You are on page 1of 32

PRESENTASI REFERAT

Katarak

PENDAHULUAN
Katarak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama karena
penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan. Pada tahun 1997, WHO memperkirakan terdapat 38 juta orang buta di dunia dan setengahnya

disebabkan oleh katarak. Di Indonesia, pada tahun 2000 diperkirakan


jumlah penduduk usia lanjut sebanyak 15.3 juta jiwa dan 22% diantaranya menjalani operasi katarak dibawah usia 55 tahun.

PENDAHULUAN
Katarak merupakan kekeruhan yang timbul pada lensa, dimana pada keadaan
normal transparan. Kata katarak berasal dari bahasa Yunani, katarraktes yang berarti air terjun karena dulu dianggap bahwa katarak adalah cairan beku atau kental dari otak yang mengalir di depan lensa.

Penderita katarak akan merasakan berbagai gejala seperti melihat hanya nuansa
abu-abu, gangguan penglihatan, penglihatan kabur, distorsi, silau, diplopia, dan perubahan persepsi warna dan gejala-gejala tersebut akan bervariasi sesuai dengan jenis spesifik dari katarak.

ANATOMI MATA
Sklera

Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea


merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Konjungtiva Selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. Terdiri atas 3 bagian, yaitu konjungtiva tarsalis (menutupi tarsus), konjungtiva bulbi (menutupi sklera), konjungtiva forniks (peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi)

ANATOMI MATA
Kornea Selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata sebelah depan yang terdiri atas epitel, membrana bowman, stroma, membrana descemet, endotel. Pupil

Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina dan
meningkatkan kedalaman fokus. Uvea Lapis vaskular di dalam bola mata yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid.

ANATOMI MATA
Lensa Struktur bikonveks, avaskular dan hampir transparan sempurna Tebal 4 mm, diameter 9 mm Mengandung 65% air dan 35% protein Kekuatan refraksi lensa berkisar antara 18-20 D yang berubah-ubah

sesuai akomodasi

ANATOMI MATA
Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa dengan membentuk serat lensa terus menerus serat lensa memadat di bagian sentral nukleus lensa. Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal, dan dewasa Di bagian luar nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda korteks lensa Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut kapsula anterior dan yang dibelakangnya disebut kapsula posterior.

ANATOMI MATA
Sifat lensa : Kenyal dan lentur karena memegang peranan terpenting dalam

akomodasi untuk menjadi cembung


Jernih dan transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan Terletak pada tempatnya

ANATOMI MATA
Fungsi lensa:
1. Alat Refraksi Untuk memfokuskan bayangan sehingga jatuh di retina (tepat pada macula lutea). Kekuatan refraksinya adalah +20D. Kekuatannya dapat bertambah pada saat lensa

bertambah cembung.
2. Akomodasi Kemampuan untuk menambah kecembungan lensa supaya bisa menambah kekuatan refraksi. Biasanya, pada saat bayangan jatuh dibelakang retina. Proses akomodasi biasanya

disertai dengan 2 proses lainnya yaitu miosis dan konvergensi (trias penglihatan dekat).

ANATOMI MATA
Badan Kaca
Suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dan retina. Bersifat semi cair di dalam bola mata. Fungsinya mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bulat. Retina

Bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya. Retina
berbatas dengan koroid dan sel pigmen epitel retina, yang terdiri atas lapisan epithelium pigmentalis, stratum conii et bacilli, membrana limitans eksterna, stratum granularis eksterna, stratum granularis interna, stratum plexiformis interna, stratum ganglionaris, stratum nervi optici, dan membrana limitans interna

ANATOMI MATA
Saraf Optik Saraf optik membawa 2 jenis serabut saraf, yaitu saraf penglihat dan serabut pupilomotor. Kelainan saraf optik menggambarkan gangguan yang diakibatkan tekanan langsung atau tidak langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi penyaluran listrik.

FISIOLOGI PENGLIHATAN

DEFINISI KATARAK
adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
penambahan cairan lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduanya.

KLASIFIKASI KATARAK
1. Menurut penyebab:

Senilis
Penyakit sistemik (diabetes mellitus, galaktosemia, insufisiensi ginjal, sindrom Lowe, penyakit Wilson, distrofi myotonik, tetanus dan kelainan kulit) Komplikata (uveitis anterior, kelainan vitreus dan retina herediter, miopia tinggi, glaukoma fleken, neoplasma intraokular) Trauma (konkusio (rosette cataract), radiasi sinar inframerah (katarak glassblower's), sengatan listrik, radiasi ion)

KLASIFIKASI KATARAK
Toksik (kortikosteroid, klorpromazin, agen miotika, busulfan, amiodaron)
Infeksi Maternal (rubela, toksoplasmosis, CMV) Toksisitas Obat Maternal (talidomid, kortikosteroid) Katarak Presenil (myotonic dystrophy, dermatitis atopik, defisiensi enzim) Herediter Katarak sekunder (Posterior Capsular Opacity = PCO, yang muncul setelah dilakukannya operasi katarak)

KLASIFIKASI KATARAK
2. Menurut lokasi anatomis:
Kapsular Subkapsular Nuklear Kortikal Lamelar atau zonular Sutural

3.

Menurut usia

Kongenital: sejak lahir Infantil: 1-5 tahun Juvenil: 6-13 tahun

Presenil: 13-35 tahun Senilis

KLASIFIKASI KATARAK
4. Menurut stadium kekeruhan Imatur : kekeruhan pada sebagian lensa Insipien

Intumesen
Matur : kekeruhan pada seluruh lensa, mengganggu penglihatan. Hipermatur : kapsul anterior menyusut dan tampak keriput karena kebocoran air dari lensa.

Morgagnian : katarak hipermatur dimana terjadi pencairan korteks, sehingga


nukleus lensa jatuh ke belakang.

Katarak Imatur

Katarak Matur

Katarak Hipermatur

Kekeruhan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan lensa

Bertambah (air masuk)

Normal

Berkurang (air dan masa lensa berkurang)

Iris

Terdorong

Normal

Tremulans

Bilik mata depan

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut bilik mata

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow test

Positif

Negatif

Negatif

Penyulit

Glaukoma

Uveitis dan Glaukoma

PATOGENESIS
1. Teori hidrasi
Terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitel lensa yang berada di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapat dikeluarkan dari lensa. Air yang banyak ini akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yang menyebabkan kekeruhan lensa. 2. Teori sklerosis Lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabut kolagen terus bertambah sehingga terjadi pemadatan serabut kolagen di tengah. Makin lama serabut tersebut

semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa.

PROGRESIVITAS KATARAK
1. Stadium pemisahan lamelar Proses hidrasi menyebabkan terjadinya pemisahan korteks dari nukleus. 2. Katarak insipien Visus belum terganggu, namun ada keluhan silau pada siang hari. 3. Katarak imatur Kekeruhan sudah mengganggu visus. Lensa berwarna putih keabu-abuan dan shadow test (+).

PROGRESIVITAS KATARAK
4. Katarak intumesen Lensa menarik air sehingga menjadi lebih cembung dan bilik mata depan menjadi dangkal sehingga sudut bilik depan tertutup dan menyebabkan timbulnya glaukoma (glaukoma fakomorfik). 5. Katarak matur Seluruh korteks menjadi buram. Visus berkurang menjadi hanya dapat menilai

persepsi cahaya. Iris bayangan tidak terlihat (shadow test (-)) dan lensa tampak seperti
mutiara putih.

PROGRESIVITAS KATARAK
6. Katarak hipermatur
Terdapat 2 bentuk: Morgagnian : Korteks mengalami pencairan dan berwarna seperti putih susu. Nukleus lensa jatuh dan menempel ke bawah. Katarak Sklerotik : cairan dari korteks lensa diserap dan lensa menjadi keriput. Mungkin ada endapan bahan calcific pada kapsul lensa. Bilik depan menjadi lebih dalam dan iris mejadi bergetar/tremulans (iridodonesis). Zonula zinii menjadi lemah, sehingga meningkatkan risiko subluksasi/dislokasi lensa.

PROGRESIVITAS KATARAK
Korteks yang mencair dapat bocor keluar dari lensa dan mengakibatkan terjadinya uveitis atau glaukoma (glaukoma fakolitik). Visus biasanya menjadi 1/60 (hitung jari).

GEJALA DAN TANDA


Penurunan tajam penglihatan secara berangsur-angsur tanpa rasa nyeri Penglihatan buram seperti berkabut Kadang-kadang terdapat diplopia monokular, yaitu ketika pasien melihat dengan 2 matanya akan terbentuk 2 bayangan yang tidak fusi sedangkan ketika pasien menutup salah satu bayangannya maka akan terbentuk 1 bayangan saja

Silau
Sensitivitas penglihatan warna berkurang Pemeriksaan katarak imatur dengan menggunakan oftalmoskop direk terlihat fundus

yang keruh

PEMERIKSAAN
1. Visus dasar dan visus koreksi terbaik Pada katarak, visus dapat menurun yang tidak akan diperbaiki dengan pemakaian kacamata. 2. Reflex pupil Pada katarak matur, reflex pupil negative karena cahaya sama sekali tidak dapat masuk ke dalam mata

3. Tekanan intra ocular


Memeriksa adanya komplikasi glaucoma pada penderita katarak

PEMERIKSAAN
4. Pemeriksaan fundus, fundus reflex 5. Keadaan umum 6. Pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri pengukuran power IOL) Untuk mengetahui prognosis dan pemakaian lensa setelah operasi ekstraksi katarak.

You might also like