You are on page 1of 26

Anatomi Endokrin

dr. RACHMI RSUD. dr. FAUZIAH BIREUEN

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.

Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

1. KELENJAR HIPOFISIS

Hipofisis (Yunani hypo, dibawah, + physis, pertumbuhan), atau Kelenjar Pituitaria, beratnya sekitar 0.5 gram, dan dimensi normalnya pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoidsella turcica.

2. KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya.

2. KELENJAR ADRENAL

Kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal"). Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.

3. OVARIUM

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.

4. TESTIS

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum.

SIKLUS MENSTRUASI

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata.

Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi.

LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum), berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal. Progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28, disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Hubungan Dari Sistem endokrin Untuk Kehamilan

Hipofisis lobus anterior akan mulai memproduksi prolaktin hanya beberapa hari setelah pembuahan yang akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu untuk menghasilkan susu setelah bayi lahir. Kelenjar tiroid juga menjadi besar selama masa kehamilan untuk menghasilkan hormon tambahan yang diperlukan oleh mengharapkan ibu. Otak memerlukan hormon ini sebagian besar untuk pembangunan.

Para kelenjar paratiroid juga meningkatkan ukuran untuk memberikan peningkatan tuntutan untuk kalsium untuk pertumbuhan bayi.

Ketika waktu untuk melahirkan sudah dekat, hipofisis posterior akan mulai mengeluarkan oksitosin yang diproduksi dalam hypothatlamus. Hormon ini membantu dalam kontraksi otot.
Plasenta akan memproduksi banyak estrogen dan progesteron seperti yang diperintahkan oleh kelenjar endokrin. Ini akan menjamin pertumbuhan bayi, dan akan mengendalikan kegiatan rahim lain untuk memastikan kehamilan yang sehat.

Dalam hal sistem endokrin gagal mematuhi, maka bayi lahir akan memiliki peningkatan risiko cacat menyenangkan. Juga, jika sistem endokrin tidak bekerja dengan benar, kehamilan dapat berakhir dengan keguguran.

You might also like