You are on page 1of 4

Hemoragik Varicella

Leonard Napitupulu Chairuddin P. Lubis A.H. Sutanto Helena Siregar Mansur Nasution Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Kesehatan Anak dan Bagian Kulit & Kelamin Universitas Sumatera Utara Pedahuluan Varicella merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella yang dapat timbul diseluruh dunia (l,4,6,7). Penularan dapat terjadi dari manusia ke manusia ataupun droplets infection dan penularan terjadi dengan cepat (1,6,7). Varicella dapat timbul secara epidemik dan infeksi sering terjadi pada masa kanak-kanak dengan umur antara 2- 10 tahun (1,3,6,7). Pada suatu epidemi di Amerika dilaporkan bahwa hanya 8% dari orang dewasa yang kontak dengan penderita Varicella yang menderita Varicella sedang pada anak-anak yang kontak terdapat pada 87% (7). Pada daerah beriklim tropis, dilaporkan bahwa penderita Varicella sebagian besar adalah orang dewasa (1). Walaupun dikatakan bahwa Varicella adalah penyakit ringan tetapi sering ditemukan komplikasi dan malahan sering dengan kematian. Komplikasi dengan kematian ini lebih sering ditemukan. pada anak-anak dengan adanya gangguan imunologik dibandingkan dengan anak-anak dengan imunologik yang normal (1,3,4). Pada penelitian oleh Gary Fleisher dan kawan-kawan di The Children Hospital of Philadelphia tahun 1980 ternyata bahwa 17,9% penderita Varicella dengan gangguan imunologik sedang penderita dengan imunologik normal adalah 82,1% (3). Penyakit utama yang dilaporkan sebagai penyebab gangguan imunologi pada penderita Varicella ini adalah lekemia, limpoma dan penyakit-penyakit dengan pengobatan corticosteroid (3). Komplikasi Varicella dengan ruam kulit seperti bulla, hemoragik dan prolonged eruption adalah jarang. Laporan yang pernah ada ialah mengenai Varicella dengan Staphylococcal Scalded Syndrome oleh Ellen dan kawan-kawan tahun 1973 (2) dan Varicella Bullosa oleh Marian E.Mellish juga tahun 1973 di Amerika (5). Hemoragik Varicella pernah dilaporkan oleh Fisher di Amerika tahun 1971 dan oleh Gary Fleisher juga di Amerika tahun 1980 (3). Beberapa ahli berpendapat bahwa adanya ruam berupa bulla pada penderita Varicella mungkin adalah karena superinfeksi bakteri atau merupakan variant dari Impetigo bullosa ataupun mungkin juga merupakan mannifestasi dari infeksi virus Varicella (5). Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melaporkan 2 kasus Varicella dengan perdarahan (themoragik) yang masih jarang ditemukan. Laporan Kasus Kasus I : E, perempuan, umur 17 bulan Os dirawat sejak tanggal 14 Februari 1978 dengan keluhan demam dan pucat Sebelumnya os pernah dirawat di RS dr Pirngadi Medan seLama 6 minggu dengan diagnosa Lekemia Limpositik Akuta. Pada pemerikasaan atas penderita ini : Anak tampak sakit keras dan pucat. Kesadaran kompos mentis, lemah BB :10 kg, PB ; 83 cm,Temp.: 380C DJ : 132 x/menit, reguler FP : 28 x/menit, reguler

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

Pemeriksaan regional Kepala : anak tampak pucat, bibir dan conjunctiva pucat Leher : ditemukan pembesaran kelenjar limfe Dada : simetris DJ : 132 x/menit, reguler FP : 28 x/menit, reguler Perut : supel Hepar teraba 2 cm dibawah arcus costa, tajam dan nyeri pada penekanan Lien tak teraba Alat gerak : pols : 132 x/menit, reguler tampak pucat : Hb : 5,5 gr%, Lakosit : 164.000/mm3 : - /1/1/2/94/2 Trambosit : 40/40 lp. Urin : tak ada kelainan Feses : tak ada kelainan Penderita didiagnosa dengan : Lekemia Limposivil Akuta Pengobatan : Transfusi darah packed red sell 110 cc Protokol I A dengan Vincristine : 0,64 mg/minggu i.v. Prednison : 4 x 5 mg/hari Protokol I A merupakan suatu regimen pengobatan terhadap penderita Lekemia Limpositik Akuta yang kita pergunakan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU Medan. Pada hari ke 3 (tanggal 17 Februari 1978) : Penderita semakin demam, temp : 39,80C Pada daerah punggung, perut dan paha dijumpai vesikel. Beberapa vesikel ini dengan perdarahan. Penderita dikonsul ke bagian Kulit & kelamin dijumpai : Os tampak pucat dan sakit berat. Temp: 39,8OC. Status dermatologis : Dijumpai adanya ruam berupa vesikel dan bulla dengan lokalisasi pada daerah punggung, perut, paha dan muka serta tangan Pada beberapa tempat, terutama pada perut dan paha dijumpai bulla yang hemoragik. Kesimpulan adalah : Hemoragik Varicella Pengobatan diberikan : Lokal : kompres dengan Boorwater 2% Ampicilline Paracetamol Pada hari ke 10 (tanggal 23 Februari 1978) Vesikel dan bulla pecah dan meninggalkan crusta yang hiperemik dengan dasar yang eritema. Tiga hari kemudian setelah menunjukkan tanda-tanda penyembuhan timbul jaringan ikat ( scar) yang berwarna hitam. Kasus II : B, laki-laki, umur : 12 tahun Os dirawat sejak tanggal 19 Januari 1982 dengan keluhan berak darah, gusi berdarah dan demam. Penderita ini sebelumnya pernah dirawat di Bagian anak RS dr Pirngadi pada tanggal 20 Nopember 1981 selama 11 hari dengan diagnosa Lekemia Limpositik Akuta dan selanjutnya os berobat jalan. Pada pemeriksaan atas penderita ini : Anak tampak sakit keras dan pucat. Kesadaran kompos mentis, lemah Laboratorium Darah Hitung jenis

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

BB : 22,5 kg,

PB : 134 cm,

temp : 37,20C

Pemeriksaan regional Kepala : daerah muka, bibir dan conjunctiva pucat Leher : ditemukan pembesaran kelenjar limfe Dada : simetris DJ : 120 x/menit, regular terdengar desah sistolik tingkat II-III pada seluruh ostea didaerah sternal kiri FP : 36 x/menit, regular Perut : supel Hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa kanan, tajam dan nyeri pada penekanan Lien tak teraba Alat gerak : pucat pols : 120 x/menit, regular Laboratorium Darah : Hb : 2 gr%, Lekosit : 35.000/mm3 Hitung jenis : -/-/-/8/92/Trombosit : 28/40 lp Urin : tak ada kelainan Feses : tak ada kelainan Penderita didiagnosa dengan : Lekemia Limpositik Akuta Pengobatan : Transfusi darah packed red cell 200 cc Protokol I A Pada hari ke 29 perawatan tampak pada kulit penderita vesikel dan bulla pada hampir seluruh tubuh, dan ada beberapa vesikel dan bulla yang hemoragik. Crusta dan papel yang eritema juga ditemukan. Penderita dikonsulkan ke Bagian Kulit & Kelamin dengan jawaban bahwa diagnosa adalah Hemoragik Varicella. Pengobatan diberikan : Lokal kompres dengan Boorwater 2% Ampicilline Paracetamol Kemudian vesikel dan bulla pecah dan meninggalkan crusta yang hiperemik dengan dasar eritema. Tiga hari kemudian setelah menunjukkan penyembuhan timbul jaringan ikat (scar) yang berwarna hitam. Diskusi Pada penderita varicella dengan keganasan misalnya lekemia, limpoma dan penderita yang mendapat pengobatan dengan sitostatika dan corti costeroid dapat timbul komplikasi dengan penyakit berat dan fatal (1,3,4,6). Bentuk hemoragik juga dapat timbul. Dan juga dapat timbul trombositopeni pada permulaan penyakit yaitu pada hari ke 9 11. Purpura fulminans juga dapat timbul pada masa convalescent dari penyakit virus dan bakteri. Tetapi bentuk hemoragik pada purpura fulminans ini dapat timbul, apabila telah terjadi D.I.C. (1). Pada ke 2 kasus yang kami laporkan adalah penderi Varicella yang juga menderita Lekemia Limpositik Akuta dan mendapat pengobatan dengan sitostatika dan prednison. Pada pemeriksaan darah juga ditemukan trombositopenia.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

Kepustakaan C. Henry Kempe : Current Pediatrics Diagnostic & Treatment Edisi 5, Lange Medical Publication Maruzen Co, Ltd Tahun 1975 hal 670 Ellen R. Wald, MD et all : Concomittant Varicella and Staphylococcal Scalded Syndrome, J. Pediatric no. 6 tahun 1973 hal 1017 - 1019 Gary Fleisher MD et all : Life-Threatening Complication of Varicella, Am J Dis Child vol 135 tahun 1981 hal 896 - 899 Howard F.Conn MD, FACP : Current Therapy 1977 W.B.Saunders Company, hal 15 - 18 Marian E.Melish MD : Bullous Varicella ; it's association with the Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. J.Pediatric no: 6,tahun 1975 hal 1019 - 1021 Nelson W.E. : Text book of Pediatric Edisi 10, W.B. Saunder's Company Igaku Shoin Ltd tahun 1975 hal 670. Rook A,Wilkinson DS et all : Textbook of Dermatology Volume I, edisi 2 tahun 1972 hal 560 - 564 .

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

You might also like