Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Definisi Epilepsi adalah suatu gangguan serebral kronik dengan berbagai macam etiologi, yang dirincikan oleh timbulnya serangan paroksismal yang berkala, akibat lepas muatan listrik neuron-neuron serebral secara eksesif
Epilepsi pada wanita terutama pada wanita hamil memerlukan tatalaksana yang adekuat dan tanpa berisiko pada bayi dan ibu nya. Resiko pada wanita epilepsy yang hamil lebih besar dibandingkan wanita normal yang hamil. Angka kematian neonatus pada ibu epilepsy yang hamil adalah tiga kali di banding ibu yang normal.
KLASIFIKASI EPILEPSY
1. Epilepsi Parsial
Epilepsi Parsial Simple Epilepsi Parsial kompleks Epilepsi parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum
2.
Epilepsi umum
Epilepsi absence Epilepsi atypical absence Epilepsi mioklonik Epilepsi klonik Epilepsi Tonik Epilepsi tonik klonik Epilepsi atonik
3.
Unclasified Epilepsy
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia ,prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5%-2%. Diperkirakan bahwa bila penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta akan ditemukan antara 1 ,1 sampai 4,4 juta penderita penyandang epilepsi. Sedangkan dari semua wanita hamil didapatkan antara 0,3%0,5% penyandang epilepsi dan 40% masih dalam usia reproduksi.
PATOFISIOLOGI EPILEPSI
Patofisiologi dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuron-neuron otak dan transmisi pada sinaps. Epileptic (seizure) apapun jenisnya selalu disebabkan oleh transmisi impuls di area otak yang tidak mengikuti pola yang normal, sehingga terjadilah apa yang disebut asinkronisasi dari impuls
Secara teoritis hal yang menyebabkan itu antara lain : - Keadaan dimana fungsi neuron penghambat (inhibitorik) kerjanya kurang optimal sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik secara berlebihan, disebabkan konsentrasi GABA yang kurang. Pada penderita epilepsi ternyata memang mengandung konsentrasi GABA yang rendah di otaknya (lobus oksipitalis). Hambatan oleh GABA ini dalam bentuk inhibisi potensial post sinaptik. - Keadaan dimana fungsi neuron eksitatorik berlebihan sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik yang berlebihan.Disini fungsi neuron penghambat normal tapi system .Keadaan ini ditimbulkan oleh epilepsi didapatkan pencetus impuls (eksitatorik) yang terlalu kuat. meningkatnya konsentrasi glutamat di otak . Pada penderita peningkatan kadar glutamat pada berbagai tempat di otak.
ETIOLOGI
Idiopatik Herediter Kelainan Kongenital Otak Gangguan Metabolik Infeksi Trauma Neoplasma Keracuna
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium maupun pemeriksaan lain
ANAMNESIS
Kejang seperti apa Kejang nya pada sebagian tubuh atau seluruh tubuh atau dari sebagian tubuh menjadi seluruh tubuh Kejangnya sperti apa? Apa pasien kelojotan? Apa pasien terlihat sperti melamun tp tubuhnya kejang? Brp lama kejadian kejang Sudah brp kali kejang sperti ini dalam setahun? Penurunan kesadaran apa tidak, dan brp lama? Keadaan pasien sbelum kejang seperti apa? Apa pasien merasa ada mencium bau2 tertentu , melihat sesuatu, pusing? ( aura) Pada saat selesai kejang gimana keadaan pasien? Apa mulut berbusa? Mata mendelik keatas? Apa pasien sebelumnya demam? Kurang makan? Apa pasien sedang menstruasi? ( epilepsy Katamenial )
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran Gcs Tanda vital : TD, nadi , RR , Suhu Reflek pupil, RCL, RCTL Kekuatan motorik Sensoris Reflek fisiologis, reflek patologis Rangsang meningeal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Pemeriksaan LCS ( lumbal Pungsi ) CT- Scan MRI EEG Pemeriksaan Psikis
Epilepsi pada Menstruasi Epilepsi katamenial adalah epilepsy yang terjadi selama menstruasi, beberapa hari menjelang atau sesudah menstruasi. Bangkitan pada epilepsy katamenial lebih sering terjadi pada jeni fokal kompleks. Diagnosis berdasarkan pada catatan harian tentang peningkatan frekuensi dan lamanya bangkitan epilepsy saat menjelang , selama dan sesudah menstruasi serta pila menstruasi
Teratogenitas OAE Tidak ada OAE yang dianggap pasti aman pada kehamilan . Asam Valproat sering menyebabkan defek neural tube terutama mielomeningokel dan anesefali yang terjadi akibat gangguan metabolism asam folat yang berhubungan, dengan level homisistein yang tinggi. Pemberian supelemen asam folat 1-4 mg/hari,B6 dan B12 perikonsepsi serta penggunaan formula extende-release seperti pada karbmazepin dan asam valproate dikatakn dapa menurunkan risiko terjadinya malformasi terutama defek neural tube
Weaker evidence
Kadar OAE dipantau sampai minggu ke 8 pasca persalinan Bila oae dinaikan selama kehamilan turunkan kembali sampai kekadar dosis sebelum kehamilan untuk menghindari toksisitas
DIAGNOSIS BANDING
Sinkope Gangguan jantung Hipoglikemia Keracunan Histeria
TATALAKSANA
Tatalaksana epilepsy secara umum meliputi tiga bidang: 1 . Penegakan diagnosis yang mengenai jenis bangkitan, penyebabnya dengan tepat. 2. Terapi 3. Rehabilitasi, sosisalisasi, edukasi
PENCEGAHAN
Asupan nutrisi yang baik Pemilihan obat yang bener pada pasien wanita epilepsy yg hamil agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
PROGNOSIS
Pasien epilepsy yang mengalami kehamilan prognosisnya lebih buruk dibandingkan wanita normal. Karena pengaruh dari epilepsy tersebut selain berbahaya buat janin dan ibu. Dan juga banyak efek samping dari obat epilepsy yang memiliki efek samping yang beraneka ragam pada saat kehamilan bagi bayi