You are on page 1of 28

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

STRUKTUR KAYU
OLEH : M. Taufiq Yuda Saputra

POKOK BAHASAN MATA KULIAH STRUKTUR KAYU


1. 2. 3.

4.
5. 6.

MACAM-MACAM SIFAT DAN KEKUATAN KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN KOMPONEN STRUKTUR TARIK KOMPONEN STRUKTUR TEKAN KOMPONEN STRUKTUR LENTUR, MOMEN DAN GESER MENGHITUNG ALAT SAMBUNG KAYU YANG ADA DIPERATURAN MEKANISME GAYA DAN DISAIN STRUKTUR BANGUNAN KAYU SEDERHANA

PENILAIAN
UAS UTS Tugas Kehadiran : Bobot 35% : Bobot 30% : Bobot 25% : Bobot 10% + 100%

Kehadiran : Minimal 80% (11 pertemuan) Apabila < 11 pertemuan, maka tidak diikutkan dalam Ujian Akhir Semester (UAS) sesuai dengan peraturan akademik.

PENDAHULUAN
Indonesia Kaya akan berbagai macam kayu tetapi dalam pemakaian : Belum efektif. Pemakaian belum hemat. Hanya dipakai kebutuhan hidup. Alat alat sambung masih kuno.

Tujuan konstruksi kayu Melakukan penghematan pemakaian. Memperkecil angka keamanan. Memungkinkan dipakai pada bangunan bentang besar, seperti : 1. Gedung pertunjukan. 2. Gedung olah raga. 3. Dan lain sebagainya.

Hambatan pada konstruksi kayu : Panjang kayu yang terbatas dipasaran. Penampang kayu relatif kecil dibanding kekuatannya. Kekuatan kayu kecil. Mudah terpengaruh oleh zat kimia. Mudah terbakar. Peka terhadap kadar lengas.

SIFAT-SIFAT KAYU
1. Sifat Sifat umum. 2. Sifat Sifat Fisik. 3. Sifat Sifat Mekanis.

1. Sifat Umum
Pengaturan vertikal dan sifat simetri radial. Sel-sel memiliki senyawa kimia selulosa dan unsur unsur karbohidrat An isotropik Hidroskopik Dapat dirusak mahluk hidup

2. Sifat fisik
1. Berat jenis. BJ 0,2 Kayu Balsa. BJ 1,3 Kayu Nani.
Berat suatu volume tertentu (kayu kering) BJ Berat volume air yang sama

BJ ditentukan dari Tebal Dinding & Kecilnya Rongga Sel BJ sebanding dengan kekuatannya. BJ Kecil Kekuatan kecil BJ Besar Kekuatan besar

2. Mata Kayu & Retak retak. Mata Kayu dan Retak-retak sangat berpengaruh terhadap kekuatan kayu. Adapun pengaruhnya sebagai berikut : Dimana letaknya. Seberapa besarnya, dibanding dengan penampang melintangnya. 3. Keawetan alami kayu. a. Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti : Jamur. Rayap. Bubuk Cacing laut.

4. Temperatur. Pengaruh temperatur pada kayu relatif kecil hal ini dapat dilihat pada proses kembang susut pada kayu. 5. Penghantar Panas & Listrik. Kayu merupakan bahan yang kepadatannya tergantung pada BJ nya. Pada umumnya kayu berongga dan rongga tersebut berisi udara. Kayu mempunyai sifat penghantar panas dan listrik jelek.

6. Sifat Hidroskopis. Kadar lengas, hal ini sangat berpengaruh pada kembang susut kayu. Kembang susut kayu. Kembang susut kayu dalam 4 arah yaitu : 1. Tangensial (4 14 %) 2. Radial (2 8 %) 3. Aksial (0,1 0,2 %) 4. Volumetri. (7 21 %)

3. Sifat Mekanis
Yang mempengaruhi sifat mekanis kayu : Berat Jenis. Kadar Lengas. Kecepatan pertumbuhan (cincin tahun). Posisi cincin tahun. Mata kayu. Retak retak pada batang kayu. Kemiringan arah serat. Sifat pohon. Pengeringan alam atau oven Pengawetan. Lamanya Pembebanan

Sifat sifat mekanik Kemampuan kayu untuk menahan babn dari luar yang mempunyai kecenderungan untuk merubah bentuk dan besarnya benda. Tujuan Penyelidikan Untuk mengetahui korelasi antara faktor dan sifat mekanis dan untuk mengetahui tegangan yang diijinkan

Mutu Kayu
Mutu Kayu ditentukan oleh : Kadar Air. Cacat Mata Kayu. Miring serat. Mutu Kayu dibedakan menjadi 2 macam (menurut PKKI 1962) Mutu A dan Mutu B.

Kayu Mutu A :
Kayu harus kering udara. Besarnya mata kayu tidak boleh melebihi 1/6 dari lebar balok dan tidak boleh lebih besar dari 3,5cm Miring serat (tg ) tidak boleh > 1/10. Retak-retak dalam arah serat radial harus < tebal kayu. Retak-retak menurut lingkaran tumbuh harus < 1/5 tebal kayu.

Kayu Mutu B :
Kayu lengas kayu < 30% Besarnya mata kayu tidak boleh melebihi 1/4 dari lebar balok dan tidak boleh lebih besar dari 5 cm Miring serat (tg ) tidak boleh > 1/7. Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tinggi balok Retak-retak dalam arah serat radial harus < 1/3 tebal Kayu dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh harus < 1/4 tebal kayu.

Tegangan Kayu
Modulus kenyal kayu (E) sejajar serat Klas Kuat kayu E // (kg/cm2 ) I 125.000 II 100.000 III 80.000 IV 60.000

Tegangan Ijin Mutu Kayu A

Untuk kayu bermutu B, angka-angka di atas harus digandakan dengan faktor 0,75. Daftar di atas berlaku utk konstruksi yang terlindung dan yang memakai beban tetap (permanen)

Tegangan ijin untuk suatu macam konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Keadaan Konstruksi / macam konstruksi. Sifat beban

Macam Konstruksi ( )
= 2/3 bila, Konstruksi yang selalu terendam air, konstruksi tidak terlindung dan konstruksi yang kemungkinan mempunyai kadar lengas tinggi, (mis terowongan, tiang pancang dlsb) = 5/6 bila, Konstruksi tidak terlindung tetapi kayu dapat mengering dengan capat. (mis, jembatan, perancah dlsb) = 1 bila, Konstruksi yang tidak disebut diatas

Sifat Beban ( ) = lamanya pembebanan


= 5/4 bila, Beban sementara = 1 bila, Beban tetap.

Jadi apabila semua faktor diperhitungkan :


o < . . ijin dimana : o = Tegangan yang terjadi = Faktor konstruksi = Faktor beban ijin = Tegangan ijin Bila arah gaya membentuk sudut dengan arah serat maka : ijin = // - (// - )sin

Bentuk Sambungan Paku

Bentuk Sambungan Yang Dirancang

You might also like