You are on page 1of 32

SEJARAH PANCASILA SEBAGAI PHILOSOPISCHE GRONDSLAAG

Janji Pemerintah Jepang untuk memberikan kemerdekaan


Dibentuknya Dokuritzu Zyunbi Tyosakai 29 April 1945 Beranggotakan 64 orang: Ketua DR Radjiman Wediodiningrat.

PROSES PERUMUSAN PANCASILA

Proses Perumusan dilakukan dalam dua masa persidangan: Masa Persidangan I: 29 Mei 1 Juni 1945 Masa Persidangan II: 10 16 Juli 1945

MASA PERSIDANGAN I 29 Mei 1945 Mohammad Yamin memberikan usulan: Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat Disusulkan dengan usulan tertulis dengan rumusan: Ketuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan Persatuan Indonesia Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

30 Mei 1945

Ki Bagus Hadikoesoemo dan KH Wachid Hasjim Mengusulkan Dasar Negara Islam

31 Mei 1945

DR Soepomo: Menyampaikan Dasar Negara Kebangsaan atau Negara Integralistik

1 Juni 1945 Soekarno: Mengusulkan Negara Kebangsaan yang dirumuskan dan diberi nama Panca Sila: Kebangsaan Nasionalisme Perikemanusiaan Internasionalisme Mufakat Demokrasi Keadilan Sosial Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

Lanjutan

Menurut Soekarno usulannya bisa diperas menjadi Tri Sila: Sosio Nasionalisme Sosio Demokrasi Ke Tuhanan Tri Sila bisa diperas lagi menjadi Eka Sila yaitu Gotong Royong

22 Juni 1945
BPUPKI mengadakan sidang dengan Panitia Kecil (Panitia 9) yang diketuai Soekarno dan wakil Hatta menghasilkan Piagam Jakarta (The Jakarta Charter) yaitu berupa Rancangan Pembukaan Hukum Dasar atau Gentlemen Agreement: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemelukya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

MASA PERSIDANGAN II 10 Juli 1945


BPUPKI membentuk 3 buah Panitia terdiri dari:
Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno Panitia Pembelaan Tanah Air, diketuai Abikoesno Tjokrosoejoso Panitia Keuangan dan Perekonomian diketuai Drs. Moh. Hatta

11 Juli 1945
Panitia Perancang UUD menghasilkan:
Panitia Perancang Declaration of Rights Panitia Kecil Perancang UUD

12 Juli 1945

Panitia Kecil Perancang UUD berhasil menyusun Naskah Rancangan UUD

13 Juli 1945
Dibentuk Panitia Penghalus Bahasa yang beranggotakan: KH. Agus salim DR. Soepomo DR. PA. Hoesen Djajadiningrat

14 Juli 1945
Sidang Pleno BPUPKI untuk menerima laporan Panitia Perancang UUD yang menghasilkan 3 hal:
Pernyataan Indonesia Merdeka, diambil dari 3 alinea Piagam Jakarta, Pembukaan UUD, hampir seluruhnya dari alinea ke 4 Piagam jakarta. Batang Tubuh UUD 14 16 Juli 1945 sidang Paripurna BPUPKI menyatakan bahwa Naskah Rancangan UUD diterima sidang dengan sebulat bulatnya.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


12 Agustus 1945 dibentuk PPKI dokuritzu zyumbi linkai) diketuai Soekarno, diwakili Hatta, beraggotakan 21 orang. 14 Agustus Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Terjadi kevakuman kekuasaan 16 Agustus, karena hasrat yang kuat untuk merdeka diadakan rapat darurat untuk memproklamirkan kemerdekaan esok harinya.

PANASILA DALAM DOKUMEN UUD


Guna menyelenggarakan tatanan bernegara sebagaimana layaknya sebuah negara yang merdeka, maka tanggal 18 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk pertama kalinya dan menghasilkan UUD Negara Kesatuan RI yang kemudian terkenal dengan UUD 1945. yang terdiri dari 2 bagian: Bagian Pembukaan dan Batang Tubuh. Pada alinea keempat Pembukaan tercantum rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA


Pengertian Filsafat

Berasal dari bahasa Yunani: philosophia yang terdiri dari dua suku kata yaitu: philos yang berarti cinta, dan sophia yang artinya bijaksana. Jadi secara etimologis, pengertian filsafat adalah suka atau cinta kepada kebijaksanaan. Menurut Aristoteles (382 322 SM): Filsafat adalah pengetahuan teoritis yang menelaah peradaban yang abadi, tidak berubah, dan tidak terpisah dari materi.

lanjutan
Jadi pengertian Filsafat adalah: Berpikir secara matang dan mendalam terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan atau objek tertentu sampai kepada inti persoalan yang sesungguhnya. Pancasila adalah: falsafah negara atau Philosphische Grondslaag yang merupakan rumusan dari nilai-nilai luhur bangsa, yang mendasari tindakan dalam berbangsa dan bernegara.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI?


Pengertian: Ideologi berasal dari kata Yunani, idein yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran; dan logia, yang berarti ajaran. Jadi ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science des ideas) Penerapan ideologi dalam kehidupan kenegaraan disebut politik. Karena itu sering terjadi ideologi dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, misalnya melanggengkan kekuasaan.

JENIS IDEOLOGI
1. Menurut Frans Magnis-Suseno SJ: jenis ideologi: Ideologi Dalam Arti Penuh: adalah sebuah teori tentang a. hakikat realitas seluruhnya (sebuah teori metafisika berisi materialisme dialektis dan ateisme. b. tentang makna sejarah (bahwa sejarah menuju ke masyarakat tanpa kelas. c. yang memuat norma-norma ketat tentang bagaimana masyarakat harus ditata secara sosialis tanpa hak milik pribadi, seluruh kehidupan asyarakat diterapkan langsung oleh negara, jadi totaliter, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup, misalnya tentang karya seni yang boleh/tidak, bentuk pendidikan, tentang tidak diperbolehkannya pelajaran agama, tentang yang boleh/tidak boleh dibaca dlsb.

lanjutan
d. melegitimasikan monopoli kekuasaan sekelompok orang (partai komunis) di atas masyarakat. Contoh: Marxisme-Leninisme, fasisme, sosialisme merupakan ideologi yang sepenuh-penuhnya. Ideologi seperti ini sering juga disebut sebagai ideologi tertutup, isinya tidak boleh dipertanyakan lagi, kebenarannya tidak boleh diragukan, isinya dogmatis, dan apriori yang berarti bahwa ideologi itu tidak dapat dimodifikasi berdasarkan pengalaman. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve Ciri ideologi tertutup dia tidak diambil dari masyarakat, melainkan merupakan pikiran sebuah elit yang harus dipropagandakan dan disebarkan kepada masyarakat. Jenis ideologi ini tidak mendasarkan diri pada nilai-nilai dan pandangan moral masyarakat

lanjutan
2. Ideologi Terbuka: Ideologi hanya mengenai orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tuujan-tujuan dan norma politik-sosial selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip moral dan cita-cita masyarakat lainnya. Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai untuk melegitimasikan kekuasaan sekelompok orang.

lanjutan
3. Ideologi Implisit: adalah ideologi yang ada pada masyarakat tradisional. Masyarakat secara tradisional memiliki keyakinankeyakinan tentang hakikat realitas serta bagaimana manusia harus hidup di dalamnya. Keyakinan itu hanya implisit saja, tidak dirumuskan dan tidak diajarkan, namun mereka meresap ke dalam seluruh gaya hidup. berpikir, bahkan beragama masyarakat (biasanya dapat digali melalui analisa sastra, tulisan relijius dll). Ideologi seperti ini biasanya melegitimasikan sistem kekuasaan monarki absolut, atau struktur non demokratis tertentu. Jadi ideologi ini adalah system of thought and belief by which dominant classes explain to themselves how their social system operates and what principles it exemplifies (Heilbroner: 1985).

BEBERAPA DEFINISI IDEOLOGI (1)


Padmo Wahjono: Ideologi merupakan kelanjutan dari konsekwensi dari pandangan hidup bangsa, dan akan berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan direalisasikan dalam kehidupan berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak menuju tujuan masyarakat atau bangsa.

DEFINISI (2)

Mubyarto: Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau bangsa yang menjadi pegangan atau pedoman karya (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa

DEFINISI (3)

Karel Manheim: Ideologi adalah kumpulan gagasan tentang ekonomi, politik, dan sosial yang ingin diujudkan di masa depan. Konsekwensinya ideologi itu haruslah operasional

KONSEP-KONSEP PEMBANDING PANCASILA


J.J. Rousseau 1789: Kontrak Sosial Revolusi Perancis melahirkan suatu kesepakatan Baru bangsa Perancis tentang kehidupan sosial dan bernegara yang disebut dengan kontrak sosial. Kontrak Sosial adalah kesepakatan baru yang akan menyatukan bangsa Perancis tanpa menghilangkan hak-hak individu.

EMILE DURKHEIM: COLLECTIVE CONCIOUSNESS


Kontrak Sosial ada dengan sendirinya dalam masyarakat, bahkan masyarakat merasa tidak membuatnya. Jadi collective conciousness adalah fakta sosial yang kadang-kadang tidak disadari oleh individu. Bila individu berinteraksi maka mereka mempunyai satu gagasan. Fungsi collective conciousness adalah sebagai kekuatan integrasi. Bila collective conciousness mapan, maka integrasi kuat, dan sebaliknya bila collective conciousness lemah, maka masyarakat juga goyah.

MAX WEBER: The Protestant Ethics and the Rise of Capitalism

Di dalam agama Protestan ada nilai-nilai ekonomi yang tinggi. Konsep ini berasal dari anggapan bahwa manusia lahir ke dunia membawa dosa. Untuk itu perlu ditebus dengan kerja keras, sehingga dicapai hasil yang besar, dan sebagian hasil itu ditabung. Tabungan akan terakumulasi menjadi kapital atau modal untuk selanjutnya diinvestasikan untuk produksi selanjutnya.

ORANG JEPANG: Tokugawa Religion

Ini adalah sinkretisme dari agama Budha, Shinto, dan Kristen. Tokugawa memelopori restorasi Meiji

APAKAH PANCASILA ITU?


Pidato Soekarno 1 Juni 1945: Soekarno mengusulkan suatu Pandangan Hidup atau Weltanschauung, dan philosophische grondslaag yaitu yang merupakan pondamen, filsafat, jiwa, serta hasrat yang sedalam-dalamnya jika kita hendak mendirikan sebuah negara yang merdeka. Pancasila diakui ketika dia masuk kedalam konstitusi yaitu UUD 1945.

DISKURSUS
Menurut Anda apakah Pancasila itu? Apakah nilai-nilainya universal? Apakah Pancasila merupakan Kontrak Sosial? Apakah Pancasila merupakan Ideologi? Siapakah sebaiknya yang mempunyai ideologi, masyarakat atau Negara?

Terima kasih

You might also like