You are on page 1of 27

Widodo Ario Kentjono

merupakan bagian dari sistem limfe seluruh tubuh yang secara anatomis terdiri atas kelenjar limfe dan pembuluh-pembuluh limfe.

Sistem saluran limfe ada di seluruh tubuh yang merupakan jalur tambahan, mengalirkan isinya ke jaringan dari ruang interstitial dan kembali sebagai transudat ke sirkulasi darah berperan dalam respon imun tubuh.
Jalur tambahan o.k peranannya mengangkut protein dan zat berpartikel besar keluar dari ruang jaringan ke kapiler darah (yang tidak dapat dipindahkan dengan absorbsi langsung)

Membantu mempertahankan keseimbangan cairan pada jaringan; menyerap lemak dari saluran cerna;
Bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit t.d. limfosit, sel epitel dan stroma yang tersusun dalam organ dengan kapsul atau berupa kumpulan jaringan limfoid yang difus

Terdiri dari pembuluh limfe, organ dan jaringan limfoid

Makin ke dalam berukuran makin besar Berlokasi dekat dengan vena. Memiliki katup yang mencegah aliran balik. Angions merupakan segmen-segmen yang terbentuk oleh ruang antara dua katup pentingan dalam reabsorbsi protein Otot polos di dinding pembuluh limfe menyebabkan angion berkontraksi beraturan membantu pengaliran limfe ke duktus torasikus.

This animation, which shows this action, was provided courtesy of John Ross, Senior Teaching Fellow, University of Luton, UK.

Jumlah nodus limfoid di daerah kepala dan leher


sekitar 800 nodus limfoid pada manusia; 300

diantaranya terdapat di leher (Bailey dan Love) sekitar 75 kelenjar limfe terdapat di setiap sisi leher, kebanyakan pada rangkaian jugularis interna dan spinalis assessorius (Roezin) sepertiga dari 500 kelenjar limfe di tubuh terletak di atas klavikula (Cummings dkk)

PENATAAN KELENJAR LIMFE LEHER

MENURUT American Academy of OtolaryngologyHead and Neck Society (AAO-HNS, 2000)

Level 1 Level 1 B Level II A Level II B Level III Level IV Level VA Level V B

PENATAAN KELENJAR LIMFE LEHER

Menurut Thomas Robbins , 1 9 9 1

Thomas Robbin, 1 Level II B Level III Level IV Level VA Level V B

MENURUT SKANDALAKIS,

SISTEM HEALEY

5 kelompok atau level: Rantai horisontal superior, terdiri dari: nodus submental, sub mandibular, preaurikular (parotis), post aurikular (mastoid), occipital. Rantai vertikal posterior: nodus superfisial sepanjang vena jugularis eksterna dan nodus profunda sepanjang saraf spinalis assesorius. Rantai vertikal intermediet atau jugularis, terdiri dari: nodus juguloparotis (subparotis), jugulodigastrik (subdigastrik), jugulokarotis (bifurkasio), jugulo omohioid (omohioid). Rantai vertikal anterior (viseral), terdiri dari: nodus parafaringeal, paralaringeal, prelaryngeal ( D elphian), pretracheal Rantai horisontal inferior, terdiri atas: nodus supraklavikular dan skalenus

Kelenjar limfe yang selalu terlibat dalam metastasis yaitu rangkaian jugularis interna Terbagi atas kelompok superior, media, dan inferior.
Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah

submental, sub mandibula, servikalis superfisialis, retrofaring, paratrakeal, spinalis assesorius, skalenus anterior, dan supraklavikula

Patologi Perubahan anatomi yang bisa terjadi pada sistem limfe leher akibat suatu reaksi patologis dapat berupa: Defek / perubahan kelenjar limfe sbg akibat dari rusaknya struktur normal kelenjar limfe oleh sel-sel metastatik ( tumor leher metastatik) . Pembesaran kelenjar o.k. rangsangan ( hipertrofi, hiperplasi kel. limfe) Obstruksi saluran limfe : akibat infeksi ataupun metastasis sel ganas Pergeseran letak Kolateralisasi

Penyakit yang dapat menyebabkan pembesaran Kelenjar Limfe Leher


Inflamasi ( limfadenitis, limf hipertrofi, limf abses)

Neoplasma primer (LH/LNH), sekunder

(metastasis)
Keganasan daerah kepala dan leher sering memiliki etiologi, patologi, dan pola penyebaran yang sama (dengan arah tertentu, sesuai arah aliran limfe) Secara umum, lokasi metastasis limfogen dari karsinoma kepala dan leher bisa diperkirakan

Massa tumor di daerah pre aurikula dapat o.k. metastasis dari tumor ganas kelenjar parotis , kulit muka, kepala dan telinga homolateral.

Gambar:

Massa tumor pada kelenjar yang berada di bawah m. sternokleidomastoid bagian atas atau pada kelenjar servikal supero posterior o.k. metastasis tumor ganas di nasofaring, orofaring dan bagian posterior sinus maksilaris.

Gambar :

Pembesaran kelenjar submental dapat disebabkan o.k. metastasis tumor ganas di kulit hidung, bibir, atau bagian anterior mulut.

Gambar:

Massa tumor pada segitiga sub mandibula dapat disebabkan oleh tumor ganas primer di kelenjar sub mandibula, atau metastasis dari tumor ganas kulit muka homolateral, bibir, rongga mulut atau sinus paranasal

Gambar:

Massa tumor di daerah kelenjar jugularis interna superior o.k. metastasis tumor ganas di rongga mulut, orofaring posterior, nasofaring, dasar lidah atau laring.

Gambar:

Pembesaran kel. G.B. (tunggal) di daerah vena jugularis di tengah2 leher biasanya o.k.metastasis tumor ganas laring, hipofaring, atau kel. tiroid.

Pembesaran kel. Limfe di daerah vena jugularis bagian bawah o.k. metastasis tumor ganas sub glotis, laring, tiroid, atau esofagus bagian servikal.

Pembesaran kelenjar limfe sub oksipital biasanya o.k. metastasis tumor ganas kulit kepala bagian posterior, mastoid, atau aurikula.

Massa tumor di supraklavikula biasanya o.k. metastasis tumor ganas di infraklavikula, esofagus bagian servikal atau kel. tiroid.

Gambar:

You might also like