You are on page 1of 34

Anatomi dan Fisiologi sistem pendengaran

Tgl: 111012 Fasilitator:

Nur Huda, M.Kep., Sp.KMBNs

Anatomi dan fisiologi Telinga

Lanjut an

Telinga Luar Aurikula


a. Melekat pada sisi kepala, yang tersusun oleh tulang kartilago, jaringan bawah kulit, Meatus auditorius eksternus, kaput mandibula, b. Membantu mengumpulkan gelombang bunyi dan disalurkan sepanjang lubang auditorius eksterna

Kanalis Auditorius Eksternus


a. b. c. d. Panjang 2,5 cm 1/3 lateral terdapat kartilago, dan fibrosa pada Melekat pada kulit Terdapat kelenjar khusus: glandula seruminosa: menghasilkan serumen e. Mempunyai sifat antibakteri dan proteksi bagi kulit f. Berakhir pada membran tympani

Telinga Tengah
Tersusun
1. Membran tympani (MT) sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial 2. Celah telinga tengah terletak diantaranya 3. MT terletak di akhir kanalis auditorius ekstrenus 4. Diameter 1 cm, tipis, berwarna kelabu mutiara dan translusen 5. Berisi udara yang merupakan rumah osikuli (tulang telingah tengah) yang terhubung dengan tuba eustachi ke nashopharing

Lanjut an 1.Terdapat 3 tulang


c. Stapes

terkecil

(osikuli):
a. Malleus

b. Inkus

2.Osikuli
a. Persendian

dipertahankan
c. Ligamen

pada

tempatnya oleh:
b. Otot

Tuba eustachi
1. Menghubungkan telinga tengah dan nasopharing 2. Lebar 1 cm, panjang 35 mm 3. Normalnya selalu tertutup 4. Dapat terbuka karena kontraksi otot palatum ketika melakukan valsava manuever, menguap atau menelan 5. Berfungsi sebagai saluran drainase untuk sekresi normal dan abnormal telinga tengah serta menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmotfer

Telinga Dalam
a. Telinga dalam tertanam jauh dalam bagian
petrosus tulang temporal

b. Terdapat

organ

pendengaran

(koklea)

dan

keseimbangan (kanalis semisirkularis) c. Nervus VII, nervus VIII d. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint

Kanalis semisirkularis
Terdiri :
a. Posterior b. Superior c. Lateral

1. Membentuk sudut 90o 2. Mengandung organ reseptor yang berhubungan dengan keseimbangan 3. Di stimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang

Koklea
1. Terbentuk seperti rumah siput 2. Panjang 3,5 cm dengan dua setengah lingkaran spiral 3. Mengandung Organ akhir pendengaran : organ corti 4. Dalam tulang labirin terdapat labirin membranosa yang terendam dalam cairan perilimfe yang berhubungan dengan cairan serebrispinal melalui aquductus koklearis

Lanjut an

Lanjut an
Labirin Membranosa Tersusun Dari :
a. Atrikulus b. Akulus d. Duktus koklearis e. Organ corti

c. Kanalis semisirkularis

Labirin membranosa mengandung juga cairan endolimfe yang dipertahankan seimbang dengan caiean perilimfe

Mekanisme pendengaran gerakan 1. Adanya percepatan anguler menyebabkan


dalam cairan telinga dalam didalam kanalis dan merangsang sel selrambut labirin membranosa 2. Sehingga terjadi aktivita elektris yang berjalan sepanjang cabang vestibuler nervus kranial VIII ke otak 3. Perubahan posisi kepala dan percepatan linier merangsang sel rambut atrikulus yang juga menyebabkan penghantaran ke nervus VIII di otak 4. Dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis bergabung dengan nervus vestibular

Lanjut an

Keseimbangan
Keseimbangan Badan

Dipertahankan Oleh Kerja Sama


a. Otot dan sendi tubuh (proprioseptif)

b. Mata (sistem visual)


c. Labirin (sistem vestibuler)

Telinga Dalam

Prinsip Fisiologik yang Mendasari Bunyi


1. Bunyi memasuki telinga melalui kanalis auditorius
eksternus

2. Menyebabkan membran tympany bergetar


3. Getaran menghantarkan suara dalam bentuk energi mekanis, melalui gerakan pengungkit aokulus oval 4. Energi kemudian dihantarkan melalui cairan telinga dalam ke koklea kemudian di konversi menjadi

energi alaktris

Lanjut an

5. Energi ini berjalan melalui nervus vestibularis ke nervus sentral 6. Kemudian diterjemahkan dalam bentuk suara 7. Selama proses penghantaran, gelombang suara mencapai aurikulus, kemudian masuk ke jendela oval sehingga menyebabkan peningkatan amplitudo bunyi 8. Jendela oval dibatasi oleh ligamen anulare fleksibel dari stapes dan membran jendela bulat 9. Stapes menerima inpuls dari membran timpani

Lanjut an 10. Kemudian

jendela bulat mebuka dari sisi berlawanan duktus koklearis, dilindungi dari membran tipnai yang utuh, menyebabkan gerakan cairan telinga dalam. 11. Pada membran timpani yang utuh/normal, suara mernagsang jendela oval dan terjadi jeda sebelum efek terminal stimulasi mencapai jendela bulat 12. Jeda akan berubah bila ada perforasi membran timpani sehingga kedua jendela langsung terangsang tanpa ada jeda, hal ini mengakibatkan gerakan motilitas cairan dan rambut terhambat, sehingga menyebabkan penurunan pendengaran

Lanjut an

13.Gelombang bunyi akan dihantarkan oleh membran tympani ke osikulus telinga tengah 14.Kemudian akan dipindahkan ke koklea, organ pendengaran yang terletak dalam labirin 15.Kemudian mengenai stapes, yang menggoyang dan memulai getaran pada telinga dalam 16.Gerakan ini akan merangsang gerakan membran basilaris merangsang sel rambut organ corti 17.Kemudian dihantarkan ke kortek auditorius kemudian di terjemahkan dalam bentuk bunyi

Lanjut an

Lanjut an

18.Pendengaran dapat terjadi dalam 2 cara:


a. Bunyi yang dihantarkan melalui telinga luar dan tengah terisi udara berjalan melalui konduksi udara b. Bunyi yang dihantarkan melalui tulang secara langsung ke telinga dalam dengan cara konduksi tulang Normalnya konduksi udara merupakan jalur efisien, namun adanya defek pada membran timpani atau terputusnya rantai osikuli akan memutuskan konduksi udara secara normal dan mengakibatkan hilangnya rasio tekanan suara dan kehilangan pendengaran konduktif

Kehilangan Pendengaran
Kehilangan Konduktif
a. Terjadi akibat kelainan telinga luar: Impaksi Serumen b. Kelainan telinga tengah: otitis media

Dalam keadaan ini hantaran suara melalui udara ke telinga dalam terputus

Kehilangan Sensoris
Melibatkan kerusakan vestibulokoklearis koklea dan nervus

Lanjut an Kehilangan Campuran


Kehilangan konduktif dan dan sensorineural akibat
disfungsi konduksi udaramaupun tulang

Kehilangan

Pendengaran

Fungsional (Psikogeni)
Bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan
struktural emosional mekanisme pendengaran yang dapat dideteksi, tetapi karena manifestasi faktor gangguan

Gejala kehilangan Pendengaran


a. Deteorisasi pembicaraan b. Keletihan h. Kebanggaan semu wicara : tidak jelas pada akhir

c. Acuh
d. Menarik diri dari sosial e. Rasa tidak aman

i. Kesepian
j. Kecurigaan

f. Tidak mampu membuat keputusan (proskatinasi g. Kecenderungan mendominasi pembicaraan

Kebisingan dan efeknya


1. Suara keras dan menetap, menyebabkan kontriksi
pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, dan

kecepatan
adrenalin) 2. Suara

denyut
serta tenang

jantung

(akibat

sekresi
aktifitas pada

peningkatan dapat

gastrointestinal yang berakibat ketenangan jiwa dan damai

Contoh faktor penyebab


a. Kebisingan : mesin, motor, senjata api b. Ledakan c. Frekwensi tinggi (4000 hz)

d. Kebisingan minimal dan terus menerus dapat


menyebabkan ketulian sekitar 85-90 dB

Gangguan Telinga Luar


Otalgia
a. Rasa nyeri pada telinga b. Karena telinga banyak mengandung syaraf (nervus kranialis V, VII, VIII, IX dan X serta cabang servikalis 2 dan 3), maka kulit di sekitar telinga sangat sensitif c. Otalgia juga dapat disebabkan oleh adanya iritasi lokal karena berbagai sebab juga bisa karena pindahan dari laring dan faring d. Gangguan tulang temporomandibular.

Lanjut an Impaksi Serumen


a. Secara normal serumen dapat tertimbun dalam kanalis ekstrenus dan dalam jumlah dan warna yang bervariasi b. Dapat menyebabkan impaksi,otalgia, rasa penuh ditelinga dan kehilangan pendengaran

c.Penatalaksanaan:
a) Ambil dengan irigasi, pengisapan, atau instrimentasi kecuali ada riwayat perforasi membran tympani atau inflamasi telinga luar b) Irigasi lembut, gunakan tekanan serendah mungkin

Lanjut an c) Gunakan larutan steril


d) Atau dilakukan pengangkatan langsung e) Gunakan tetesan gliserin hangat f) Minyak mineral atau hidrogen peroksida perbandingan 0,5 selama 30 menit sebelum pengangkatan g) Bahan seruminolitik (debrox), serumenex h) Kuret

Benda Asing
1.Penatalaksanaan
a. Irigasi (kerikil, mainan, manik) b. Pengisapan c. Intrumentasi

Lanjut an
2. Jangan lakukan bila ada riwayat perforasi 3. Benda bijian, serangga jangan lakukan irigasi

Otitis Eksterna Otitis Eksterna Maligna

Massa Di Telinga Luar

Gangguan telinga tengah


Perforasi Membran Tympani
1. Disebabkan oleh trauma atau infeksi 2. Benturan, ledakan, fraktur 3. Lidi kapan yang terlalu dalam terdorong ke dalam kanalis auditorius eksterna

4.Penatalaksanaan
a. Sebenarnya dapat sembuh sendiri b. Lindungi dari kemasukan air c. Bila kondisi berat, lakukan bedah (tympanoplasti)

Lanjut an Otitis Akuta Media

Otitis
Serosa Otitis

Media

Media

Gangguan telinga dalam


1.Mabuk Perjalanan

2.Penyakit
Vertigo,

Meniere

(Tinitus,
Kehilangan

Pendengaran)

You might also like