You are on page 1of 7

BAB III MODEL

1. Kasus A
Kasus A menggambarkan permasalahan tentang bottle neck atau yang artinya ada penumpukan variable karena perbedaan kemampuan proses dengan variable yang akan diproses. Dalam mensimulasikan hal tersebut digunakan software Arena dengan memakai 4 basic process, yaitu Create, Process, Assign, dan Dispose. Keempat Basic Process tersebut disusun sehingga membentuk rangkaian seperti dibawah ini.

Gambar 3.1. Rangkaian model simulasi kasus A

Pada setiap modul di masukan value dan nama sehingga dapat menggambarkan dan mensimulasikan permasalahan yang terjadi. Adapun, langkah-langkah dan nilai-nilai yang dimasukan setiap modul akan diperinci sebagai berikut: Pada modul Create, terdapat beberapa nilai yang dimasukkan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah:

Gambar 3.2. Kotak dialog create

Pada Name, diinputkan TI JOSS ARRIVAL. Pada Entity Type diisi dengan nama yang tidak boleh sama dengan Name. Pada bagian time between arrivals, Type dipilih Random (expo) karena pada simulasi ini probabilitas kedatangan diasumsikan berdistribusi exponensial secara acak. Value diisi 4 dan pada units pilih minutes karena dimaksudkan kedatangan terjadi setiap 4 menit. Entity per arrival diisi 1 maksudnya adalah ada 1 entitas yang masuk pada tiap kedatangan. Max arrival diisi infinite karena diasumsiskan kedatangan tidak memiliki batasan. Pada Name, diinputkan TI PRUTT ARRIVAL. Pada Entity Type diisi dengan nama yang tidak boleh sama dengan Name. Pada bagian time between arrivals, Type dipilih Random (expo) karena pada simulasi ini probabilitas kedatangan diasumsikan berdistribusi exponensial secara acak. Value diisi 10 dan pada units pilih minutes karena dimaksudkan kedatangan terjadi setiap 10 menit. Entity per arrival diisi 1 maksudnya adalah ada 1 entitas yang masuk pada tiap kedatangan. Max arrival diisi infinite karena diasumsiskan kedatangan tidak memiliki batasan. Modul selanjutnya yang dipakai adalah process. Seperti pada modul create, pada modul ini juga terdapat beberapa nilai yang dimasukkan seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.3. Kotak dialog process

Klik dua kali pada salah satu modul proses, dan pada Name diisi TI JOSSS LOGO. Pada type dipilih standart karena model yang diinginkan adalah model standart bukan sub model. Pada action pilih seize

delay release dengan prioritas medium(2) maksudnya proses yang diingin bersifat medium priority artinya pada modul ini salah satu proses yang digunakan untuk antrian dan menangkap sumber, tidak lebih baik dengan proses yang terjadi bersamaan. pada delay type diisi dengan triangular karena menggunakan distribusi triangular (2.4 min , 3.0 min, 3.6 min) dengan satuan waktu menit, dan allocation dipilih Value added karena pada modul proses ini merupakan penambahan nilai pada entitas tersebut. Pada modul proses yang lain, dan pada Name diisi TI PRUTT LOGO. Pada type dipilih standart karena model yang diinginkan adalah model standart bukan sub model. Pada action pilih seize delay release dengan prioritas medium(2) maksudnya proses yang diingin bersifat medium priority artinya pada modul ini salah satu proses yang digunakan untuk antrian dan menangkap sumber, tidak lebih baik dengan proses yang terjadi bersamaan. pada delay type diisi dengan triangular karena menggunakan distribusi triangular (2.0 min , 2.6 min, 3 min) dengan satuan waktu menit, dan allocation dipilih Value added karena pada modul proses ini merupakan penambahan nilai pada entitas tersebut. Modul berikutnya adalah Assign (Eyelet Time), pada modul ini tidak banyak nilai yang dimasukkan, dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3.4. Kotak dialog Assign

Pada toolbox modul assign nama diisi TI JOSSS EYELET TIME. Dan selanjutnya menambahkan assignment dengan mengklik Add dan akan muncul toolbox seperti gambar berikut:

Gambar 3.5. Kotak dialog Assignments

Type data atribut dengan nama atribut WAKTU PROSES EYELET. Pada new value dimasukkan data UNIF(1.6,1.8) maksudnya UNIF merupakan distribusi acak seragam, dengan nilai mnimum 1.0 dan nilai maksimum 1.2. Pada toolbox modul assign nama diisi TI PRUTT EYELET TIME. Dan selanjutnya menambahkan assignment dengan mengklik Add dan akan muncul toolbox seperti gambar dibawah:

Gambar 3.6. Kotak dialog Assignments

Type data atribut dengan nama atribut WAKTU PROSES EYELET sesuai dengan yang tertera pada modul praktikum. Pada new value dimasukkan data UNIF(1.0,1.2) maksudnya UNIF merupakan distribusi acak seragam, dengan nilai minimal 1.0 dan nilai maksimum 1.2.

Dilanjutkan pada modul berikutnya, kembali ditambahkan modul proses, dengan beberapa nilai yang dimasukkan seperti gambar berikut:

Gambar 3.7. Kotak dialog Process

Nilai-nilai yang dimasukkan sama seperti sebelumnya, namun terdapat perbedaan yaitu pada delay type pilih expression. Modul terakhir yang dipakai pada simulasi kasus kali ini adalah dispose, modul ini berfungsi untuk menentukan keseluruhan entitas yang datang dan memperbarui variable entitas keluaran (tipe entitas) dan WIP entitas (tipe entitas) secara bersesuaian. Mengenai durasi simulasi, seperti yang sudah ditulis pada modul praktikum, pabrik beroperasi 3 shift, masing-masing 8 jam, simulasi
direncanakan selama 2 hari. Sehingga pada run-setting seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.8. Kotak dialog Run Setup

Periode pemanasan dibuat nol, panjang replikasi selama 48 jam dengan base time units-nya dalam menit.

2. Kasus B

Gambar 3.9. Model simulasi kasus B

Pada kasus kedua, model hampir sama dengan kasus pertama. Namun, pada kasus ini ditambah dengan modul pengambilan keputusan. Sehingga setelah stasiun eyelet tidak langsung menuju modul dispose, melainkan harus melalui modul decision terlebih dahulu sebagai rangkaian QC. Pada modul decision dimasukkan beberapa nilai seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.10. Kotak dialog Decide

Pada nama diisikan BAIK VS BURUK. Type decide menggunakan 2- ways by chance dengan presentase kebenaran 95 %. Karena sepatu dibagi menjadi dua kategori.

Kemudian pada setiap ujung dari modul decision (true dan false) di hubungkan dengan modul record. Pada toolbox record diisi dengan nilai Record BAGUS pada record yang terhubung dengan sisi true, value diisi dengan 1 dan type dipilih yang count karena entitas yang tidak lulus test juga dihitung. Untuk counter name akan menyesuaikan dengan isian yang ada pada bagian name. Sedangkan record yang terhubung pada sisi false diisi dengan nilai Record BURUK dan nilai-nilai yang lain sama dengan yang sebelumnya. Sehingga terlihat seperti gambar berikut:

Gambar 3.11. Kotak dialog Record

You might also like