You are on page 1of 12

Analisis Lingkungan Internal Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri, faktor-faktor

tersebut berhubungan dengan masalah dalam perusahaan yang menyangkut kinerja perusahaan seperti faktor penjualan, pemasaran, sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan penelitian dan pengembangan.

SUMBER DAYA KEUANGAN Pengaturan sumber keuangan Nestle di atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan menggunakan sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber keuangan Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di Indonesia dapat terkontrol dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan oleh setiap cabang nya dalam jangka waktu seminggu sekali, dengan di lakukan hal ini Nestle pusat dapat mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat menghindari terjadi nya rentang kontrol dalam memanajemen keuangan nya. Nestle pun selalu melakukan pemantaun-pemantauan ke setiap cabang nya dengan terus melakukan pemantaun selain ingin mengontrol kinerja perusahaan nya tetapi juga agar dapat menanamkan persatuan yang kuat di tiap kantor cabang Nestle yang tersebar di Indonesia. Peran Manajer Keuangan dalam hal keuangan ini hampir sama dengan Manajer lainnya hanya objek yang diaturnya beda. Perannya yaitu seperti berikut : 1. Manajer bertindak sebagai saluran komunikasi di dalam perusahaan karena menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan dan menyediakan informasi yang tepat. 2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas kerjaannya dan kerjaan bawahnya, karena itu manajer harus mengevaluasi kerjaan bawahannya untuk menjaga nama baik dirinya sendiri. Hal ini juga menunjukan manajer harus bekerja lebih baik dibanding yang lainnya. 3. Manajer menentukan prioritas 4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual dengan cara membagi permasalahan sebagai komponen-komponen lalu dianalisa sehingga akhirnya ditemukan penyelesaian yang tepat.

5. Manajer mengambil keputusan sulit karena masalah yang akan selalu muncul. 6. Manajer menetepakan keputusan untuk analisis keuangan

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah kebaikan kompetitif utama Nestl. Tanpa R&D, Nestl tidak akan pernah memimpin industri makanan di bidang nutrisi, kesehatan, dan keafiatan. Dengan 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia, Nestl memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan. Jaringan riset, pengembangan dan teknologi Nestl, bersama dengan kelompok aplikasi pasar lokal, mempekerjakan lebih dari 5.000 orang. Sebelum mengeluarkan produknya Nestle pasti melakukan survey dan penelitian produk nya kepada pasar agar dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan produk tersebut dan agar nantinya saat produk Nestle yang akan di keluarkan dapat di terima oleh para konsumen. Nestle selalu melakukan uji produk nya ke pasaran sebelum benar-benar memasarkan nya ke pasaran luas. Selain selalu melakukan penelitian di pasaran produk Nestle telah melalui uji penelitian dan pengembangan sebelum nya oleh para ahli yang ada dalam perusahaan Nestle, produk yang telah lulus uji itu harus memenuhi semua syarat uji kelayakan agar saat di konsumsi oleh konsumen produk Nestle tidak menyebabkan sesuatu yang bersifat negatif. Semua proses ini pada akhir nya bertujuan agar timbul kepercayaan dari para konsumen kepada produk Nestle. Para tenaga ahli pun selalu mengupayakan pengembangan pada produk-produk Nestle agar tidak di anggap kuno dan selalu dapat menjaga kelangsungan perusahaan di pasar dunia. Nestl juga memperkuat kemampuan R&D melalui Kemitraan Inovasi di tiap tahap proses pengembangan produk dari kolaborasi awal dengan perusahaan awal dan biotek hingga kemitraan akhir dengan para pemasok utama. Dengan menyatukan semua sumber R&D, Nestl mampu memberikan solusi makanan berkualitas tinggi dan aman untuk semua konsumen di seluruh dunia baik dalam gizi, kesehatan, dan keafiatan, nutrisi, kesehatan,

kebaikan, rasa, tekstur atau kenyamanan. Selain itu, Nestl memberikan produk-produk berkualitas terbaik bagi konsumen serta jaminan keamanan. R&D serius dalam memastikan semua produk Nestl telah sesuai dengan peraturan. Nestl mampu meluncurkan produk baru dengan cepat dan efisien di semua negara di seluruh dunia dengan mengintegrasikan semua peraturan ke dalam kegiatan R&D dari awal hingga akhir. Ilmuwan Nestl juga berperan dalam mengomunikasikan manfaat kesehatan dan kebaikan produk kepada konsumen. Ahli nutrisi Nestl di seluruh dunia memastikan komunikasi nutrisi, baik di dalam atau luar kemasan, sesuai dengan daerah pemasaran dan juga terdengar ilmiah. Selain nutrisi terpercaya, masa depan makanan akan semakin didorong oleh ilmu pengetahuan. Ilmuwan Nestl terus mencari makanan yang lebih baik untuk masa depan. R&D Nestl menerjemahkan ilmu tentang nutrisi dan makanan dengan dua cara:

Dari kebutuhan konsumen ke prioritas riset Dari ilmu pengetahuan ke manfaat dan layanan konsumen

Visi R&D Nestl bersifat jangka panjang. Moto Nestl Good Food, Good Life menggambarkan komitmen perusahaan untuk terus mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menghasilkan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya.

Salah satu keunggulan daya saing Nestl adalah kemanfaatan produk seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, disertai inovasi dan renovasi melalui proses riset yang dilakukan secara terus-menerus. Tim riset dan pengembangan produk Nestl selalu berusaha menciptakan produk

berkualitas. Dalam pengembangan produk, Nestl menggunakan pendekatan teknis yang disebut 60/40+. Pendekatan ini menekankan produk yang

diproduksi harus melalui proses uji rasa dengan minimum 60% konsumen memilih produk tersebut dibandingkan produk yang dikeluarkan oleh pesaing terdekat. Di samping itu, produk Nestl harus memiliki nilai gizi lebih. Produk yang tidak lulus uji rasa kemudian diformulasikan kembali hingga berhasil memenuhi konsep 60/40+ tersebut. Kami mempunyai kebijakan kualitas produk yang diterapkan dengan ketat. Produk dan jasa kami tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan, dan selalu mematuhi peraturan dan perundangan di Negara tempat kami beroperasi serta produk kami dipasarkan. Dengan kebijakan ini, selama tahun 2010 tidak ada insiden signifikan yang terjadi terkait dengan masalah kualitas dan keamanan produk. Dalam pengembangan produk kami mengaplikasikan Nestl Nutritional Profiling System untuk memastikan bahwa produk-produk kami memberikan nilai gizi yang baik untuk konsumen. Salah satunya adalah dengan menetapkan Nutrition Foundation (NF). NF adalah sebuah kriteria yang ditetapkan dengan memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat dalam hal kandungan gizi dan kesehatan. Oleh karenanya baik dalam proses pembuatan maupun konsumsi, semua aspek produk dipastikan aman dan sehat. Hal-hal tersebut termasuk kandungan kadar gula, garam, lemak jenuh, lemak trans dan energi. Di tahun 2010, produk-produk Nestl di Indonesia yang sudah memenuhi NF adalah sebesar 72% dari total penjualan. Dukungan Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang Kuat Sebagai Landasan Bagi Nestl untuk Terus Melakukan Perbaikan dalam Bidang Gizi dan Kesehatan Sejarah Nestl selama 142 tahun diawali dengan sebuah penemuan yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan bubur bayi yang dapat menyelamatkan hidup seorang anak. Sejak saat itu, Nestl banyak mengembangkan produk makanan dan minuman yang memberikan manfaat dalam hal gizi, kesehatan dan keafiatan bagi para konsumennya dari bayi, hingga dewasa, dari mereka yang memiliki kondisi fisik prima hingga mereka yang rentan dan memiliki penyakit. Kemampuan Nestl untuk terus menyediakan solusi baru dalam hal gizi, kesehatan dan keafiatan dalam memenuhi kebutuhan konsumen selalu berlandaskan pada

lembaga Penelitian dan Pengembangan yang dimilikinya, sebuah lembaga Penelitian dan Pengembangan swasta terbesar di dunia. Nestl sepenuhnya sadar bahwa dalam membangun negeri, tidak ada yang lebih penting dari memiliki sebuah generasi masa depan yang kuat dan sehat, dimana gizi yang baik merupakan hal penting untuk memastikan generasi yang sehat. Dengan dukungan tim Penelitian dan Pengembangan kami, Nestl mengembangkan produk-produk yang membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas makanan. Lebih jauh lagi, melalui serangkaian program edukasi masyarakat, informasi bagi konsumen dan program intervensi gizi, Nestl berkeinginan agar konsumen mampu membuat pilihan makanan serta gaya hidup yang tepat dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pola makan sehat dan aktivitas fisik. Di samping itu, Nestl telah mengembangkan sebuah strategi bisnis untuk memenuhi kebutuhan golongan menengah ke bawah melalui Popularly Positioned Products, produkproduk yang menawarkan nilai gizi yang tepat dengan harga yang terjangkau. Keterlibatan Nestl dalam pembangunan pedesaan juga telah memberikan dampak pada peningkatan gizi bagi petani, masyarakat, dan pemasok yang ada dalam rantai bisnis kami. Melalui berbagai aktivitas ini Nestl telah menciptakan manfaat bagi konsumen dan masyarakat dan pada saat yang bersamaan meningkatkan pertumbuhan dan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham.

Teknologi Yang Berkompeten Dengan 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia, Nestl memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan. Keunggulan teknologi Nestl, yang berhasil membuat bakteri baik probiotik Lactobacillus PROTECTUSTM dalam keadaan Dorman, telah memungkinkan produk-produk susu bubuk untuk pertumbuhan Nestl DANCOW mampu turut menjaga kesehatan saluran cerna. Riset menunjukan bahwa 80% produksi imunitas untuk daya tahan tubuh berasal dari saluran cerna, juga asupan nutrisi yang mencukupi. Makanan, diolah didalam saluran cerna dan nutrisinya akan diserap menuju pembuluh darah kemudian diedarkan ke seluruh penjuru tiap sel tubuh. Saluran cerna sehat selain

meningkatkan daya tahan juga akan memanfaatkan nutrisi dengan baik guna tumbuhkembang anak optimal. Salah satu parameter saluran cerna sehat sehingga produksi imunitas terus berlangsung lancar bila jumlah probiotik (bakteri baik) dominan. Pusat Riset Nestl (Nestl Research Center) di Lausanne, Swiss, berhasil mengembangkan teknologi, membuat probiotik Lactobacillus PROTECTUSTM dalam kondisi Dorman atau setengah-tidur sehingga memungkinkan dimasukkan dalam susu bubuk. Probiotik tersebut akan hidup dan aktif kembali setelah terkena udara dan kelembaban atau ketika disedu dengan air hangat (maksimum 450 Celcius). Probiotik Lactobacillus PROTECTUSTM dapat menjaga dan memperkuat saluran cerna, sehingga anak-anak Indonesia dapat lebih menikmati susu yang lengkap nutrisinya, sekaligus kuat daya tahan tubuhnya agar bisa menjalankan aktivitasnya sehari.

Probiotik bermanfaat bagi anak yang sedang mendapat antibiotik, Lactobacillus PROTECTUSTM dapat menggantikan pasukan penjaga saluran cerna yang ikut tertembak ketika anak mengkonsusmi antibiotik, sehingga dominasi bakteri tidak terganggu dan ekosistem usus senantiasa terjaga. Saluran cerna yang sehat bila terjadi dominasi jumlah bakteri baik optimal diantaranya Lactobacilli dan Bifidobacteria agar dapat menekan bakteri-bakteri jahat antara lain Staphylococcus, Salmonella, Enterococcus, Clostridium, dan beberapa bakteri Coli. Nestl telah mengembangkan teknologi probiotik, dimana dapat mengontrol kondisi lingkungan menjadi kondisi yang kering sehingga kultur probiotik dapat berada dalam keadaan dorman (setengah - tidur) selama masa penyimpanan. Teknologi Nestl juga memberikan garansi bahwa jumlah probiotik akan tetap berada di level minimum yang tetap dapat memberikan manfaat kepada penggunanya sampai pada akhir masa shelf life. Keuntungan Bakteri Probiotik dalam kondisi dorman: Kultur bakteri akan stabil untuk jangka waktu lebih dari 15 bulan Stabil pada penyimpanan suhu ruang (tidak memerlukan lemari pendingin) Penanganan dan pendistribusiannya mudah

Relatif flexibel untuk dipalikasikan di susu bubuk apapun

Investasi Penelitian dan Pengembangan Di Indonesia, Nestle telah menginvestasikan lebih dari USD100 juta yang merupakan nilai penanaman modal terbesar ketiga Nestle di dunia. Perusahaan itu menginvestasikan 29 juta CHF dana pada tahun 2009, yang mendukung perluasan pabrik susu Kejayan di Jawa Timur, untuk memenuhi meningkatnya permintaan. Kini, pabrik di Kejayan menjadi satu dari 10 pabrik pemrosesan susu terbesar Nestle di dunia.

Selain pabrik baru yang akan dibangun di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar USD 200 juta, tiga pabrik di Panjang (Lampung), Cikupa (Banten) dan Kejayan (Jawa Timur) memproduksi produk susu, makanan dan minuman dengan merek terkenal seperti DANCOW (susu bubuk), MILO (minuman cokelat malt), NESCAF (kopi instan), CERELAC (bubur bayi), KIT KAT (wafer cokelat), FOXS (permen gula Kristal), BEAR BRAND (susu steril), MILKMAID dan CARNATION (susu kental manis), dan NESTL IDEAL (susu bubuk dengan harga terjangkau). Pada Maret 2010, Nestl berinvestasi lebih dari USD 100 juta untuk menambah kapasitas produksi di pabrik susu Kejayan hingga dua kali lipat.

Sebagaimana operasi kami di seluruh dunia, Nestle Indonesia juga berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama (Creating Shared Value) di kawasan Indonesia ini, baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat setempat. Ini berarti bahwa Nestl, melalui berbagai kegiatannya di manapun ia beroperasi, harus memberi nilai yang berarti bagi masyarakat luas dengan menciptakan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung, bermitra dengan petani, melatih dan mengembangkan sumberdaya manusia, serta mempersembahkan produk-produk yang rasa dan kandungan nutrisinya disesuaikan dengan harapan konsumen di setiap daerah. Nestle memperluas pabriknya di Kejayan sehingga meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat untuk memproduksi produk-produk susu bernutrisi dan berkualitas tinggi, guna memenuhi permintaan para konsumen di Indonesia.

Perluasan ini juga akan meningkatkan secara substansial penyerapan susu segar dari para peternak susu oleh Nestle beberapa tahun mendatang menjadi lebih dari satu juta liter per

hari, dibandingkan saat ini sekira 620 ribu liter per hari yang dipasok oleh sekira 30 ribu peternak susu yang tergabung dalam 30 koperasi di Jawa Timur. Hampir seluruh hasil produksi pabrik saat ini untuk konsumsi domestik, dan peningkatan produksi juga ditujukan untuk konsumen domestik.

Investasi yang penting ini akan membuka peluang besar bagi semua pemasok di Jawa Timur, serta memungkinkan Nestle memenuhi kebutuhan yang terus meningkat akan produk-produk susu di Indonesia. Pabrik di Kejayan selalu menjadi simbol komitmen Nestle kepada Indonesia, dan kepada 30 ribu peternak susu di Jawa Timur yang beberapa di antaranya telah bekerja sama dengan kami selama lebih dari 30 tahun.

Keberadaan pabrik Kejayan diharapkan akan memberi manfaat pembangunan ekonomi di Jawa Timur, suatu manfaat yang Nestle anggap sebagai suatu contoh dari Nestle Creating Shared Value, yang merupakan usaha kami untuk menciptakan manfaat bagi semua pemangku kepentingan di sepanjang mata rantai usaha kami.

Nestle sebagai produsen makanan dan minuman terbesar di dunia, yang terdepan dalam bidang nutrisi, kesehatan dan keafiatan, memiliki fasilitas pengolahan susu di banyak negara, dan Pabrik Kejayan merupakan pabrik dengan teknologi pengolahan susu yang termodern sebagai hasil penelitian dan pengembangan Nestle yang berkesinambungan di teknologi pengolahan susu berkelas dunia.

Perbandingan Investasi Penelitian dan Pengembangan dengan Investasi untuk Iklan Produk Investasi dalam penelitian dan pengembangan termasuk pengembangan produk baru merupakan strategi pertumbuhan yang penting dalam industri makanan. Tetapi bagaimana investasi untuk penelitian dan pengembangan bila dibandingkan dengan investasi untuk iklan produk pada saat ini. Pada bulan September 2010, Nestle Global mengumumkan telah membuka sebuah pusat penelitian dan pengembangan di India yang akan menggunakan bahan-bahan lokal dan rempah-rempah dan berfokus pada peningkatan gizi makanan bagi orang-orang dengan

pendapatan rendah. Sementara awal bulan ini perusahaan-perusahaan seperti Nestle, Kellog, Danone, Chr. Hansen, dan Fromageries Bel akan bekerja dalam kemitraan untuk melaksanakan penelitian dasar pra-kompetitif dalam kesehatan pencernaan. Tapi dari tahun ke tahun pemasaran terus menghabiskan dana melebihi pengeluaran R & D di industri makanan. Menurut sebuah laporan dari Nutrition Business Journal pada tahun 2006, produsen makanan dan produk perawatan pribadi telah mengeluarkan investasi untuk pemasaran dan periklanan sebesar 9,4 persen dari pendapatan mereka dibandingkan dengan penelitian dan pengembangan yang hanya sebesar 4,4 persen. Pada tahun 2009 laporan tahunan Nestle, Kraft, General Mills, dan Unilever, menunjukkan investasi lebih dari 157.500.000.000 untuk penjualan, lebih dari 33000000000 (lebih dari 21 persen) untuk pemasaran dan periklanan produk saat ini. Dibandingkan dengan 2,9 miliar yang diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan (hanya mewakili 1,8 persen dari total pendapatan). Penelitian dan pengembangan berkaitan dengan karakteristik ilmiah dan teknis dari produkproduk seperti komposisi, kualitas, stabilitas, dan hambatan peraturan. Berbeda secara kontras dengan fungsi pemasaran yang umumnya berkaitan dengan aspek komersial dan identitas pasar produk seperti harga, profitabilitas, dan positioning. Hal yang harus dicermati adalah pemasaran ditujukan untuk menghasilkan pendapatan lebih lanjut dalam jangka pendek, berbeda dengan R & D yang dipandang sebagai investasi jangka panjang. Sebuah paper penelitian, melihat isu-isu yang sama di industri farmasi (Nature Reviews Drug Discovery - DOI: 10.1038/nrd2923), yaitu membahas persoalan tentang sebaiknya uang digunakan untuk apa ? Apakah investasi jangka panjang dalam R & D atau promosi jangka pendek dari produk yang sudah ada ? Pada umumnya penelitian jangka panjang investasi memiliki hasil yang jauh lebih positif dari peningkatan investasi jangka pendek dalam iklan dan promosi. Peran Manajer Peran Manajer R & D dalam hal penelitian dan pengembangan ini hampir sama dengan Manajer lainnya hanya objek yang diaturnya beda. Perannya yaitu seperti berikut :

1. Manajer bekerja melalui orang lain baik bawahan maupun klien. 2. Manajer bertindak sebagai saluran komunikasi di dalam perusahaan karena menetapkan tujuan jangka panjang riset pengembangan perusahaan dan menyediakan informasi yang tepat. 3. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas kerjaannya dan kerjaan bawahnya, karena itu manajer harus mengevaluasi kerjaan bawahannya untuk menjaga nama baik dirinya sendiri. Hal ini juga menunjukan manajer harus bekerja lebih baik dibanding yang lainnya. 4. Manajer menentukan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas. Hal ini terjadi akibat tujuan dan sumber daya yang ada saling bertentangan, dari sini manajer memutuskan siapa dan apa yang paling baik digunakan untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam suatu organisasi. 5. Manajer mengambil keputusan sulit karena masalah yang akan selalu muncul. 6. Manajer mentukan langkah apa yang harus diambil 7. Manajer membuats strategi pengembangan dan penelitian yang baik dan berkelanjutan 8. Manajer menentukan investasi yang harus diambil

6D
Dalam perusahaan besar yang terkemuka seperti Nestle Indonesia pastilah seorang manajer dalam sistem informasi menggunakan konsep dan teknik yang tepat untuk mengevaluasi, mengambil keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Para manajer yang bertugas dibidang perencanaan ataupun yang menangani bidang pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan yang baik dan cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung kelancaran tugasnya. Oleh sebab itu informasi

baru dapat dikatakan berguna apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan, juga dalam penentuan program kerja.

Untuk mengevaluasi, mengambil keputusan dan membuat program kerja guna meningkatkan kinerja para manajer mengandalkan suatu sarana khusus, yaitu informasi. Dengan informasi manajer bisa menganalisis dan menentukan apa yang harus dilakukan.

Dengan teknik sistem informasi yang tepat seorang manajer akan dapat mengolah data menjadi suatu informasi untuk pengambilan keputusanya untuk masa depan perusahaan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu peran dari para manajer di mana sistem informasi manajemen dapat menolong dalam pengambilan keputusan melalui fungsi dan tugasnya. Kegiatan pengambilan keputusan adalah kegiatan yang kompleks. Kegiatan pengambilan keputusan akan menjadi lebih efektif bila dilakukan dengan teknik informasi yang tepat dengan pendekatan sperti berikut :

1. Pendekatan yang diinterdisipliner Proses pengambilan keputusan terdiri dari berbagai tindakan dengan memanfaatkan berbagai raga ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman kehidupan berorganisasi. 2. Proses yang sistematis Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang logis yang melibatkan pengambilan langkah-langkah secara berurutan atau sekuensial. 3. Proses berdasarkan informasi Pengambilan keputusan tanpa informasi berarti menghilangkan kesempatan belajar secara adaptif. Padahal kemampuan beradaptasi itu mutlak perlu dalam proses pengambilan keputusan secara efektif, karena itu merupakan tuntutan obyektif bagi seorang manajer untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal: menangani informasi, mendefinisikan kebutuhannya akan informasi, menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan dianalisis secara baik dan bahwa informasi yang terolah memenuhi pengambilan keputusan. 4. Menghitung faktor-faktor ketidak pastian Yang paling mungkin dilakukan ialah mengambil semua langkah yang harus diambil sehingga apabila tiba saatnya menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif yang

tersedia terdapat keyakinan bahwa pada saat diambilnya keputusan tersebut, tindakan ini yang diperkirakan yang terbaik. Keputusan adalah pengakhiran dari pada proses pemikiran dari apa yang dianggap sebagai masalah sebagai suatu yang merupakan penyampaiannya dari pada yang dikehendaki, direncanakan, atau dituju dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya. (Atmosudirjo, 1990) Sebelum suatu keputusan di buat, sangat penting artinya bagi seorang pengambilan keputusan untuk menemukan hakekat masalah serta pemecahannya hingga keputusan yang diambil dengan baik akan sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pengambilan keputusan harus bertanggung jawab memikul resiko yang timbul akibat keputusan yang dipilihnya dari berbagai alternatif keputusan yang tersedia.

Dalam penyusunan program kerja manajer akan melakukan perincian dalam program kerja yang selalu didasarkan kepada mana yang harus didahulukan dan program mana yang dapat ditunda untuk sementara. Untuk menentukan skala prioritas kerja dengan tepat dibutuhkan data informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia. Juga diperlukan informasi tepat tentang sumber pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan, sistem pelaporan sistem penilaian dan umpan balik yang hendak dipergunakan, keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari hasil yang diharapkan.

http://economy.okezone.com/read/2010/03/03/320/308764/nestle-investasi-rp900-miliardi-pabrik-kejayan http://permalink.gmane.org/gmane.culture.media.mediacare/56730 http://www.nestle.co.id/ina/randd/Pages/InovasidanRenovasiyangBerkesinambungan.aspx


http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=16109

http://www.nestle.co.id/ina/randd/Pages/randd.aspx http://swa.co.id/business-strategy/investasi-us-200-juta-nestle-dukung-ketahanan-panganri
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19882/4/Chapter%20II.pdf

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/17/penelitian-versus-pemasaranpertempuran-untuk-investasi/

You might also like