pusat yang bertugas antara lain memproduksi obat-obatan dan cairan infus yaitu Lembaga Farmasai Ditkesad (Lafiad) dan Lembaga Biomedik Ditkesad (Labiomed). 2. RSPAD Gatot Soebroto

RSPAD Gatot Subroto adalah Badan Pelaksana Kesehatan, yang secara operasional berkedudukan dibawah Kasad dan secara administratif berkedudukan dibawah Ditkesad. Tugas Pokoknya adalah menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi perumahsakitan ditingkat pusat sebagai rumah sakit yang tertinggi di lingkungan TNI AD, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. RSPAD Gatot Subroto dipimpin oleh seorang Kepala RSPAD dibantu oleh Wakil Kepala RSPAD. Dengan eselon pembantu pimpinan Sekretaris dan Inpektur RSPAD, eselon staf pelaksana yaitu Staf Direktur Pembinaan Medik, Staf Direktur Pembinaan Fungsi, Staf Direktur Pembinaan Penunjang Medik dan Staf Direktur Pembinaan Penunjang Umum. Dan dibantu 20 Departemen, 1 buah Sekolah Perawat Kesehatan, 1 buah Akademi Keperawatan dan 1 buah Sekolah Tinggi Kedokteran sebagai unsur pelaksana. 3. Kesehatan Kodam (Kesdam) Kodam yang berkedudukan langsung di bawah Pangdam yang

Kesdam adalah badan pelaksana

mempunyai tugas pokok membantu Pangdam dalam membina, menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesehatan di daerah Kodam yang meliputi bantuan kesehatan dan dukungan kesehatan preventif, kuratif rehabilitatif, kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan militer pada umumnya, di lingkungan Kodam. Kesdam dipimpin oleh seorang Kepala Kesdam dibantu oleh Wakil Kepala. Dibantu oleh Ka TUUD sebagai unsur palayanan, dan unsur staf pelaksana yaitu Seksi Kesehatan Preventif, Seksi Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif, Seksi Kesehatan Militer, Seksi Materiil Kesehatan dan Seksi Administrasi Logistik serta Rumah Sakit Tk II, Rumah Sakit Tk III, Rumah Sakit Tk IV, Poliklinik Induk, Poliklinik Pembantu dan Pos Kesehatan. Secara administratif Kesdam membina Rumah Sakit dan Poliklinik yang berada dibawahnya. Dukungan anggaran yang turun ke Kodam dikelola sepenuhnya oleh Kesdam .

4.

Rumah Sakit Tingkat II

Rumah Sakit Tingkat II adalah pelaksana Kesdam dibidang penyelenggaraan kegiatan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi penderita serta pendidikan tenaga kesehatan. Rumah Sakit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa, Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono dan Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen sebagai rumah sakit tingkat II yang masing-masing berada di bawah pembinaan Kesdam Jaya, Kesdam IV/Dip dan Kesdam V/Brw. Sebagai Rumkit Tingkat II bertugas : 1) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan spesialistik lebih lengkap dari Rumkit Tingkat III, meliputi pelayanan rawat jalan maupun rawat inap serta rujukan medik. 2) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan rehabilitasi medik. 3) Menyelenggarakan pelayanan Radiodiagnostik dan Radioterapi serta pemeriksaan laboratorium lengkap. Sesuai Organisasi dan Tugas Kesdam Rumkit Tingkat II dipimpin oleh seorang Kepala Rumah Sakit yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Kesdam. Dalam pelaksanan tugasnya Kepala Rumkit dibantu oleh seorang Wakil Kepala dan beberapa Kepala Seksi yaitu Kasi Tata Usaha dan Urusan Dalam, Kasi Perawatan Kesehatan, Kasi Administrasi Kesehatan dan Kasi Alpalkes. Disamping itu Kepala Rumkit dibantu pula Kepala-kepala Departemen, Kepala Instalasi Pendidikan, Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik, Kepala Bangsal, Kepala Penunjang Perawatan, Kepala Apotik, Kepala Laboratorium & Tranfusi, dan Kepala Kamar Bedah.

6. Key Performance Indicator yang Digunakan Standar Pelayanan Minimal merupakan janji yang diberikan organisasi penyelenggara jasa kepada pelanggannya atas kualitas minimal yang akan diterima pelanggan saat menikmati jasa yang diberikan. Tujuannya adalah untuk menjamin kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa. Dalam SKEP Dirkesad No SKEP/448/VII/2004 tanggal 26 Juli 2004 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Darat, secara garis besar kinerja rumkit ditentukan oleh tiga aspek yaitu aspek sistem pelayanan, aspek operasional pelayanan dan aspek mutu pelayanan yang kemudian dirinci lagi menjadi beberapa parameter sebagai berikut: a. Aspek Pelayanan Pelayanan Medis Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Keperawatan Rekam Medis Administrasi dan Menajemen

b. Aspek Operasional 1) Pertumbuhan Kemampuan Pelayanan Produk Layanan Baru Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum dan Gigi Jumlah Perawat Lulusan DIII Penerimaan Yanmasum

2) Efisiensi Pelayanan Bed Occupancy Rate (BOR) Rasio pasien rawat gadar dengan perawat Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Rasio pasien rawat jalan dengan perawat Rasio pasien rawat inap dengan perawat

c. Aspek Mutu Pelayanan 1) Ketepatan

Angka Kematian di Gawat Darurat Net Death Rate Average Length of Stay

2) Profesional Rasio Dokter spesialis dengan DSPP Rasio Perawat dengan DSPP

3) Kepedulian Kontribusi Yanmasum terhadap Dinas Ketersediaan Fasilita/Sarana

7. Hasil Evaluasi Terdahulu Hasil evaluasi dari BPK terhadap kinerja Rumah Sakit TNI AD tahun-tahun sebelumnya memberikan beberapa rekomendasi kunci antara lain : a. Dirkesad melakukan inventarisasi jumlah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan perawat yang dimiliki oleh rumah sakit di lingkungan TNI AD, membuat daftar kebutuhan penambahan personil dan melaporkannya kepada Asisten Personil Kasad supaya segera diambil langkahlangkah yang diperlukan antara lain melalui penambahan kesempatan untuk mendapat pendidikan spesialisasi bagi para dokter ataupun melalui pengalokasian/pendistribusian dokter dan perawat secara lebih tepat. b. Dirkesad melakukan review terhadap indikator-indikator sebagaimana tertuang dalam Buku Pedoman Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dan melakukan revisi-revisi yang diperlukan.

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD

Kertas Kerja Audit

Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh

: : : :

RUMAH SAKIT TNI AD 2002 - 2003 ---

PEMAHAMAN INPUT, PROSES, DAN OUTPUT ENTITAS Mekanisme Pelayanan Pengguna jasa pelayanan kesehatan di instalasi pelayanan kesehatan TNI AD dibedakan menjadi 2 yaitu pasien berhak dan pasien umum. Pasien berhak adalah: 1. Prajurit/PNS TNI AD yang masih dinas aktif dan dalam menjalankan MPP berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di instalasi Kesad. 2. Istri/suami sah Prajurit/PNS TNI AD yang masuk dan terdaftar dalam buku penghasilan/daftar gaji personel TNI AD. 3. Anak sah dari Prajurit/PNS TNI AD berusia 0 25 tahun, masih sekolah (untuk anak yang berusia 21 25 tahun wajib menunjukkan surat keterangan dari sekolah), belum pernah kawin serta masuk dan terdaftar dalam buku penghasilan/daftar gaji personel TNI AD. 4. Purnawirawan/pensiunan PNS TNI AD/Warakawuri/penerima pensiun janda PNS TNI AD dan keluarganya dapat mengunankan jasa pelayanan kesehatan Kesad dengan menggunakan fasilitas Askes serta wajib memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. Askes Indonesia. 5. Anak sah dari Prajurit/PNS TNI AD berusia 0 25 tahun, masih sekolah (untuk anak yang berusia 21 25 tahun wajib menunjukkan surat keterangan dari sekolah), belum pernah kawin serta masuk dan terdaftar dalam buku penghasilan/daftar gaji personel TNI AD. Semua klasifikasi pasien tersebut berhak mendapat pelayanan kesehatan pada instalasi Kesad dengan ketentuan kelas pelayanan kesehatan sebagai berikut: 1. Pelayanan rawat jalan berlaku sama bagi seluruh strata kepangkatan Prajurit/PNS TNI AD beserta keluarganya. Dilaksanakan mulai dari Poskes/Polsat, Polban, Polin, Rumkt Tk. IV sampai dengan RSPAD.

2. Untuk pelayanan rawat inap di instalasi Kesad, Kelas perawatan diatur berdasarkan strata kepangkatan, sebagai berikut: a. b. Kolonel keatas/PNS Gol. IV/c ke atas dan keluarganya dirawat di bangsal perawatan VIP. Mayor-Letkol/PNS Gol. IV/a-b dan keluarganya dirawat di bangsal perawatan Pamen/Kelas I. c. d. Pama/PNS Gol. III dan keluarganya dirawat di bangsal perawatan Pama/Kelas II. Bintara/Tamtama/PNS Gol I-II dan keluarganya dirawat di bangsal Ba/Ta (kelas III).

Pelayanan kesehatan dilakukan pada fasilitas pelayanan dari tingkat terendah hingga tingkat rujukan akhir yaitu Pos Kesehatan/Poliklinik Satuan/Poliklinik Markas (Poskes/Polsat/ Polma), Poliklinik Pembantu (Polban), Poliklinik Induk (Polin), Rumah Sakit Tingkat IV. (30 unit), Rumah Sakit Tingkat III. (15 unit), Rumah Sakit Tingkat II. (7 unit) dan Rumah Sakit Tingkat I (1 unit).

Penggolongan fasilitas kesehatan didasarkan pada kemampuan pelayanan Instalasi Kesad yaitu: 1. Poskes/polsat, mempunyai kemampuan pelayanan: a) Pemeriksaan kesehatan penderita oleh perawat. b) Pengobatan terbatas pada penyakit umum dan ringan. 2. Polban, mempunyai kemampuan pelayanan: a) Pemeriksaan kesehatan penderita oleh perawat/bidan. b) Pengobatan terbatas pada penyakit umum dan ringan. c) Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana. d) Vaksinasi dan Imunisasi. 3. Polin, mempunyai kemampuan pelayanan sebagaimana pada polban dengan penambahan kemampuan: a) Pemeriksaan dan pengobatan pasien tingkat lanjutan I. b) Penanganan trauma terbatas. c) Pengobatan gigi. d) Pada beberapa polin diberi kemampuan untuk pelayanan rawat inap untuk penderita penyakit ringan/observasi sebelum dirujuk ke instalasi Kesad yang lebih tinggi. 4. Rumah Sakit Tingkat IV, mempunyai kemampuan pelayanan rawat jalan dan rawat inap meliputi: a) Pemeriksaan dan pengobatan tingkat lanjutan II.

b) Penanganan trauma tingkat dasar (BTLS). c) Perawatan inap penyakit umum/ringan. d) Perawatan penyakit gigi. e) Pertolongan persalinan. f) Pemeriksaan radiologi terbatas. g) Pemeriksaan laboratorium sederhana. 5. Rumah Sakit Tingkat III, memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap seperti pada Rumkit Tingkat IV dengan penambahan kemampuan berupa: a) Pengobatan dan perawatan penyakit spesialistik tertentu . b) Penanganan trauma lanjutan. c) Perawatan pemulihan (rehabilitasi medik) terbatas. d) Pemeriksaan radiologi yang lebih lengkap. e) Pemeriksaan laboratorium lebih lengkap. 6. Rumah Sakit Tingkat II, memberikan pelayanan sebagaimana pada Rumah Sakit Tingkat III dengan penambahan kemampuan berupa: a) Pengobatan dan perawatan spesialistik yang lebih lengkap. b) Penanganan trauma lanjutan I. c) Perawatan pemulihan (rehabilitasi medik) . d) Radiologi untuk pemeriksaan dan pengobatan. e) Pemeriksaan laboratorium lengkap. 7. Rumah Sakit tingkat I (RSPAD Gatot Subroto), memberikan pelayanan sebagaimana pada Rumah Sakit Tingkat II dengan penambahan kemampuan berupa pelayanan kesehatan spesialistik dan sub speialistik serta penanggulangan Trauma Lanjutan (ATLS) dan Trauma Jantung (CTLS). Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di instansi Kesad dilaksanakan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Perencanaan. Sebelum penyelenggaraan kegiatan pelayanan dimulai didahului dengan menyusun perencanaan yang meliputi perencanaan fisik berupa sarana dan prasarana instalasi pelayanan kesehatan Kesad, kebutuhan personel, kebutuhan obat dan suplai medis serta material penunjang pelayanan kesehatan lainnya (Formulir Kesehatan, ATK dan sebagainya).

2) Persiapan. Guna pencapaian hasil yang efektif dan efisien serta mutu pelayanan yang baik, setiap instalasi pelayanan kesehatan Kesad sebelum memulai kegiatannya harus melakukan kegiatan persiapan, baik sarana, prasarana, personel, obat dan suplai medis maupun kebutuhan bahan penunjang pelayanan lainnya. Persiapan juga harus dilakukan oleh para calon pengguna jasa pelayanan kesehatan Kesad (pasien). 3) Pelaksanaan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh instalasi pelayanan kesehatan Kesad sesuai kemampuan masing-masing instalasi dan dilaksanakan dengan sistem rujukan pelayanan kesehatan yang diawali dari instalasi pelayanan terendah yakni Pos Kesehatan/Poliklinik Satuan/Poloklinik Markas, Poliklinik Induk, Rumah Sakit Tingkat IV, Rumah Sakit Tingkat III, Rumah Sakit Tingkat II dan terakhir ke RSPAD Gatot Soebroto sebagai Rumah Sakit Rujukan tertinggi. 4) Pengakhiran. Kegiatan pengakhiran meliputi: pemberian obat, melakukan rujukan medis ke instalasi setingkat diatasnya, pemulangan pasien (sembuh/meninggal), rujukan balik ke istalasi kesehatan yang mengirim, membuat dan mendistribusikan laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan. Selain memberi pelayanan kepada pasien berhak, rumkit TNI AD juga memberikan pelayananan kesehatan kepada masyarakat umum (Yanmasum) dan memungut biaya atas pelayanan tersebut. Adapun alokasi penggunaan atas dana yang diterima diatur dalam Juklak Dirjen Rensishan No. Juklak/03/XI/2001/DJRSH tanggal 14 Nopember 2001 tentang Pengelolaan dana Rumah Sakit Hasil Pelayanan Kesehatan Masyarakat Umum di lingkungan Dephan TNI, yaitu : a) Maksimum 40 % untuk Operasional Yanmasum; b) Minimum 30% untuk Peningkatan Pelayanan Pasien Dinas (P3D) dan c) Minimum 30% untuk Peningkatan Kemampuan Operasional RS (PKORS).

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD

Kertas Kerja Audit

Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh

: : : :

RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

INFORMASI LAINYA Informasi lainya yang dikumpulkan oleh tim audit adalah dengan memanfaatkan berita-berita yang terkait dengan pelayanan Rumah Sakit TNI AD kepada para keluarga anggota TNI yang ada di media massa dan media elektronik seperti internet. 1. Tingkat pelayanan kesehatan anggota TNI-AD baru bisa menjamin 70 persen. Sekitar 30 persen sisanya belum tertangani. 2. Tenaga medis di lingkungan TNI masih kurang dibandingkan dengan prajurit dan PNS TNI yang harus ditangani, hal ini mengakibatkan pelayanan belum bisa dilakukan secara optimal. 3. Minimnya alat kesehatan utama rumah sakit, ketersediaan obat, dan sarana prasarana kesehatan, menjadi kendala serius dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima bagi prajurit dan PNS TNI. 4. Diharapkan terwujudnya konsep Tri Matra yaitu : Dukungan dan pelayanan kesehatan dengan melibatkan kerja sama antarangkatan dan pihak-pihak terkait. Rumusan besaran tunjangan kesehatan yang diperlukan bagi prajurit dan PNS TNI untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. konsep kerja sama yang komprehensif antara asuransi kesehatan bagi prajurit yang merupakan amanat undang-undang tentang jaminan kesehatan nasional, ujarnya menambahkan. 5. Rumah Sakit TNI juga membuka pelayanan bagi masyarakat umum sebagai usaha mencari dana tambahan yang hasilnya nanti akan digunakan sebagai subsidi silang untuk pelayanan pasien dinas TNI.

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD Kertas Kerja Audit Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh : : : : RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

IDENTIFIKASI AREA KUNCI Tujuan Menentukan area kunci

Langkah langkah

1. Analisis untuk menentukan area audit potensial dengan menggunakan pendekatan faktor pemilihan pada Rumah Sakit TNI AD, yaitu: a. Pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD b. Pengelolaan kebijakan tarif pelayanan Rumah Sakit TNI AD c. Pengawasan dan pengendalian sistem operasional Rumah Sakit TNI AD

2. Faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan pemeringkatan atas area audit potensial adalah sebagai berikut : a. Risiko Manajemen, yaitu risiko bahwa entitas atau area yang akan diaudit melakukan tindakan ketidakekonomisan, ketidakefisiensian, dan ketidakefektifan. b. Signifikansi, yaitu signifikansi dari suatu area audit yang berkaitan dengan tingkat besar kecilnya pengaruh kegiatan tersebut terhadap entitas secara keseluruhan. c. Dampak Potensial dari audit kinerja, yang meliputi unsur efektivitas, peningkatan perencanaan, pengendalian dan pengelolaan, serta peningkatan akuntabilitas efisiensi, ekonomi, dan kepentingan mutu pelayanan. d. Auditabilitas, berkaitan dengan kemampuan tim audit dalam menyelesaikan audit berdasarkan standar profesional.

Tim audit menggunakan matriks pembobotan untuk menyeleseksi area audit potensial sebagai berikut : Tinggi Sedang Rendah : skor 3 : skor 2 : skor 1

3. Analisa untuk menentukan area kunci berdasarkan area dengan memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut : a. Risiko manajemen, risiko atas tidak tercapainya suatu kinerja yang ekonomis, efisien, dan efektif. b. Signifikansi, yaitu menilai apakah suatu kegiatan dalam area audit secara komparatif memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan lainnya dalam objek audit secara keseluruhan. Faktor yang dipertimbangkan : Batas kritis keberhasilan Visibilitas c. Dampak hasil pemeriksaan, yaitu pengaruh hasil audit terhadap perbaikan atas area yang diaudit. Hal ini berkaitan dengan pemberian pelayanan oleh unit yang diaudit, sehingga hasil audit haruslah dapat memiliki efek terhadap pemberian pelayanan oleh unit tersebut. d. Auditabilitas, berkaitan dengan kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan sesuai dengan standar profesional. Skor Pengelolaan sistem Faktor-faktor pelayanan Rumah Sakit TNI AD Pengelolaan kebijakan tarif pelayanan Rumah Sakit TNI AD Pengawasan dan pengendalian sistem operasional Rumah Sakit TNI AD

1. Risiko Manajemen 2. Signifikansi 3. Dampak potensial 4. Auditabilitas Total Skor

3 3 3 2 11

3 2 2 1 8

2 1 2 2 7

Hasil 1. Area Audit Potensial Dari ketiga area audit potensial yang ada, yaitu (1) Pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD (2) Pengelolaan kebijakan tarif pelayanan Rumah Sakit TNI AD, dan (3) Pengawasan dan pengendalian sistem operasional Rumah Sakit TNI AD, area audit yang dipilih adalah Pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD 2. Area kunci Empat area kunci yang akan diaudit oleh tim audit berdasarkan hasil analitis dalam pelaksanaan audit dilapangan, yaitu: a. Ketersediaan fasilitas rumah sakit b. Pertumbuhan pelayanan poliklinik c. Ketetapan penetapan diagnosa d. Kualifikasi tenaga medis

AREA KUNCI

Tim audit menggunakan matriks pembobotan untuk menyeleksi area kunci dengan skor sebagai berikut: Tinggi: skor 3 Sedang: skor 2 Rendah: skor 1

Hasil pembobotan dimuat dalam matriks area kunci yang mencakup 21 jenis pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD dan memberikan skor berdasarkan pertimbangan dari segi keahlian (professional judgement) yang dimiliki oleh auditor.

Tabel Matriks Pemilihan Area Kunci

No. 1. 2. 3.

Area Ketersediaan dokter Ketersediaan perawat Waktu tunggu di loket pendaftaran

Risiko Manajemen 3 3 1

Signifikansi 2 2 2

Dampak Audit 3 3 2

Auditabilitas 3 3 3

Total 11 11 8

Ket

4.

Ketertiban antrian di loket pendaftaran

5.

Ketersediaan Fasilitas di rumah sakit

12

6. 7. 8.

Kelayakan fasilitas rumah sakit Konsistensi Jam Pelayanan Keamanan di dalam rumah sakit

3 2 2

3 2 2

3 2 3

2 2 2

11 8 9

9. 10.

Kebersihan rumah sakit Pertumbuhan layanan poliklinik

2 3

3 3

3 3

2 3

10 12

11.

Kecepatan pelayanan di ruang periksa

11

12.

Keselamatan pasien dalam operasi

12

13.

Kemudahan mendapatkan informasi

14. 15.

Waktu kesembuhan pasien Ketepatan penetapan diagnosa

3 3

3 3

2 3

3 3

11 12

16.

Kemudahan menyampaikan pengaduan, memberikan saran

17.

Kemudahan akses menuju/dari rumah sakit

11

18. 19. 20. 21.

Ketepatan penetapan obat Tingkat kematian pasien Waktu rawat inap Kualifikasi tenaga medis

3 2 2 3

3 2 2 3

3 2 2 3

2 2 2 3

11 8 8 12

Dari hasil pemilihan area kunci di atas, prioritas yang diaudit adalah yang memiliki bobot tertinggi, sebagaimana tampak pada table di atas.

Tabel Area Kunci dengan Bobot Tertinggi No. 1. 2. 3. 4. 5. Area Pelayanan Ketersediaan fasilitas rumah sakit Pertumbuhan pelayanan poliklinik Keselamatan pasien dalam operasi Ketetapan penetapan diagnosa Kualifikasi tenaga medis Skor 12 12 12 12 12

Dari hasil analisis lebih lanjut atas area pelayanan yang dipilih, tim audit melihat bahwa area ketersediaan fasilitas rumah sakit serta pertumbuhan pelayanan poliklinik dapat dikelompokan dalam satu area pelayanan yaitu area pertumbuhan pelayanan. Kemudian area Keselamatan pasien dalam operasi, Ketetapan penetapan diagnosa, dan kualifikasi tenaga medis termasuk dalam satu rangkaian yang saling berkaitan sehingga tim auditor mengelompokkan area ini sebagai area mutu pelayanan. Intinya terdapat dua area kunci yang akan dinilai oleh tim audit dalam kegiatan pelaksanaan audit di lapangan, yaitu: Area Pertumbuhan Pelayanan Area Mutu Pelayanan

Alasan secara umum, kedua area di atas dapat dikatakan bahwa Rumah Sakit TNI AD memiliki risiko manajemen dan signifikansi yang tinggi sehubungan dengan fungsi utamanya sebagai BLU yaitu untuk melayani masyarakat. Dengan segala pertimbangan yang temasuk yaitu audit dapat dilakukan dan memiliki dampak audit setelah dilakukan audit tentang hal-hal tersebut.

Tabel beberapa alasan area Keamanan dan Kenyamanan dan area Waktu Tunggu memiliki bobot nilai tertinggi

Area Pertumbuhan Pelayanan dan Mutu Pelayanan

Faktor-faktor Risiko Manajemen

Alasan pada : Area Pertumbuhan Pelayanan Area Mutu Pelayanan

Risiko ini tergolong tinggi Faktor area waktu tunggu karena faktor pertumbuhan adalah salah satu keunggulan

pelayanan adalah modal awal yang dimiliki oleh rumah sakit rumah sakit untuk menarik TNI AD. Jika kelebihan ini pasien, apabila jumlah pasien hilang, calon pasien bisa

meningkat berhubungan juga beralih ke rumah sakit lainnya. dengan kelangsungan

manajemen dan perencanaan ke depannya

Signifikansi a. Materialitas Keuangan Dari area materialitas Dari area materialitas area tergolong mutu tinggi

keuangan, area pertumbuhan keuangan, pelayanan tergolong tinggi, pelayanan karena tuntutan peningkatan karena fasilitas pelayanan

kualitas

pelayanan

rumah yang diberikan rumah sakit

sakit harus ditebus dengan akan berpengaruh terhadap biaya yang cukup besar minat menggunakan masyarakat jasa rumah

sakit. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah pendapatan APBD b. Batas Kritis Keberhasilan Batas kritis keberhasilan Batas kritis keberhasilan

tergolong

tinggi

karena tergolong tinggi karena mutu

perbaikan atas pertumbuhan pelayanan akan berpengaruh akan memberikan kontribusi terhadap yang signifikan bagi jumlah naik/turunnya pasien yang

operasional rumah sakit TNI berbanding AD, seperti

lurus

dengan

meningkatnya jumlah pendapatan.

pendapatan rumah sakit c. Visibilitas Area pertumbuhan pelayanan Mutu pelayanan merupakan merupakan point penting bagi pertimbangan masyarakat umum masyarakat tetap utama umum bagi untuk jasa

menggunakan

rumah sakit TNI AD Dampak Audit Dampak audit tergolong tinggi Dampak audit tergolong tinggi karena bertujuan pertumbuhan rumah sakit Perbaikan yang karena perbaikan mutu

meningkatkan pelayanan akan meningkatkan pelayanan kepercayaan masyarakat pada akan layanan umum yang

mengakibatkan

beralihnya disediakan oleh BLU

masyarakat pengguna layanan rumah sakit swasta ke layanan yang ditawarkan BLU rumah sakit TNI AD Auditabilitas Auditibilitas tergolong tinggi Auditibilitas tergolong tinggi karena pengujian atas area ini karena berhubungan dengan tidak sulit untuk dilakukan. masyarakat langsung.

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD Kertas Kerja Audit Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh : : : : RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

PENETAPAN TUJUAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT Tujuan Menetapkan tujuan audit tetap (firm audit objective) dan lingkup audit. Langkah-langkah 1. Tentukan tujuan audit tetap berdasarkan area kunci yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Tentukan Lingkup Audit dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Manfaatkan informasi dari tahap audit sebelumnya. b. Sesuaikan lingkup audit. c. Gunakan pertimbangan professional. d. Pertimbangkan karakteristik objek audit. Hasil 1. Tujuan Audit Tetap Dari tiga area potensial yang ada, tim audit melihat area audit pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD adalah yang terpenting untuk dilakukan audit. Tidak dapat dipungkiri bahwa kepuasan terhadap pelayanan ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tugas pokok TNI AD yang ditunjang oleh jasa pelayanan dari rumah sakit tersebut. Pengukuran terhadap efektifitas pelayanan yang telah diberikan selama ini diperlukan untuk mengetahui dan memperbaiki kinerja rumah sakit TNI AD. Dengan adanya pengukuran kinerja tersebut, diharapkan rumah sakit TNI AD daat menjadi salah satu kunci keberhasilan fungsi teknis kesehatan khusunya fungsi kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan TNI AD, yang pada akhirnya dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi TNI AD. Dasar utama pembentukan rumah sakit TNI AD adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada prajurit/TNI AD guna meningkatkan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya. Oleh karena itu, tanpa mengurangi nilai dari faktor 3E yang lain (yaitu efisiensi dan ekonomi),

auditor akan berfokus kepada area efektivitas pelayanan. Dengan demikian, perumusan tujuan audit tetap adalah: Menilai efektifitas Pengelolaan Pelayanan fasilitas rumah sakit dan poliklinik serta mutu dari pelayanan yang diberikan di rumah sakit TNI AD. Untuk memenuhi tujuan di atas, audit akan menilai: a) Apakah struktur organisasi dan pengelolaan keuangan telah mendukung pelayanan kepada konsumen. b) Apakah Standard Operasional Procedure telah ditetapkan secara jelas dan konsisten dilaksanakan. c) Apakah infrastruktur telah sesuai dengan standar kesehatan. d) Apakah pengukuran pelayanan dan mutu pelayanan di rumah sakit TNI AD telah dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik. e) Apakah ada mekanisme penilaian kinerja yang berkesinambungan.

2. Lingkup Audit a) Tahun Anggaran yang diaudit adalah 2002 dan 2003. b) Lingkup kegiatan yang diaudit meliputi proses pelayanan dan akuntabilitas. c) Lingkup kegiatan yang diuji dalam audit berdasarkan pemilihan area kunci yang sudah dilakukan mencakup dua area kunci yaitu area pertumbuhan pelayanan dan area mutu pelayanan. d) Lokasi Audit di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. e) Audit dilakukan terhadap Direktorat Kesehatan TNI AD (Ditkesad), RSPAD Gatot Soebroto, Kesdam Jaya, Rumah Sakit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa, Kesdam IV Diponegoro, Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono, Kesdam V Brawijaya, dan Rumah Sakit Tk. II dr. Soepranoen.

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD Kertas Kerja Audit Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh : : : : RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

PENETAPAN KRITERIA AUDIT

Tujuan Menentukan kriteria audit

Langkah langkah 1. Nilai ketepatan karakteristik kriteria audit 2. Tentukan sumber kriteria audit 3. Kembangkan kriteria audit 4. Komunikasikan kriteria dengan auditee

Hasil 1. Menilai Ketepatan Karakteristik Kriteria Audit Tim audit berikut : a. standar kinerja yang sewajarnya b. bukan standar minimum terendah atau standar yang tertinggi yang dapat dicapai c. mencerminkan praktik yang baik merumuskan kriteria pemeriksaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai

2. Sumber Kriteria Audit Untuk merumuskan kriteria yang baik, tim audit mempelajari berbagai macam peraturan, kebijakan pemerintah, pendapat ahli dan standar yang terkait dengan pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit TNI AD telah memiliki standar pengelolaan sistem pelayanan Rumah Sakit TNI AD yang diatur dalam SKEP Dirkesad nomor

SKEP/448/VII/2004 tanggal 26 Juli 2004 tentang Buku Pedoman Pengukuran Kinerja Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Darat. Selain itu, tim audit juga memperhatikan ketentuan dan peraturan seperti: a. Permenkes RI Nomor 262/Menkes/Per/VII/1979, tentang efisiensi penggunaan tenaga dokter di rumah sakit b. Juklak Dirjen Rensishan No. Juklak/03/XI/2001/DJRSH tanggal 14 November 2001 tentang Pengelolaan dana Rumah Sakit hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum di lingkungan Dephan TNI Disamping itu, tim audit melakukan konsultasi serta berbagi pengetahuan dan pengalaman (sharing knowledge) dengan tim audit lainnya yang juga memeriksa kegiatan yang sama. Upaya lain yang juga dilakukan oleh tim audit adalah mempelajari contoh pelayanan yang baik dari istansi lain sebagai suatu perbandingan (benchmarking).

3. Mengembangkan Kriteria Audit

Tujuan Audit Tetap (FAO 1) Apakah Rumah Sakit TNI AD memiliki struktur organisasi dan pengelolaan keuangan yang telah mendukung pelayanan kepada konsumen?

Kriterianya dijabarkan sebagai berikutnya:

a. Menetapkan struktur organisasi yang memadai untuk medukung pelayanan prima kepada pasien. Adanya bagian khusus yang memberikan informasi kepada masyarakat yang datang berobat, baik rawat jalan, penanganan UGD. Adanya mekanisme pelayanan front office dan back office yang jelas dalam memberikan pelayanan. Adanya tenaga medis dan adminsitratif yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan suatu pelayanan kesehatan. Adanya tenaga medis dan administratif yang memiliki keahlian, keterampilan dan keramahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. rawat inap, maupun masyrakat yang membutuhkan

b. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan secara efektif dalam pemberian kegiatan pelayanan. Adanya dukungan biaya untuk setiap kegiatan pelayanan. Adanya peraturan dan mekanisme bahwa semua pembayaran yang dilakukan sesuai dengan ketentuan

Tujuan Audit Tetap (FAO 2) Apakah Rumah sakit TNI AD dalam kegiatan pelayanannya telah menetapkan Standard Operasional Procedure secara jelas dan konsisten dilaksanakan?

Kriterianya sebabagi berikut :

a. Memiliki standar pelayanan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan. Adanya standar pelayanan yang jelas yang berlaku diseluruh instansi Rumah Sakit TNI AD Adanya standar pelayanan yang disosialisasikan dan diketahui seluruh pegawai Adanya standar pelayanan yang mudah dipahami dan dimengerti Adanya penerapan standar pelayanan secara jelas dan konsisten Adanya standar pelayanan berupa prosedur tetap yang dibakukan memenuhi kebutuhan seluruh Iinstansi Rumah Sakit TNI AD b. Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adanya proses kegiatan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibakukan Adanya realisasi kegiatan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AD dan PNS TNI AD maupun pasien umum secara cepat, tepat, profesional, berdaya guna, berhasil guna, serta ramah dan ikhlas sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Mengidentifikasi, menilai, dan menangani risiko-risiko yang timbul dalam proses pelayanan. Adanya kegiatan Rumah Sakit TNI AD berupa pencatatan, penggolongan, penganalisisan setiap masalah yang terjadi di Rumah Sakit TNI AD. Adanya pelaporan kegiatan-kegiatan tersebut. Adanya kesungguhan dalam pengaduan secara tepat dan sigap mengadakan perbaikan sesuai dengan prosedur. untuk dapat

Tujuan Audit tetap (FAO) 3 Apakah Rumah Sakit TNI AD menyediakan dan mengelola infrastruktur sesuai dengan kriteria kesehatan?

Kriteria dijabarkan sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan Adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan rumah sakit pada umumnya Adanya kecukupan jumlah infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan minimal Adanya tenaga ahli yang terampil menggunakan infrastruktur kesehatan yang ada Adanya sarana pendukung yang memastikan infrastruktur kesehatan dapat dioperasikan secara efisien b. Menyelenggarakan pengelolaan infrastruktur secara memadai dan efisien Adanya pencatatan infrastuktur yang memadai Adanya dana yang cukup untuk pengelolaan infrastruktur Adanya jadwal rutin perawatan infrastruktur kesehatan Adanya tenaga ahli yang mampu merawat infrastruktur dan mencegahnya dari kerusakan sebelum habis masa umurnya Tujuan Audit Tetap (FAO) 4 Apakah pengukuran pelayanan dan mutu pelayanan di rumah sakit TNI AD telah dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik?

Kriteria dijabarkan sebagai berikut.

a. Mengevaluasi kinerja pelayanan Rumah Sakit TNI AD secara memadai Adanya informasi mengenai evaluasi kinerja pelayanan Adanya monitoring dan perbaikan atas kinerja pelayanan Adanya pemeriksaan hasil kinerja Rumah Sakit TNI AD eksternal b. Mempertanggungjawabkan kinerja pelayanan Rumah Sakit TNI AD. oleh aparat internal dan

Adanya mekanisme pertanggungjawaban yang memadai Adanya pertanggungjawaban yang sesuai dengan ketentuan Adanya umpan balik atas pertanggung jawaban yang dilakukan

Tujuan Audit Tetap (FAO) 5 Apakah ada mekanisme penilaian kinerja yang berkesinambungan?

Kriteria dijabarkan sebagai berikut. a. Mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan Rumah Sakit TNI AD Adanya key performance indikator untuk menilai kinerja karyawan Adanya sistem reward and punishment dalam penilaian kinerja karyawan Adanya alokasi tenaga kesehatan secara efisien sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit TNI AD Adanya penempatan tenaga kesehatan sesuai dengan keahlian yang dimiliki

b. Mengevaluasi sistem perekrutan tenaga kesehatan Adanya sistem perekrutan tenaga kerja sesuai kebutuhan Adanya kriteria keahlian dan komptensi yang jelas dalam hal perekrutan tenaga kesehatan Hasil penelitian kriteria oleh tim audit tersebut dapat dibuat menjadi suatu model yang disebut sebagai model pengelolaan yang baik (model of good management), sebagaimana dijelaskan pada lampiran bagian ini 4. Mengkomunikasikan Kriteria dengan auditee Dalam diskusi antara auditee dengan tim audit, auditee menyetujui model kriteria yang diajukan oleh tim audit.

MODEL OF GOOD MANAGEMENT Menilai efektifitas Pengelolaan Pelayanan fasilitas rumah sakit dan poliklinik serta mutu dari pelayanan yang diberikan di rumah sakit TNI AD
3. Apakah Rumah Sakit TNI AD menyediakan dan mengelola infrastruktur sesuai dengan kriteria kesehatan? 4. Apakah Apakah pengukuran pelayanan dan mutu pelayanan di rumah sakit TNI AD telah dikelola dan dipertanggungjawabk an dengan baik? 5. Apakah ada mekanisme penilaian kinerja yang berkesinambungan?

1. Apakah Rumah Sakit TNI AD memiliki struktur organisasi dan pengelolaan keuangan yang telah mendukung pelayanan kepada konsumen?

2. Apakah Rumah sakit TNI AD dalam kegiatan pelayanannya telah menetapkan Standard Operasional Procedure secara jelas dan konsisten dilaksanakan?

2.1 Memiliki standar pelayanan melaksanakan kegiatan pelayanan.

dalam

1.1 Menetapkan struktur organisasi yang memadai untuk medukung pelayanan prima kepada pasien. 1.1.1 Adanya bagian khusus yang memberikan informasi kepada masyarakat yang datang berobat. Adanya mekanisme pelayanan front office dan back office yang jelas dalam memberikan pelayanan. 1.1.2 Adanya tenaga medis dan adminsitratif yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan suatu pelayanan kesehatan. 1.1.3 Adanya tenaga medis dan administratif yang memiliki keterampilan keramahan memberikan kesehatan. keahlian, dan dalam pelayanan

2.1.1 Adanya standar pelayanan yang jelas yang berlaku diseluruh instansi Rumah Sakit TNI AD. 2.1.2 Adanya disosialisasikan pegawai. standar pelayanan yang dan diketahui seluruh

2.1.3 Adanya standar pelayanan yang mudah dipahami dan dimengerti. 2.1.4 Adanya penerapan standar pelayanan secara jelas dan konsisten. 2.1.5 Adanya standar pelayanan berupa prosedur tetap yang dibakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh Iinstansi Rumah Sakit TNI AD

3.1 Mengidentifikasi adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan. 3.1.1 Adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan rumah sakit pada umumnya. 3.1.2 Adanya kecukupan jumlah infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan minimal 3.1.3 Adanya tenaga ahli yang terampil menggunakan infrastruktur kesehatan yang ada. 3.1.4 Adanya sarana pendukung yang memastikan infrastruktur kesehatan dapat dioperasikan secara efisien 3.2 Mengidentifikasi adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan 3.2.1 Adanya infrastruktur yang sesuai dengan standar kesehatan rumah sakit pada umumnya 3.2.2 Adanya kecukupan jumlah infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan minimal 3.2.3 Adanya tenaga ahli yang terampil menggunakan infrastruktur kesehatan yang ada 3.2.4 Adanya sarana pendukung yang memastikan infrastruktur kesehatan dapat dioperasikan secara efisien 3.3 Menyelenggarakan pengelolaan infrastruktur secara memadai dan efisien 3.3.1 Adanya pencatatan infrastuktur yang memadai 3.3.2 Adanya dana yang cukup untuk pengelolaan infrastruktur 3.3.3 Adanya jadwal rutin perawatan infrastruktur kesehatan 3.3.4 Adanya tenaga ahli yang mampu merawat infrastruktur dan mencegahnya dari kerusakan sebelum habis masa umurnya

4.1 Mengevaluasi kinerja pelayanan Rumah Sakit TNI AD secara memadai 4.1.1 Adanya informasi mengenai evaluasi kinerja pelayanan 4.1.2 Adanya monitoring dan perbaikan atas kinerja pelayanan 4.1.3 Adanya pemeriksaan hasil kinerja Rumah Sakit TNI AD oleh aparat internal dan eksternal

5.1 Mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan Rumah Sakit TNI AD 5.1.1. Adanya key performance indikator untuk menilai kinerja karyawan 5.1.2 Adanya sistem reward and punishment dalam penilaian kinerja karyawan 5.1.3 Adanya alokasi tenaga kesehatan secara efisien sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit TNI AD 5.1.4 Adanya penempatan tenaga kesehatan sesuai dengan keahlian yang dimiliki

2.2 Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2.2.1 Adanya proses kegiatan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibakukan 2.2.2 Adanya realisasi kegiatan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AD dan PNS TNI 2.2.3 AD maupun pasien umum secara cepat, tepat, profesional, berdaya guna, berhasil guna, serta ramah dan ikhlas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Menyelenggarakan pengelolaan keuangan secara efektif dalam pemberian kegiatan pelayanan. Adanya dukungan biaya untuk setiap kegiatan pelayanan. Adanya peraturan dan mekanisme bahwa semua pembayaran yang dilakukan sesuai dengan ketentuan

2.3 Mengidentifikasi, menilai, dan menangani risiko-risiko yang timbul dalam proses pelayanan. 2.3.1 Adanya kegiatan Rumah Sakit TNI AD berupa pencatatan, penggolongan, penganalisisan setiap masalah yang terjadi di Rumah Sakit TNI AD. 2.3.2 Adanya pelaporan kegiatan-kegiatan tersebut. Adanya kesungguhan dalam pengaduan secara tepat dan sigap mengadakan perbaikan sesuai dengan prosedur.

4.2Mempertanggug -jawabkan kinerja pelayanan Rumah Sakit TNI AD. 4.2.1 Adanya mekanisme pertanggungjawaba n yang memadai 4.2.2 Adanya pertanggungjawaba n yang sesuai dengan ketentuan 4.2.3 Adanya umpan balik atas pertanggung jawaban yang dilakukan

5.2 Mengevaluasi sistem perekrutan tenaga kesehatan 5.2.1 Adanya sistem perekrutan tenaga kerja sesuai kebutuhan 5.2.2 Adanya kriteria keahlian dan komptensi yang jelas dalam hal perekrutan tenaga kesehatan

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD Kertas Kerja Audit Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh Di-review Oleh : : : : RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

Identifikasi Bukti Audit

TUJUAN AUDIT Menilai kinerja pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit TNI AD

Kriteria 1: Apakah Rumas Sakit TNI AD memiliki struktur organisasi dan melakukan pengelolaan keuangan yang memadai untuk memberikan pelayanan terhadap Pasien Berhak dan Pasien Umum. Subkriteria Apakah ada visi, misi, falsafah dan tujuan keperawatan yang menjadi acuan umum pelayanan? Jenis Bukti SK kementerian pertahanan Sumber Bukti RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah ada pejabat yang mempunyai tanggung jawab

SK Struktur Organisasi SK Kepala Kantor

RSPAD Gatot Soebroto

menetapkan standar pelaksanaan pelayanan?

tentang pembagian tugas SK Kepala Kantor tentang mekanisme pelayanan

Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian

Apakah ada pejabat yang mempunyai tanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan?

SK Struktur Organisasi SK Kepala Kantor tentang pembagian tugas

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian Seksi pelayanan

SK Kepala Kantor tentang mekanisme pelayanan

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Seksi pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa

Subbagian Tata Usaha Seksi pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Seksi pelayanan

Apakah pegawai memiliki keahlian dan keterampilan dalam memberikan pelayanan?

SK Struktur Organisasi SK Kepala Kantor tentang pembagian tugas

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian

SK tentang pelatihan SK persyaratan penempatan pegawai

Apakah setiap jabatan diduduki oleh orang yang semestinya dan kompeten?

SK tentang struktur organisasi Data pejabat

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian Apakah Rumah Sakit TNI AD memiliki tenaga medis yang mencukupi untuk melayani pasien? Data pegawai medis Data pasien dalam satu tahun RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono

Subbagian Tata Usaha Urusan Hukum dan Kepegawaian

Apakah Rumah Sakit TNI AD mempunyai fasilitas yang mencukupi untuk melayani pasien?

Daftar inventaris barang Data ruangan yang tersedia

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah terdapat perencanaan yang memadai untuk mengatur pemberian pelayanan kepada pasien?

Rencana kerja / anggaran

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah terdapat alokasi biaya yang jelas terhadap setiap jenis pelayanan?

Rencana kerja / anggaran DIPA

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen

Laporan Keuangan Laporan Penyerapan anggaran

Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Kriteria 2: Apakah Rumah Sakit TNI AD telah menerapkan sistem pelayanan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang ditetapkan? Subkriteria Apakah ada standar pelayanan yang jelas di Rumah sakit TNI AD? Jenis Bukti Standar Operasional Pelayanan Peraturan kementerian pertahanan tentang standar layanan Sumber Bukti RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah standar pelayanan sudah diterapkan?

Standar Operasional Pelayanan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

Laporan Monitoring Notulen Rapat

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

Bagian pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

Apakah standar pelayanan diketahui oleh setiap pegawai?

Standar Operasional Pelayanan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

Laporan Monitoring

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian pelayanan

Apakah pelayanan yang dilakukan Rumah Sakit TNI AD sudah dilakukan secara tepat sasaran?

Data jumlah Pasien Umun dan Pasien Berhak Daftar ruangan perawatan yang tersedia

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen

Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah Apakah pelayanan terhadap Pasien Berhak dan Pasien Umum sudah dilakukan sesuai ketentuan? Data jumlah Pasien Umun dan Pasien Berhak Daftar ruangan perawatan RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Kriteria 3: Apakah Rumah Sakit TNI AD telah melakukan kegiatan operasional sesuai dengan prosedur dan kriteria yang ditetapkan? Subkriteria Apakah Rumah Sakit TNI AD mempunyai pertumbuhan produk layanan baru sesuai ketentuan? Jenis Bukti Daftar jenis layanan yang dimiliki SK tentang layanan yang diberikan Sumber Bukti RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah Rumah Sakit TNI AD mempunyai pertumbuhan tenaga medis sesuai ketentuan?

Daftar tenaga medis yang ada

RSPAD Gatot Soebroto Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Bagian Hukum dan Kepegawaian

Apakah Rumah Sakit TNI AD mendapatkan penerimaan dari pelayanan umum sesuai ketentuan?

Rencana Anggaran Laporan Realisasi Anggaran

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah rasio efisiensi pelayanan sesuai dengan ketentuan?

Daftar ruangan pelayanan yang digunakan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

Data pasien dalam satu tahun

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Kriteria 4: Apakah mutu pelayanan Rumah Sakit TNI AD telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan? Subkriteria Apakah tingkat ketepatan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan? Jenis Bukti Data pasien meninggal di rumah sakit Data pasien dan lamanya tinggal di rumah sakit Sumber Bukti RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah jumlah dokter spesialis dan perawat yang bekerja sesuai dengan ketentuan?

Daftar dokter spesialis dan perawat yang dimiliki

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian

Standar operasional pelayanan

Apakah fasilitas yang dimiliki sesuai kebutuhan pelayanan?

Daftar inventaris peralatan medis Daftar inventaris ruangan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Apakah pelayanan yang dilakukan terhadap Pasien Umum sudah sesuai ketentuan?

Data pasien umum dalam satu tahun Daftar tenaga medis Rencana anggaran Laporan Realisasi anggaran

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Hukum dan Kepegawaian

Kriteria 5: Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja Rumah Sakit TNI AD telah dievaluasi dan dipertanggungjawabkan dengan baik? Subkriteria Apakah Rumah Sakit TNI AD Jenis Bukti Standar Prosedur Sumber Bukti RSPAD Gatot Soebroto

telah menyediakan informasi evaluasi pelayanannya?

Operasi dan Layanan Laporan bulanan Laporan tahunan Hasil monitoring

Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Apakah Rumah Sakit TNI AD memonitor dan melakukan tindakan perbaikan atas kinerja pelayanannya?

Standar Prosedur Operasi dan Layanan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Laporan bulanan Laporan tahunan

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha

Bagian Pelayanan

Apakah kinerja Rumah Sakit TNI AD telah dievaluasi dan diperiksa oleh aparat internal dan eksternal?

Standar Prosedur Operasi dan Layanan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Laporan bulanan Laporan tahunan Laporan hasil pemeriksaan

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Apakah Rumah Sakit TNI AD melakukan tindakan perbaikan sesuai rekomendasi pemeriksa internal maupun eksternal?

Standar Prosedur Operasi dan Layanan

RSPAD Gatot Soebroto Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Laporan bulanan Laporan tahunan Laporan hasil pemeriksaan

RS Tk II dr. Soepraoen Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II M. Ridwan Meuraksa

Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

RS Tk II dr. Soedjono Subbagian Tata Usaha Bagian Pelayanan

Lembaga Audit Pemerintah TIM AUDIT KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD

Kertas Kerja Audit

Auditee Tahun Buku Dibuat Oleh

: : :

RUMAH SAKIT TNI AD 2002 2003 ---

Di-review Oleh :

LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN ATAS KINERJA RUMAH SAKIT TNI AD TAHUN 2002

PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN 1. Entitas yang Diaudit Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit TNI AD 2. Tujuan Survei Pendahuluan a. Memahami prosedur perencanaan audit kinerja untuk: b. Mengembangkan kerangka kerja dan fokus pada isu-isu audit yang lebih signifikan c. Menetapkan tujuan dan lingkup audit d. Menentukan kriteria audit e. Menyusun model pengelolaan yang baik f. Mengembangkan prosedur audit

g. Menyiapkan program audit terinci

3. Sasaran Survei Pendahuluan a. Kegiatan pelayanan operasional Badan Layanan Umum Rumah Sakit TNI AD, baik dalam hal standar, prosedur, maupun pelaksanaannya. b. Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan operasional Badan Layanan Umum Rumah Sakit TNI AD.

c. Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Rumah Sakit TNI AD meliputi pendapatan dan pengeluaran operasional.

4. Jangka Waktu Survei Pendahuluan Survei pendahuluan dilaksanakan dari tanggal 2 Agustus 2004 sampai dengan 29 September 2004.

5. Hasil Survei Pendahuluan Pemahaman atas Prosedur Perencanaan Audit Kinerja a. Gambaran Umum BLU Rumah Sakit TNI AD a) Bentuk Badan Usaha b) Perencanaan Strategis i. Visi ii. Misi iii. Tugas iv. Fungsi c) Struktur Organisasi b. Area Kunci Pengelolaan pelayanan Rumah Sakit TNI AD mencakup: a) Area Pertumbuhan Pelayanan b) Area Mutu Pelayanan c. Tujuan dan Ruang Lingkup Tujuan audit adalah untuk menilai efektivitas pengelolaan pelayanan fasilitas rumah sakit dan poliklinik serta mutu dari pelayanan yang diberikan di rumah sakit TNI AD Lingkup Audit mencakup hal-hal sebagai berikut: f) Tahun Anggaran yang diaudit adalah 2002 dan 2003. g) Lingkup kegiatan yang diaudit meliputi proses pelayanan dan akuntabilitas. h) Lingkup kegiatan yang diuji dalam audit berdasarkan pemilihan area kunci yang sudah dilakukan mencakup dua area kunci yaitu area pertumbuhan pelayanan dan area mutu pelayanan. i) Lokasi Audit di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Audit dilakukan terhadap Direktorat Kesehatan TNI AD (Ditkesad), RSPAD Gatot Soebroto, Kesdam Jaya, Rumah Sakit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa, Kesdam IV Diponegoro, Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono, Kesdam V Brawijaya, dan Rumah Sakit Tk. II dr. Soepranoen d. Kriteria Audit Tujuan audit kinerja pelayanan BLU Rumah Sakit TNI AD adalah Menilai efektifitas Pengoperasian dan Pelayanan jasa yang diberikan BLU Rumah Sakit TNI AD. Untuk tujuan tersebut terdapat empat kriteria utama: 1. Apakah Rumah Sakit TNI AD memiliki struktur organisasi dan pengelolaan keuangan yang telah mendukung pelayanan kepada konsumen? 2. Apakah Rumah sakit TNI AD dalam kegiatan pelayanannya telah menetapkan Standard Operasional Procedure secara jelas dan konsisten dilaksanakan? 3. Apakah Rumah Sakit TNI AD menyediakan dan mengelola infrastruktur sesuai dengan kriteria kesehatan? 4. Apakah pengukuran pelayanan dan mutu pelayanan di rumah sakit TNI AD telah dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik? 5. Apakah ada mekanisme penilaian kinerja yang berkesinambungan? e. Jenis dan Sumber Bukti (Terlampir) f. Kesimpulan Berdasarkan hasil survey pendahuluan, tim audit telah mengembangkan isu-isu audit yang signifikan. Isu audit tersebut antara lain adalah adanya beberapa kendala/masalah dalam pelaksanaan kinerja pelayanan yang dapat menghambat efektivitas pelayanan Rumah Sakit TNI AD. Misalnya masalah standar dan prosedur, infrastruktur yang kurang memadai, kompetensi petugas, keluhan pasien tentang keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, audit kinerja secara terinci sangat diperlukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pengelolaan kinerja yang dilakukan BLU Rumah Sakit TNi AD serta tingkat penyimpangan yang terjadi, untuk memberikan rekomendasi bagi perbaikan kualitas pelayanan di masa depan.

Lembaga Audit Pemerintah

You might also like