You are on page 1of 20

ANALISIS KONFLIK

Oleh : Miftahul Anwar (Sekjend KPU KEMA UNHAS )

Pengertian Konflik dan kekerasan

Konflik : benturan antara gagasan yang berbeda, antara sikap-sikap yang berbeda serta tindakantindakan yang berbeda tujuan dan kepentingan Konflik : Hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki, sasaran yang tidak sejalan Kekerasan meliputi tindakan, perkataan, sikap, berbagai struktur yang menyebabkan kerusakan fisik, mental, sosial dan lingkungan dan/ atau mengahalangi seseorang untuk meraih potensinya secara penuh

Ada 4 perspektif Masyarakat tentang Hidup

Kita Memiliki sejarah dan Karakteristik yang Unik Masing-masing dilahirkan sebagai Lakilaki dan Perempuan Dilahirkan dalam cara hidup tertentu Kita Memiliki Nilai-nilai

Penahapan Konflik

Pra Konflik Ditandai dengan perbedaan / ketidaksamaan pandangan antara individu / kelompok, masing-masing individu/kelompok masih menahan diri, dan belum menunjukkan tanda-tanda terjadinya benturan/konfrontasi Konfrontasi Masing-masing pihak membangun aliansi dengan pihak lain yang memiliki pandangan sama, dan telah terjadi tekanan satu sama lain dari pihak yang berseteru Krisis Tanda-tanda kekerasan telah terjadi, dan menimbulkan jatuhnya korban dari dan atau masing-masing pihak yang berbeda pandangan / berseteru Pasca Konflik

Tingkat kekerasan menurun, namun masih terjadi konfrontasi satu sama lain. Masing-masing pihak mengarah pada penyelesaian konflik, mencoba membangun dialog satu sama lain baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga, masing-masing pihak mencoba menyadari untuk menyelesaikan konflik dan mengambil pembelajaran dari konflik tersebut.

Sasaran dan Perilaku Konflik


Sasaran P e r i l a k u Perilaku yang selaras
Tanpa Konflik Konflik Laten

Perilaku yang bertentangan


Konflik di permukaan Konflik terbuka

Issu Utama Konflik

Kekuasaan ( Peta Konfik) Budaya (Analisis Kekuatan Konflik) Identitas (Analogi Bawang Bombai) Gender (semua Tools Analisis) Hak (semua Tools Analisis)

Respon Terhadap Konflik


Meningkatnya Kekerasan
Konflik Laten Konflik di Permukaan Konflik terbuka

Pencegahan Konflik Penyelesaian Konflik Pengelolaan Konflik Resolusi Konflik Transformasi Konflik

Alat Bantu Analisis Konflik


Urutan Kejadian (sejarah) Pemetaan Konflik (Peta) Segitiga SPK Analogi B. Bombay Pohon Konflik Analisis Kekuatan Konflik Analogi pilar Piramida Konflik (konflik Lebih dari satu)

KERANGKA ANALISIS KONFLIK


- Penutupan Akses ke . KEKERASAN
STRUKTURAL
NO ENTRY

SUMBERDAYA STRATEGIS

- Pencegahan Kontrol atas ..


NO ENTRY

Sumberdaya Ekonomi

Sumberdaya Non-Ekonomi

KEKERASAN
FISIK KONFLIK KEKERASAN

PELEMAHAN SISTEMATIK

ANALISIS MODEL KONFLIK STRUKTURAL KOMUNAL


STRUKTUR ANATOMI BOM RAKITAN BOM RAKITAN ANATOMI KEKERASAN STRUKTUR KONFLIK KOMUNAL
I. Konteks yang memfasilitasi konflik a. Konteks lokal 1. Segregasi pola pemukiman 2. Persaingan antar institusi agama 3. Imigrasi 4. Perusakan sistematis Institusi Lokal b. Konteks Nasional Adanya dominasi progresif muslim perkotaan dalam masy. Sipil dan basis militer II. Akar Konflik Pelemahan sistematik pada komunitas kristen III. Faktor Sumbu a. Sentimen suku b Sentimen agama IV. Provokator

I.

WADAH KERAS

II.

AMUNISI

III.

SUMBU

IV.

PEMICU

ANALISIS PIHAK DALAM KONFLIK


Beberapa Konsep Kunci : Kata Pihak (stakeholder) sejak 1708 seseorang yang mempertaruhkan sesuatu dalam suatu taruhan (A. Bisset, ahli kamus senior, Canadian Oxford Dictionary, 1998, komunikasi pribadi) PIhak setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, pencapaian dari suatu maksud . (Freeman, 1984, Strategic management; a stakeholder approach) Aktor seseorang yang melaksanakan satu atau lebih kegiatan di dalam sistem (Checkland 1981, System thinking, system practice) Aktor sosial individu atau entitas sosial yang berpengetahuan dan memiliki kecakapan (Long 1992) dan karenanya bisa merumuskan dan mempertahankan keputusan (Hindess 1986, Actors and social relations). Kekuasaan kemampuan untuk mencapai hasil.. Kekuasaan bukan hanya merupakan halangan bagi kebebasan atau emansipasi, tetapi merupakan mediumnya..Adanya kekuasaan mensyaratkan struktur dominasi dimana kekuasaan.berlangsung (Giddens 1984, The constitutions of society; outline of the theory of structuration) Analisis pihak serangkaian alat untuk mengidentifikasi dan mendeskripsi pihak berdasarkan sifat mereka, hubungan timbal balik dan kepentingan yang berhubungan dengan suatu isu atau sumberdaya tertentu Definisi ini masih longgar!!!

Analisis Pihak
Mengapa analisis pihak digunakan? Secara empiris untuk menemukan pola interaksi yang ada Secara analitik untuk memperbaiki intervensi Sebagai perangkat manajemen dalam pembuatan kebijakan Sebagai alat untuk memprediksi konflik Analisis pihak sebagai suatu pendekatan untuk memahami suatu sistem dengan mengidentifikasikan aktor-aktor atau pihak utama didalam sistem, dan menilai kepentingan mereka masing-masing didalam sistem tersebut (Grimble et.all 1995, Stakeholder analysis for natural resource management in developing countries) Analisis merupakan tema sentral dalam mengelola konflik dan penyelesaian perselisihan dan mempunyai akar penting dalam perspektif aktor sosial dalam sosiologi pembangunan.

Pemetaan Pihak
Analisis pihak berusaha untuk membedakan dan mempelajari parapihak berdasarkan sifat mereka dan kriteria dari analis atau pemimpin, yang tepat untuk situasi yang spesifik. Kekuasaan dan kepentingan relatif dari tiap pihak (Freeman 1984, Strategic management: a stakeholder approach) Kepentingan dan pengaruh yang mereka miliki (Grimble dan Wellard 1996, Stakeholder analysis for natural resource management: a review of principles, contexts, experiences and opportunities) Berbagai peran yang mereka mainkan Jaringan dan koalisi darimana mereka berasal (Freeman dan Gilbert 1987, Managing stakeholder relations)

Penilaian Konflik
Ada 4 tipe pihak yang diperkirakan akan ada : Mereka dengan klaim untuk perlindungan hukum Mereka yang memiliki pengaruh politik Mereka yang memiliki kekuatan untuk menghentikan kesepakatan yang sudah dirundingkan Mereka dengan tuntutan moral untuk simpati publik (Suskind dan Cruikshank 1987, Breaking the impasse) Karena itu kita dapat temukan rangkaian sebagai berikut: pihak-pihak primer, sekunder dan utama Internal dan eksternal organisasi Pihak-pihak, klien-klien, penerima manfaat Tipologi pihak dalam rangkaian kesatuan mikro ke makro dan berdasarkan kepentingan dan pengaruh relatif mereka

Langkah-langkah analisis pihak

Identifikasi maksud utama melakukan analisis Bangunlah suatu pemahaman mengenai sistem dan pengambil keputusan didalam sistem Identifikasi pihak-pihak utama Selidiki kepentingan, karakteristik, dan keadaan pihak-pihak Identifikasi pola dan konteks dari interaksi antara pihak-pihak Definisikan pilihan-pilihan untuk mengelola

9 Dalil dalam mengelola konflik


Dalil 1. Analisis pihak harus menjawab tiga dimensi yang saling berhubungan : sifat persoalan, batasan, dan siapa saja yang memiliki masalah Dalil 2. Kemungkinan suatu pihak diperhatikan dan terlibat adalah suatu fungsi dari beberapa sifat termasuk kekuasaan, keterdesakan, dan legitimasi Dalil 3. Kelompok atau organisasi mana saja yang berusaha untuk mengatur pihak lainnya harus terlebih dahulu menganalisis peran dan tujuannya, dan hubungannya dengan pihak-pihak yang diundangnya Dalil 4. Sifat-sifat pihak merupakan fungsi dari jaringan sosialnya dan banyak peran yang mereka mainkan Dalil 5. Pihak-pihak mungkin dapat diidentifikasi, tapi mereka yang diberdayakan dengan pengetahuan dan kapasitaslah yang ikut serta sebagai aktor sosial Dalil 6. Pihak-pihak akan memilih diantara tiga pembagian prosesdur untuk mengatasi konflik sosial: pengambilan keputusan bersama, pengambilan keputusan oleh pihak ketiga, dan aksi terpisah Dalil 7. Pihak-pihak bernegosiasi bila hal itu dipandang sebagai alternatif terbaik yang dapat mereka peroleh diluar meja perundingan Best Alternative to a Negotiated Agreement Dalil 8. Proses-proses kolaboratif mengikuti tiga langkah utama : penetapan masalah, penetapan arah dan implementasi Dalil 9. Sistem penyelesaian, perselisihan melibatkan penggunaan mediator dan mengharuskan pihak yang berselisih beralih dari bernegosiasi mengenai posisi menjadi bernegosiasi mengenai kepentingan

Fase A Mengidentifikasi Masalah Menilai tujuan Identifikasi aktor-aktor yang relevan Mengeramkan misi Mengidentifikasi lingkungan Memperjelas/meredefinisi masalah Fase B Analisis Hambatan dan Peluang Dampak Aktor Jaringan Pengetahuan Integrasi Tugas-tugas Koordinasi Komunikasi Memahami Organisasi sosial untuk inovasi Fase C Perencanaan Strategis/tindakan Manajemen Pengetahuan Potensi aktor siapa bisa berbuat apa? Komitmen strategis untuk suatu rencana tindakan

Kondisi yang menunjukkan kemungkinan berhasilnya kolaborasi kurang baik Konflik berakar dari perbedaan ideologi yang mendasar Satu pihak memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan sepihak Persoalan konstitusional ikut berperan, atau preseden hukum dicari Tidak ditemukannya pemimpin yang sah Perbedaan kekuasaan ada secara substansial, atau satu dari lebih banyak kelompok pihak tidak dapat membentuk perwakilannya Persoalan terlalu mengancam karena pertentangan historis Intervensi diwaktu lampau berulang kali tidak efektif Pihak-pihak memperoleh terlalu banyak persepsi dan informasi dan perlu menarik diri dari konflik Pemeliharaan dari hubungan interorganisasional membebankan biaya yang cukup besar pada mitra

Prinsip untuk sistem penyelesaian perselisihan


1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Memberikan kesempatan untuk diskusi pendahuluan mengenai perbedaanperbedaan Memasukkan beberapa pihak yang bernegosiasi pada setiap sisi, dengan harapan setidaknya satu saluran akan beroperasi pada saat krisis Menyediakan proses negosiasi multilangkah dimana perselisihan yang tidak terselesaikan pada satu tingkat dari hirarki organisasi akan bergerak ke tingkat lebih tinggi, dengan perunding yang berbeda pada tiap tingkatan Memberikan otoritas yang cukup kepada negosiator sehingga orang di sisi yang lain akan merasa ada gunanya berurusan dengan mereka Menyediakan akses yang mudah kepada para penengah (e.g., ombudsman, mediator) yang dapat mendorong negosiasi atau mengkoordinasi pembangunan konsensus Mengajarkan pihak-pihak yang berselisih keterampilan penyelesaian masalah bagaimana mendengar, menyelidiki kepentingan, mencari pilihan-pilihan kreatif Memasukkan loop backs ke dalam negosiasi (memungkinkan untuk kembali ke organisasi), yang mana memindahkan pihak-pihak yang berselisih dari orientasi hak atau kekuasaan ke orientasi kepentingan Mulai dengan prosedur berbiaya rendah dan bergerak ke biaya tinggi hanya apabila yang berbiaya rendah tidak berjalan

Serigala dan rubah memang berbeda. Tapi bagi kelinci mereka sama saja (Hernando De Soto, 1989) Kita berada pada zaman yang besar. Tapi sayangnya zaman yang besar itu hanya menemukan manusia-manusia kerdil (Muh. Hatta)
Fajar kearifan dilangit merah tamalanrea

You might also like