Professional Documents
Culture Documents
KK
Oleh : Keke Tri F, 201110401011047
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 PENDAHULUAN
Infeksi akut bersifat localized dengan ciri khas nyeri radikuler, unilateral, gerombol vesikel tersebar sesuai dermatome
1.2 DEFINISI
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
1.3 SINONIM
Dampa
Cacar ular
shingles
1.4 EPIDEMIOLOGI
Penyebaran herpes zoster sama seperti varisela Lebih dari 90 persen orang dewasa di Amerika Serikat terinfeksi virus varicellazoster, beresiko untuk terjadinya herpes zoster.
1.5 ETIOLOGI
Varicella zoster virus (VZV) adalah penyebab diantara varicella (cacar air) dan zoster (shingles)
1.6 PATOGENESIS
vzv
Infeksi primer
Reaktivitas virus
imunosupresi
Penurunan kekebalan seluler VZV Virus berkembang dab menyebar dalam ganglion Menyebar secara antidromikal
Neuritis parah
Stadium erupsi
papul atau plakat ,1-2 hari timbul gerombolan vesikel diatas kulit eritematus
Stadium krustasi
Vesikel menjadi purulen, krustasi dan lepas dalam waktu 1-2 minggu
Lokasi unilateral
Bersifat dermatomal
Dermatome tubuh
Dermatome wajah
1.8 DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
TZANK SMEAR
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Herpes simpleks
vesikel yang mudah pecah, erosi, ulcus dangkal bergerombol di atas dasar eritema dan disertai rasa nyeri Predileksi pada wanita antara lain labium mayor, labium minor, klitoris, vagina, serviks dan anus. Pada laki-laki antara lain di batang penis, glans penis dan anus. Ekstragenital yaitu hidung, bibir, lidah,
umur dari lesi tersebut tidak sama. Kulit sekitar lesi eritematus Lesi luas bersifat sentripetal
Varisela
stadium prodomal timbul banyak makula atau papula yang cepat berubah menjadi vesikula,
kulit dengan bahan yang bersifat sebagai alergen. Disini ada riwayat alergi dan merupakan paparan ulang. Lesi akut berupa lesi polimorf yaitu tampak makula yang eritematus, batas tidak jelas pada efloresensi dan diatas makula yang eritematus terdapat papul, vesikel, bula yang bila pecah menjadi lesi yang eksudatif
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis herpetiformis
Pemfigoid bulosa
Bersifat kronis dan rasa gatal yang sangat dengan kekambuhan yang tinggi lesi polimorf yang bergerombol pada dasar yang eritematus. Predileksi pada kepala, kuduk, lipatan ketiak bagian belakang, sakrum, bokong dan lengan bawah. Distribusinya simetris, akut dan polimorf
Penyakit kulit yang ditandai oleh adanya bula yang tegang dan terutama menyerang orang tua. predileksiAbdomen bawah, fleksor lengan bawah, lipat paha dan tungkai medial Status dermatologi berbentuk bula tegang diatas kulit yang normal atau eritematus dan gatal
1.10 PENATALAKSANAAN
UMUM: 1. Analgetika : Metampiron sehari 4 x 1 tablet 2. Bila ada infeksi sekunder : *Erytromycin 250-500mg sehari 3 x 1 tablet *Dicloxacillin 125-250 mg sehari 3 x 1 tablet 3. Lokal : - Bila basah : kompres larutan garam faal - Bila erosi : salep sodium fusidate - Bila kering : bedak salycil 2%
KHUSUS: 1. Acyclovir Dosis: - Dewasa: 800 mg sehari 5 kali selama 7-10 hari -Anak : 20 mg/kgBB sampai 800 mg sehari 4 kali 2. Neuralgia pasca herpetik: Aspirin : 500 mg sehari 3 kali. Anti depresan trisiklik : Amitriptylin 50- 100 mg/hari Hari pertama : 1 tablet (25mg) Hari kedua : sehari 2 kali satu tablet Hari ketiga : sehari 3 kali satu tablet Carbamazepine:200mg sehari 1-2 kali ( untuk trigeminal neuralgia).
Herpes zoster ophtalmicus: acyclovir salep mata 5 kali setiap jam Dan ofloxacin atau ciprofloxacin, obat tetes mata hari pertama dan kedua 1 tetes/2-4 jam, hari ketiga sampai ketujuh 1 tetes sehari 4 kali konsul ke poli mata
1.11 KOMPLIKASI
Neuralgia paska herpetik. Infeksi sekunder Kelainan pada mata Ramsay Hunt Sindrom Paralisis motorik
1.12 PROGNOSIS
BAB 2
TINJAUAN KASUS
Nama : Tn. Suhadi Umur : 52 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Perum ITS blok T/85 Surabaya Pekerjaan : Swasta Pendidikan terakhir : Sarjana Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa Status perkawinan : Sudah Menikah Tanggal pemeriksaan : 02 Mei 2013 Nomer RM : 576676
2.2 ANAMNESIS
Keluhan utama
Bintil bintil merah pada daerah badan dan punggung Pesien datang dengan keluhan bintil bintil merah bergerombol daerah badan dan punggung sebelah kiri yang diketahui sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien tidak mengeluhkan demam atau lemas, pasien hanya mengeluh kecapekan akhirakhir ini. Awalnya timbul bercak merah pada perut dan punggung sebelah kiri. Lama-kelamaan timbul bintil bintil bergerombol. Pada bintil- bintil tersebut terasa gatal, nyeri dan panas. Sehari sebelumnya, pasien sudah ke dokter umum, diberi obat minum Acyclovir dan bedak, tetapi tidak sembuh dan masih
RPS
RPD
Penderita
tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien pernah sakit cacar air DM (-). HT (-)
RPK
Alergi,
Riwayat Psikososial
Penderita
mandi 2x sehari Air yang dipergunakan di rumah pasien adalah air PDAM. Kebersihan rumah dan sekitar tempat tinggal pasien cukup bersih. Pasien selama + 1minggu ini mengeluhkan nafsu makan menurun
Effloresensi : Terdapat papul dan vesikel yang bergerombol dengan dasar makula eritematosa yang menyebar pada daerah thorakalis sinistra anterior dan posterior . Vesikel berisi cairan jernih. Ukuran vesikel bervariasi. Lokasi lesi unilateral sinistra dan tidak melewati garis tengah tubuh
2.4 RESUME
Anamnesis Laki-Laki 52 tahun Timbul bintil merah bergerombol di badan dan punggung sebelah kiri Bintil terasa gatal, panas dan nyeri Sudah berobat mendapatkan Acyclovir dan bedak Riwayat terkena cacar Riwayat sosial Pasien selama + 1minggu ini mengeluhkan nafsu makan menurun Status Dermatologis Regio : Regio thorakalis anterior dan posterior, dermatome thorakal 7-8 Effloresensi : Terdapat papul dan vesikel yang bergerombol dengan dasar makula eritematosa yang menyebar pada daerah thorakalis sinistra anterior dan posterior . Vesikel berisi cairan jernih. Ukuran vesikel bervariasi. Lokasi lesi unilateral sinistra dan tidak melewati garis tengah tubuh
2.5 DIAGNOSIS
2.7 PLANNING
Planning Diagnosis
Tzank Smear
Planning monitoring
Pasien
disarankan satu minggu lagi kontrol. dilihat apakah keluhannya tetap, membaik atau memburuk. Serta juga melihat apakah muncul gejala-gejala komplikasi
Planning edukasi
Pasien
diberi penjelasan mengenai penyakit yang diderita, penyebabnya, dan pengobatannya. Karena penyebabnya virus, pasien juga dijelaskan kalau penyakit ini menular Menjaga kesehatan untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
2.8 PROGNOSIS
Baik, jika terapi medikamentosa dan non medikamentosa dijalankan dengan baik oleh pasien.