Professional Documents
Culture Documents
ASIH TRIANDINI XI IA 2
2. Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik (Mechanical-Draft Cooling Tower) Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya satu atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas di sini adalah untuk mendorong udara (forceddraft) atau menarik udara melalui menara (induceddraft) yang dipasang pada bagian bawah atau atas menara. Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan menara pendingin aliran angin mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft) b. Tipe aliran angin tarik (induced draft)
3. Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan (Combined Draft CoolingTower) Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik. Di samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan kipas, sehingga lebih hemat listrik.
Keterangan : v = laju aliran fluida (m/s) P = tekanan fluida = massa jenis (kg/m3) h = ketinggian relative terhadap suatu referensi (m) g = percepatan gravitasi (m/s2)
Persamaan diatas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : Aliran bersifat tunak (steady state) Tidak terdapat gesekan (inviscid) Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut : 2 2
P1 + gh1 + v1 = P2 + gh2 + v2
Head Loss
Head Loss ada dua macam yaitu Head Loss Mayor dan Head Loss Minor. Head Loss total (ht) merupakan penjumlahan dari Head Loss Mayor dan Head Loss Minor. Head Loss Mayor (hf) Head Loss mayor dapat terjadi karena adanya gesekan antara aliran fluida yang mengalir dengan suatu dinding pipa. Pada umumnya losses ini dipengaruhi oleh panjang pipa. Untuk dapat menghitung Head Loss Mayor, perlu diketahui lebih awal jenis fluida aliran yang mengalir. Jenis aliran tersebut dapat diketahui melalui Reynold Number, dengan persamaan berikut :
Keterangan : v = kecepatan fluida (m/s) d = diameter pipa (m) = viskositas kinematik fluida (m2/s)
Viskositas kinematik fluida adalah perbandingan viskositas dinamik terhadap kerapatan massa jenis dari fluida tersebut. Nilai viskositas kinematik air pada temperatur standar (270 ) adalah 8.7 x 10-7 (m2/s).
Untuk kecepatan fluida (v) pada Reynold Number dapat diketahui dengan rumus:
v=
Jenis aliran berdasarkan Reynold Number ada 3 macam aliran ,yaitu : Aliran laminar (Red < 2300) Aliran Transisi (Red = 2300) Aliran Turbulen (Red > 2300
Menurut Darcy-Weisbach perhitungan Head Loss Mayor dapat dilakukan dengna menggunakan persamaan.
hf = f
Keterangan : f = koefisien gesek L = panjang pipa (m) v = kecepatan aliran (m/s) d = diameter pipa (m) g = kecepatan gravitasi (m/s2)
Head Loss Minor (hm) Head Loss Minor dapat terjadi karena adanya sambungan pipa (fitting) seperti katup (valve), belokan (elbow), saringan (strainer), percabangan (tee), losses pada bagian extrance, losses pada bagian exit, pembesaran diameter pipa (expansion), pengecilan diameter pipa (contraction), dan sebagainya. Head Loss Minor dapat dihitung menggunakan m perumusan sebagai berikuth: = K
Contoh Perhitungan
1.
Dik : diameter pipa dalam cooling tower 0.807 meter dan panjang pipa 54.23 meter dengan memiliki debit aliran 0.004166 m3/s. Hitunglah Renold Number dan Head Loss Mayor
Red
=
= 7550.5
= 8.14
x 10-3 m/s
hf = f
= 0.026 = 5.78
Contoh Perhitungan
1.
Hitung Head Loss Minor jika diketahui tinggi pipa 90 cm dan koefisien geseknya sebesar 0.5. (g = 10 m/s2 )
hm
= 0.5 =K
v= = 4.24 =
= 0.45