You are on page 1of 21

COOLING TOWER

ASIH TRIANDINI XI IA 2

APA ITU COOLING TOWER?


Cooling tower merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran dengan cara menekstrasi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Cooling tower menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Cooling tower mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatanperalatan yang menggunakan udara untuk membuang panas seperti radiator dalam mobil.

KOMPONEN COOLING TOWER

PRINSIP KERJA COOLING TOWER

JENIS-JENIS COOLING TOWER


Menurut J.R. Singham menara pendingin dapat diklasifikasikan atas tiga bagian, yaitu: 1. Menara pendingin basah (wet cooling tower) 2. Menara pendingin kering (dry cooling tower) 3. Menara pendingin basah-kering (wetdry cooling tower)

1. Menara pendingin basah (wet cooling tower)


Menara pendingin basah dapat dibagi menjadi : 1. Menara Pendingin Basah Aliran Alami (Naturally Draft Colling Tower) Menara pendingin aliran angin alami tidak menggunakan kipas (fan). Aliran udaranya bergantung semata-mata pada tekanan dorong alami. Pada menara pendingin alami ini tidak ada bagian yang bergerak, udara mengalir ke atas akibat adanya perbedaan massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam menara pendingin yang bersuhu lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya.Karena perbedaan massa jenis ini maka timbul tekanan dorong yang mendorong udara ke atas. Menara

Menara pendingin aliran angin alami aliran lawan arah

Menara pendingin aliran angin alami aliran melintang

2. Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik (Mechanical-Draft Cooling Tower) Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya satu atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas di sini adalah untuk mendorong udara (forceddraft) atau menarik udara melalui menara (induceddraft) yang dipasang pada bagian bawah atau atas menara. Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan menara pendingin aliran angin mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft) b. Tipe aliran angin tarik (induced draft)

Menara pendingin aliran angin mekanik

Menara pendingin induced draft dengan counter flow

Menara pendingin induced draft dengan cross flow

3. Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan (Combined Draft CoolingTower) Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik. Di samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan kipas, sehingga lebih hemat listrik.

2. Menara Pendingin Kering (Dry Cooling Tower)


Menara pendingin kering (dry cooling tower) adalah menara pendingin yang air sirkulasinya dialirkan di dalam tabung-tabung bersirip yang dialiri udara. Semua kalor yang dikeluarkan dari air sirkulasi diubah. Menara pendingin kering dirancang untuk dioperasikan dalam ruang tertutup. Ada dua jenis menara pendingin kering, yaitu: 1. Menara pendingin kering langsung (direct dry-cooling
tower)

2. Menara pendingin kering tak langsung (indirect drycooling tower)

3. Menara Pendingin Basah-Kering (Wet-Dry


Cooling Tower)
Menara pendingin basah-kering (wet-dry cooling tower) merupakan gabungan antara menara pendingin basah dan menara pendingin kering. Menara pendingin ini mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara seri. Bagian atas menara di bawah kipas adalah bagian kering yang berisi tabung-tabung bersirip. Bagian bawah adalah ruang yang lebar yang merupakan bagian yang basah yang terdiri dari bahan pengisi (filling material).

Prinsip dan Hukum Bernoulli


Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini merupakan penyerdehanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energy pada suatu titik di dalam suatu alitan tertutup sama besarnya jumlah energi di titik lain pada jalur yang sama. Aliran fluida pada Cooling Tower adalah Aliran Tak Termampatkan. Aliran Tak termampatkan adalah P + gh dengan tidak berubahnya + v2 = konstan aliran fluida yang dicirikan besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Bentuk Persamaan

Keterangan : v = laju aliran fluida (m/s) P = tekanan fluida = massa jenis (kg/m3) h = ketinggian relative terhadap suatu referensi (m) g = percepatan gravitasi (m/s2)

Persamaan diatas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : Aliran bersifat tunak (steady state) Tidak terdapat gesekan (inviscid) Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut : 2 2
P1 + gh1 + v1 = P2 + gh2 + v2

Head Loss
Head Loss ada dua macam yaitu Head Loss Mayor dan Head Loss Minor. Head Loss total (ht) merupakan penjumlahan dari Head Loss Mayor dan Head Loss Minor. Head Loss Mayor (hf) Head Loss mayor dapat terjadi karena adanya gesekan antara aliran fluida yang mengalir dengan suatu dinding pipa. Pada umumnya losses ini dipengaruhi oleh panjang pipa. Untuk dapat menghitung Head Loss Mayor, perlu diketahui lebih awal jenis fluida aliran yang mengalir. Jenis aliran tersebut dapat diketahui melalui Reynold Number, dengan persamaan berikut :

Keterangan : v = kecepatan fluida (m/s) d = diameter pipa (m) = viskositas kinematik fluida (m2/s)

Viskositas kinematik fluida adalah perbandingan viskositas dinamik terhadap kerapatan massa jenis dari fluida tersebut. Nilai viskositas kinematik air pada temperatur standar (270 ) adalah 8.7 x 10-7 (m2/s).

Untuk kecepatan fluida (v) pada Reynold Number dapat diketahui dengan rumus:
v=
Jenis aliran berdasarkan Reynold Number ada 3 macam aliran ,yaitu : Aliran laminar (Red < 2300) Aliran Transisi (Red = 2300) Aliran Turbulen (Red > 2300

Keterangan : Q = laju aliran / debit air (m3/s) r = jari-jari pipa (m)

Menurut Darcy-Weisbach perhitungan Head Loss Mayor dapat dilakukan dengna menggunakan persamaan.

hf = f
Keterangan : f = koefisien gesek L = panjang pipa (m) v = kecepatan aliran (m/s) d = diameter pipa (m) g = kecepatan gravitasi (m/s2)

Head Loss Minor (hm) Head Loss Minor dapat terjadi karena adanya sambungan pipa (fitting) seperti katup (valve), belokan (elbow), saringan (strainer), percabangan (tee), losses pada bagian extrance, losses pada bagian exit, pembesaran diameter pipa (expansion), pengecilan diameter pipa (contraction), dan sebagainya. Head Loss Minor dapat dihitung menggunakan m perumusan sebagai berikuth: = K

Keterangan : K = koefisien Hambatan v = kecepatan aliran (m/s)

Contoh Perhitungan
1.

Dik : diameter pipa dalam cooling tower 0.807 meter dan panjang pipa 54.23 meter dengan memiliki debit aliran 0.004166 m3/s. Hitunglah Renold Number dan Head Loss Mayor
Red
=

= 7550.5

= 8.14

x 10-3 m/s

f = 0 .020 + = 0 .020 + =0.026

hf = f
= 0.026 = 5.78

Contoh Perhitungan
1.

Hitung Head Loss Minor jika diketahui tinggi pipa 90 cm dan koefisien geseknya sebesar 0.5. (g = 10 m/s2 )
hm
= 0.5 =K

v= = 4.24 =

= 0.45

You might also like